Jembatan Cinta Penuh Cerita di Belakang Bandara Karimunjawa - Nasirullah Sitam

Jembatan Cinta Penuh Cerita di Belakang Bandara Karimunjawa

Share This
Sebelumnya aku mencoba searching di Google tentang jembatan cinta Karimunjawa, dan akhirnya aku dapat menemukan tulisan dari sahabatku yang dulu backpakeran dan menginap dirumahku Jalan-jalan Aryani_yani. yang ditulis oleh mbak Aryani. Dari sini aku mengambil beberapa gambar dan sudah meminta ijin beliau untuk aku upload cepretannya diblog ini. Aku berani melakukan ini karena aku adalah salah satu orang yang ada difoto tersebut.

Jembatan cinta? Ya ini hanya sebuah sebutan yang sering dikatakan oleh teman-teman saat aku pulang ke Karimunjawa. Kalau ditelisik dari sejarahnya, jembatan ini dinamakan dengan “Jembatan Cinta” karena banyak pasangan muda-mudi kalau sore hari main kesana. Aiihhh bisa juga kalau ngasih nama ini jembatan.
Jembatan
Jembatan sandar Speed Boat (Dok. Mbak Aryani)
Jembatan Cinta (Dok. Mbak Aryani)
Jembatan Cinta (Dok. Mbak Aryani)
Jembatan ini berada tepat dibelakang Bandara Dewadaru Karimunjawa. Mungkin besok-besok aku posting tentang bandaranya. Jembatan ini ada dua jembatan yang berdekatan. Salah satunya (yang selatan) adalah tempat transit speed boat Kura-kura Resort. Sedangkan yang satunya dibuat oleh warga untuk kepentingan bersama.

Jembatan ini tidaklah panjang, kira-kira hanya 15-20 meter saja. Dari jembatan ini kita bisa memancing, atau menjaring ikan. Tapi tidak semua nelayan melakukan aktifitas tersebut disini, karena kawasan ini sebagian besar adalah hutan mangrove.

Suasana nyaman dan indah kalau kita singgah kesini saat sore hari, sambil menunggu sunset sambil mancing. Kalaupun tidak mancing, kita dapat menikmati pemandangan hutan mangrove dan memandang gunung Karimunjawa yang terlihat jauh dibarat.
Hutan Mangrove (Dok. Mbak Aryani)
Hutan Mangrove (Dok. Mbak Aryani)
Cahaya matahari yang sedang terbenam memantul di air dan membuat warna air yang bening seperti berubah menjadi merah muda. Jadi kita seperti melihat sebuah hamparan karpet/kain merah muda yang terbendang luas dihadapan kita.
Gunung Karimunjawa
Gunung Karimunjawa (Dok. Mbak Aryani)
Senja kali ini.
Senja kali ini... (Dok. Mbak Aryani)
Seperti gradasi warna
Seperti gradasi warna (Dok. Mbak Aryani)
Aku sudah sering kesini, tapi beberapa kali aku mengajak teman-teman untuk singgah kesini. Setidaknya lokasi ini tidak ada pungutan saat kita mengunjungi dan cukup bagus pemandangannya saat senja. Keindahan lokasi ini saat sore hari tidak kalah dengan lokasi-lokasi lainnya di Karimunjawa.
Aku dan teman-teman lainnya
Aku dan teman-teman lainnya (Dok. Mbak Aryani)
Ketika kami bersantai
Ketika kami bersantai (Dok. Mbak Aryani)
Tempat ini adalah salah satu tempat alternatif yang mungkin dapat kalian kunjungi disaat sedang berada di Karimunjawa. Disini tidak terlihat pasir putih, tidak terdengar gemericik ombak laut, ataupun hempasan angin laut. Disini kita merasakan ketenangan alam, dan merasa sedang tidak di Karimunjawa
Baca juga postingan yang terkait 

6 komentar:

  1. pengen cobain ke karimunjawa..
    hihihi

    BalasHapus
    Balasan
    1. Ayoo..Ayoo.. Ayoo diagendakan :)
      Nanti nginapnya dirumahku (walau pake tikar) :)

      Hapus
    2. Haha....lha ente pnya jasa wisata karimun jawa gak gan? soale q lbh suka klo aset daerah yg pegang org jepara sendiri ato org karimun jawa....

      Hapus
    3. Jepara: keluarga saya ada mas, tapi kalau saya pribadi tidak punya. Saya hanya bisa memfasilitasi tempat tidur buat tmn2 yg kesana tanpa paketan :)

      Hapus
  2. sepertinya butuh waktu buat liburan ke karimun jawa

    BalasHapus

Pages