Melihat Reruntuhan Candi Kedulan - Nasirullah Sitam

Melihat Reruntuhan Candi Kedulan

Share This
Puas melihat reruntuhan candi Gana, perjalanan kembali kami lanjutkan menuju candi Plaosan. Berhubung sudah pernah kesini semua, jadi kami tidak masuk. Hanya numpang narsis didepan tulisan Candi Plaosan sebagai tanda bahwa rombongan kami sudah pernah singgah disini. Padahal saat itu candi Plaosan juga sedang dikunjungi para goweser orang-orang bule.

Setelah nampang dan mengabadikan, kami beranjak menuju candi Kedulan. Ini adalah ide salah satu anggota gowes kami yang bilang ada reruntuhan candi yang berada tepat diirigasi sawah, serta bangunannya terpendam seperti candi Sambisari. Dengan semangat tinggi, kami langsung menuju lokasi. Ternyata lokasinya tidaklah jauh dari Candi Prambanan.
Arah jalan ke Candi Kedulan
Candi Kedulan, Kalasan
Candi Kedulan, Kalasan.
Candi Kedulan adalah candi Hindu yang berada tidak jauh dari Candi Sambisari, yaitu di Dusun Kedulan, Kelurahan Tirtomartani, Kecamatan Kalasan, Yogyakarta. Candi ini dibangun pada sekitar abad ke-8 dan ke-9 pada saat zaman Kerajaan Mataram Kuno. Seperti halnya dengan Candi Sambisari, candi ini ditemukan terletak tiga sampai tujuh meter di bawah permukaan tanah, kemungkinan besar karena tertimbun lahar dari gunung Merapi yang diduga kuat meletus secara besar-besaran pada awal abad ke-11 (kira-kira tahun 1006). Karena jenis tanah yang berada di sekitar candi terdiri dari 13 lapisan yang berbeda, maka kemungkinan besar bahwa candi ini tertimbun lahar dalam beberapa kali letusan (13 kali) - sumber.
Reruntuhan Candi Kedulan
Reruntuhan Candi Kedulan
Reruntuhan Candi Kedulan
Jenis arsitektur dari candi ini terlihat mirip seperti gaya Candi Sambisari dan Candi Ijo. Candi yang mempunyai hiasan berupa relief mulut kala (raksasa) dengan taring bawah ini pertama kali ditemukan di tengah sawah pada tahun 1993 oleh para pencari pasir yang mengeduk pasir untuk bahan bangunan. Pada tahun 2003 di lokasi penggalian tersebut ditemukan dua buah prasasti yang ditulis dalam aksara Pallawa dan bahasa Sanskerta mengenai pembebasan pajak tanah di Desa Pananggaran dan Parhyangan untuk pembuatan bendungan dan irigasi serta pendirian bangunan suci bernama Tiwaharyyan di zaman Kerajaan Mataram Kuno – sumber.
Pondasi bekas reruntuhan candi
Pondasi bekas reruntuhan candi
Pondasi bekas reruntuhan candi
Kalau aku lihat dari reruntuhannya sih terlihat ada beberapa bekas pondasi yang memperlihatkan kalau bangunannya tidak hanya satu saja. Ada beberapa bangunan yang terlihat dari sini. Untuk menuju bawah candi, ada tangga yang bisa dijadikan akses turun. Memang sepertinya candi ini sengaja dibuat agak dibawah. Oya, diatas candi ada bangunan yang masih tersusun rapi. Sepertinya itu adalah hasil pemugaran yang nantinya akan disusunkan tepat dibagian pondasi aslinya.
Tangga untuk menuruni ke candi Kedulan
Tangga untuk menuruni ke candi Kedulan
Reruntuhan candi Kedulan dari jauh
Reruntuhan candi Kedulan dari jauh
Candi Kedulan ini sama seperti reruntuhan candi-candi lainnya. Kita tidak dipungut biaya untuk singgah dan melihat dari dekat. Jadi bagi kalian yang mungkin senang dengan sejarah atau hal-hal yang berkaitan dengan candi, bisa saja reruntuhan candi-candi ini menjadi salah satu alternatif untuk mengisi liburan. Atau mungkin bagi kalian yang suka bersepeda, bisa saja candi ini menjadi salah satu tempat yang bisa kalian kunjungi. Setiap reruntuhan candi mempunyai nilai sejarah yang tinggi. Jadi sudah selayaknya kita ikut menjaga dan tidak merusak sedikitpun apa saja yang ada disana.
Baca juga postingan yang lainnya 

2 komentar:

  1. ternyata di indonesia banyak sekali ya candi-candi bahkan aku tidak tahu, hanya candi prambanan dan candi borobudur yang terkenal, sebagaian lagi yang aku tahu candi yang ada di jawa tengah, candi ceto kalau gak salah.. hmm

    BalasHapus

Pages