Mitos tentang Telapak Tangan Sariman - Nasirullah Sitam

Mitos tentang Telapak Tangan Sariman

Share This
Mitos tentang telapak tangan gatal
Mitos tentang telapak tangan gatal
Angkringan, ya nama tempat makan yang berbentuk semacam tenda dan diterangi lampu kecil adalah tempat favorit untuk makan seraya ngobrol santai. Tidak terkecuali anak-anak kos-ku. Kami setelah kumandang adzan Magrib (dilanjut sholat), langsung berkumpul menjadi satu diangkringan depan kos. Banyak teman kos yang duduk dengan mengunyah gorengan, nyeruput kopi atau melahap nasi bungkus. Tidak ketinggalan pula Sariman, dia yang paling sering nongkrong paling awal diangkringan ditemani hp kesayangannya.

“Lagi banyak uang, Man? Tumben beli rokoknya satu bungkus,” Ucapku ke Sariman.

“Habis semedi bareng hp-nya semalam paling dia, bang,” Sahut Tobing.

Sariman tidak merespon sedikitpun, dia masih senyum-senyum sendiri seraya jemarinya memijat hp. Mungkin Sariman sedang pijat massage ke hp-nya.

“Wih cewek itu, cakep….!” Teriak Tobing.

“Mana, bang?” Sontak mata Sariman mencari sosok cewek tersebut.

Bajigur Sariman. Masalah cewek saja langsung konek otakmu.”

“Banyak uang, Man?” Kembali aku bertanya.

“Lumayan, bang. Dapat kiriman lebih dari rumah,” Jawabnya senang.

“Aku kalau mau dapat kiriman banyak itu sudah tahu loh, bang,” Tambahnya mirip dukun.

“Kok bisa?!” Kami pun penasaran.

“Tanda-tandanya itu sudah ada, bang,” Kembali Sariman berlagak macam dukun.

Kami jadi tertarik mendengarkan apa yang ingin Sariman katakan. Ternyata Sariman mempunyai kebiasaan yang unik. Mungkin ini mitos nggak hanya terjadi pada diri Sariman, tapi kalian yang membaca. Ada tiga mitos yang membuat Sariman percaya akan mendapatkan sesuatu, entah itu baik ataupun buruk. Pertama, jika telapak tangan Sariman yang kanan itu gatal. Dia biasanya akan mendapatkan uang ataupun barang dalam jumlah banyak. Enak toh. Tapi apabila telapak tangan kiri yang gatal, itu artinya dia akan mengeluarkan banyak uang mendadak. Dan ketiga, jika dalam kamarnya ada Kupu-kupu (hewan) bukan istilah tambahi malam, itu artinya dia akan mendapatkan tamu. Bahkan mungkin tamunya ya Kupu-kupu malam, *mungkin.

“Tangan kirimu sekarang gatal nggak, Man?” Tanya Tambor dengan muka serius.

“Nggak e, bang. Lha kenapa?”

“Itu artinya firasatmu kurang benar, Man,” Jawab Tambor.

“Kok bisa, Bang?” Sariman tidak bisa merasakan telapak tangan kirinya gatal.

Kami tertawa melihat tingkah Sariman yang bingung sendiri. “Pak, semua yang kami makan berlima ini yang bayar Sariman,” Celetukku pada penjualnya.

“Wah, kok gitu loh, Bang!” Pekik Sariman tidak percaya.

“Mending kamu bayari kami makan, atau kami kasih tahu ibu kos kalau kamu dapat kiriman banyak,” Sahutku.

Ah, inilah Sariman. Sebanyak apapun uang yang dimiliki Sariman maupun anak kos lain, tetap saja takut dengan ibu kos. Padahal ibu kos kami bukan preman loh, tapi entah ada rasa takut kalau bawa uang banyak terus beliau tahu. Setahuku bu kos hanya bilang “Bulan ini belum nitip loh, mas.”

Yo wes, bang. Aku bayari semua, tapi janji yangan kasih tahu bu kos, ya,” Jawab Sariman penuh harap.
Baca juga postingan yang lainnya 

16 komentar:

  1. Asyik dong ya kalau bisa dekat sama Sariman, mitosnya mudah takut sama Ibu Kos. he, he, he,,

    BalasHapus
    Balasan
    1. Aku juga sebenarnya takut sama ibu kos kang :-D

      Hapus
    2. Kalau Ibu Kos nya kayak mba Syahrini
      Piye taa

      Hapus
    3. Takutku berubah menjadi kagum pak, malah kalau perlu aku sengaja nunggak bayar kos biar dihampiri ke depan kamar kos :-D

      Hapus
  2. wkwkwkwk... sariman sariman... :D

    BalasHapus
    Balasan
    1. Nasibnya Sariman kurang mujur :-D

      Hapus
    2. tetap kalah sama mitosnya "Bu Kost" :D

      Hapus
    3. Semua kalau sama ibu kos itu menakutkan bagi dompet kami kang :-D

      Hapus
  3. sariman ini bukan saudaranya sarimin kan? :p

    sama sih, ditempat aku juga suka pada percaya mitos kaya gitu. kupu-kupu yang masuk rumah katanya bakal ada tamu yang dateng tapi kenyataannya gak juga :D

    BalasHapus
    Balasan
    1. Bisa jadi dia saudara yang terpisah *duh (semoga sariman nggak baca)
      :-D

      Hapus
  4. itu artinya, Kang Sariman - lagi ogah bayar uang kost :D, btw bukanya klu tangan gatal itu pertanda maaf (suka ngambil2 ya)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Wah pantas power bank-ku lama nggak dibalikin Sariman haaaa *

      Hapus
  5. wah ada orang unik di jogja ya mas rullah hehe

    BalasHapus

Pages