Dikejar Polisi bareng Sariman - Nasirullah Sitam

Dikejar Polisi bareng Sariman

Share This
Pengendara motor yang tidak memakai helm
Ilustrasi: Pengendara motor yang tidak memakai helm (sumber: www.peeniewallie.com)
Lama aku tidak menulis cerita tentang Sariman, walau belum tentu ada yang kangen; tapi minimal Sariman agak dongkol. Kan biasanya dia selalu menjadi sumber inspirasiku untuk menulis cerita. Baiklah, aku akan menceritakan salah satu pengalaman Sariman saat bertemu dengan polisi. Nggak… Nggak kok, Sariman nggak ditangkap polisi karena kriminal. Tenang saja.

Dua minggu lalu, aku sedang naik motor bareng Sariman ke Malioboro. Karena melewati beberapa pos polisi, aku sudah menyiapkan seluruh perlengkapan motor plus STNK dan SIM. Lengkap semua, kami pun menaiki motor menuju Malioboro. Saat aku asyik menaiki motor, tiba-tiba Sariman berteriak.

“Bang, kita dikejar polisi!!”

“Lah emang salah apa, Man? Kita kan nggak nerobos lampu,” Aku sedikit bingung dan mulai menarik gas lebih kencang.

Mboh bang,” Jawab Sariman polos.

Aku mencoba melihat polisi melalui kaca spion. Benar, seorang polisi sedang menguntit kendaraan yang kami naiki. Tidak sengaja dari kaca spion terlihat wajah Sariman yang sudah gemetaran.

“Loh, Man!! Helm-mu mana? Kok nggak bawa helm!?”

Sariman memegang kepalanya. Memang tidak ada helm yang terpasang.

Nganu bang, helmnya tak taruh dilutut. Lupa aku bang, tadi waktu masih di gang nggak aku pakai helmnya,” Kata Sariman cengengesan.

Duh nasib, mimpi apa aku semalam. Mana ada helm yang harusnya dipasang di kepala malah dipasang Sariman dilutut kanannya. Lha apa otaknya Sariman ada dilutut ya? Bergegas Sariman memasangkan helm pada kepalanya. Namun sudah kepalang basah, polisi tersebut tetap mengejar kami.

Berhubung tanggal tua, sebagai anak kos yang kekurangan suntikan dana. Aku langsung membelokkan motor menuju gang, dan memutar balik ke arah kos. Untung polisinya nggak bisa mengejar. Antara lega dan mangkel, akupun meluapkan semuanya ke Sariman.

“Besok-besok otakmu itu di pindah ke kepala, Man. Biar helm itu dipakai di kepala,” Cerocosku rada mangkel.

“Iya, bang. Namanya juga lupa,” Jawab Sariman tanpa dosa.             

Maaf pak polisi, kalau dendam jangan sama kami, cukup sama Sariman saja. Lha yang bikin masalah kan Sariman. Iya toh pak?
Baca juga postingan yang lainnya 

12 komentar:

  1. Hahaha... emang lagi ngetren kali ya, Bang, masang helm di lutut atau nggak di dengkul. sering kali aku nemu orang gitu di jalan.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Wahahahaha, ternyata Sariman punya teman yg sama :-)

      Hapus
  2. Wah Jepretan profesional nih. Ini teknik fot FREEZE. Kalau nda salah PANNING ya
    Mem "BEKU" kan objek foto yang bergerak CEpat

    BalasHapus
    Balasan
    1. Wah ini juga ngambil dari google pak heeee, tapi tetap saya cantumin kok sumbernya :-)

      Hapus
  3. Asyik banet photonya Kang, bikin ngiler aja. ha,, ha, ha,, mana duluan sampainya, polisi atau yang di udak motornya sih ? ha,, ha, ha,, :D

    BalasHapus
    Balasan
    1. Aku nyomot dari google kang :-) Tapi etika mencantumkan sumber gambarnya masih kupakai kok kang :-)

      Hapus
  4. hahaha sariman ada ada aja mas iya helmnya di pasang di lutut sih :D

    BalasHapus
  5. hhaahaha sariman sariman kok helm nya di simpan di lutut sih :D harus nya helm di simpan di kepala haduuuu parah iyah :D

    BalasHapus
    Balasan
    1. Dia lupa kalau kepalanya lebih penting daripada lutuTnya :-D

      Hapus
  6. wah, kok bisa tuh helm gak dipakai. btw, motornya oke tuh mas.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Ini gambar nyomot di google (ada sumbernya) heeee.. Biasa namanya juga Sariman :-D

      Hapus

Pages