Pemandangan di Sepanjang Jalanan Karimunjawa - Nasirullah Sitam

Pemandangan di Sepanjang Jalanan Karimunjawa

Share This
“Lama tidak memposting tentang Karimunjawa, kode untuk pulang dan mencari bahan tulisan,” Kuambil ransel lalu mudik ke Karimunjawa.

Ada banyak cara yang bisa kita lakukan selama di Karimunjawa. Bagi pengunjung wisata yang menggunakan paketan (biro), tentu waktu mereka habis di laut. Bermain-main pasir seharian, di atas kapal menggunakan life jacket, dan bercengkerama dengan teman-teman baru, dan masih banyak lagi lainnya. Berbeda jika kita tidak ikut paketan. Kita dapat leluasa mengunjungi tempat lain yang tidak ada dalam paketan, ya mungkin tidak bisa menikmati indahnya bawah laut bersama orang-orang lain, tapi bisa keliling Karimunjawa sendirian tanpa terbatas oleh waktu. Semua itu pilihan, ada plus dan minusnya.

Aku yang niatnya ke Karimunjawa (mudik) untuk menikmati waktu liburan dengan bersepeda. Berangkat dari rumah (ini rumah asliku) pukul 05:50 wib, menyusuri jalanan pagi yang lengang dan sedikit masih basah karena subuh tadi hujan. Heemm, perkiraanku kemungkinan sampai Karimunjawa lebih dari satu jam. Dan membutuhkan waktu dua jam untuk sampai di Legon Lele. Sebuah dusun yang dibalik bukit, rutenya harus melalui Kapuran, Karimunjawa. Sepanjang perjalanan, hanya sedikit orang yang berpapasan denganku. Pemandangan kanan dan kiri cukup membuat perjalanan ini tidak bosan. Dimulai dari Mangrove, jalanan lengang dan rusak, ataupun pemandangan lainnya. Aku abadikan sedikit sudut lain dari perjalanan di Dusun Cikmas.
Jalanan di hutan Mangrove Karimunjawa
Jalanan di hutan Mangrove Karimunjawa
Jalanan di hutan Mangrove Karimunjawa
Laju sepeda mengikuti ritme kaki yang mengayuh. Memasuki dusun Nyamplungan, jalanan semakin terjal dan rusak. Beberapa tanjakan juga dapat aku nikmati. Mungkin ini sebuah sapaan bagi roda-roda kecil. Atau aspal rusak yang sudah mirip dengan batu kali tercecar tanpa ada aturan berguman “Jarang ada roda sepeda yang melalui jalanan ini.” Setelah berhasil sukses melalui tanjakan di Nyamplungan, aku dapat melalui jalanan rata walau usak ketika masuk dusun Alang-alang. Menatap sisi kanan jalan yang tepat berdekatan dengan bibir pantai. cukup indah, walau ini hanya sesaat. Selepas melewati tikungan sekolah SD, aku harus merasakan tanjakan yang terjal karena hanya ada bongkahan batu saja.
Dijalanan dusun Alang-alang, Karimunjawa
Dijalanan dusun Alang-alang, Karimunjawa
Dijalanan dusun Alang-alang, Karimunjawa
Melewati dusun Alang-alang – Legon Boyo – Jati Kerep – Karimunjawa – Kapuran, akhirnya sampai di arah dusun Legon Lele. Jalanan bervariasi, mulai dari rata aspal bagus sampai berlubang. Dan kali ini roda-roda kecil sepedaku menapaki jalanan terbuat dari paving. Lumayan rapi walau tidak sepenuhnya rata, lebih baik jalan seperti ini daripada aspal namun terlihat seperti bongkahan batu yang tidak tertata. Aku menikmati segarnya udara di sepanjang Karimunjawa. Yah, dengan cuaca mendung dan alam masih asri seperti ini; tidak ada kata yang pantas bagiku selain bersyukur kepada Sang Maha Pencipta Alam Semesta. Lihatlah sekeliling ini, rumput masih terlihat hijau dan segar.
Sepanjang jalan paving ke arah Legon Lele, Karimunjawa
Sepanjang jalan paving ke arah Legon Lele, Karimunjawa
Sepanjang jalan paving ke arah Legon Lele, Karimunjawa
Selain melihat rimbunnya pepohonan yang hijau. Sepanjang jalan paving ke Legon Lele, aku dapat melihat lautan yang tenang dan sebuah bukit lumayan tinggi. Jika aku pandang sejenak, maka mata ini tentu langsung takjub. Inilah Karimunjawa, Ini di Jawa Tengah, Ini Indonesia. Agak lebay juga mungkin tulisanku, tapi memang seperti inilah kenyataannya. Jika aku tidak mengatakan dan memberikan judul ini Karimunjawa, tentu saat aku tampilkan gambar tanpa ada keterangan, kalian mesti akan mengira ini ada diluar pulau Jawa. Lautan yang tenang membuat kita ingin berlama-lama untuk menatapnya. Aku yakin kalian tidak akan menyia-nyiakan pemandangan indah seperti ini terlewatkan begitu saja.
Selamat Pagi Karimunjawa
Selamat Pagi Karimunjawa
Selamat Pagi Karimunjawa
Pada akhirnya, kita mencari sebuah tujuan untuk dicapai. Seperti itulah perjalanan sepeda kali ini. sengaja mengayuh pedal menuju tempat terjauh, untuk kemudian menyusuri setiap pantai dengan arah jalan pulang. Di depanku nanti akan ada pantai Legon Lele, sebuah pantai yang tak kalah indah namun tidak begitu terkenal. Aku akan mengabadikannya, namun untuk kali ini; cukup perjalanan dan pemandangan menuju ke sana yang aku abadikan. Kugeletakkan sepedaku ditengah-tengah jalanan yang sepi, kemudian aku ikut berbaring disampingnya seraya menatap lautan. Boleh kan aku bilang kalau ini indah? Aku lama bermalas-malasan, berbaringan ditengah jalanan tanpa takut ada kendaraan yang akan lewat. Aku menikmati pagi ini di setiap sudut jalanan sepanjang Karimunjawa.
Menyapa pagi di Karimunjawa
Menyapa pagi di Karimunjawa
Menyapa pagi di Karimunjawa
Dimanapun tempatnya, keindahan itu pasti selalu ada. Tinggal bagaimana kita melihatnya,” Ah kalimat ini aku buat tanpa terencana; tiba-tiba menyeruak dalam pikiranku dan langsung aku catat. Sedikit dokumentasi ini mungkin bisa dijadikan sebuah referensi kalau Karimunjawa itu memang indah. Pada akhirnya, aku melanjutkan perjalanan menuju pantai; dan aku akan tuangkan semuanya dalam tulisan. Sementara ini hanya sebuah pengantar untuk membuat kalian penasaran, bagaimana keindahan Karimunjawa jika pantainya kita susuri menggunakan sepeda.
Baca juga postingan yang lainnya 

10 komentar:

  1. Yaelahhh, gila, kerenn bangett Karimunjawa. Akkk, keren, Kak, kerenn!!

    Sukses!

    BalasHapus
  2. Enak juga ya Kang kalau ke Karimun Jawa naik sepeda, bisa trekking di tempat alam terbuka dengan menikmati panorama keindahan pulau ini.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Haaa, bener kang. Tapi ada juga penyewaan motor. Jadi kalo nggak kuat nyepeda ada motor :-D

      Hapus
  3. tempatnya masih alami nie mas, masih hijau..

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya mas, masih seru buat bersantai sambil nikmati udara :-)

      Hapus
  4. hmm..jalanan yang asri..meskipun agak berlobang..selalu menyenangkan untuk dilintasi....
    btw- yang motret siapa ya.....keren banget gambarnya...
    keep happy blogging always...salam dari Makassar - Banjarbaru :-)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Salam kenal...
      Ini pakai tripod mas, jadi kasih setelan 10 detik haaaa. Foto sendirian :-)

      Hapus
  5. Keindahan alam itu bisa berada dimana aja. Kadang ditempat yg bukan tempat wisata pun memiliki keindahannya masing2. Mungkin tergantung kita yg melihatnya..

    BalasHapus
    Balasan
    1. Benar mas, bagaimana cara kita untuk menikmatinya :-)

      Hapus

Pages