Berkanyoning dan Terjun Bebas di Curug Sedandang Kaligono, Kaligesing, Purworejo - Nasirullah Sitam

Berkanyoning dan Terjun Bebas di Curug Sedandang Kaligono, Kaligesing, Purworejo

Share This
Hari kedua jalan-jalan gratis bersama Fam Trip Jateng (4-6 Juni 2015) masih berlanjut. Kali ini yang aku eksplore  adalah alam di Purworejo, tentu ini sangat menyenangkan. Kali ini aku dan rombongan kembali mengunjungi desa wisata Kaligono. Tujuan kali ini adalah berkanyoning (menuruni tebing) di curug Sedandang. Curug ini mempunyai nama cukup banyak, ada yang menyebutnya Sidandang, ataupun malah Sidhandhang. Namun sebenarnya salah satu curug, dan namanya adalah Sedandang. Dinamakan Sedandang karena curugnya mirip sebuah dandang (tepat nanak nasi), maka dari itu ada sebuah patung replika dandang di depan pintu masuk.
Di depan pintu masuk taman Sedandang
Di depan pintu masuk taman Sedandang
Di depan pintu masuk taman Sedandang
Menyusuri jalanan setapak, aku dan rombongan mulai menuju lokasi untuk berkanyoning (menuruni tebing). Seperti halnya di curug Siklothok, di sini juga ada sebuah jembatan bambu yang dipergukanan untuk menyeberang. Jembatan penghubung seperti ini mungkin memang sudah biasa ditemukan di tempat ini. Namun, bagi aku dan rombongan tentu menjadi sesuatu pemandangan yang baru. Harus hati-hati saat menyeberangi batang Bambu ini, karena kalau tidak terbiasa, makan akan sedikit terasa sulit.
Jembatan penyeberangan terbuat dari bambu
Jembatan penyeberangan terbuat dari bambu
Curug Sedandang mempunyai banyak kedung air. Tepat di sisi kanan jembatan, jika kita menyeberangi jembatan. Itu adalah Kedung Tempuran, sedangkan di bawah jembatan Bambu adalah Kedung Pandan. Kedua kedung ini mempunyai aliran air tidak kuat dan dangkal. Di sini biasanya dipergunakan untuk anak-anak kecil bermain air. Walau tidak berbahaya, akan tetapi harus tetap diawasi dan didampingi oleh orang dewasa.
Kedung Tempuran di Sedandang
Kedung Tempuran di Sedandang
Kedung Pandan di Sedandang
Kedung Pandan di Sedandang
Rombonganku menuju tempat yang sudah disediakan, sebuah lahan sebesar lapangan bola voli yang digunakan para pemandu untuk menerangkan apa itu Kanyoning. Juga dilakukan pengenalan alat-alat selama beraktifitas, salah satunya tentu life jacket dan helm pelindung kepala. Para rombongan mengikuti segala intruksi dengan baik, walau beberapa terkendala bahasa; namun untuk keseluruhan berjalan dengan baik.
Peserta mendengarkan intruksi dari pemandu
Peserta mendengarkan intruksi dari pemandu
Semua peralatan sudah dipakai, selanjutnya mengetes laik tidaknya pelampung yang telah digunakan. Para peserta dan aku menuruni sungai menuju sebuah kedung yang cukup jernih airnya. Namanya adalah Kedung Bunder, kedung ini mempunyai kedalaman sekitar 3 meter. Benar-benar indah, walau kecil namun sangat jernih airnya. Sebelum rombongan mengetes kelayakan pelampung, aku sudah lebih dahulu mengabadikan diri di sini. Tidak lama kemudian, seluruh peserta yang akan berkanyoning sudah tumpah ruah di dalam Kedung Buder.
Kedung Bunder di Sedandang. Airnya sangat jernih
Kedung Bunder di Sedandang. Airnya sangat jernih
Kedung Bunder di Sedandang. Airnya sangat jernih
Uji coba dalam penggunaan pelampung berjalan dengan baik. Kemudian seluruh rombongan melakukan foto bersama, aku pun tidak luput untuk ikut mengabadikan. Di sini aku sudah seperti seorang wartawan plus fotografer dadakan. Semua yang terasa bagus bagiku, aku abadikan semua. Aku pun berjalan mengikuti rombongan untuk mengikuti aliran air sungai menuju curug Sedandang. Jaraknya hanya sekitar 100 meter dari Kedung Bunder, jadi tidak perlu berjalan lama.
Semangatnya teman-teman mahasiswa internasional
Semangatnya teman-teman mahasiswa internasional
Semangatnya teman-teman mahasiswa internasional
Inilah curug Sedandang, ketinggian sekitar 7 meter, dan mempunyai kedalaman yang hampir sama. Menurut warga setempat, kedalaman curug ini adalah 7 meter, jadi harus diwajibkan menggunakan pelampung untuk melakukan aktifitas di sini. Mulai dari lompat bebas, berkanyoning, ataupun hanya sekedar berenang di bawah. Jujur aku takjub dengan desa Kaligono, di sini ada banyak keindahan alam yang masih asri dan perawan. Aku berharap, jika nantinya tempat ini bisa ramai dan sudah dikenal banyak orang, suasana alam yang bersih dan indah ini tetap terjaga dari tangan-tangan jahil yang biasanya merusak alam dengan membuang sampah ataupun mencorat-coret sembarangan.
Curug Sedandang yang eksotis
Curug Sedandang yang eksotis
Curug Sedandang yang eksotis
Aktifitas pertama yang dilakukan adalah terjun bebas atau jumping. Ada papan yang menuliskan untuk berhati-hati karena licin, jadi harus benar-benar diperhatikan segala himbauan yang ada. Sebagian besar teman-teman rombongan terjun bebas. Bahkan ada yang ketagihan sampai terjun lebih dari dua kali. Alam di Sedandang ini memang sangat menyenangkan. Masih asri, dan sangat indah. Ada yang minat ikutan ceblon?
Antri terjun bebas di Sedandang
Antri terjun bebas di Sedandang
Antri terjun bebas di Sedandang
Selesai terjun bebas, teman-teman berlanjut bermain air lainnya. Menikmati terapung di air yang mempunyai kedalaman 7 meter. Mereka membuat semacam lingkaran, berteriak-teriak, dan tertawa bersama. Sebuah pemandangan yang unik, dengan latar belakang Negara yang berbeda, di sini mereka dan aku sudah seperti teman/saudara besar. Moment yang tentu tidak bisa aku lupakan saat ini.
Kita adalah keluarga besar
Kita adalah keluarga besar
Kita adalah keluarga besar
Berkanyoning? Iya, aktifitas menuruni tebing ini menjadi salah satu kegiatan penutup rombongan kami. Seluruh teman-teman sangat berantusias melakukan Kanyoning di Sedandang. Satu persatu mereka menuruni tebing dengan curahan air terjun, walau ketinggian sekitar 7 meter, namun mereka tidak merasa takut. Malah sempat berhenti sejenak dan mengabadikan diri. Sebuah pengalaman yang penuh sensasi tersendiri bagi teman-teman yang melakukan Kanyoning. Tidak banyak tempat di Indonesia yang mempunyai wisata untuk berkanyoning.
Berkanyoning (menuruni tebing) dengan hempasan air dari atas
Berkanyoning (menuruni tebing) dengan hempasan air dari atas
Berkanyoning (menuruni tebing) dengan hempasan air dari atas
Seperti yang aku katakan, Sedandang adalah tempat yang asri. Mata air yang jernih dan suasana alam masih sepi membuat aku sedikit terbuai. Kedamaian tidak hanya aku rasakan, teman-teman yang selesai berkanyoning pun merasakan kedamaian di alam ini. Aku dapat melihat itu dari tingkah laku teman-teman yang menikmati ketenangan dan keindahan alam ini. Sedikit yang aku bisa abadikan, namun ini tentu dapat menggambarkan seperti apa keindahan dan ketenangan Sedandang. Bermain air, dan mencoba menenangkan diri di tengah-tengah keindahan alam Curug Sedandang, Kaligono.
Serunya terapung di air curug Sedandang
Serunya terapung di air curug Sedandang
Serunya terapung di air curug Sedandang
Sebenarnya pemandangan indah lainnya juga ada di sepanjang sungai ini. Ada yang namanya Kedung Dowo, juga ada sebuah air terjun dengan intensitas air yang turun tidak melimpah. Ada juga sebuah kedung yang digunakan untuk ciblon (terjun bebas saat mandi) yang namanya Kedung Gubah, kedalamannya kedung ini adalah 3 meter. Saking banyaknya kedung di sini, orang/warga setempat menyebut tempat ini adalah Kedung Rantai. Sebutan tersebut dikarenakan banyak kedung yang berdekatan atau saling berkaitan. Di sini, aku dapat melihat bahwa Jawa Tengah, khusunya Purworejo tidak kalah dengan kabupaten lain atas potensi wisata alamnya.
Sebuah curug di bawah curug Sedandang
Sebuah curug di bawah curug Sedandang. Namanya apa ya? Lupa aku.
Kedung Gubah kedalaman 3 meter
Kedung Gubah kedalaman 3 meter untuk ciblon anak-anak
Setiap tempat wisata tentu mempunyai keindahan yang dapat membuat tempat tersebut menjadi lebih dikenal. Harapanku untuk Curug Sedandang dan lainnya adalah, kita bersama-sama menjaga alam ini agar tetap terjaga kebersihan dan keindahannya. Jangan sampai kita memperlakukan secara berlebihan. Aku juga berharap agar tempat ini ditambahi fasilitas Ban Dalam (pelampung), sehingga bagi yang ingin Caving bisa juga dilakukan. Juga ditambahi wahana untuk anak kecil, agar mereka lebih menikmati tempat ini. Ada juga tempat sampah serta kamar mandi diperbanyak, sehingga pengunjung bisa membuang sampah di tempatnya dan bisa mengganti pakaian dengan lebih gampang. Semoga curug Sedandang ini bisa menjadi destinasi wisata yang kunjungi oleh banyak wisatawan. 

Dari sini, kita menjadi tahu bahwa banyak daerah potensi di Jawa Tengah yang belum dikenal dan tidak kalah indah dibandingkan daerah-daerah lain. Sedikit contohnya adalah Curug Sedandang ini. Jika hanya sebuah curug, tentu ada banyak ribuan curug di Indonesia. Namun fasilitas untuk berkanyoning tentu tidak semua tempat menyediakannya. Pada dasarnya, banyak tempat-tempat di sekitar kita yang indah, dan bisa dijadikan potensi destinasi wisata dengan baik. Salam lestari.
Baca juga postingan yang lainnya 

28 komentar:

  1. Kedung Bundernya O_O

    kalo yang bunder dinamai Kedung Bunder, lalu, apakah Kedung Gubah namanya juga karena berbentuk gubah? *gubah ini bentuk apaan sik*

    BalasHapus
    Balasan
    1. Lah itu haaaa, tapi nggak ada kedung Jombloh *eh haaaa

      Hapus
  2. Bagus banget tuh alam nya :) itu airnya jernih banget yaa .. pasti seger deh kalau mandi pake air itu *eh haha

    BalasHapus
  3. airnya jernih ya mas, pengen nyebur juga deh kalau lihat air bersih gitu :)

    BalasHapus
  4. ga asik mas masa berenangnya pake pelambung hehe :D

    BalasHapus
  5. Airnya damai banget iya panas-panas gini terus ngadem disana duhh pasti enak banget dan betah iya apalagi ngadain permainan seperti itu :)

    BalasHapus
  6. Tempat wisata alamnya keren banget mas, apalagi airnya itu membuat ngiler banget ke sana. he,, he, he,

    BalasHapus
  7. airnyaa..... ^o^... jd kepengin nyebur jugaaa :D Purworejo ya... oke, hrs bikin trip kliling Jawa lg dan singgah di sana kayaknya ^o^

    BalasHapus
  8. Di KALIGESING PURWOREJO , banyak sekali selain taman sedandang / sidandang / sedhandhang, wajib kunjungi GOA SEPLAWAN , CURUG SIKLOTHOK, GOA ANJANI, CURUG TAWING, KOLAM RENANG PEGUNUNGAN, CURUG SILANGIT, HUTAN PINUS dll... kalau pas lagi musim durian bisa berwisata kuliner disini... kaligesing mantabbbb
    alamnya asri sejuk luar biasa...

    BalasHapus
    Balasan
    1. Sudah ada beberapa agenda untuk main ke sana selepas lebaran mas, semoga bisa menikmati tempat-tempat lain di Purworejo

      Hapus
  9. wes suwe ora mulih purworejo....

    akeh tempat wisata2 anyar..

    heuheuheu.....

    BalasHapus
    Balasan
    1. Banyak banget mas tempat wisata alam di Purworejo :-)

      Hapus
  10. Subhanalloh indahnya.
    Sejuk tidak susananya.?

    BalasHapus
  11. Babat habis wisata alam purworejo bro,Coba ke curug muncar di kec.bruno & ngarai nabak sedayu ( the lost worldnya purworejo)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Terima kasih atas informasinya, mas. Semoga bisa ke sini dan menulis potensi wisata di Purworejo lagi.

      Hapus
  12. Keren nih kalo udh ngebahas soal adventure sih gak bakal ada abisnya yaa.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Terima kasih, mas. Mohon tidak menyertakan link hidup ya. :-)

      Hapus
  13. Balasan
    1. Iya mas. makasih, mohon tidak menyertakan lin hidupnya mas :-)

      Hapus
  14. Balasan
    1. Hehehhehe, silakan ke sini. Lokasinya juga berbatasan dengan Kulonprogo, Yogyakarta

      Hapus

Pages