Belanja Oleh-oleh Khas Malang di Brawijaya - Nasirullah Sitam

Belanja Oleh-oleh Khas Malang di Brawijaya

Share This
Belanja Oleh-oleh Khas Malang di Brawijaya
Belanja Oleh-oleh Khas Malang di Brawijaya
Malang menjadi kota yang paling sering kukunjungi dalam kurun waktu satu tahun terakhir. Setidaknya aku berkunjung 3 kali di kota ini dalam kurun waktu 13 bulan. Ketiganya dengan rombongan yang berbeda, namun destinasi yang dikunjungi hampir sama. Hanya ada beberapa perbedaan destinasi saja.

Sekalipun sering datang ke sini, aku tidak pernah bosan dengan suasana kota Malang, lebih khususnya lagi Kota Batu. Berbincang tentang Malang, tentu berkaitan erat dengan oleh-oleh khas tempat tersebut. Banyak sekali teman yang mengirimkan pesan agar aku membawakan Buah Apel, atau oleh-oleh lainnya.

“Jangan lupa Apelnya ya mas,” Begitulah pesan teman-teman kos.

Selain membeli Buah Apel, selama di Malang aku menyempatkan untuk berbelanja di Brawijaya. Di sana pusatnya Oleh-oleh yang bisa kalian kunjungi. Akupun berbaur dengan para pengunjung lain untuk berbelanja. Selain Apel, mungkin kalian bisa berbelanja lainnya untuk kerabat terdekat. Di Brawijaya ada banyak pilihan oleh-oleh yang bisa kita beli.

Aku turun dari bus, dan berjalan masuk ke dalam Pusat Oleh-oleh Brawijaya. Di depan teras sudah ditunggu beberapa pemuda tanggung, kedua tangannya cekatan menempel stiker nomor yang ditempelkan pada lengan tiap pengunjung. Pemandangan seperti ini sudah lumrah kita perhatikan jika masuk kawasan pusat oleh-oleh di beberapa tempat.

Sambil memilih oleh-oleh untuk teman kos. Selama di Brawijaya kusempatkan memotret berbagai jenis oleh-oleh Khas Malang yang bisa kalian pertimbangkan beli untuk kerabat. Kalau aku sih hanya belanja camilan dan sandal.

Keripik Apel Khas Batu
Selain Buah Apel, di Malang ada juga Keripik Apel. Keripik ini bisa kita beli untuk oleh-oleh teman. Rasanya manis, dan harganya pun terjangkau. Bagi kalian yang baru kali pertama ke Malang, sebaiknya membeli Keripik Apel yang plastiknya transparan. Sehingga kalian tahu berapa banyak keripik tersebut. Jangan lupa, periksa terlebih dulu kapan tanggal kadaluarsanya.
Memilih Keripik Apel di Brawijaya
Memilih Keripik Apel di Brawijaya
Tidak hanya kerupuk Apel, di sini juga ada kerupuk yang dibuat dari Rambutan, dan Nangka. Aku sih sengaja ambil satu-satu dari varian yang berbeda. Biar pas nongkrong di kos ada camilan. Milih-milih dulu, nanti dipikir pas antri bayarnya.

Kaos Ngalam
Biasanya kaos dengan tulisan destinasi/kota menjadi barang yang dicari para wisawatan. Ketika aku sedang belanja di Brawijaya, tidak sedikit wisatawan yang memilih-milih kaos untuk anak dan kerabatnya.
Berbagai kaos di Brawijaya
Berbagai kaos di Brawijaya
Kalau di Malang pasti banyak kaos bertuliskan Kota Batu, Malang, atau malah tulisan Ngalam. Di Brawijaya, koleksi kaos dapat kalian lihat pada lantai satu, tempatnya berdekatan dengan camilan aneka kerupuk.

Tas/Goodie Bag
Ada banyak lagi oleh-oleh yang bisa kalian beli di sini. Selain makanan dan kaos, di sini juga menjual tas ataupun goodie bag. Tentu menjadi bingkisan yang menarik untuk dibeli dan diberikan pada kerabat. Terlebih di sana ada tulisan yang mencantumkan dari nama barang tersebut dibeli.
Goodie Bag khas Batu
Goodie Bag khas Batu
Biasanya kalau beli Goodie Bag otomatis membeli oleh-oleh lain yang disertakan di dalamnya. Kan nggak mungkin juga hanya dikasih Goodie Bag saja *eh

Sandal
Berbagai tempat seperti Bali atau Lombok, barang yang bisa dibeli itu sandal. Di Brawijaya pun tidak ketinggalan. Di sini ada banyak sandal bertuliskan Batu. Kita bisa memilih untuk oleh-oleh kerabat. Sewaktu ke sini, aku membeli dua pasang sandal untuk anak kecil yang ada di sekitar kos. Sampai di kos, ternyata sandalnya kebesaran semua.
Oleh-oleh sandal dari Batu
Oleh-oleh sandal dari Batu
Usai mengelilingi beberapa sudut di Brawijaya, yang paling menyesakkana dalah antri bayar. Ada sekitar 4 kasir yang bertugas, tapi tetap saja antrinya memanjang. Bahkan terkadang harus berjubel dengan pembeli lain yang sudah siap berjalan menuju kasir.

Aku memandang antrian panjang sambil istirahat sejenak. Di dekat pintu keluar pun tak kalah ramai jasa packing. Jika belanja kita banyak, tentu harus dikemas dengan baik. hanya bermodalkan Rp. 5000 saja kita sudah di-packing. Nyatanya membeli oleh-oleh itu kadang khilaf sendiri. Makin banyak teman yang meminta, kadang makin bingung membelikan apa pada mereka.
Antrian panjang, jadi bersabar
Antrian panjang, jadi bersabar
Ya setiap harinya Brawijaya pasti ramai pengunjung. Bus-bus terparkir di belakang, dan keriuahan pengunjung pun tak terelakkan. Jadi kalau ke Malang lagi, apa oleh-oleh yang akan kamu beli untuk kerabat? Atau kalian punya rekomendasi tempat belanja lain?

30 komentar:

  1. Serius??? Ini kan kots tercintaku hiks,,, ngapain aja mas 3 kali dalam 13 bulan ? Bisnis kah? Trus trang aku malah nggak tau dimana itu Brawijaya pusat oleh2, makasih bgt buat review kotaku ini mas,,

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hahahhaha, hanya main mbak. Amin kalau didoakan bisnis, sementara masih jadi karyawan kok :-D

      Hapus
    2. Wah aku salut sama mas ini. Jiwa travelling dan kulinernya kuat banget. Pasti kalau jadi bos bisa ngajakin anak buahnya travelling dan sadar akan pentingnya hari libur karena kamu sendiri juga suka travelling. Lanjutkaaannn

      Hapus
    3. Aminnn siapa tau bisa plesiran ke Luar Negeri kayak kamu mbak hahahahha

      Hapus
  2. saya masih menunggu jawaban pertanyaan di atas mas sitam, coba jelaskan hahahaha...btw boleh tuh keripik apelnya :D

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hahahhaha, hanya main mas. Kripiknya menggoda loh buahahahhaha

      Hapus
  3. Antri kasirnya lebih lama dari belanjanya

    BalasHapus
  4. Wah sama Mas, saya juga menjadikan kawasan Malang Raya (Batu terutama) sebagai favorit, soalnya di sana banyak sekali objek dan situs yang menyimpan cerita panjang. Saking lamanya berkutat dengan semua di sana sampai-sampai lupa beli oleh-oleh, haha. Tapi saya jarang juga ke pusat oleh-oleh seperti ini. Katanya harganya lebih mahal. Jadi saya seringnya main ke Plaza Batu depan alun-alun dan belanja di sana, hehe. Anggap saja mengikuti kebiasaan belanja warga lokal, bukan wisatawan, haha.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Biasanya jika datang bareng grup rata-rata ke sini mas. Bagi para wisatawan tentu menjadi hal yang lumrah. Benar sih, kalau warga ana sendiri pasti lebih tahu di mana lokasi yang lebih murah :-D

      Hapus
  5. Wah ini bisa jadi referensi kalau aku ke Malang nanti.hehe

    BalasHapus
  6. malang banyak destinasinya, bisa eksplore sepuasnya
    wah sering ke malang juga ternyata mas

    BalasHapus
    Balasan
    1. Baru 3 kali mas, ini pun belum pernah ke pantainya :-D

      Hapus
  7. Dulu pernah ke malang pas sekolah duluuu banget. Terus belom pernah lagi. Beli oleh2nya di pinggir jalan gapake antri pas bayar hehehe..


    Pemandangan sama di toko oleh2 di Bali kak. Krisna ato erlangga peuiuuhhhh bikin frustrasi antri

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hehehe malah seru itu. Iya ini seperti Khrisna kalau di Bali. Jadi antrinya banyak banget :-D

      Hapus
  8. Malang ngangeniin, mampir ke toko oleh2 bikin binuuun mau beli yang mana hehe..

    BalasHapus
    Balasan
    1. Beli semuambak. Biasa kan khilaf itu diperbolehkan selama nggak sering-sering hahhahah

      Hapus
  9. Ini semacam Joger kalau di Bali yah. Entah kapan antriannya slesai :D

    BalasHapus
    Balasan
    1. Benar banget bu, atau malah semacam Khirsna juga di Bali

      Hapus
  10. Balasan
    1. Hanya 3 hari mas. Itupun bareng rombongan hehehhee

      Hapus
  11. Aku makan keripik apel masih aneh mas di mulut, mending keripik nangkanya aja deh #eh ga dikasih juga kali mbul kamu hahhaha

    BalasHapus
    Balasan
    1. Sama hahahha. Aku juga lebih suka keripik Nangkanya.

      Hapus
  12. Goodiebag bagpun jadi oleh-oleh? Luar biasa bervariasi berarti ya..,ah malang sekarang semakin ramai aja mas, terakhir ke sana saya pas umur 5 tahun itupun baru liat logo apel gede di batu yang takkirain apel beneran wakaka

    BalasHapus
    Balasan
    1. Memang harus jeli kok, apapun bisa menjadi cinderammata kalau kita bisa membuatnya lebih baik.

      Hapus
  13. sekarang oleh2 daerah makin kreatif2 ya ... suka bikin kalap kalau lucu2 sih
    itu yang bayar di kasir sampe antre begitu ... ckckck .. hebat .. bisnis oleh2 prospek yang bagus :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Benar-benar kalap kalau nggak ada yang nemani dan memberi tahu kang :-D

      Hapus
  14. Boleh ga dicantumin kisaran harga oleh2nya spy bs ada perencanaan mau beli ole2 apa nih yg murah meriah.. Mis kaosnya berapaan, kripik hehehe

    BalasHapus
    Balasan
    1. Harganya relatif sama dengan oleh-oleh di kota lain kok.

      Hapus

Pages