Mengenal Rambu-rambu Lalu Lintas di Taman Zebra Cilacap - Nasirullah Sitam

Mengenal Rambu-rambu Lalu Lintas di Taman Zebra Cilacap

Share This
Mengenal Rambu-rambu Lalu Lintas di Taman Zebra Cilacap
Mengenal Rambu-rambu Lalu Lintas di Taman Zebra Cilacap
Bus Efisiensi yang kunaiki sudah sampai di Terminal Cilacap, aku bergegas menelpon kakak yang sudah menjemputku di luar terminal. Kami janjian di perempatan lampu merah dekat terminal. Begitu aku keluar, kakakku sudah terlihat berdiri di trotoar. Aku melangkah ke arahnya, menyeberangi perempatan lampu merah.

“Mampir rumah dulu, salat dan makan siang. Setelah itu aku antar ke hotel,” Kata Kak Muhsin.

Aku mengangguk setuju. Kami pun menaiki motor menyusuri jalanan Cilacap, rumah mertua Kak Muhsin tepat di belakang Masjid Agung Cilacap. Jalanan siang ini cukup ramai, selain itu Cilacap ternyata tak kalah panas. Aku yang menggunakan celana dan kaos pendek sedikit merasa sengatan matahari.

Perjalanan Jogja – Cilacap ditempuh bus Efisiensi selama 5 jam, selama itu pula aku menghabiskan waktu dengan tidur. Sesekali terbangun melihat TV LED yang menayangkan Film Komedi Indonesia. Di rumah mertua Kak Muhsin, aku hanya singgah sebentar. Kemudian minta ijin ingin ke Pantai Teluk Penyu dan Benteng Pendem.

Check-in di hotel pukul 14.00 WIB. Antar saja ke pantai,” Ujarku sewaktu ditanya Kak Muhsin.

Kak Muhsin kembali mengantarkanku ke Pantai Teluk Penyu Cilacap. Motor yang kami naiki melintasi Tugu Tani di Alun-Alun Cilacap, sementara itu di seberang terlihat tulisan besar “Cilacap Bercahaya”.
Tugu Tani di Alun-alun Cilacap
Tugu Tani di Alun-alun Cilacap
Aku masih menghadap kanan jalan, tepat di dekat tulisan “Cilacap Bercahaya” terlihat semacam Taman Kota. Taman tersebut dipenuhi anak-anak yang bermain. Kuamati terus taman tersebut, terdapat gerbang besar bertuliskan “Taman Zebra”, di dalamnya juga ada tulisan besar dengan kata yang sama.

“Taman Zebra? Kok nama tamannya unik,” Batinku.

*****
Minggu pagi, aku Check Out dari hotel dan kembali ke area Alun-alun Cilacap. Rencananya siang ini aku menghadiri resepsi pernikahan saudara di gedung samping Masjid Agung. Saat ini pula kusempatkan untuk mengunjung Taman Zebra guna menuntaskan rasa penasaran.

Pukul 09.00 WIB, kawasan Alun-alun Cilacap terlihat lengang. Pohon beringin di tepian ini tidak banyak orang yang duduk. Sementara di dalam gedung serbaguna sedang sibuk acara resepsi nikahan. Aku sendiri berjalan menyeberang ke arah Tugu Tani Cilacap.

“Ayo nyeberang-nya hati-hati, parkirnya masih muat,” Teriak juru parkir memberi aba-aba.

Sekelompok remaja sedang parkir di seberang tulisan Taman Zebra. Lalu lintas di kota Cilacap cukup padat. Aku memotret gerbang depan taman, di pinggiran jalan sudah ada beberapa bapak pengayuh Becak menunggu calon penumpang.
Gerbang masuk ke Taman Zebra Cilacap
Gerbang masuk ke Taman Zebra Cilacap
Taman Zebra yang kulihat dari luar ini semacam tempat bermain anak-anak dan keluarga. Di tepian jalan berjejer pedagang bergerobak. Ada Cimol, Cilok, Arum Manis, dan penjual minuman. Aku bergegas menyeberang ke dalam taman yang sudah ada banyak pengunjung.

Begitu aku masuk ke dalam area taman, sedikit tercerahkan sudah yang membuatku kemarin penasaran mengenai penamaannya. Taman Zebra Cilacap ini ternyata sebuah taman yang dikonsep pengelola setempat untuk bermain dan belajar mengenal rambu-rambu lalu lintas.

Luas taman ini jika tidak salah hanya setengahnya lapangan sepakbola. Walau tidak luas, lahan tersebut benar-benar dioptimalkan menjadi salah satu tempat yang asyik untuk bermain dan belajar. Setiap tepian taman terdapat jalur yang bisa digunakan anak-anak bermain sepatu roda. Selain itu di setiap sisi jalur terdapat tanda rambu-rambu lalu lintas.
Rambu-rambu Lalu Lintas yang terpajang beserta keterangannya
Rambu-rambu Lalu Lintas yang terpajang beserta keterangannya 
Awalnya taman ini hanya sebagai lahan bermain untuk anak-anak saja. Seiringnya waktu berjalan, Pemkab Cilacap berkolaborasi dengan Polres Cilacap menjadikan taman tersebut bukan hanya untuk bermain saja, melainkan dijadikan sebagai wahana taman edukasi berlalu lintas.

Seperti yang dikutip dari Jatengprov.go.id, Kapolda menyambut baik ide pembuatan taman yang dikolaborasikan antara Pemkab dan Polres, menjadi sangat strategis untuk menjadi pembelajaran berlalu lintas. Pembelajaran sejak dini untuk anak-anak taman kanak-kanak, anak sekolah dasar terhadap keselamatan berlalu lintas menjadi sangat penting. Oleh karena itu penanaman pemahaman akan pondasi etika berlalu lintas di jalan raya secara baik dan benar, harus ditanamkan sejak dini.
Rambu-rambu Lalu Lintas yang terpajang beserta keterangannya
Rambu-rambu Lalu Lintas yang terpajang beserta keterangannya 
Jadi jangan kaget jika di dalam taman, selain ruas jalan kecil yang biasa dilalui anak-anak dengan menggunakan sepatu roda, ada juga berbagai gambar rambu-rambu lalu lintas yang terpajang. Tidak hanya di tepian jalur saja, tetapi di pintu masuk sudah dipajang besar sebagian rambu-rambu lalu lintas beserta keterangannya.

Selama di sini, aku mencoba mengelilingi taman tersebut. Memang benar, tanpa disadari, pasti kita merasa tertarik untuk membaca rambu-rambu tersebut. Anak-anak yang berada di sini pun tak hanya diam saja. Ada yang berkelompok bermain, ada pula yang duduk santai sembari memandang rambu-rambu yang ada di depannya. Tanpa disuruhpun mereka pasti akan membaca karena terbiasa melihat.
Jalur asyik bermain sepatu roda di Taman Zebra Cilacap
Jalur asyik bermain sepatu roda di Taman Zebra Cilacap
Rambu-rambu lalu lintas yang dipajang di tiap sisi jalan tak melulu mengenai jalan saja. Memang ada banyak gambar rambu-rambu yang menerangkan jalan lurus, belok kiri, dilarang berhenti, dan lainnya. Di antara tersebut juga diselipkan gambar Masjid, SPBU, ataupun Rest Area.

Bahkan di tepian jalurnya juga diberikan semacam spot untuk Halte, Masjid, dan lainnya yang menunjang para anak agar memahami rambu-rambu tersebut. Selama aku bersantai di sini, berlalu-lalang anak-anak menyusuri rute yang sudah disediakan. Mereka menikmati akhir pekan dengan bermain bersama keluarga.

Hampir sebagian besar anak-anak yang bermain ke sini, mereka menggunakan sepatu roda. Secara tidak langsung, minat para anak untuk menyusuri rute yang sudah disediakan dengan menggunakan sepatu roda terpenuhi. Selain mereka asyik menyusuri jalur yang sudah tersedia, tidak sedikit mereka kumpul menjadi satu sambil melepas lelah.
Sekelompok anak sedang istirahat di taman
Sekelompok anak sedang istirahat di taman
Bagi anak-anak yang tidak mempunyai sepatu roda bukan berarti tersisihkan. Lahan yang tidak luas ini juga disediakan fasilitas lain yang bisa digunakan para anak tersebut. Seperti memanjat di besi-besi yang sudha disediakan, atau sekedar bermain tanah bersama ibu. Ada juga ayunan, mereka bisa bermain ayunan bersama teman ataupun keluarga.
Fasilitas bermain lainnya di Taman Zebra Cilacap
Fasilitas bermain lainnya di Taman Zebra Cilacap
Taman Zebra Cilacap ini cukup rindang, ada beberapa pohon besar yang membuat area tersebut menjadi teduh. Untuk kebersihannya, sudah disediakan banyak tempat sampah yang tersebar. Sehingga nantinya kebersihan yang ada di sini tetap terjaga. Menyenangkan rasanya ada taman seperti ini, Cilacap berbenah dan berinovasi. Taman Zebra menjadi tujuan asyik para anak yang tidak mempunyai agenda di akhir pekan.

Aku tidak lama bersantai di sini, kulihat jam tangan menunjukkan pukul 10.00 WIB. Aku bergegas meninggalkan Taman Zebra menuju area Masjid Agung Cilacap. Acara resepsi pernikahan akan segera dimulai, aku mempunyai tugas momong keponakan yang sedang kurang sehat. Kuabadikan Masjid Agung Cilacap, dua kali aku ke sini, tahun 2017 dan sebelumnya tahun 2011.
Masjid Agung Darussalam Cilacap
Masjid Agung Darussalam Cilacap
Hanya dua hari di Cilacap, aku tidak bisa memaksimalkan mengunjungi banyak destinasi. Setidaknya ada beberapa tempat yang sudah kukunjungi selama di sini, dan masih ada keinginan kembali ke sini lagi.

Sebenarnya, Cilacap mempunyai banyak destinasi wisata khususnya mereka yang suka dengan pantai, atau ingin mengunjungi benteng-benteng yang tersebar di Cilacap dan pulau Nusakambangan. Sayangnya di sini aku hanya berhasil mengunjungi dua benteng saja. Aku ceritakan nanti saja ditulisan terpisah, sembari berdoa agar bisa kembali ke sini lagi. *Kunjungan ke Cilacap pada hari Sabtu – Minggu; 21 – 22 Januari 2017.

Baca juga tulisan bertema Umum lainnya 

33 komentar:

  1. Mas, lain kali kalau mau ke Cilacap lagi PM aku di facebook ya..sapa tau saya pas bisa kita jalan bareng dan saya bisa sambil belajar ke njenengan..

    BalasHapus
    Balasan
    1. Kemarin sengaja nggak bilang-bilang mas. Karena emang waktunya sebentar hehehehhe. Banyak teman pesepeda yang ngamuk gegara nggak aku kabari juga. Siap mas :-D

      Hapus
  2. Ini kayak taman lalu lintas di bandung

    BalasHapus
    Balasan
    1. Asyik loh om, bisa ikutan main. Kan paling besar sendiri hahahahha

      Hapus
  3. Sekarang kayaknya banyak dibangun taman ya mas, iya wisata murah buatkntong kita kitaa

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya mbak. Kalau ada banyak taman emang asyik ehheheheh

      Hapus
  4. Edukasi sekali ya mas, Jadi kangen alun alun Cilacap

    BalasHapus
    Balasan
    1. Kalau dibuat taman jadi bagus biar biasa dicerna.

      Hapus
  5. Kalau di Jogja ada di pojok Terminal Giwangan dekat lampu merah, tapi jarang buka..

    BalasHapus
    Balasan
    1. Berarti satu tempat sama terminal? Nggak memperhatikan aku hahahhaha

      Hapus
    2. Ya ampyuun...di Jogja ada? ah, jarang buka? Pantesan kurang beken...#atau aku yang katrok? lewat2 aja tanpa ngeh

      Hapus
  6. masnya kok ga bawa anak? eh.
    btw singkatan dr BERCAHAYA opo mas??

    BalasHapus
    Balasan
    1. Anaknya masih di ibunya.
      Kalau mau tau detail tentang Cilacap, kamu harus nyari cewek Cilacap haahahah

      Hapus
  7. Saya belum sempat menyesap Cilacap sampai sebegini dalam. Haduh, jadi malu. Ditulis di blog pun cuma sepintas lalu, haha. Amin, semoga bisa kembali ke sana lagi. Jangan lupa mengajak saya, haha.
    Sepertinya yang beroleh manfaat kalau tandang ke Taman Zebra ini bukan cuma anak-anak, haha. Saya pun seandainya jalan ke sana pasti bisa belajar juga soal rambu-rambu lalu lintas. Dan saya yakin juga banyak orang dewasa yang belum paham arti rambu-rambu tertentu, terlebih jika jarang dilihat.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Saya juga hanya sebentar pas ke sini mas. Tapi langsung ingin mengunjunginya kembali di tahun depan.

      Hapus
  8. bagus ya untuk mengajarkan kepada anak2 rambu2 lalu lintas dan taat berlalu lintas sambil bermain main

    BalasHapus
    Balasan
    1. Belajar dan bermain, konsep yang tepat bagi anak-anak kang.

      Hapus
  9. Taman ini cocok kayaknya untuk piknik keluarga.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Benar banget mas, terlebih bawa anak-anak; jadi bisa menjelaskan dengan lebih santai. Tidak seperti menggurui.

      Hapus
  10. saya pernah 1x kesana taman ini cocok untuk berlibur sama keluarga :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Seru dan lokasinya juga teduh. Selama di sini, aku melihat banyak ibu menunggu anaknya bermain.

      Hapus
  11. Senang sekali ya melihat anak-anak bisa aman bermain di taman itu...btw, cilacap itu jauh kah dari karimun jawa?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Cilacap itu jawa tengah yag berbatasan langsung dengan Jawa barat, sementara Karimunjawa itu di Jepara (pesisir utara)

      Hapus
  12. ah adek pengen maen cepatu loda :)

    ini juga ad seh di Malang tapi kayaknya gk selengkap di Ciplacap

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hahahahhah, main sepatu rodanya pada lihai-lihai :-D

      Hapus
  13. hemmm aku belum pernah ke cilacap

    BalasHapus
  14. Ndek Jogja ndakyo ono mas, Sebelah Giwangan itu? Kayaknya sih :D

    BalasHapus
    Balasan
    1. Emang nggak sia-sia kamu jadi supir ya, sampai hafal detailnya hahahahha

      Hapus
  15. Balasan
    1. Gratis bu, biasa saya suka yang gratis-gratis kakakakakka

      Hapus
  16. bagus nih buat pengenalan buat rambu lalu lintas , jarang ada yg ke ginian

    BalasHapus
    Balasan
    1. Memang bagus untuk bermain dan belajar. hahahahha

      Hapus

Pages