Pantai Indah Layur, Salah Satu Pantai Favorit Wisatawan di Lasem - Nasirullah Sitam

Pantai Indah Layur, Salah Satu Pantai Favorit Wisatawan di Lasem

Share This
Pantai Indah Layur di Lasem
Pantai Indah Layur di Lasem
Deretan tenda warna- warni tertata rapi. Pasir putih memanjang, puluhan wisatawan asyik bermain air laut yang sedang surut. Pagi ini, di pantai Indah Layur sudah ramai. Sepertinya, wisatawan lokal banyak yang datang untuk bermain air bersama keluarga.

Sejak tinggal di Rembang, aku memang belum banyak menjelajah destinasi di Rembang. Salah satunya adalah Lasem. Kecamatan kecil yang penuh historis ini tak hanya terkenal dengan sejarahnya, tetapi sepanjang pantai di pesisir utara Jawa mempunyai potensi yang tak diragukan.

Diskusi sejak semalam mengerucut, kami memutuskan berkunjung ke pantai Indah Layur. Lokasi pantai berada di desa Gedongmulyo, Lasem. Dari peta gawai, kulihat pantai ini berdekatan dengan pantai Caruban yang beberapa kali kusambangi.

Kuikuti jalan menuju pantai Indah Layur. Sudah ada penanda di pinggiran jalan. Hanya saja, jalan ke pantai memang melintasi perkampungan, sehingga kendaraan harus pelan. Mendekati pantai, terlihat semacam aliran sungai. Aliran sungai yang di mangrove ini sepertinya menuju pantai Dasun, destinasi yang pernah aku sambangi di tahun 2017.
Memasuki area parkir di Pantai Indah Layur Lasem
Memasuki area parkir di Pantai Indah Layur Lasem
Tiga petugas sudah berjaga di pintu masuk. Setiap kendaraan dikenai biaya 5.000 rupiah, ini sudah termasuk parkir sepeda motor. Dua petugas parkir langsung mengarahkan kendaraan, mereka mencarikan tempat kosong untuk parkir sepeda motor.

Tepat pukul 09.15 Wib, parkiran sepeda motor hampir penuh tertata rapi. Kami beranjak mencari gazebo yang masih kosong. Pepohonan cemara ditanam dengan teratur, berdekatan, sehingga pantai menjadi lebih teduh.

“Coba sebelah sana?” kataku ke arah yang berbeda.

Aku tidak menyangka kalau pantai Indah Layur seramai ini. Bagi sebagian orang, pantai yang sudah dikenal lebih lama adalah pantai Karangjahe. Namun, beriringnya waktu, pantai-pantai sekitar yang ada di Rembang mulai bangkit. Memoles diri untuk menarik minat wisatawan.

Secara bentuk konsepnya, pantai-pantai di pesisir utara Jawa, khususnya Rembang didominasi pepohonan cemara. Pantai Indah Layur ini salah satunya, ketika dikelola dengan baik, seiringnya waktu langsung menggeliat keramaiannya.
Rerimbunan pohon Cemara di Pantai Indah Layur Lasem
Rerimbunan pohon Cemara di Pantai Indah Layur Lasem
Sejak tahun 2018, pantai Indah Layur mulai ramai dikunjungi wisatawan. Melihat potensi yang bagus, pemerintah desa berkolaborasi dngan Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) mulai memperbaiki akses jalan dan mengembangkan fasilitas di pantai.

Fasilitas seperti kamar mandi, deretan warung, serta kelola parkir yang baik menjadikan pantai Indah Layur cepat dikenal. Bahkan saat ini pantai Indah Layur menjadi salah satu destinasi wisata unggulan di Rembang, khususnya di Kecamatan Lasem.

Letaknya yang strategis membuat Pantai Indah Layur menjadi persinggahan favorit bagi pelancong yang melewati jalur pantura timur Jawa. Selain itu, pantai ini juga dekat dengan Kawasan Cagar Budaya Lasem, yang dikenal dengan julukan “Tiongkok Kecil di Jawa”.

Kami berhenti di salah satu tikar yang berwarna biru. Duduk di sana untuk menikmati waktu pagi menjelang siang. Kucari warung pemilik tikar, lantas kami memesan minuman kelapa muda dan gorengan mendoan.
Berbagai tenda yang disewakan ke wisatawan di Pantai Indah Layur Lasem
Berbagai tenda yang disewakan ke wisatawan di Pantai Indah Layur Lasem
Di pantai Indah Layur, semua tikar sudah diidentifikasi pemilik warung. Ketika kita duduk di tikar tersebut, maka para pemilik warung menginformasikan harus memesan di warung yang sesuai dengan pemilik tikar. Tentu saja tujuannya agar pengunjung lebih merata melarisi warung-warung yang sudah disediakan.

Salah satu pengelola sedang membereskan tenda-tenda yang berjejeran. Beliau menyampaikan bahwa tenda tersebut bisa disewa para wisatawan. Sepertinya, tenda-tenda tersebut dimanfaatkan para pengunjung yang hendak berkemah.

“Nanti sudah gratis fasilitas kamar mandi,” terang bapak yang berjaga di sekitar tenda.

Aku tidak bertanya lebih detail. Beliau melipat tenda-tenda yang sedari pagi terpasang. Sepanjang pantai Indah Layur, memang terlihat ada banyak tenda yang disewakan. Selain penyewaan tenda, di sini juga menyediakan penyewaan pelampung.
Keseruan wisatawan bermain air di Pantai Indah Layur Lasem
Keseruan wisatawan bermain air di Pantai Indah Layur Lasem
Air laut sedang surut, perairan dangkal di pantai Indah Layur membentuk gosong di tepian pantai. Para pengunjung yang didominasi keluarga sedang asyik bermain air laut. Sebagian lagi bermain bola di gosong pantai.

Pantai Indah Layur terjaga kebersihannya. Sedari tadi, aku melihat beberapa masyarakat yang sedang membersihkan sampah laut. Perairan seperti ini memang kerap mendapatkan kiriman sampah dari laut, terlebih saat musim angin dan ombak besar.

Ketenangan ombak di pantai Indah Layur cocok untuk liburan keluarga, khususnya mereka yang membawa anak kecil. Aku membawa sikecil bermain air, sikecil sangat antusias. Sewaktu di Karimunjawa, sikecil masih enam bulan, sehingga tidak bermain air.

Tanpa terasa, pesanan kami sudah sampai. Empat buah kelapa muda ditambah dengan dua porsi mendoan. Selain itu, istri juga membeli dagangan dari remaja yang menjajakan keliling di pantai. Beberapa camilan dibelinya.
Bersantai sembari menikmati kelapa muda
Bersantai sembari menikmati kelapa muda
Menjelang siang, pantai Indah Layur makin ramai. Sehingga, hampir semua tempat duduk terpenuhi. Salah satu yang menjadi catatanku adalah kondisi makin ramai, sehingga tidak nyaman bagi anak kecil, karena banyak pengunjung yang merokok.

Kami memang sangat peduli dengan sikecil, sebisa mungkin menjauhkan dari asap rokok ketika sedang berlibur. Memang bukan perkara mudah, karena pantai adalah kawasan publik yang memang tidak ada aturan larangan merokok. Sehingga kami berinisiatif mencari tempat yang lebih nyaman.

Secara umum, pantai Indah Layur memang asyik dikunjungi saat pagi ataupun sore hari. Ketika pagi, anak-anak masih bisa bermain air tanpa terik panas yang menyengat. Pun dengan sore hari, tentu syahdu karena melihat matahari terbenam.

Menjelang siang, kami pulang. Empat kelapa muda harganya 60.000 rupiah, dua porsi mendoan 20.000 rupiah. Cukup terjangkau harganya. Tentu saja, kami bakal ke sini lagi bersama sikecil, karena sikecil sangat antusias bermain air. *Minggu; 26 Oktober 2025.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Pages