Bermain di Pantai Caruban dan Dikira Jasa Fotografer Profesional - Nasirullah Sitam

Bermain di Pantai Caruban dan Dikira Jasa Fotografer Profesional

Share This
Melompat di pantai Caruban Rembang
Melompat di pantai Caruban Rembang
Pantai Caruban di Rembang lumayan ramai. Aku berjalan sembari menenteng kamera mirrolens dan Gopro. Mengambil beberapa vlog untuk Youtube, lantas mengabadikan lansekap bibir pantai. Mendadak, salah satu anak kecil mendekatiku, meminta difoto.

“Om, fotoin saya pakai kamera om ya,” pinta anak kecil sembari berpose di depanku.

Aku terhenyak. Belum sempat menjawab, rombongan anak kecil sudah mengerubungiku. Semuanya meminta untuk diabadikan. Terlanjur basah, aku tak bisa mengelak. Kufoto semua anak kecil yang di dekatku satu persatu.

Libur panjang memang kuagendakan pulang ke Rembang. Ada beberapa keperluan yang harus kuselesaikan. Di sela-sela waktu libur, istri mengajak untuk menyambangi pantai Caruban. Tujuan kami sederhana, duduk di pantai sembari menikmati kelapa muda.

Pantai Caruban menjadi pilihanku. Selain tempatnya lebih dekat, pantai ini cenderung lebih sepi pengunjung dibanding dengan pantai Karangjahe. Sebelum ke pantai, aku sudah membaca beberapa ulasan di Google Maps terkait pantai Caruban.
Bersantai di pantai Caruban Rembang
Bersantai di pantai Caruban Rembang
Kami menyeberangi jalan raya tak jauh dari Terminal Lasem. Jalan ini lumayan lengang, hanya saja banyak petakan tambak. Entahlah, antara tambak garam atau tambak ikan Bandeng. Plang petunjuk arah sangat membantu. Sebentar lagi sampai di gerbang masuk pantai.

Helm kutaruh di cantolan motor, kudekati warga yang bertugas menarik retribusi. Petugas sempat ragu, namun aku berhenti di depan mereka. Beliau menyodorkan kertas retribusi. Masuk pantai Caruban tiketnya 5000 rupiah untuk motor.

“Kami kira warga sini, mas. Jadi agak ragu mau menghentikan,” celetuk petugas retribusi sembari tertawa.

“Nah, itu baru warga setempat, pak,” balasku ketika ada satu motor melintas tanpa berhenti. Beliau pun berujar kalau yang barusan melintas RT sebelah.

Kuturut jalanan menuju pantai. Tempat parkir kendaraan belum tertata dengan rapi. Aku hanya melihat kendaraan asal parkir di tepi jalan, asal tidak menutupi akses jalan sepanjang pantai. Kendaraan roda dua pun sama, parkir di sembarang tempat. Lebih aman jika parkir di depan warung yang mereka larisi.
Deretan pohon cemara pantai Caruban Rembang
Deretan pohon cemara pantai Caruban Rembang
Kami berhenti di deretan warung yang paling dekat. Melihat ada kelapa muda dipajang, aku langsung memesan dua kelapa muda. Tak ketinggalan istri meminta satu porsi mendoan. Kami menunggu di salah satu gazebo yang sudah disiapkan.

Pantai Caruban merupakan salah satu pantai yang lumayan populer di Rembang. Jauh sebelum pantai Karangjahe terkenal, konon pantai Caruban lebih awal dikenal. Hanya saja, semakin terkelolanya dengan baik, akhirnya yang mentereng di Rembang adalah pantai Karangjahe.

Bagi pengunjung sepertiku yang tidak terlalu suka keramaian, tentu memilih pantai Caruban menjadi opsi yang tepat. Hamparan pasir luas, terdapat banyak gazebo yang bisa digunakan bersantai, berbagai fasilitas lengkap, adanya penyewaan pelampung dan ATV menjadi pelengkap.

Selain itu, deretan pohon cemara dengan puluhan tikar terpal tersaji tak perlu berebut dengan pengunjung lainnya. Pantai Caruban pun cukup terawat, pantainya bersih. Sehingga memang cocok untuk bersantai, terlebih keluarga yang mempunyai anak kecil.
Pelampung dan ATV di pantai Caruban Rembang
Pelampung dan ATV di pantai Caruban Rembang
Menjelang sore hari, pantai Caruban cukup ramai dikunjungi wisatawan. Rata-rata adalah wisatawan lokal. Mereka bermain air, atau hanya berlari-lari di pasir. Sewaktu aku datang, tak banyak yang menyewa ATV. Berbeda halnya dengan pantai Karangjahe.

Sembari menunggu kelapa muda dan mendoan disajikan, aku meminta izin istri untuk memotret dan mengambil konten vlog. Sepanjang jalan penuh dengan warung-warung warga. Hampir setiap warung ada pembelinya. Ini tentu menarik, menggerakkan perekonomian warga setempat.

Kubidik sudut pantai dengan objek wisatawan bermain air. Foto siluet ini menurutku bagus. Aku berbagi tugas, mengambil konten vlog atau mengabadikan lansekap dengan kamera. Di tengah kesibukanku, seorang anak memintaku untuk diabadikan.

Aku terdiam sejenak, namun permintaan mereka tak bisa kuhindari. Baru sekali motret, beberapa anak kecil mengerumuniku untuk turut difoto. Rombongan anak kecil ini terus memintaku agar diabadikan. Demi menyenangkan mereka, aku abadikan satu persatu dan berkelompok.

Kuminta mereka melompat, dan kujadikan model foto di pantai. Bisa jadi dikira aku jurufoto yang biasa ada di pantai. Begitu sudah selesai, kuperlihatkan hasil foto mereka, dan mengirimkan ke salah satu ponsel orangtuanya. Selesai memotret rombongan anak, orangtuanya berganti meminta difotokan.
Anak-anak bermain di pantai Caruban Rembang
Anak-anak bermain di pantai Caruban Rembang
Sepertinya ini bisa menjadi peluang yang menarik, jika suatu ketika sengaja datang ke pantai untuk menjadi jasa foto di pantai. Aku pernah melihat jasa fotografer pantai di Gunungkidul. Mereka membawa tele, menawari para wisatawan, dan memotret secara candid, lantas kalau berkenan dapat ditebus dengan tarif yang terjangkau.

Cukup lama aku memotret rombongan keluarga, seluruh foto sudah kubagikan. Aku kembali menuju gazebo tempat memesan kelapa muda. Dua kelapa muda sudah tersajikan. Kunikmati sembari bersantai. Embusan angin laut cukup kencang.

Nun jauh di sana, PLTU Rembang terlihat jelas. Asap mengepul tinggi, sementara langit masih biru. Beberapa sudut pantai ditumpuk dengan karung-karung yang berisi pasir. Tujuannya agar tidak terkikis abrasi. Pantai di utara sebagian memang mulai terkikis abrasi.

Suasana makin menyenangkan. Kami cukup lama menikmati waktu di pantai. Sebelum pulang, aku menuju warung untuk membayar minuman kelapa muda dan mendoan. Dua kelapa muda seharga 26.000 rupiah, sementara mendoan satu porsi 5.000 rupiah.

Selain itu, kami juga membeli sebungkus batagor yang dijual bapak-bapak menggunakan sepeda motor. Harganya 5.000 rupiah. Jika kutotal, mulai dari tarif masuk hingga jajan di pantai, totalnya kami hanya menghabiskan uang 41.000 rupiah. Sangat murah untuk kami berdua.
Menikmati kelapa muda di pantai Caruban Rembang
Menikmati kelapa muda di pantai Caruban Rembang
Kendaraan berlalu-lalang, sepertinya makin banyak wisatawan yang berdatangan. Kami beranjak siap pulang. Menyapa pemilik warung, dan melintasi jalan yang berbeda. Beruntungnya, alur jalan di pantai Caruban sudah bagus. Rute masuk dan keluar pantai berbeda.

Sepanjang pantai dipenuhi wisatawan. Ramai tapi tetap nyaman untuk bermain. Sebenarnya, di pantai Caruban kita bisa menikmati sunset. Tapi kami sengaja pulang cepat. Karena tujuan ke pantai memang hanya ingin menikmati kelapa muda.

Di Rembang, ada banyak pantai yang lansekap pemandangannya mirip. Mulai dari pantai Karangjahe, pantai Wates, pantai Nyamplung, dan pantai-pantai yang sederet di pantai utara. Semoga pantai tersebut makin dikelola dengan baik, sehingga dapat membangkitkan perekonomian masyarakat sekitar.

Kami pulang. Perjalanan ke rumah melintasi jalur yang sedikit berbeda. Sembari menikmati perjalanan pulang, kami sudah mempunyai agenda lainnya di masa mendatang. Pantai Caruban kurekomendasikan untuk kalian yang ingin menikmati suasana pantai dengan tenang, serta yang terpenting ada warungnya. Pun dengan akses jalan bagus. *Pantai Caruban; Jumat, 10 Mei 2024.

8 komentar:

  1. Sepertinya memang sudah cocok jadi fotografer professional, Om Sitam. Foto-foto di blog Sitam selalu mampu bercerita. Sayang pantainya dekat PLTU ya, agak khawatir sama polusinya sebenarnya hehe.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hahahahha, biar anak-anak ikutan senang. Beberapa pantai di Jateng memang terlihat PLTU

      Hapus
  2. Menikmati kelapa muda di pantai dengan angin semilir begitu duh indahnya ya, Mas.

    BalasHapus
  3. Kalau foto anak-anak rasanya memang beda. Mereka selalu semangat dan berganti gaya. Tidak pernah terlihat lelah meski sudah beberapa kali difoto.
    Di pantai paling enak memang duduk santai sambil menikmati pemandangan yang ada.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Dari dulu kalau di pantai emang sukanya duduk santai daripada main air. Lebih bisa menikmati

      Hapus
  4. Hehehehe anak-anak senang ya difotoin sama om SItam hihihi dikira fotografer pantai :D Eh, orangtua2nya juga sekalian :) Ternyata cantik juga pemandangan Pantai Caruban. AKu belum pernah main ke sini nih. Minum kelapa hhmm...segar ya rasanya.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Kalau dolan arah Lasem dan sekitarnya bisa main ke sini, mbak

      Hapus

Pages