Warung Bu Yati (Puncak Bibis), Tempatnya para Pesepeda di Bantul - Nasirullah Sitam

Warung Bu Yati (Puncak Bibis), Tempatnya para Pesepeda di Bantul

Share This
Warung Bibis Bu Yati
Warung Bibis Bu Yati

Setiap pesepeda di Jogja tentu sudah mengenal salah satu warung kondang yang ada di kawasan Pakem, Warung Ijo Pakem namanya. Tak dapat dipungkiri, setiap akhir pekan warung ini layaknya sebuah magnet bagi para pesepeda. 

Dimulai dengan rombongan besar, kecil, maupun sendirian, mereka tetap setia untuk berkumpul dan tertegur-sapa dengan sesama pesepeda. Hal ini membuat orang lain bisa membuat konsep warung yang mirip. Setidaknya untuk menggaet pesepeda di daerah yang lain.

Bagi yang ada di kawasan Bantul, beberapa bulan lalu juga mempunyai tempat yang dijadikan pos berkumpul. Lokasinya di Bibis, Pajangan, Bantul. Rutenya pun tidak lebih berat daripada menuju Pakem. Hanya ada satu tanjakan yang sedikit tinggi, tepat sebelum sampai di warung. Nama warung tersebut “Warung Bu Yati – Puncak Bibis”. 
Kopdar Jogja Gowes ke Bibis Bu Yati
Kopdar Jogja Gowes ke Bibis Bu Yati

Aku dan pesepeda yang lain berkesempatan mengunjungi warung ini, tepat di depan warung sebuah reklame besar bertuliskan “Welcome Biker” menyapaku. Deretan parkir sepeda pun berjejer rapi lengkap dengan sepedanya. Kunjungan ini bagian dari kegiatan kopdar Jogja Gowes.

Warung Bu Yati memang cukup stragegis bagi pesepeda yang ingin menjelajah kawasan Pajangan, Bantul dan sekitarnya. Bisa jadi warung ini adalah titik aman pertama jika kita ingin blusukan di area Pajangan. 

Banyak tempat wisata yang bisa kita datangi di sini,  salah satunya adalah Curug Banyunibo yang lokasinya cukup terjangkau. Atau mau coba Trek Bibis Enduro yang sedang getol-getolnya disusuri para pecinta sepeda. 

Tahun 2013, aku pernah menjelajah sekitaran Pajangan bersama kawan. Kala itu menyempatkan diri berfoto di patung Semar yang ada di tepian perempatan. Patung tersebut cukup familiar bagi pecinta sepeda, terlebih mereka yang suka mencari curug di sekitaran Pajangan.
Suasana di lokasi Warung Bu Yati - Puncak Bibis
Suasana di lokasi Warung Bu Yati - Puncak Bibis

Aku pun mulai menapaki kaki menuju dua bilik yang ramai para pesepeda. Seraya bertegur sapa, aku memasuki salah satu bilik. Tujuanku adalah untuk mengambil makanan dan minuman. Di sini disediakan Wedang Asem. Minuman yang menghangatkan perut kala pagi. 

Tepat di area luar, terdapat meja yang dipenuhi makanan seperti Pisang Rebus, Ketela Rebus, dan Jagung Rebus. Makanan yang selalu menggugahku untuk menikmatinya. Lebih jauh ke dalam, terdapat gorengan, bubur, ataupun nasi. Jadi di sini kita bisa memilih sekedar menikmati camilan ataupun makan berat. Benar-benar menggiurkan makanannnya.
Aneka kuliner di Warung Bibis Bu Yati
Aneka kuliner di Warung Bibis Bu Yati

Selesai ikut antri mengambil makanan, aku keluar mencari tempat duduk yang strategis. Ada banyak kursi dan meja yang bisa kita gunakan untuk menikmati sarapan pagi. Jika terasa penuh, kita bisa menuju area dekat parkir sepeda untuk menikmati makanannya. 

Di sini, kita makan terlebih dahulu baru membayarnya. Kalau di Warung Ijo, kita mengambil makanan, membayarnya, lalu menikmati di luar. Ada baiknya tempat ini kamu datangi bagi para pesepeda yang mengunjungi kawasan Bantul, terutama di daerah Kasongan, Pajangan, dan sekitarnya. Tentu di sini kalian akan mendapatkan teman baru, rute sepeda baru, dan suasana baru. *Kopdar Jogja Gowes #4, pada hari Minggu, 25 Oktober 2015

24 komentar:

  1. Keren ya warung bu Yati, banyak pengunjung begitu.

    Aku juga mau gong jagung, gedang sama tela rebusnya :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hehehhehe, ini menu enak kalo buat sarapan, mbak :-D

      Hapus
  2. baca posting-an ini pagi-pagi, bikin lapar "ubi rebusnya" menggoda, wedang asemnya bikin "otak"cetar lagi nie

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hahahahaha, ini belum kuposting loh wedangnya :-D

      Hapus
  3. Wah kalau sudah gene,. kangen dan rindu ku yang taktertahankan akan Jogja
    Kangeeeeeeeeeeeeeeen

    BalasHapus
  4. Warung sederhana tapi pengunjung'a rame bener
    Liat makanan berjajar gitu jadi bikin laper aja mas :D

    BalasHapus
  5. gak kalah rame sama cafe-cafe yang biasa dipake tempat nongkrong :D

    BalasHapus
  6. masih belum sebagus warung ijo pakem yah? lantainya masih tanah, hehe..

    BalasHapus
    Balasan
    1. Warungnya kecil, tapi sampingnya ada rumah besar untuk makan dan minum. Jadi kapan kita kulineran ke Pajangan? Hahahahhahh

      Hapus
  7. tiap daerah punya pit stop warung sepeda ... tapi warung bu yati ini ... menunya lebih seruuu ...sesuai dengan selera saya yang tradisional ...

    BalasHapus
  8. Keren banget nih. Besok mampir kesana sembari gowes

    BalasHapus
  9. yang bikin ngiler itu ayam gorengnya...jadi pengen cepet-cepet ngegowes kesana

    BalasHapus
  10. Pas banget cape abis ngegowes sepeda, langsung disambut dengan hidangan ketela rebus..beuh mantap bikin ngiler mas asli...

    BalasHapus
  11. aku selalu salut ama warung2 yg begini, ngizinin makanannya di makan dulu trs baru bayar... based on trust bgt ya... tp anehnya, warung yg bgini ini yg selalu laku dan bertahan ;)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Warung seperti ini tetap eksis, karena kita sendiri yang harus jujur ;-)

      Hapus
  12. Jalannya aman buat road bike ga?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Jalannya bagus kok, mas. Beberapa teman waktu kopdar pakainya juga RB.

      Hapus

Pages