Sampah,
bagaimana kalau kita mendengar kata tersebut. Aku yakin kalian pasti sudah
membayangkan serakan dedaunan/kerta dan lainnya yang berada disebuah tong
plastik atau drum yang bertuliskan “Buang sampah pada tempatnya”. Iya benar sih
kalau itu adalah tong sampah. Tapi kalau lainnya? Tentu kalian tidak sulit
untuk menebaknya, yang pasti ini bukan sampah masyarakat.
Jogja
memang terkenal dengan sejuta kulineran, dan nama kulinerannya pun tergolong
unik. Mungkin kalau kita orang yang jarang ke Jogja tentunya kita pernah
mendengar kata Gudeg, atau Bakpia. Tapi ini tidaklah kulineran tersebut yang
ingin aku tulis. Atau kalian penah mendengar kata Kopi Josh? Ini juga bukan yang ingin aku tulis. Lalu aku ingin
menulis apa? Oke kayaknya menulis kulineran lainnya saja yang jarang kalian
dengar dan masih bersangkut paut dengan kata “sampah”.
Sampah
ini adalah nama soto yang ada dikawasan Yogyakarta. Lebih tepatnya dijalan
Kranggan, kira-kira 100 meter utara Tugu Jogja. Warung ini terletak tepat dipertigaan
jalan Kranggan. Kalau kalian tidak mau mengantri saat membeli soto ini, ada
baiknya kalian datang antara pukul 19.00 – 20.00 wib, dijamin antrian tidaklah
terlalu banyak. Kalian bisa memilih soto biasa atau soto pedas disini.
Tergantung selera makan kita.
Ini adalah soto sampah |
Setelah
mencari berbagai informasi dari orang-orang yang mengunjungi soto ini, akhirnya
ada titik terang yang sedikit bisa menjawab rasa penasaranku atas penamaan soto
ini. Ternyata pemberian nama dengan kata sampah ini bukan karena lokasinya bekas
tempat sampah atau lainnya. Ini lebih karena jenis penyajian sotonya, maksud
aku begini. Soto ini dalam hidangannya dicampur dengan apa-apa yang bisa kita
ambil sendiri, bisa saja dalam satu piring itu soto, gorengan, remesan (tepung) hasil gorengan, sate,
dll ditumpahkan menjadi satu piring.
Jadi
seperti layaknya tong sampah, semua jenis sampah mulai dari plastik, daun,
kertas dan apa aja dimasukkan dalam tong sampah. Oya, soto ini selain enak,
banyak ternyata murah juga. Pokoknya pas banget untuk kantong anak-anak kos
(mahasiswa) yang ada di Jogja. Kalau tidak percaya silakan makan disana,
bocorang aja ya. Waktu aku makan disana (Oktober 2013) aku makan 1 soto, 5
gorengan, 1 sate, dan 2 es jeruk hanya bayar 13k. Murah bukan?
Mungkin
kalau ada waktu kalian berkunjung ke Jogja, ada baiknya kalian mengunjungi
wisata kuliner yang satu ini. Daripada kalian hanya bisa menyesal belum
menyicipi kulineran yang satu ini.
Baca juga postingan yang terkait Kulineran! Mencicipi Kue Khas “Bugis” di Karimunjawa
Baca juga postingan yang terkait Kulineran! Mencicipi Kue Khas “Bugis” di Karimunjawa
soto sampah memang cukup terkenal di Jogja, tapi belum sempat nyoba :(
BalasHapusAyoo bang nyobain, mumpung cuaca Jogja agak mendung jadi tambah nikmat :-)
Hapus