Melanjutkan tulisan perjalanan edisi
Jepara yang sempat tertunda postingannya. Selama dua hari aku lumayan melakukan
aktivitas di Jepara. Blusukan ke
beberapa tempat yang jarang aku kunjungi, sampai mengayuh pedal sepeda untuk
menuju beberapa pantai.
Kini saatnya aku balik ke Jogja untuk
melakukan rutinitasku seperti biasa. Kembali bekerja dan menyongsong hari-hari
sibuk dengan tumpukan naskah untuk jurnal, menjaga perpustakaan, ataupun
mengunggah berita di website kantor.
Sebelum balik ke Jogja, aku menyempatkan
diri untuk berhenti sejenak ke Pasar Ngabul. Sebuah pasar tradisional yang
menjual banyak buah-buahan hasil dari perkebunan Jepara. Salah satu buah yang
sedang marak dijual adalah buah Durian.
Cukup mujur aku, karena saat aku
berkunjung ke Jepara sedang musim durian. Aku langsung menaiki sebuah bus
Jepara – Kudus untuk menuju pasar ini. Pasar Ngabul sekitar 5 KM dari pusat
kota Jepara.
Bunderan Ngabul, Jepara |
Sampai dipasar Ngabul,
aku langsung dapat melihat berjejeran buah Durian yang dijual. Aku mencoba
mendekati salah satu penjual dan membelinya. Cukup murah, karena aku hanya
mengeluarkan uang 25k untu menikmati sebuah durian yang lumayan besar
menurutku. Tanpa menunggu lama, aku langsung melahap Durian yang ada
dihadapanku. Cukup puas walau hanya makan satu buah durian.
Tugu buah durian sebagai simbol pasar Ngabul, Jepara |
Pasar Ngabul ini memang
cukup lekat dengan buah satu ini. Dapat kita lihat disalahs atu tepian jalan
terdapat sebuah tugu bentuk buah Durian. Ini merupakan simbol bahwa pasar
Ngabul ini tidak dapat dipisahkan dengan buah Durian. Beberapa kali aku sempat
abadikan patung dan jejeran penjual buah Durian yang ada dipasar ini.
Selesai mencicipi sebuah
durian, aku menaiki sebuah bis jurusan Jepara – Semarang untuk selanjutnya
pulang ke Jogja. Cukup dua hari yang mengesankan berada di Jepara walau masih
banyak destinasi yang belum aku sempat kunjungi. Aku berharap sebelum pulang ke
Karimunjawa (saat singgah di Jepara) aku bias menginjakkan kaki ini ditempat
indah lainnya yang ada di Jepara.
Baca juga postingan yang lainnya;
Tidak ada komentar:
Posting Komentar