Warna-warni Bunga Krisan di Setiya Aji Flower Farm Bandungan - Nasirullah Sitam

Warna-warni Bunga Krisan di Setiya Aji Flower Farm Bandungan

Share This
Berfoto di Kebun Bunga Krisan di Bandungan
Berfoto di Kebun Bunga Krisan di Bandungan
Kuperhatikan raut jawah gadis berjilbab di samping. Ajakan akhir pekan menuju Bandungan merupakan permintaan yang langka. Seringnya dia diam saat aku tanya ingin berlibur ke mana kita akhir pekan ini. Dua kota menjadi pemisah kami, dan untuk bertemu pun cukup sulit.

“Sebelum ke La Kana Chapel kita mampir dulu di kebun bunga ya. Lokasinya tidak jauh kok dari La Kana Chapel.”

Permintaan yang tidak bakal aku tolak. Kami berdua menyusuri jalan menuju Bandungan mengendarai motor metik. Sedikit kaku rasanya mengendarai motor, terlebih aku sudah terbiasa menaiki sepeda. Ditambah ada seseorang yang membonceng.

Tidak perlu menggunakan GPS, jalan menuju Bandungan cukup mudah ditemukan dari arah Semarang. Untuk mencari Kebun Bunga Krisan Setiya Aji pun tidak sulit. Sepanjang perjalanan di kiri jalan terpampang petunjuk arah.

Aku tidak tahu lokasi tepatnya, tapi ketika tanjakan belok kiri mendekati area Pasar Bandungan, di sisi kiri jalan ada gapura masuk serta petunjuk arah ke Bunga Krisan. Aku masuk saja mengikuti jalan kecil dan menurun. 

Untuk sesaat kami melewati daerah warga, jalan hanya cukup satu mobil. Setelah sampai, aku melihat alamat lokasi Bunga Krisan ini di Kampung Ngasem, Jetis, Kecamatan Bandungan.
Pengunjung membeli tiket masuk Kebun Bunga Krisan Setiya Aji Bandungan
Pengunjung membeli tiket masuk Kebun Bunga Krisan Setiya Aji Bandungan
Benar saja cukup mudah mencari area Bunga Krisan Setiya Aji, di sisi kiri jalan sudah banyak motor dan mobil terparkir. Warga desa selaku pengurus Kebun Bunga Krisan sibuk mengatur jalan dan mengarahkan wisatawan membeli tiket. Satu orang tiketnya Rp.7.500.

Ada dua lahan berbeda tempat milik Setiya Aji, lokasinya ada yang di atas dan sebagian ada di bawah dekat sawah. Kami mengikuti jalan melewati depan rumah warga sekitar. Geliat ekonomi warga di sini naik saat Setiya Aji Farm Flower dikenal. Mereka membuat lapak kecil di depan rumah (tepi jalan) sembari menawarkan dagangannya.

Alpukat, Jambu Kristal, Jus Buah, Bunga Krisan dalam pot, atau aneka jajanan lainnya. Jelas terlihat ada keberkahan para warga sekitar saat Bunga Krisan di tempatnya terkenal. Aku dan gadis di sampingku terus berjalan. Kami memang sempat membeli dua kilo Alpukat ketika pulang. Itu karena gadis ini ingin membuat jus kala di Semarang.

“Kalau bunganya sekalian gimana ya?” Celetuk gadis ini menatap bunga segar tertanam di dalam pot.

“Ambil saja kalau mau beli. Tapi kamu yang pegang sampai Semarang ya,” Ujarku.

Dia melirikku, tatapannya penuh makna. Aku tertawa saja menanggapinya. Ini memang bukan obrolan lucu, namun terasa berkesan karena jarang bertemu.

Usai melewati jalan kecil di depan rumah warga, di depan kami ada banyak petakan bunga Krisan. Tidak semuanya berbunga, ada yang masih dalam proses pembibitan. Petakan lahan bunga Krisan yang ada di sana bukan sepenuhnya milik Setiya Aji. Ada juga milik penduduk lain. Namun yang dibuka untuk spot berfoto hanya punya Setiya Aji.
Jalur setapak bagi pengunjung Bunga Krisan
Jalur setapak bagi pengunjung Bunga Krisan
Pohon Mangga besar membuat teduh di depan lahan Setiya Aji. Muda-mudi tampak asyik berfoto, sebagian dari mereka menggunakan bantuan tongsis. Tidak ketinggalan jasa motret, seorang lelaki sedikit gemuk menenteng kamera DSLR sembari membawa hasil cetakan foto di kebun bunga.

Bunga Krisan di Setiya Aji Flower Farm dominan berwarna kuning dan putih. Di beberapa sudut juga serumpunan Bungan Krisan berwarna merah menyala. Petakan bunga yang mekar sudah diberi jalan khusus dengan batas kawat dan tali. Pengunjung hanya bisa berfoto dari jalan setapak, tidak diperbolehkan menyeruak ke dalam tanaman.
Warna kuning dominan di Kebun Bunga Krisan Bandungan
Warna kuning dominan di Kebun Bunga Krisan Bandungan
Kami berkeliling mengikuti jalur yang sudah tersedia. Sesekali mengabadikan bunga kala mekar, atau mengabadikan gadis yang kugandeng saat dia ingin berfoto. Ada juga foto bersama di sini, aku meminta bantuan pengunjung yang berada di dekatku. Pun dengan mereka meminta bantuan kembali untuk diabadikan.

Sudah ada banyak muda-mudi yang datang ke sini. Cuaca siang cukup panas walau berada di area Bandungan, namun tak membuat semangat para muda-mudi ini luntur. Sedikit bermandikan keringat, mereka berpose di sudut-sudut Bunga Krisan yang mekar. Lahan pertama diberi atap semacam plastik transparan berlangit-langit bambu. Jadi terasa benar gerahnya.

Bunga Krisan milik Setiya Aji ada beberapa petak di sini. Selain yang tertutup atap plastik transparan, ada juga yang berada di lahan terbuka. Lokasinya berdekatan, aku menyusuri jalan setapak melewati persawahan. Dari atas bisa kulihat hamparan Bunga Krisan yang mekar. Seperti yang di atas, dominan warna kuning bermekaran.
Lahan Bunga Krisan yang terbuka di persawahan
Lahan Bunga Krisan yang terbuka di persawahan
Kombinasi bunga warna kuning dan putih menyebar di petakan. Aku mengabadikan dari atas. Seperti halnya yang di atas, di sini juga sudah ada sekelompok gadis sedang asyik befoto. Mereka bergantian mengabadikan diri tepat di tengah rerimbunan Bunga Krisan.

Penasaran dengan cara penanamannya, aku mencoba melihat para warga setempat yang membudidayakan Bunga Krisan saat menanam bibit. Di dekat lokasi Setiya Aji Flower Farm, aku melihat seorang bapak dan beberapa ibu sibuk menanam bibit bunga. Kusapa beliau dan berbincang disela-sela kesibukan menanam.

Pak Sutrisman nama beliau, lokasi lahan bunga beliau berdekatan dengan milik Setiya Aji. Bahkan kita harus melewati lahan beliau terlebih dulu sebelum sampai ke Bunga Krisan Setiya Aji. Pak Sutrisman dan keluarganya sudah sekitar 10 tahun membudidayakan Bunga Krisan.

“Kalau punya kami tidak saya buka untuk foto mas,” Ujar Pak Sutrisman.

Bunga-bunga Krisan ini siap panen kalau sudah 3 bulan ditanam dan tidak kena penyakit. Para petani Bunga Krisan biasanya akan menjual bunga tersebut pada penyetor/pengepul bunga. Biasanya pihak yang membutuhkan bunga langsung turun mencari dan menjemput bunga tersebut.

“Permintaan bunga itu tergantung musim mas. Kalau musim hajatan, biasanya permintaan meningkat,” Terang Pak Sutrisman.

Seperti yang kita ketahui, bunga ini biasanya digunakan untuk dekorasi pernikahan sampai ucapan selamat ataupun ucapan belasungkawa. Para pengepul bunga biasanya menggunakan mobil untuk mengangkut Bunga Krisan. Kata Pak Sutrisman ada juga pengepul dari Solo dan Madiun sampai di sini mencari Bunga Krisan.
Istri Pak Sutrisman menanam bibit bunga krisan dibantu saudaranya
Istri Pak Sutrisman menanam bibit bunga krisan dibantu saudaranya
Kembali ke Bunga Krisan Setiya Aji, awalnya tempat ini ramai dikenal para pecinta swafoto setahun silam. Ada banyak muda-mudi setempat yang berfoto di sini dan diunggah di sosial media. Lalu sedikit demi sedikit pengunjung bertambah, rata-rata mereka yang datang adalah mahasiswi dari Semarang dan sekitarnya.

Menjelang akhir pekan, lebih dari 150 pengunjung yang datang. Mereka sengaja berfoto di bunga yang mekar. Spot-spot seperti ini memang menarik perhatian bagi para pecinta swafoto. Usai berfoto, mereka dengan mudah dapat mengunggah foto tersebut dari gawai pintarnya. 

Di sini kita juga bisa membeli bunga perikat dari pihak pengelola atau dari warga setempat. Kalian bisa lihat di tagar #Setiyaajiflowerfarm

Usai berbincang dengan Pak Sutrisman, aku mengajak gadis di sisiku beranjak meninggalkan Bunga Krisan Setiya Aji. Kami berjalan menuju area parkir, dan menyempatkan beli Alpukat di kios warga setempat. 

Kami berjalan santai sembari berbincang, perjalanan belum selesai karena masih ada satu destinasi yang harus kami kunjungi didekat sini. La Kana Chapel, bangunan unik di Bandungan inilah yang akan aku sambangi. *Berkunjung ke Bunga Krisan Setiya Aji Flower Farm Bandungan pada hari Sabtu, 04 Maret 2017

Kebun Bunga Krisan Setiya Aji Flower Farm

Alamat: Kampung Ngasem, Jetis, Kecamatan Bandungan

28 komentar:

  1. Ciee phewuiiitt😗
    Doh mas, subyek gadis-yang-berada-disisiku kok akehmen sih wkwkwk.btw kapan dibawa liburan ke karimun🙊

    BalasHapus
    Balasan
    1. Harus ada selingan dalam tulisan mas. Bair sepedaku agak ngambek karena diduakan hahahahaha

      Hapus
  2. Setiya Aji Farm Flower tak hanya indah ya, sekaligus menggeliatkan roda ekonomi warga setempat. Paduan produksi dan wisata yang menarik.
    lah destinasi berikutnya La Kana Kapel juga tak kalah menariknya. sabar menunggu postingannya ah.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya mbak memang bagus ehheheh
      Sebenarnya La Kana Chapel sudah saya tulis terlebih dulu di blog

      Hapus
  3. Ulala bunga-bungaaaa. Seru juga kalau foto a la- a la di sana.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Bukannya kemarin udah foto ala-ala di Poncokusumo akakkaakka

      Hapus
  4. Wiiih kencan,,,ternyata kencannya sebelum ke chapel La Kana ya,,,tapi kok foto berduanya nggak dipajang? Hihihi...

    BalasHapus
    Balasan
    1. Kencan itu apa mbak? Saya malah nggak tahu hahahaha

      Hapus
  5. Bunga krisan emang cocok buat acara nikahan gitu ya Mas? Itu lagi survey ya ceritanya? #eh

    BalasHapus
  6. kui nek ra diparingi jalan setapak di tengah kayak e bakal bisa bernasib sama amarilis kae mas

    BalasHapus
  7. waah. senannya lihat bunga krisan banyakan seperti ini... cantik..
    kuningnya mempesona

    BalasHapus
  8. Itu bunga krisan ki bibitnya dari biji mas?

    Ciee pacalannn :p

    BalasHapus
  9. Kalau kesini ngajak cewek pasti deh betah banget mereka. Hahaha..
    btw didekat sini ada Hidroponik agrofarm mas, nggak mampir ???

    BalasHapus
    Balasan
    1. Wah ada toh Hidoponiknya? Besok lah aku main coba

      Hapus
  10. Asyik juga kayaknya jalan-jalan ke sini bareng seorang gadis. :D

    BalasHapus
  11. wah ada tempat secantik ini di Indonesia 😍

    BalasHapus
  12. Mas kebun bunga nya berbunga terus, atau ada musim-musimnya??
    Takut ny pas kesana bunga nya baru di tanam?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Setahuku berbunga terus, karena di sini memang pembibitan.

      Hapus
  13. hp pak nasrullah brp

    BalasHapus
    Balasan
    1. Halo pak/bu, untuk komunikasi nomor hp bisa email saya di roellah@gmail.com

      Hapus

Pages