Mezzanine Eatery and Coffee, Kedai Kopi Berkonsep Taman di Jogja - Nasirullah Sitam

Mezzanine Eatery and Coffee, Kedai Kopi Berkonsep Taman di Jogja

Share This
Menyesap kopi di Mezzanine Coffee and Eatery
Menyesap kopi di Mezzanine Coffee and Eatery
Deretan kursi memanjang tepat di depan kasir. Aku duduk, lantas melihat suasana kedai kopi ini. Sangat luas pikirku. Untuk beberapa saat, aku sibuk memainkan gawai sembari menunggu teman yang datang. 

Di luar, tulisan “Mezzanine” tersemat pada tembok putih dengan bingkai tanaman menjalar. Di atasnya sudah tertata rapi tanaman yang membuat kedai kopi ini tampak seperti taman. Mezzanine Eatery & Coffee, kedai kopi yang berada di Jalan Palagan Tentara Pelajar KM 8 No.30, Sariharjo, Ngaglik ini nantinya banyak kita temui pot bunga. 
Pintu masuk Kedai Kopi Mezzanine
Pintu masuk Kedai Kopi Mezzanine
“Biji kopinya dari mana saja mas?” 

Pramusaji yang kutanyai memanggil satu temannya. Dialah yang menjelaskan sedikit lebih detail tentang biji kopi. Kudengarkan penjelasan tersebut, lantas memesan satu gelas kopi menggunakan metode V60. 

Katalog harga dan menu Mezzanine Eatery & Coffee ada di meja kasir. Aku membuka perlembar katalognya. Harganya mirip dengan kedai kopi yang berada di tengah-tengah kota Jogja. Menurutku agak lebih tinggi dibanding kedai-kedai yang sempat kudatangi. 
Daftar menu dan harga di Mezzanine Coffee and Eatery
Daftar menu dan harga di Mezzanine Coffee and Eatery
Rencananya ingin memotret sewaktu barista membuatkan kopi. Dikarenakan proses pembuatannya di meja belakang, serta sulit mengambil sudut yang pas, aku putuskan mengabadikan sebisanya. Menu yang tertera di Mezzanine ini tak hanya tentang kopi. Kalian bisa memilih menu yang disukai sekaligus makanannya. 

Di kedai ini aku berbincang dengan salah satu orang yang bertugas di Mezzanine. Namanya Mas Fazrul, beliau menceritakan bahwa kedai kopi ini soft opening pada bulan November 2017. Sudah lama juga, namun ini menjadi kali pertama aku berkunjung. 

Lahan yang digunakan kedai kopi sangat luas dengan tempat terbuka. Area parkir di halaman kedai juga mumpuni untuk kendaraan roda empat maupun dua. Pada sisi tembok terdapat berbagai mural. Salah satunya adalah mural bertema pepohonan. Mungkin tema tersebut disesuaikan dengan banyaknya pot bunga dan tanaman hidroponik. 
Barista sedang menyeduh kopi
Barista sedang menyeduh kopi
Di sela-sela kesibukannya mengarahkan pegawai yang bekerja, Mas Fazrul masih sempat menemaniku. Diceritakan bahwa pemilik Mezzanine Eatery & Coffee adalah Ambarukmo Grup. Jadi aku tak perlu kaget melihat bangunan dua lantai dengan konsep seperti ini. 

Sudut-sudut kedai kopi ini menarik diabadikan. Bagi yang suka dengan hidroponik pasti betah berlama-lama di Mezzanine. Menurutku kedai ini menarik untuk bersantai sembari berbincang, namun kalau untuk bekerja (khususnya mencari suasana tenang) kurang tepat. 

“Kalau di sini lebih prefer ngomongin bisnis, mas,” Kata Mas Fazrul meyakinkanku. 

Lebih jauh lagi, kedai kopi di sekitaran Palagan ini mempunyai program wajib. Tiap dua bulan sekali, tempat ini mengundang penyanyi untuk perfom di sini. Terkadang juga akustikan. Salah satu yang pernah mengisi di Mezzanine Eatery & Coffee adalah The Virgin. 

Di Jogja, dengan mudah kita bisa mencari kedai kopi. Tinggal bagaimana konsep kedai yang kita inginkan. Di tengah kota identik memberdayakan ruko-ruko. Sementara di lokasi yang lahannya luas pastinya berbeda. 
Tatanan ruangan di dalam Mezzanine Coffee and Eatery
Tatanan ruangan di dalam Mezzanine Coffee and Eatery
Seperti di Mezzanine Coffee, berbekal tempat luas dan pemilik ingin menentukan tema kedai. Terciptalah suatu kedai yang seperti sekarang. Tiap area kedai terbuka. Bahkan yang di lantai atas. Meski begitu kita bisa memilih area luar atau di dalam. 

Ruangan di tengah cenderung asyik untuk mereka yang duduk sambal berbincang santai. Kursi dan meja tertata rapi. Semua terbuat dari kayu, ada juga yang terbuat dari anyaman rotan. Di atas meja terdapat pot kecil, tisu, dan nomor meja. 

Berbeda lagi dengan bagian luar. Meja serta kursi lebih minimalis. Pepohonan besar menjadi peneduh. Di tiap meja tersedia asbak. Tempat ini cocok bagi yang suka merokok, sehingga tidak mengganggu pengunjung yang tidak merokok. 
Lokasi outdoor Mezzanine Coffee and Eatery
Lokasi outdoor Mezzanine Coffee and Eatery
“Silakan minumannya mas.” 

Cukup lama aku menjelajah tiap sudut di lantai satu, sampai-sampai lupa jika tadi sedang memesan minuman. Minuman kopi yang dibuat menggunakan metode V60 kusesap. Menurutku pribadi, rasanya hampir sama dengan kedai-kedai yang ada di tengah kota. 

Informasi dari teman yang ada di sini, menurut mereka, minuman yang direkomendasikan di sini malah nonkopi. Seandainya kalian yang tidak begitu suka kopi, mungkin bisa mencoba menu yang lainnya. 

Dari pukul 16.30 WIB, aku masih di sini hingga magrib. Kulangkahkan kaki menaiki tangga menuju lantai dua. Di lantai dua tempatnya tak kalah luas. Di sini pula letak toilet dan musola. Aku kebingungan mencari kran air untuk berwudu. Lokasi musola sendiri berada di timur (lantai dua). Tempatnya terbuka, bagian alas digelar karpet dan terdapat sajadah. Ada juga sandal yang bisa digunakan kala berwudu. 
Memotret kopi di Mezzanine Coffee and Eatery sebelum diseduh
Memotret kopi di Mezzanine Coffee and Eatery sebelum diseduh
Memotret kopi di Mezzanine Coffee and Eatery sebelum diseduh
Secara umum Mezzanine Eatery & Coffee cukup nyaman untuk nongkrong. Walau lokasinya jauh dari pusat kota, namun daerah Palagan sudah terkenal dengan tempat beberapa kedai ternama. Tempat ini juga cocok untuk menyelenggarakan kegiatan kumpul blogger atau yang lainnya. 

Mungkin yang aku sedikit bingung terkait kran air untuk berwudu. Aku mencari-cari di area kamar mandi tidak ditemukan tempat yang nyaman untuk berwudu. Mungkin saja aku tidak tahu tempatnya, toh memang tidak bertanya ke pelayan. Jika memang ada tempatnya, lebih baik diberi tanda agar lebih mudah. 

Terkait minuman kopinya? Tidak ada komentar dariku. Layaknya beberapa kedai yang ada di sekitaran Demangan. Urusan harga? Daftar harga di sini mirip dengan kedai yang berada di tengah kota. Nilai plus kedai kopi ini adalah banyaknya tanaman yang membuat suasana seperti berada di taman.
*Catatan: Kunjungan penulis ke kedai Mezzanine Eatery & Coffee pada hari Kamis, 30 Agustus 2018. Kemungkinan harga pada menu berubah.

15 komentar:

  1. saya suka kedai kopi bergaya taman seperti ini .. banyak yang hijau hijau .. bikin betah nongkrong lama lama :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya kang, jadi asyik dan adem kalau nongkrong. Kelamaan di sini juga bikin kantong yang kering *eh

      Hapus
  2. Terus sidane le wudhu tayamum iki? wkwkwk
    Aku pernah lewat di depan Mezzanine ini, soalnya ijo-ijonya mencuri pandangankuu.

    BalasHapus
  3. udah pernah lewat depan nya, pas mau ke filosofi kopi..
    desain nya memang mencuri perhatian yang lagi lewat

    btw antrean postingan blogmu sepertinya pnjang nih
    ini agustus 2018 baru diposting, haha

    BalasHapus
  4. sekarang banyak yang berlomba membuat kedai kopi yang ada tamannya, nyaman emang, apalagi unyuu ngadem, enak

    BalasHapus
  5. Indoor maupun outdoor sama-sama mempesona. Terutama selain tanaman yang bikin kafe ini berkonsep taman, juga ada mural2 di dinding (indoor) itu dengan warna-warna cerah. Kedainya ausam ya :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Enaknya di sini itu area buat foto ala-ala bisa memilih ahahahahha

      Hapus
    2. hHahahahahahhaa banyak pilihannya ya. Lebih keren lagi kalau ada semacam taman contoh, jadi pengunjung bisa ikut berkebun mini begitu, terus bisa juga membeli bunga2 (anakan bunga) di situ 👍🤗

      Hapus
  6. Lumayan adem kafe-nya, jadi penasaran suasana malamnya.. Oiya, Mezzanine itu ada arti atau maknanya mas??

    BalasHapus
    Balasan
    1. Bisa ditanya langsung pas lagi mampir di kedai ini ahahahahha

      Hapus
  7. Sering lewat depan sini, tapi mampir baru sekali. Itu pun gara-gara ada acara KEB. Tempatnya asoy emang. Bisa buat ngadem.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hahahahha, bentar lagi aara KEB di kedai yang nggak kalah asyik dan dekat kota *eh

      Hapus

Pages