Santap Malam Brokoli Goreng dan Nasi Goreng Jagung - Nasirullah Sitam

Santap Malam Brokoli Goreng dan Nasi Goreng Jagung

Share This
Brokoli goreng siap disantap
Brokoli goreng siap disantap
“Memangnya brokoli bisa digoreng?” 

Sebuah pertanyaan yang menggelitik pikiranku. Terlebih kawan yang rumahnya tidak jauh dari Kopeng mengabarkan kalau dia sekarang sedang makan brokoli goreng. Setahuku bongkol brokoli hanya bisa digunakan sebagai sop. 

Sembari membalas WA-nya, aku belum membayangkan bagaimana wujud brokoli tersebut jika digoreng. Pun dengan rasanya. Tentu semua itu mengusik pikiranku. Kucoba berselancar, lantas mengetik kata “Brokoli Goreng”, ternyata memang ada. 

“Beneran ada toh,” Gumanku sendiri. 

Di Kopeng dan sekitarnya, brokoli goreng bukanlah hal yang baru. Brokoli goreng malah menjadi camilan kala makan. Sama halnya dengan waktu pertama melihat kol digoreng saat makan di Geprek Mas Kobis. Sebuah foto kuterima, kuamati seksama, ini adalah foto Brokoli goreng. 

“Oke. Sabtu besok aku menginap di dekat Kopeng. Khusus nyari Brokoli Goreng,” Tulisku. 

Lucu memang, main ke Kopeng demi brokoli goreng. Padahal, jika mau sedikit ribet, aku bisa saja tinggal beli brokoli di pasar, lalu menggorengnya. Hanya saja, aku bukan tipe orang yang suka masak. Di Jogja, urusan dapur saja kupercayakan kepada para penjual makanan. Belum pernah masak sendiri. 
Perkebunan milik warga di Kopeng
Perkebunan milik warga di Kopeng
Tuntas acara di Magelang dan menginap di Puri Asri, aku menghubungi kawan yang rencananya menjemput. Selang setengah jam, kawan tersebut sudah sampai lobi hotel. Kami berdua mengendarai motor menuju Kopeng. Aku sudah mendapatkan penginapan ala kadarnya, toh hanya untuk melepas lelah. 

Perjalanan dari Magelang menuju Kopeng lumayan lama. Hawa dingin makin terasa. Jalur ini sering aku lewati saat mengantarkan mahasiswa praktik lapangan di Salatiga. Jika biasa aku melintasi jalur ini pagi hari, sekarang berbeda. Sore meranjak magrib, aku mengendarai motor menuju penginapan. 

Rencana awal, kami ingin memanfaatkan waktu senja dengan melihat terbenamnya matahari. Hanya saja semua tinggal rencana. Aku sendiri sedikit capek, selain itu juga malas keluar kalau sudah di penginapan. 

Alasan yang lainnya karena masih ada esok hari jika ingin memotret lansekap di sekitar Kopeng. Besok pagi sudah kurencanakan matang-matang untuk memotret di sekitar Cuntel. Pemandangan di sana saat pagi sungguh bagus diabadikan. 

Menjelang magrib, hawa dingin mulai merasuk. Cuaca dingin ini agak ekstrim. Di dataran tinggi seperti Dieng malah sudah membeku, berbagai foto gumpalan embun membeku bertebaran di lini masa. Suhu di Kopeng sendiri mencapai 8 derajat. 

Aku berbincang santai dengan penjaga penginapan. Di depan kami terdapat tungku yang sudah lengkap beserta arangnya. Penjaga penginapan menyalakan tungku dari tanah untuk menghangatkan tubuh. Aku ikut berbaur. Penginapan yang kuinapai semalam harganya Rp.70.000. Jadi sudah bisa dibayangkan isi di dalamnya seperti apa. 

Niat awal ingin mandi, hanya saja aku tangguhkan. Di Kopeng cukup dingin. Sedari datang, aku tak melepas jaket tebal. Sementara kawan yang asli warga sini tertawa. Sesekali mengolokku yang tak mandi sore. 

“Sana salat dulu, nanti ke warungnya jalan kaki.” 
Warung dekat area Kopeng yang menjual Brokoli Goreng
Warung dekat area Kopeng yang menjual Brokoli Goreng
Di penginapan tidak ada peralatan lengkap untuk salat. Beruntung aku sudah menyiapkan dari Jogja. Usai salat, kami berdua jalan kaki menuju warung yang menjual Brokoli goreng. Warungnya masih sepi. Kata kawan, tempat ini bakal ramai nanti pada saat waktu makan malam. 

“Brokoli goreng dua porsi & nasi goreng jagung, bu.” 

Aku meminta izin mengabadikan saat menggoreng brokoli. Beruntung ibu yang jualan kenal kawanku, sehingga dengan cepat kami akrab. Di meja sudah tersedia banyak brokoli. Ibu yang menggoreng dibantu satu perempuan lagi. 

Bongkol-bongkol brokoli dimasukkan ke dalam wadah yang sudah ada tepungnya. Kemudian diambil menggunakan sendok, dan menaruhkan pada wajan yang sudah ada minyak goreng. Bunyi nyaring penggorengan terdengar kencang. Aku menantikan hingga brokoli tersebut merekah. 
Melihat proses penggorengan Brokoli
Melihat proses penggorengan Brokoli
Brokoli yang sudah terlabur dengan tepung menyatu kala digoreng. Proses pengerjaannya seperti menggoreng mendoan atau pisang goreng. Hanya saja di sini brokoli sudah terpotong-potong. Malah seperti menggoreng potongan jamur berlabur tepung. 

Kami menjadi pelanggan pertama yang datang. Dua porsi brokoli goring sudah tersajikan. Kuminta agar satu porsi dibungkus. Buat camilan nanti pas di kamar sembari menonton sepakbola. Kumakan brokoli goring yang sudah membuatku penasaran. Rasanya enak. Lebih gurih. 

Satu lagi pesanan siap dimakan. Nasi goreng jagung. Awalnya aku mengira nasi goreng jagung ini kombinasi beras dan jagung. Ternyata tidak seperti yang kupikirkan. Benar-benar jagung yang sudah diselep hingga lembut. 
Brokoli Goreng dijadikan camilan
Brokoli Goreng dijadikan camilan
Nasi Goreng Jagung ala Kopeng
Nasi Goreng Jagung ala Kopeng
Terakhir aku makan nasi jagung itu waktu kecil. Sempat juga menikmati beras dicampur jagung pas berkunjung ke salah satu desa wisata. Kalau ini seluruhnya jagung. Agak aneh rasanya mengunyah jagung yang sudah lembut. Kunyah sebentar langsung telan. 

Aku jadi penasaran dengan perkebunan di Kopeng. Selain banyak tanaman sayuran, ini artinya di sini banyak ladang jagung. Kunikmati seporsi nasi goreng jagung lengkap dengan brokoli goreng. Kali ini rasa penasaranku sudah terpenuhi. Enak juga! 

“Besok pagi kita gantian mencicipi Nasi Urap Jagung di pasar Ngablak,” Ujar kawan dengan antusias. 

Sejenak aku berhenti mengunyah makanan. Kulihat ekspresi kawan yang bersemangat. Aku mengangguk dengan yakin. Ternyata datang ke Kopeng tak melulu tentang pemandangannya. Di sini banyak kuliner yang bisa kita jelajahi citarasanya. Aku makin penasaran bagaimana besok pagi berdesak-desakan di pasar tradisional dan mencari kuliner Nasi Urap Jagung. *Kopeng; Sabtu, 07 Juli 2018.

28 komentar:

  1. durung pernah nyoba
    sayuran sing digoreng sing pernah kucoba, kol goreng ama bayem goreng

    pas dikunyah masih renyah to?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Agak renyah, tapi pas kelamaan jadi lembek ahahahaha

      Hapus
  2. Wah pernah aku coba brokoli goreng enak rasanya. Tapi soal nasi jagung menarik juga

    BalasHapus
    Balasan
    1. Aku yang terlambat ahhahahah.
      Ini kali pertama aku makan brokoli goreng

      Hapus
  3. brokoli jagungnya ga bikin aku penasaran, krn pernah bikin. di jepang kmrn juga ada goreng2an sayur kyk begini :D. tp nasi goreng jagungnya aku pengeeeeeennn. itu kyk apa rasanya yaaa.

    dr dulu tuh, pas kecil sering dgr ttg nasi jagung dr babysitterku mas. makanya pgn tau. tp di ga berani masakin itu di rumah krn takut ama mama :D. sampe skr ga pernah kesampaian mau coba nasi jagung. ga ada juga di jakarta..

    BalasHapus
    Balasan
    1. Nasi jagung itu teksturnya lebih lembut dibanding nasi ehhehe. Enak loh mbak

      Hapus
  4. Sama, dulu saya juga mikir emang ada peyek bayam? Eh ternyata ada, dan kemudian saya coba bikin sendiri ... wuih rasanya enak sekali! Hehehe jadi ketagihan. Kayaknya perlu cobain ini brokoli goreng. Btw suka tempatnya, banyak pakai palet-palet kayu buat meja dan kursi. DIY begitu :D

    BalasHapus
    Balasan
    1. Benar juga ya hahahahah. Nggak kepikiran aku dengan peyek, meski peyek lebih banyak tepungnya hahahaha

      Hapus
  5. baru tau kalau ada brokoli goreng, biasanya bayam goreng hehehe

    BalasHapus
  6. Wuiiih anak sholeh. Aku kalau jalan-jalan seringnya juga bawa alat sholat sendiri. Minimal sarung sama sajadah. Apalagi kalau ke luar negeri.

    Memang agak kurang lazim sih di tempatku. Adanya bayam goreng. Mungkin karena itu yang banyak di sini. Kalau brokoli masih sebatas dibuat cap cay atau sop aja.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Sama mas, di Jogja juga rata-rata buat sup atau capcay hehehehhe. Makanya pas melihat ada brokoli goreng kok langsung antusias hehehehhe

      Hapus
  7. inget sekali dulu KKN disekitaran sini.. Ibu host kami suka goreng brokoli.

    ini nasi jagung yg biasa di jual dipasar-pasar kan.. baru tau ada versi nasi gorengnya

    BalasHapus
    Balasan
    1. Waiki hahahha, pantes tulisanmu sekitaran Kopeng dan blusukan nyari curug udah banyak.

      Hapus
  8. wah, emang enak brokoli goreng, tapi sekarang udah jarang nemuin sih yang mau goreng brokoli, jadi sekarang biasanya kalau ke tempat makan pinggir jalan atau yang jualan nasi uduk pesennya kol goreng aja :D

    BalasHapus
    Balasan
    1. Aku sendiri mahal baru merasakan brokoli goreng pas di Kopeng. Sebelumnya malah tidak tahu.

      Hapus
  9. Kok jadi pengen ke Kopeng ya. Kangen yang dingin dingin.
    Penasaran juga sama brokoli goreng.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Disuruh ke Karimunjawa nggak mau, takut sama yang onoh. Hahahahhahaha

      Hapus
  10. Wah, baru dengar ada brokoli goreng dan nasi jagung goreng. Dulu, saya sering datang ke Kopeng untuk jalan-jalan bersama anak-anak, terutama di hari libur. Nyaman rasanya berjalan-jalan di Kopeng.

    Tetapi, waktu itu belum ada brokoli goreng. Atau saya yang tidak mengetahui adanya brokoli goreng. Ya, sudahlah. Nanti kalau ada waktu liburan ke Kopeng, saya ingin coba brokoli goreng ala Kopeng. Terima kasih infonya.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Bisa dicoba kalau main ke Kopeng, om. Enak kok brokoli gorengnya hahahahah

      Hapus
  11. Walah, aku bacanya jadi laper lho.
    Btw, di rumahku brokolinya sering digoreng. Penyuka gorengan ya begini,, suka nyobain eksperimen goreng-menggoreng. Di Salatiga, penjual gorengannya juga punya menu brokoli goreng lho. Mungkin karena deket sama Kopeng yaa.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Bisa jadi karena memang berdekatan. Di Jogja sendiri aku belum pernah menemukan brokoli goreng.

      Hapus
  12. aku suka brokoli,, dan penasaran brokoli goreng ini.. dimari ga ada yg jual...

    -Traveler Paruh Waktu

    BalasHapus
  13. ada ada aja sekarang ya .. makanan terus di modifikasi .. haha
    tapi yang ingin saya cobain sih nasi goreng jagung

    BalasHapus
    Balasan
    1. Enak banget itu kang. Bisalah dicoba ahahhahahaha

      Hapus

Pages