Menikmati Kopi di kedai The Coffee Cabin Bar Magelang |
Dua hari di Magelang tanpa mengopi agaknya kurang pas. Semalam, aku sudah memesan kopi di Hotel Puri Asri, namun suasana kedai kopi menjadi satu dengan restoran menurutku kurang nyaman. Kucari informasi kedai kopi di gawai, dan berhenti pada titik lokasi bertuliskan The Cabin Coffee Bar.
Aku putuskan pagi ini tidak ikut rafting Progo. Alasannya sudah beberapa kali mengarungi sungai tersebut. Tatkala rombongan mulai berangkat rafting, aku bergegas memesan ojek daring, lantas jalan kaki ke lobi hotel.
Ojek daring yang kupesan sudah sampai depan lobi, beliau langsung mengantarku menuju kedai. Tidak melintasi jalan utama, bapak ini hafal jalan-jalan kecil yang lebih cepat dan terhindar dari titik kemacetan di salah satu jalur jalan utama. Kedai The Cabin Coffee Bar ada di Lokasi Jalan Ikhlas No 39-40, Magersari, Magelang.
“Sampai mas.”
Banguan yang bertuliskan The Cabin Coffee Bar sudah di depan. Aku masuk, menaiki anak tangga menuju lantai dua. Lantai satu digunakan sebagai kitchen. Untuk kedainya fokus di lantai dua. Meski tidak terlalu luas, tempat ini cukup menarik dan nyaman dikunjungi.
Pintu masuk kedai kopi |
“Selamat datang mas, mau pesan apa?”
Lelaki menggunakan batik panjang dan bertampilan rapi menyapaku. Di sampingnya, perempuan berambut sebahu dan terikat ikut tersenyum sumringah. Berlahan aku mendekat, melihat biji kopi yang tersedia.
“Biji ini ya mas, pakai V60,” Ujarku sembari memegang satu kemasan biji kopi.
Meski pukul 10.20 WIB, kedai ini masih lumayan sepi. Hanya ada satu pengunjung di ujung yang sibuk menatap laptop. Di ujung kursi yang lain juga ada dua orang, informasi dari barista ini, dua orang yang berbincang itu sedang wawancara melamar maenjadi barista di kedai ini.
Mas Dani nama barista yang berpakaian rapi ini. Sedangkan perempuan yang menjadi pramusaji sekaligus kasir bernama Mbak Rima. Minggu ini Mas Dani berencana kondangan, sehingga menggunakan batik. Kami berbincang lama. Meski baru ketemu, obrolan terkait kopi menjadikan serasa dekat.
Berbincang dengan Barista The Coffee Cabin Bar Magelang |
Ternyata Mas Dani juga pernah tinggal di Jogja selama kuliah. Bahkan dia kenal dengan orang-orang kedai kopi seperti Dongeng Kopi, Takeoff, dan kedai-kedai yang lainnya. Tentu obrolan makin seru. Tanpa terasa kopi yang kupesan sudah datang.
“Barista bukan hanya meracik kopi mas. Tapi harus bisa berinteraksi dengan pengunjung,” Terang Mas Dani.
Aku sependapat dengan beliau. Di manapun kedai kopinya, jika terjalin obrolan menarik antara barista dan pengunjung, lambat laun pengunjung pasti merasakan ada nilai lebih berkaitan dengan kedai tersebut.
Menilik kedai The Cabin Coffee Bar ini cukup asyik. Di dalam sudah tertata kursi dan meja, tidak ketinggalan dinding kaca transparan, serta deretan buku meski tidak banyak. Bagian dalam bisa kita gunakan untuk menepi kala mengerjakan tugas, atau untuk bersantai dengan kawan.
Bagian dalam The Coffee Cabin Bar Magelang |
Tak ada suara bising, cukup senyap dan mengasyikkan menurutku. Sesekali terdengar suara dari bawah, bisa jadi kitchen sedang sibuk. Menjelang siang, kedai kopi di Magelang tak seramai di Jogja.
Aku meminta izin menjelajah tiap sudut kedai. Ruangan di luar juga tak kalah menarik. Di sini lebih santai, dan mungkin bisa merokok (bagi perokok) karena area terbuka. Interior kedai di luar lebih ramai, tiap sela-sela tempat kosong diberi pot tanaman. Lantainya dibalut dengan papan-papan.
Tak hanya berbincang dengan barista dan pramusaji, aku juga berbincang dengan bagian marketingnya. Obrolan kembali seru karena beliau juga tidak dengan Jogja. Aku lupa persis daerahnya, jika tidak salah di sekitaran Sorowajan.
Kedai kopi di Magelang tidak seramai di Jogja. Pengunjung pun tidak banyak dari kalangan mahasiswa. The Cabin Coffee Bar sendiri lebih dominan yang datang adalah pekerja. Mereka rapat di tempat seperti ini.
Ruang luar kedai kopi The Coffee Cabin Bar Magelang |
Sedikit berbeda rasanya. Di Jogja, hampir semua kedai kopi didominasi mahasiswa. Mereka mempunyai tempat langganan untuk mengerjakan tugas, atau sekadar bersantai dengan kawan.
“Mahasiswa malah tidak dominan, lebih banyak pekerja.”
Sewaktu aku datang, ada dua orang pengunjung yang sedang memesan tempat untuk rapat. Aku turut melihat kesibukan dua pengunjung ditemani orang The Cabin Coffee Bar dalam menentukan tempat.
Perempuan yang ingin memesan tempat sibuk mengutarakan pendapatnya agar nantinya tatanan kursi agak diubah. Tujuannya untuk memastikan tempat yang ada di dalam bisa digunakan rapat dengan nyaman. Pihak kedai pun sudah menyanggupi permintaan tersebut.
Bagi yang penasaran dengan menu dan harga di kedai The Cabin Coffee Bar, harga minuman berkisar pada harga Rp.20.000 ke atas. Untuk minuman-minuman tertentu ada di kisaran harga Rp.30.000. Diakui tempat ini memang harganya agak di atas, namun suasananya nyaman.
Daftar Menu dan Harga The Coffee Cabin Bar Magelang |
Puas berkeliling kedai, aku duduk di ruangan dalam. Menikmati kopi selagi hangat. Beda memang rasa kopi di kedai ini dengan kedai yang ada di hotel. Sayang, aku tidak membawa laptop, akhirnya mengambil salah satu buku yang ada di rak, dan membacanya beberapa lembar.
Di kedai kopi, aku lebih sering menceritakan suasananya, interaksi dengan barista, maupun tempat kedainya. Jarang menuliskan bagaimana rasa kopi karena lidah ini masih belum terbiasa menyecap kopi yang enak. Hanya sesekali memang merasakan kopinya.
Secangkir Kopi dan Buku |
Tak ada salahnya bagi kalian yang berkunjung ke Magelang untuk menikmati waktu senggang di The Cabin Coffee Bar. Meski datang sendiri, kamu tetap bisa bersantai sambil berbincang dengan baristanya. Karena kedai kopi bukan hanya bercerita soal rasa, namun interaksi juga menjadi hal yang utama.
*Kunjungan ke kedai kopi The Cabin Coffee Bar Magelang pada hari Sabtu, 08 Desember 2018. Kemungkinan harga dan menu bisa berubah.
aku juga nga terlalu ngerti mengenai kopi. tapi melihat suasananya yang nyamanan pasti betah berlama-lama dan memesan cemilan lain sebagai teman nongkrong.
BalasHapusSetuju hahahhahha
HapusSelama tempat nyaman dan kita bisa bersantai emang cocok untuk berlama-lama.
paling suka nih kedai kopi yang banyak kaca bening nya
BalasHapuslumayan mahal harganya
Harganya sih memang sedikit lebih mahal, tapi tempatnya asyik mas.
HapusMbolos rafting malah melipir ngopi :p
BalasHapusDari pintu masuk kaya mungil, ternyata pas udah masuk kok ya lumayan hangat gituu, suasananya ya baristanya. Ruang luar tetep beratap kan itu mas?
Anu mbak, aku lupa lihat ruang di luar itu ada atapnya atau tidak. Sekalian ada juga loh pot bunga banyak. Tapi aku nggak tahu ada bunga kesukaanmu atau tidak hahahahhahahha
HapusAku keseringan ngopi jam ngantuknya jadi aneh, Rul.
BalasHapusPagi ngantuk, malem males tidur.
Kamu itu kebanyakan galau, jadi nggak jelas mau ngantuknya kapan ahahhahahah
HapusKayaknya ada sedikit perbedaan motif mengapa orang datang ke kedai kopi, meski tujuan awalnya adalah untuk 'kongkow'. Kalau di Jogja, pengunjungnya banyak mahasiswa karena dengan menjamurnya kedai kopi, harganya juga bersaing, jadi banyak pilihannya. Kedai jadi semacam tempat bercengkerama atau sekadar melampiaskan gaya hidup. Lain halnya dengan di kota kecil, atau kota yang lebih 'sepi'. Kedai kopi biasanya dipakai untuk meeting. Pengunjungnya kebanyakan kalangan pekerja. Paling tidak, dengan harga kopi yang relatif tidak murah untuk ukuran orang daerah, apalagi mahasiswa, orang cenderung berpikir ulang untuk jajan. Apalagi jajan kopi hehehe :)
BalasHapusSepakat mas. Kedai kopi di Jogja menjamur dan mahasiswa bisa lebih leluasa mengerjakan tugas aatau sekadar kongkow. Di Magelang, ada beberapa kampus, namun, pengunjung yang banyak untuk rapat internal. dan rata-rata pekerja.
Hapuskafe kopi yg srg aku datangin pun, lbh banyak pekerja kantoran yg dtg drpd mahasiswa. mungkin krn lokasinya jg area kantor. tp aku lbh seneng gitu, krn biasanya jd lbh sepi :D.
BalasHapushrg kopi cabinnya ga jauh beda ama jakarta yaaa :D. aku liat macemnya juga banyak. Kalo nongkrong lama, bisa puas mesen macem2 :D
Enaknya kalau kedai kopi banyak yang datang pekerja itu lebih nyaman dan sedikit sunyi ehheheheh
HapusMemang terlihat kecil/mini ya Teh eh The Cabin Coffee Bar ini, tapi suasananya nyaman, manapula baristanya ramah sekali dan mengenal beberapa orang dari kafe/kedai kopi di Jogja. Tambah seru itu mengobrolnya. Ngopi lagi ... ngopi lagi ...
BalasHapusKarena semuanya berawal dari kopi ahahhahahahah
Hapuskedai kopi bergaya industrial seperti ini saya suka .. bikin betah untuk berlama lama
BalasHapusSelain gaya konsep kopinya, interaksi barista juga mempengaruhi, kang.
Hapusnggak ikut rafting jebul minggat ngopi tah
BalasHapusIya dong, ada alasan yang menyenangkan selain tiduran di kamar toh.
Hapus