[Review] Novel Ayah – Andrea Hirata - Nasirullah Sitam

[Review] Novel Ayah – Andrea Hirata

Share This
Novel Ayah karya Andrea Hirata tahun 2015
Novel Ayah karya Andrea Hirata tahun 2015
Ayah – Karya Andrea Hirata yang diterbitkan oleh Bentang Pustaka akhir Mei 2015 ini merupakan novel Fiksi Indonesia. Namun semua cerita yang ditulis adalah kisah yang nyata yang diceritakan seorang sahabat Andrea kepadanya. Novel yang menceritakan sosok ayah dalam suatu keluarga. Cerita yang masih berlatar belakang di Belitung.

Sabari, Tamat, dan Ukun adalah sahabat yang tidak terpisahkan. Tetap saja dalam persahabatan ada perbedaan-perbedaan yang membuat mereka menjadi semakin akrab dan seperti keluarga. Seperti halnya dalam masalah pelajaran, Tamat dan Ukun selalu bersaing untuk menghindari rangking terbawah, sementara Sabari melenggang mulus diperingkat atas. 

Ibarat langit dengan bumi. Namun dalam hal cinta, Tamat dan Ukun (kecil) mempunyai selera yang sama. Sudah banyak gadis disukainya, hanya sebatas suka. Sedangkan Sabari tidak pernah sekalipun ingin merasakan apa itu cinta. Dia selalu menganggap orang yang jatuh cinta itu sudah gila.

Alur cerita menjadi lebih menarik tatkala Sabari mulai merasakan cinta kepada salah satu gadis tercantik Marlena. Hanya saja, semakin dia mengejar; semakin menjauhlah cintanya tersebut. Perjuangan untuk mengejar cinta sejatinya tidak pernah sedikitpun goyah. Walau dia tahu semakin dia mencintai, selama itu juga dia akan tersakiti. Sebuah romantisme cinta yang tidak kalah hebat dengan cerita Romeo dan Juliet.

Sudut pandang cinta membuat cerita di novel ini bergairah. Perjuangan Sabari untuk mendapatkan Marlena akhirnya terbayar sudah. Mereka menikah dan dikaruniai seorang anak. Zorro, itulah panggilan bayi mungil nan mempesona. Tidak berhenti di sana, Sabari akhirnya merasakan getirnya hidup. Ditinggal seorang istri yang menikah dengan orang lain, kemudian mengasuh anak dari kecil hingga berumur hampir tiga tahun. 
Novel Ayah karya Andrea Hirata tahun 2015
Novel Ayah karya Andrea Hirata tahun 2015
Dan mendengar ucapan pertama dari si kecil dengan sebutan “aya”. Setelah beranjak umur tiga tahun, Zorro kecil diambil paksa sang istri (Lena) untuk hidup dengannya. Kehidupan Lena tak jauh beda, jika Sabari menderita dan depresi karena ditinggal Lena dan Zorro. Lena sendiri melalui hidup dengan getir karena menikah beberapa kali, dan selalu kandas karena suaminya berselingkuh.

Pesan lain di novel ini adalah tentang sebuah persahabatan dan kekonyolan. Tentu tali persahabatan ini tidak lepas dari Sabari, Tamat, dan Ukun. Sewaktu masih SMA, mereka bertingkah aneh, berbuat onar bersama. Dan menjadikan hidup mereka penuh dengan dramatic tersendiri. Persahabatan yang paada akhrinya membuat Tamat dan Ukun reka mengelilingi Sumatera untuk mencari Zorro dan Lena agar temannya (Sabari) tidak menjadi gila. 

Bermodalkan tekad, dan surat-surat dari temannya serta sahabat pena Lena, kedua sabahat itu menginjakkan kaki dari Aceh sampai ujung terjauh Sumatera. Harapan mereka adalah ingin sahabatnya kebali seperti waktu masih muda. kembali cerita seperti dulu lagi.

Ada juga sebuah semangat yang tidak terlupakan. Semangat perjuangan Izmi yang selalu terinsiprasi dari Sabari. Dia terinspirasi dengan semangat sahabatnya yang tidak kenal lelah. Walau sudah puluhan kali cintanya ditolak Lena, namun Sabari terus mengejar dan mengungkapkan cintanya di manapun dia berada. Izmi mencoba berjuang seperti Sabari, namun dia berjuang untuk bisa naik kelas dan rapor-nya tidak ada nilai yang berwarna merah.

Di antara semua itu, pesan yang paling mencolok adalah tentang arti sebuah keluarga. Di mana Sabari yang selalu mendambakan Zorro agar datang dipelukannya. Berkumpul dengannya, dan melalui hidup seperti orang lainnya. Menjadi ayah dan anaknya, dan mengajari anaknya untuk menjadi sosok yang bisa dibanggakan. Segala pengorbanan sudah dia lakukan untuk cintanya kepada istri, dan juga cintanya kepada anak. Sosok yang tidak ingin melihat anaknya menangis dan sengsara.

Tulisan novel ini benar-benar mengagumkan. Bahasa yang mendayu-dayu dan membuat kadang kita tersenyum, terbahak, sedih, geram, dan meneteskan air mata. Bahasa penuh sastra disajikan oleh penulis di dalam novel ini. Hampir setiap bab terdapat puisi-puisi yang mendayu-dayu penuh makna. Beberapa kutipan puisi ataupun kalimat yang ada di dalam novel ini;

Cinta adalah mahkota puisi
Musim adalah giwang puisi
Hujan adalah kalung puisi
Bulan adalah gelang puisi
Cincin adalah perhiasan
(Novel Ayah – Halaman 37)

Datangkan seribu serdadu untuk membekukku!
Bidikkan seribu senapan, tepat ke ulu hatiku!
Langit menjadi saksi bahwa aku di sini, untuk mencintaimu!
Dan biarkan aku mati dalam keharuman cintamu
(Novel Ayah – Halaman 110)

Kulalui sungai yang berliku
Jalan panjang sejauh pandang
Debur ombak yang menerjang
Kukejar bayangan sayap elang
Di situlah kutemukan jejak-jejak untuk pulang
Ayahku, kini aku telah datang
Ayahku, lihatlah, aku sudah pulang
(Novel Ayah – Halaman 384)

Ingat, Boi, dalam hidup ini sumua terjadi tiga kali. Pertama aku mencintai ibumu, kedua aku mencintai ibumu, ketiga aku mencintai ibumu – halaman 394”

Tanda tangan dari Andrea Hirata
Tanda tangan dari Andrea Hirata
Masih banyak kejutan lagi dalam cerita novel ini. Tentang siapa sosok Amiru, seorang anak yang senang melihat ayahnya gagal ketika melilitkan kabel antena agar suara radio menjadi jernih. Tentang sosok Larissa, peremuan Australia yang ditertawai oleh keluarganya karena membalas sebuah pesan yang dia dapatkan pada sebuah plat besi yang diikatkan pada seekor penyu yag terkena jaring nelayan.

Novel ini aku anjurkan untuk dibaca dan dikoleksi. Banyak cerita yang mengandung pesan disampaikan dengan cara berbeda. Sebuah alur cerita yang jarang dijumpai pada novel-novel lainnya. Bahkan pada novel Andrea Hirata sendiri yang sudah lebih dulu diterbitan.

90 komentar:

  1. Bang Andrea Hirata emang penulis handal dan yakin bakalan asik dan melenakan kita lagi deh dengan tajuk buku terbarunya Ayah ini, seperti buku-buku beliau yang lainnya

    BalasHapus
  2. nice info, buat referensi buku


    Mampir-mampirlah ke blog ala-ala gue di www.travellingaddict.com

    BalasHapus
  3. Bener" keren deh karya Andrea Hirata
    ga salah bisa terkenal berkat tulisananya

    BalasHapus
  4. Kereeen itu puisinya :)
    Orang yang berbakat pasti akan selalu menjadi inspirasi setiap orang :)
    Sukses mas :)

    BalasHapus
  5. Mas ntah knpa klo saya kurang suka baca sama buku -_-
    ada tipsnya ga biar seneng baca buku?
    Sry OOT

    BalasHapus
    Balasan
    1. Haaaa, pastinya yang pertama itu dicoba baca mas :-D

      Hapus
  6. saya sih suka baca buku, tapi kalau mood aja tuh -_-
    semangatnya kalau ada yang bikin seru di bukunya :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Haaaa, jadikan membaca sebagai kebutuhan :-) Nanti pasti moodnya bagus terus

      Hapus
  7. jadi penasaran, pengen baca di gramed kayanya udah ada ya

    BalasHapus
  8. novel kaya gini nih paling saya suka, entar cari di gramed :) mudah-mudahan ada

    BalasHapus
  9. Biarkan aku mati dalam kehangatan tubuh mu #orgasme

    BalasHapus
  10. ahhhh novel yang pengen dibaca nih ayah...

    BalasHapus
  11. Sepertinya ceritanya bagus ya, tapi saya nggak begitu suka baca novel, aneh memang. Lebih suka membaca isi artikel blog orang lain, hehehe... Nice Sharing Mas

    BalasHapus
  12. Masukkan ke wishlist nih! :) semoga kebeli

    BalasHapus
  13. Bangke banget novel ini mas.. Kisah Tentang Keluarga Langit.. Merinding pas baca..

    BalasHapus
    Balasan
    1. Ini novel beda sama karya bang Andrea Hirata sebelumnya, cukup membuat otak berpikir mengikuti alurnya :-D

      Hapus
  14. keren semoga saya bisa mengikuti jejak ka andrea hirata amin

    BalasHapus
  15. keren semoga saya bisa mengikuti jejak ka andrea hirata amin

    BalasHapus
  16. Keren abis novel karya andrea hirata...bikin terbuai pembacanya....

    BalasHapus
  17. Balasan
    1. Iya, sesuai dilembaran awal buku ini yang ditulis bang Andrea Hirata.

      Hapus
  18. bisa masuk ke daftar bacaan bulan depan nih, thanks mas reviewnya :D

    BalasHapus
  19. Penasaran sama buku ini, sepertinya kok populer sekali...
    Gajian ke Gramedia lagi ah
    :D

    BalasHapus
    Balasan
    1. Populer banget, mas. Selamat berburu novelnya :-D

      Hapus
  20. kasian sabari hahahah :v sampe segitunya suka sama marlena :'v

    BalasHapus
  21. saya udah beli novelnya 3 bulan yang lalu, tapi blom sempet bacanya...
    Thanks resensinya ya,,,

    BalasHapus
  22. saya udah beli novelnya 3 bulan yang lalu, tapi blom sempet bacanya...
    Thanks resensinya ya,,,

    BalasHapus
  23. Terkejut. Takjub.
    --like usual. :)

    BalasHapus
  24. Terkejut. Takjub.
    --like usual. :)

    BalasHapus
  25. saya sudah baca, novel ini aneh, bisa membuat saya tertawa dan menangis

    BalasHapus
    Balasan
    1. Bisa membuat keduanya menangis dan tertawa bersamaan :-D

      Hapus
  26. Boi, sepertinya Zorro itu bukan anak biologisnya Sabari. Zorro adalah anak hasil hubungan di luar nikah Marlena dgn entah siapa. Pas Markoni pusing dan marah2, Sabari menawarkan diri menikahi Lena utk menyelamatkan muka Markoni. Makanya mereka langsung bisa nikah dgn mudah.

    BalasHapus
  27. Keren, saya juga selaku penggemar Andrea Hinata suka banget sama novel satu ini.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Ada dua halaman di sini yang sengaja penulis bikin agak rancau kalau kita baca lebih teliti :-)
      Tapi itu emang sengaja bang andrea lakukan

      Hapus
  28. Sinopsis yg mana yha.soalnya saya ada PR buat sinopsi-in novel Ayah

    BalasHapus
    Balasan
    1. Pahami dulu apa itu "sinopsis", nanti kamu bisa mengerjakannya. Semangat ya :-D

      Hapus
    2. saya sudah paham tapi disini gak ada sinopsisnya?

      Hapus
    3. Semangat mengerjakan tugas membuat sinopsisnya :-D
      Ya karena sinopsis dan resensi itu berbeda. Kamu harus baca novelnya, nanti buatlah sinopsisnya untuk tugas :-D

      Hapus
  29. kak saya mau tanya nih, saya kan sudah baca novel ayah ini tetapi belum mengerti kak bagaimana endingnya tentang zorro dan amiru itu soalnya rada twisting di akhir. boleh minta bantu jelasin? makasih kak!

    BalasHapus
    Balasan
    1. Kalau kamu jeli lagi ada beberapa yang sepertinya tertahan dan tak langsung menyambung; kalau aku baca di beberapa tweet penerbit katanya itu memang settingan penulis :-)

      Hapus
  30. mantap nih mas reviewnya, dari kemarin lihat buku ini, tapi masih lom tertarik. setelah baca review mas, akhirnya tertarik tuk baca. kebetulan hari ini insyaallah mau ke toko buku

    BalasHapus
    Balasan
    1. Buku ini benar-benar menguras energi saat baca, mas :-D

      Hapus
  31. aku malah baca novel ini dalam versi e book nya dan benar-benar terbawa alur ceritanya yang terkadang bikin nggregeti hehehe

    BalasHapus
    Balasan
    1. Aku nggak kuat baca lama-lama versi e-book hehehheheh. Lebih enak hardnya, bisa ditenteng hahahha

      Hapus
  32. Wahai awan, kalau bersedih, Jangan menangis.
    Janganlah turunkan hujan, karena aku mau pulang.
    Untukmu awan, Kan kuterbangkan layang-layang.

    Kan kuterbangkan layang-layang. :)

    BalasHapus
  33. Andrea Hirata emg josss ya gan

    BalasHapus
  34. bagus emang sampe saya bikin sinopsisnya di website saya hhe..

    BalasHapus
  35. Jadi ga sabar nunggu Novel Andrea Hirata di tahun 2017

    BalasHapus
  36. Keren, saya juga selaku penggemar Andrea Hinata suka banget sama novel satu ini.

    BalasHapus
  37. Jadi ini benar-benar kisah nyata ya pak?

    BalasHapus
  38. Salam kenall..

    Saya baru selesai baca novel Ayah 2 Mei 2023 22.50.
    Saya terharu sekali dengan hubungan Sabari dan Zorro yang notabene bukan ayah dan anak kandung. Dimana nyatanya yang anak dan ayah kandung sangat jarang yang memiliki hubungan seperti ini.

    Membaca buku, literasi dari Pak Cik Andrea membuat saya termotivasi untuk menjadi penulis. Banyak pesan yang bisa di sampaikan dari sebuah tulisan dan bersifat kekal. Semoga semakin banyak dari generasi ini yang menghargai betapa berharganya sebuah kisah dan tulisan. Sebuah kisah akan berbicara secara pribadi terhadap si pembaca.

    Terima kasih atas ulasannya.
    Nade

    BalasHapus
    Balasan
    1. Salam kenal Nade
      Karya-karya pak cik sangat relevan dengan kehidupan kita sebagai masyarakat Indonesia. Semoga beliau berkarya lagi dengan ide-ide yang baru

      Hapus

Pages