Melihat Cara Pembuatan Kapal Kayu di Karimunjawa - Nasirullah Sitam

Melihat Cara Pembuatan Kapal Kayu di Karimunjawa

Share This
Ada pemandangan yang menarik selama aku bersepeda mengelilingi pantai di kawasan Kemujan, Karimunjawa. Di tempat-tempat tertentu, aku dapat melihat kesibukan orang yang sedang membuat kapal kayu. Rata-rata dalam pembuatan satu kapal, hanya dilakukan dua orang. 

Aku melihat pertama di rumah salah satu warga di Gelaman, kemudian berlanjut saat sedang bersepeda ke Pelabuhan Mrican, di tepian pantai ada dua warga setempat yang sedang membuat satu kapal kecil. Seperti yang aku ceritakan sebelumnya, aku sempat berbincang dengan beliau yang bekerja membuat kapal kayu.

Di Pelabuhan Mrican, mereka membuat kapal kayu dengan besar 5 papan. Kapal yang tidak terlalu besar, namun tidak kecil juga. Kapal sebesar itu sudah cukup untuk berlayar mencari ikan. Bahkan, ada beberapa kapal kayu yang lebih kecil dibuatnya. Aku pun meminta ijin untuk mengabadikan aktifitas mereka selama mengerjakan pembuatan kapal.
Proses pembuatan kapal kayu di Pelabuhan Mrican
Proses pembuatan kapal kayu di Pelabuhan Mrican
Proses pembuatan kapal kayu di Pelabuhan Mrican
“Berapa papan, pak?” Waktu itu aku bertanya.

“Lima papan, mas.”

“Berapa lama untuk pembuatan kapal sebesar ini?”

“Sekitar dua bulan untuk siap melaut, tapi itu belum termasuk mengecatnya, mas.”

Cukup cepat juga pembuatannya. Satu kapal dengan lima papan bisa diselesaikan dalam kurun waktu 60 hari. Ini artinya dua bulan lagi kapal ini sudah siap berlayar. Setelah kapal jadi, proses yang sedikit lama mungkin pengecatan.

Kali ini pandanganku tertuju pada salah satu bapak yang sedang membuat pasak. Pasak ini adalah kayu yang dibentuk seperti paku, dan digunakan untuk memaku kayu-kayu yang di kapal agar bersambung. Pakunya tidak terbuat dari besi, namun terbuat juga dari kayu; khusus Pasak kayu yang digunakan adalah kayu Ulin (Kayu Besi).
Membuat Paku Pasak untuk memaku papan kapal
Membuat Paku Pasak untuk memaku papan kapal
Cara pembuatan pasak pun cukup sederhana. Kayu-kayu besi dipotong sepanjang 15 CM, dan dibelah menjadi kecil. Kemudian dibentuk runcing salah satu ujungnya. Setelah itu kemudian ujung tersebut dimasukkan pada lempengan besi yang sudah ada ukuran lubangnya.

Selanjutnya tinggal dipukul dari atas dengan palu, akhirnya terbentuklah semacam paku yang siap pakai. Menarik kan cara pembuatannya? Jangan sampai lengah, bisa-bisa jari kita sendiri yang terkena pukulan palu. Atau bagi yang tidak terbiasa, kalian harus hati-hati. Kadang bisa tertusuk oleh kayu kecil pada jari kalian.
Inilah paku pasak yang akan digunakan memaku papan-papan kapal
Inilah paku pasak yang akan digunakan memaku papan-papan kapal
Lumayan lama aku melihat dua orang yang membuat kapal di pantai Pelabuhan Mrican. Kulanjutkan perjalanan menyusuri jalan setapak dan mengarahkan ke pantai yang lainnya. Tidak hanya di Pelabuhan Mrican, aku pun melihat pembuatan kapal lebih lama lagi di pantai Pantura

Di sini salah satu warga Batulawang membuat kapal juga. Ukuran kapal pun sama, setiap sisi sebanyak lima papan. Kalau yang membuat kali ini aku mengenalnya, karena salah satunya (anaknya) adalah temanku bermain sepakbola jika ada turnamen. 

Kami pun berbincang lama sekedar menyapa. Kalau tadi di Pelabuhan Mrican pakai bahasa Jawa, sedangkan di sini aku menggunakan bahasa Bugis. Di sini aku bisa kembali mengasah kemampuan bahasa Bugis-ku yang jarang kulatih.
Pembuatan kapal kayu di pantai Pantura
Pembuatan kapal kayu di pantai Pantura
Pembuatan kapal kayu di pantai Pantura
Ada banyak orang yang bisa membuat kapal di Karimunjawa. Bahkan yang satu kampung denganku pun ada. Mereka tidak hanya di Karimunjawa saja membuat kapalnya. Pernah ketika sedang bekerja di Belitung, mereka pun membuat kapal di Belitung.

Kapal bagi warga setempat layaknya sebuah kendaraan yang menghasilkan, dengan kapal mereka dapat melaut dan menghidupi kesehariannya. Kapal-kapal ini kelak akan mengarungi lautan di Karimunjawa, akan melawan hempasan ombak laut, dan menjadi modal bagi pemiliknya untuk menghidupi keluarganya.

Baca juga tulisan lainnya 

32 komentar:

  1. Balasan
    1. Rata-rata memang segitu, kalau lebih besar bisa memakan waktu yang lebih lama lagi.

      Hapus
    2. kalau aku nanya sih sekitar 2-3 bulanan :) keren ya

      Hapus
  2. 2 bulan ya ya mebuatnya lumayan juga ya waktu yang diperlukannya.
    hebat juga ya bikin pakunya iade yang kreatip

    BalasHapus
    Balasan
    1. Memang cukup lama, mas. Kalo ide buat paku Pasa' ini sudah dari dulu, mas :-)

      Hapus
  3. Perahu sebesar itu cuma dua bulan mas?
    itu paku'a dari kayu juga?

    BalasHapus
  4. Menarik. Sisi lain Karimunjawa. Ngga cuma bahas tentang destinasi wisatanya yang sudah banyak diperbincangkan orang, tapi juga geliat perekonomian masyarakat lokalnya. Keren, Kak .. :D

    Salam kenal dari #BerbagiLewatKata | www.noerazhka.com ..

    BalasHapus
    Balasan
    1. Terima kasih, heheheheh, sudah banyak yang mengulas destinasinya :-D

      Hapus
  5. Didepan rumah mbak waroh juga ada yg bikin lho

    BalasHapus
    Balasan
    1. Sekarang mungkin udah jadi bangunan lainnya, om :-D

      Hapus
  6. 2 bulan ya.. hmm cepet juga nih proses pembuatan kapal, padahal masih handmade ya.. salut.

    kalo boleh tahu, berapa harga setiap kapal ini, kak? kan pake kayu ulin tuh, pasti mahal *kayak yang mo beli aja* :D

    BalasHapus
    Balasan
    1. Heeee, duh kalo harganya kurang paham. Seperti harga motor kayaknya, mulai dari 10jutaan ke atas :-D

      Hapus
  7. wahhh mase ini bener2 penulis sejati, sampai2 ngobrol sama pembuat perahu di tulis juga. xixixixi.. sukses slalu ya mas nasirul.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Mumpung ada kesempatan buat ngobrol dan sedikit tanya-tanya mengenai kapal.

      Hapus
  8. Tenyata bikin perahu dari kayu itu susah dan lama juga ya,,

    BalasHapus
    Balasan
    1. Untuk kapal yang ukurannya lebih besar jauh lebih lama.

      Hapus
  9. Kenapa pasa' tidak ditulis pasak sekalian? Kan arti/maksud dan pengucapannya sama?

    Btw, ciri khas pembuatan perahu orang Bugis, bentuk/lambung kapalnya dibuat terlebih dahulu, baru menyusul kemudian rangkanya. :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. terima kasih atas masukannya. Secepatnya akan saya ganti.
      Iya heheheh. Saya pernah abca di buku Dewaruci tentang proses pembuatan kapal Bugis

      Hapus
  10. pembuatan perahu hanya dilakukan dua orang, dan prosesnya -+ 2 bulan, wow hebat ya
    oh iya itu perahu di buat untuk kerja melaut,
    apa mereka juga menerima pesanan pembuatan perahu?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Mereka menerima pesanan kok, yang penting ada perjanjian dari awal bagaimana cara mendapatkan bahan baku, dan berapa ebsar kapalnya :-)

      Hapus
  11. Hebatnya orang Indonesia itu ini nih... bikin kapal cuma perlu 2 orang...salut!

    BalasHapus
  12. macam mne nak dapt no telefon orng yg membuat perahu

    BalasHapus
  13. mantap, pake pasak lebih kuat drpd pake paku

    BalasHapus
  14. sangat menarik mas
    tapi termasuk cepat juga ya -+ 2 bulan..

    sukses terus mas nasirullah..

    BalasHapus

Pages