Menelisik Sejarah Karimunjawa Tempo Dulu - Nasirullah Sitam

Menelisik Sejarah Karimunjawa Tempo Dulu

Share This
Tulisan Karimunjawa di pelabuhan

Tulisan ini adalah salinan status Abah Hisyam Zamroni yang terposting di facebook. Beliau sudah memperbolehkan untuk disalin dan diunggah di blog ini.

Beliau adalah Sang Pelopor bagi kami

Kita harus mencoba membaca sejarah Karimunjawa dengan seksama.. betapa karimunjawa merupakan tempat persinggahan pejabat-pejabat penting dan saudagar-saudagar kaya serta ulama ulama besar dunia ketika menyebarkan Islam di Indonesia.. pada tahun 200 sebelum masehi (SM) Karimunjawa adalah bernama pulau PAWINIAN yang merupakan tempat persinggahan kerajaan kerajaan besar dari nusantara.

Tahun itu rakyat Nusa Kencana (kerajaan di Kalimantan) ekspedisi ke bawean kemudian singgah ke Pulau PAWINIAN (Karimunjawa) ada yang menetap dan ada yang kemudian melanjutkan ke Sumatera.. dan pulau PAWINIAN (karimunjawa) ini sangat terkenal keindahan dan kemakmurannnya

Sejarah kemudian mencatat lagi pada zaman Kerajaan Singhasari.. yaitu awal berdirinya kerajaan Majapahit.. karimunjawa merupakan tempat transit pasukan mongol yaitu pasukan kubilai khan.. dimana Raden Wijaya datang ke Karimunjawa untuk berunding dengan Kubilai khan di karimunjawa membahas tentang strategi menghadapi kerajaan kediri ketika itu.. dan hasilnya Kerajaan kediri Jatuh kemudian berdiri kerajaan Majapahit oleh Raden Wijaya

Seorang ulama besar Syech Subakir yang menaklukkan dedemit tanah jawa utusan pada masa kerajaan Persia. Beliau singgah di Karimunjawa Tirakat dan mengatur strategi untuk menaklukkan tanah jawa yang dikuasai oleh dedemit jawa kemudian beliau menancapkan tongkatnya yang terkenal dengan nama KAYU DEWA-DARU untuk "Mathoi" tanah jawa dengan KAYU DEWA-DARU untuk keselamatan tanah jawa.

Maka disebut KARIMUNJAWA yang berasal dari bahasa arab KARIMUN yang artinya MULYA dan JAWA yaitu Jannatul Ma'wa artinya Syurga yang tinggi. Ini yang mungkin kita pahami kenapa Karimunjawa adalah "realitas syurga dunia yang dijagakan dan didoakan agar selalu Kariim yaitu mulya karena ada doa Syech Subakir Wali Allah.

Pada masa kerajaan Demak, Karimunjawa merupakan daerah Bajak Laut kejam yang ditakuti kapal kapal perdagangan besar dari seluruh dunia khususnya china.. ketua perompaknya adalah SINGOLODO.. kondisi seperti ini menjadikan perdagangan Demak melalui bandar Jepara terganggu, maka muncul Sang Penakluk Agung Amir Hasan putra Sunan Kudus yang merupakan pendekar piningit di Padepokan Muria asuhan kanjeng Sunan Muria.. maka diutus lah Mbah Amir Hasan untuk menumpas Bajak Laut Singolodo.

Beliau membawa pengikut sejumlah 41 orang termasuk juru masak dan ABK kapalnya.. sesampai di Karimunjawa beliau dianggap oleh Singolodo seorang saudagar besar.. Kapal Mbah Amir di giring ke tempat di mana Singolodo menyandarkan kapal yaitu skr dikenal dengan Pantai Bajak Kemujan.. sebelum sampai nyandar Mbah Amir Hasan kemudian keluar kapal dan menantang Singolodo untuk perang tanding.

Kemudian terjadilah peperangan yang sangat hebat 3 hari 3 malam.. karena kesaktiannya singolodo selalu hidup kembali ketika jatuh ke tanah.. atas saran Kanjeng sunan Kalijogo agar tubuh singolodo dipegang saja jangan sampai jatuh ke tanah maka singolodo pun meninggal dan ditaruh dibawah batuh besar berwarna putih makanya di sebut BATU PUTIH

Malam itu juga pengikut singolodo lari tunggang langgang yang kemudian dilempit oleh ikan pari besar yang dikiranya anjungan kapal.. kemudian seluruh senjata dibawa oleh Kanjeng sunan kalijogo ke suatu pulau yang ada batu merahnya yaitu skr disebut desa Parang.

Semenjak itu Karimunjawa menjadi tempat persinggahan kapal kapal besar saudagar saudagar besar untuk transaksi perdagangan laut.. maka kita menemukan kapal kapal china banyak tenggelam di karimunjawa karena ulah singolodo si bajak laut.

Periode berikutnya adalah masa penjajahan belanda.. Karimunjawa dijadikan tempat koordinasi VOC wilayah Jawa-sumatera.. maka banyak sekali peninggalan belanda.. sampai pada masa pendudukan jepang

kemudian pada masa kemerdekaan, karimunjawa menjadi bagian dari kabupaten jepara yang justru pada perkembangannya sekarang ini hampir menuju keemasan sedia kala masa sebelum dan sesudah masehi.. maka kita jangan sampai melupakan sejarah dimana Karimunjawa adalah realitas kepulauan yang sangat dekat dengan spiritualitas dan kaya akan kekuatan ekonomi.

Kita generasi terkini karimunjawa, jangan hanya selesai di "ke-harta-an" terus mencari harta.. harus diimbangi dengan keagamaan yang tinggi.. kalo tidak seperti itu.. akan ada acara dari Allah yang tidak kita sangka sangka.. Jimat Syech Subakir dan Mbah Amir Hasan adalah untuk menagkal keburukan dan kejelekan masuk karimunjawa.. kalo kita orang karimunjawa sdh berbuat buruk dan jelek maka jimat itu akan kena ke orang yang buat jelek itu.walau pun kita warga Karimunjawa,

*Mungkin ini hanyalah sebatas cerita yang tidak dapat dibuktikan dengan nalar kebenarannya, setidaknya kita dapat menghargai setiap cerita dan mengambil pesan-pesan yang ada di dalamnya.

9 komentar:

  1. mantap gan.........ijin kopas ya....pengetahuan baru mengenai tanah tercinta.........

    BalasHapus
    Balasan
    1. Terima kasih gan, ini juga tulisannya pak hisyam yg aku minta

      Hapus
  2. Tulisan sejarah karimunjawa lainya ada g gan

    BalasHapus
  3. Kata bapak saya keturunan dia gaakan bisa masuk karimun jawa karena ada perjanjian. Termasuk saya.. samar2 saya denger kata bonjot gitu.. adakah admin tau? Mohon infonya

    BalasHapus
    Balasan
    1. Saya malah tidak bergitu mendalami cerita ini. Waktu itu, ini saya dapatkan dari sesepuh Jepara dan meminta izin untuk memostingnya.

      Saya rasa, setiap orang berhak datang ke tempat lain selama memang tujuannya baik. Semua sudah diatur oleh Yang Maha Kuasa. Makanya saya menulis di bawah ini sebagai pesan tersirat

      Hapus

Pages