Jembatan Gantung, Wisata Alternatif Para Pesepeda - Nasirullah Sitam

Jembatan Gantung, Wisata Alternatif Para Pesepeda

Share This
Masih sekitaran bercerita tentang gowes di Yogyakarta. Setidaknya ini adalah blusukan kesekian kali untuk sekedar menyenangkan hati dengan mengayuh sepeda. Kalau boleh dibilang sih, berwisata sambil berolahraga. Sebuah alasan yang cukup tepat untuk menjawab sebuah pertanyaan.

Perjalanan gowes dari bendung tegal aku lanjutkan ketempat lainnya. Kali ini tujuannya adalah sebuah jembatan gantung kecil berwarna kuning yang berada di Desa Kedungmiri, Desa Selopamioro, Imogiri, Kabupaten Bantul, Yogyakarta. Jembatan ini menghubungkan dua desa yang dipisahkan sungai Oyo. Perjalanan untuk menuju ke jembatan gantung Imogiri dengan cara menyusuri jalan pedesaan yang sempit dan disarankan menggunakan kendaraan roda dua. Jadi tepat kalau aku dan teman-temanku menuju kawasan ini menggunakan sepeda.
Suasana disepanjang jalan menuju Jembatan Gantung
Suasana disepanjang jalan menuju Jembatan Gantung
Jalur yang kalian tempuh bukanlah jalan yang besar dan beraspal mulus, melainkan jalanan kecil sekitar 1.5 meter dan menyusuri tepian Sungai Oyo. Yang pasti jalannya berbatu dan sudah banyak yang rusak, jadi ekstra hati-hati saat menyusuri jalanan ini. Saat hampir sampai dijembatan ini, jalanannya terbuat dari semen dan ada beberapa sisi jalan yang sudah berlubang.

Jembatan Gantung Imogiri merupakan jembatan umum, siapa saja boleh melintas secara bergantian dan tidak dipungut biaya. Lebar jembatan ini mungkin satu meteran, dengan panjang sekitar 15 meter. Jembatan ini bisa dilalui warga dengan berjalan kaki atau kendaraan roda dua secara bergantian. Jembatan ini adalah sarana alternatif yang bisa diakses oleh warga untu menyebrang kelokasi yang dipisahkan oleh sungai. Karena kalau tidak ada jembatan ini, penduduk setempat akan memutari jalan dan memakan waktu yang lebih lama lagi.
Jembatan gantung Imogiri
Jembatan gantung Imogiri
Jembatan Kuning ini sebernarnya bernama Jembatan Selopamioro, diambil dari nama desa tempat dibangunya jembatan penghubung ini. tapi oleh warga setempat lebih mengenalnya dengan sebutan jembatan kuning atau jembatan gantung Imogiri. Aku yakin kalian pasti bertanya-tanya dimana letak keindahan jembatan ini atau kawasan ini.
Oke aku langsung ulas saja biar cepat selesai nulisku. Jembatan ini akan indah kalau dipandang dari atas Kebun buah Mangunan, digardu pandangnya kalian bisa melihat keindahan ala mini dengan adalnya sungai dan jembatan penghubungnya. Selain itu disini kalian juga disuguhi pemandangan indah ala desa. Kalian bisa melihat bukit-bukit yang berjejeran dan juga sawah terbentang luas.
Seperti biasa, narsis dulu bareng Monarch 1.0 
Pokoknya sepanjang perjalanan menuju kawasan jembatan ini, sampai menyusuri jalanan setelah dari jembatan ini kalian akan disuguhi kendahan alam. Oya tempat ini sudah menjadi tempat wisata alternafit bagi para pecinta sepeda/goweser. Karena setiap hari minggu atau hari libur, selalu saja ada pesepeda yang melalui dan singgah ditempat ini. kalau para pesepeda saja mau bercapek-capek sampai lokasi ini berarti tempat ini sangat indah.

Kalau memang kalian masih tidak percaya, kalian bisa mengunjungi tempat ini kok. Kalau mungkin tidak tahu tempatnya, kalian bisatanya-tanya ke warga setempat yang pastinya tahu lokasi ini. jangan sampai salah tanya keorang pendatang ya, takutnya kereka juga tidak paham daerah ini. Salam gowes.
Baca juga postingan yang terkait Menikmati Aliran Sungai Opak di Bendungan Tegal

6 komentar:

  1. Besok ane kesini bareng temen2 sepeda lipat. #J150K

    BalasHapus
  2. Wah semangat mas. Besok saya nganter temn2 Bike2Ugm & Bike2Uny ke candi abang :-)

    BalasHapus
  3. Udah lama pengen ke jembatan ini, Mas. Tapi belum kesampaian. Next time lah, semoga bisa :)

    BalasHapus
  4. ehem pingin kesana nih, Jawa Tengah

    BalasHapus

Pages