Masih
sekitaran bercerita tentang gowes di Yogyakarta. Setidaknya ini adalah blusukan
kesekian kali untuk sekedar menyenangkan hati dengan mengayuh sepeda. Kalau boleh
dibilang sih, berwisata sambil berolahraga. Sebuah alasan yang cukup tepat untuk
menjawab sebuah pertanyaan.
Perjalanan
gowes dari bendung tegal aku lanjutkan ketempat lainnya. Kali ini tujuannya
adalah sebuah jembatan gantung kecil berwarna kuning yang berada di Desa
Kedungmiri, Desa Selopamioro, Imogiri, Kabupaten Bantul, Yogyakarta. Jembatan
ini menghubungkan dua desa yang dipisahkan sungai Oyo. Perjalanan untuk menuju
ke jembatan gantung Imogiri dengan cara menyusuri jalan pedesaan yang sempit
dan disarankan menggunakan kendaraan roda dua. Jadi tepat kalau aku dan
teman-temanku menuju kawasan ini menggunakan sepeda.
Suasana disepanjang jalan menuju Jembatan Gantung |
Jalur
yang kalian tempuh bukanlah jalan yang besar dan beraspal mulus, melainkan
jalanan kecil sekitar 1.5 meter dan menyusuri tepian Sungai Oyo. Yang pasti
jalannya berbatu dan sudah banyak yang rusak, jadi ekstra hati-hati saat
menyusuri jalanan ini. Saat hampir sampai dijembatan ini, jalanannya terbuat
dari semen dan ada beberapa sisi jalan yang sudah berlubang.
Jembatan
Gantung Imogiri merupakan jembatan umum, siapa saja boleh melintas secara
bergantian dan tidak dipungut biaya. Lebar jembatan ini mungkin satu meteran,
dengan panjang sekitar 15 meter. Jembatan ini bisa dilalui warga dengan
berjalan kaki atau kendaraan roda dua secara bergantian. Jembatan ini adalah
sarana alternatif yang bisa diakses oleh warga untu menyebrang kelokasi yang
dipisahkan oleh sungai. Karena kalau tidak ada jembatan ini, penduduk setempat
akan memutari jalan dan memakan waktu yang lebih lama lagi.
Jembatan gantung Imogiri |
Jembatan
Kuning ini sebernarnya bernama Jembatan Selopamioro, diambil dari nama desa
tempat dibangunya jembatan penghubung ini. tapi oleh warga setempat lebih
mengenalnya dengan sebutan jembatan kuning atau jembatan gantung Imogiri. Aku
yakin kalian pasti bertanya-tanya dimana letak keindahan jembatan ini atau
kawasan ini.
Oke
aku langsung ulas saja biar cepat selesai nulisku. Jembatan ini akan indah
kalau dipandang dari atas Kebun buah Mangunan, digardu pandangnya kalian bisa
melihat keindahan ala mini dengan adalnya sungai dan jembatan penghubungnya.
Selain itu disini kalian juga disuguhi pemandangan indah ala desa. Kalian bisa
melihat bukit-bukit yang berjejeran dan juga sawah terbentang luas.
Seperti biasa, narsis dulu bareng Monarch 1.0 |
Pokoknya
sepanjang perjalanan menuju kawasan jembatan ini, sampai menyusuri jalanan
setelah dari jembatan ini kalian akan disuguhi kendahan alam. Oya tempat ini
sudah menjadi tempat wisata alternafit bagi para pecinta sepeda/goweser. Karena
setiap hari minggu atau hari libur, selalu saja ada pesepeda yang melalui dan
singgah ditempat ini. kalau para pesepeda saja mau bercapek-capek sampai lokasi
ini berarti tempat ini sangat indah.
Kalau
memang kalian masih tidak percaya, kalian bisa mengunjungi tempat ini kok.
Kalau mungkin tidak tahu tempatnya, kalian bisatanya-tanya ke warga setempat
yang pastinya tahu lokasi ini. jangan sampai salah tanya keorang pendatang ya,
takutnya kereka juga tidak paham daerah ini. Salam gowes.
Baca juga postingan yang terkait Menikmati Aliran Sungai Opak di Bendungan Tegal
Baca juga postingan yang terkait Menikmati Aliran Sungai Opak di Bendungan Tegal
Besok ane kesini bareng temen2 sepeda lipat. #J150K
BalasHapusWah semangat mas. Besok saya nganter temn2 Bike2Ugm & Bike2Uny ke candi abang :-)
BalasHapusUdah lama pengen ke jembatan ini, Mas. Tapi belum kesampaian. Next time lah, semoga bisa :)
BalasHapusHehehhehe, ini tulisan lamaku :-D
Hapusehem pingin kesana nih, Jawa Tengah
BalasHapusIni di Jogja :-)
Hapus