ils: Siswa sedang menebak tulisan diatasnya (sumber) |
Pagi ini aku duduk santai
diperpustakaan. Setelah beberapa saat tadi sempat menata koleksi-koleksi yang
tercecer dari rak karena banyak pemustaka yang masuk ke dalam perpustakaan. Ini
adalah rutinitas yang aku lakukan sebagai pustakawan disalah satu SD ditempat
ini.
Jam dinding menunjukkan
pukul 11. 15 Wib, ini artinya sebentar lagi kelas-kelas akan kembali istirahat.
Dan dapat dipastikan perpustakaanini kembali diramaikan oleh
pemustaka-pemustaka kecil yang begitu riuh saat berada di dalam perpustakaan.
Benar saja, begitu tepat
pukul 11.30 wib, berbondong-bondong siswa yang berebutan masuk ke dalam
perpustakaan. Mereka mengambil berbagai koleksi yang ditumpuknya diatas meja.
Kemudian mereka berkumpul menjadi satu layaknya kelompok kecil. Dalam hati agak
bangga, ternyata anak-anak ini bisa belajar kelompok walau tidak ada seorang
guru yang mendampingi. Aku tersenyum seraya melihat aktifitas mereka.
Tapi kayaknya ada yang
berbeda, aku mengamati benar-benar apa yang siswa-siswa lakukan tersebut. Kok
sepertinya mereka tidak membaca koleksi buku yang diambilnya tadi, malah
menaruhnya di atas kepala salah satu siswa. Aku tertarik dan mencoba
mendengarkan apa yang mereka ucapkan.
“Hewan.. Hewan?!!” Teriak
anak yang memegang buku di atas kepalanya.
“Tidak… Tidak… Tidak!!!”
Teriak teman-temannya. Mata mereka fokus melihat gambar yang ada diatas kepala
temannya.
“Manusia.. Manusia?!”
Kembali teriak anak kecil yang memegang buku.
“Iya.. Iya…” Begitu
teriakan teman-temannya yang begitu bersemangat.
Aku masih terpaku melihat
aksi mereka. Aku tetap diam seraya melihat apa yang akan mereka lakukan
selanjutnya. Otak ini masih berpikir permainan apa yang mereka lakukan sehingga
begitu bersemangat.
“Orangtua? Anak kecil?
Bapak? Ibu?!” Begitu nyerocos anak
kecil yang memegang buku di atas kepalanya.
“Bisa jadi.. Bisa
jadi…!!” Tambah riuh seisi perpustakaan.
“Keluarga!! Keluarga!!”
Teriak lebih keras anak kecil tersebut.
“Iya!!! Betul!!!” Teriak
semua siswa yang memandang gambar sebuah keluarga kecil pada koleksi buku.
Siswa-siwa tersebut lalu
tertawa terbahak-bahak seraya menghambur-hamburkan buku yang sempat
dikumpulkannya tadi. Kemudian mereka berjoget-joget sambil berteriak “Aku
bisa.. Aku bisa!!”.
Aku yang masih
terperangah mencoba mendekatinya, kemudian bertanya kepada salah satu siswa
yang ada disana. “Kalian main apa
barusan?”
“Wah bapak nggak keren,
masa nggak tahu mainan kayak tadi. Kan di TV kalau sore ada acara kayak gitu,”
Jawab salah satu diantara mereka dengan polos.
Jlebbb rasanya hati ini mendengar jawaban mereka. Ternyata mereka terkena virus
acara TV yang aneh. Dan aku sadar, dalam beberapa hari ke depan perpustakaan
ini pastinya akan lebih ramai dan banyak siswa yang bermain game serupa.
“Semoga tidak semua
pemustakaku seperti itu semua,” Doaku dalam batin.
NB:
Cerita ini adalah pengalaman yang diceritakan salah satu temanku yang sempat
bekerja disalah satu perpustakaan SD.
Baca juga postingan lainnya
Eat Bulaga itu yang ada Uya-nya itu ya. Acaranya ga ada yang mendidik. Kasihan anak-anak zaman sekarang.
BalasHapusIya mas, pada kena virus anak-anak hehehehe
Hapus