Mencari Lokasi Air Terjun “Grojogan” Tuwondo di Banyakan, Sitimulyo, Piyungan - Nasirullah Sitam

Mencari Lokasi Air Terjun “Grojogan” Tuwondo di Banyakan, Sitimulyo, Piyungan

Share This
Beberapa hari yang lalu saat awal pekan, seseorang memposting di sebuah grup sepeda di FB tentang tempat air terjun yang tidak jauh dari kota Jogja. Respon banyak membuat aku dan beberapa temanku ingin menyempatkan akhir pekan menuju air terjun tersebut. Aku mencoba searching akhirnya mendapatkan sebuah Fanpage tempat lokal “Banyakan” yang memposting tentang air terjun tersebut. Nama air terjunya adalah Air Terjun Tuwondo yang berlokasi di Lemah Abang, Banyakan, Sitimulyo, Piyungan, Bantul. Terima kasih untuk FP Banyakan yang sudah memberikan rute dengan jelas mengenai keberadaan Air Terjun Tuwondo ini.

Berbekal sketsa yang memperlihatkan rute jalan, minggu ini (11 Januari 2015) aku bersepeda menuju air terjun tersebut bersama Arzy, dia adalah salah satu teman dari @BikeToUGM. Tepat pukul 05:30 wib, kami mulai start dari KFC UIN SUKA dan mengayuh pedal menuju perempatan KidsFun. Diperempatan ini aku bertemu dengan teman-teman dari Sepeda Bangirejo yang menunggu teman lainnya untuk menuju lokasi yang sama. Aku dan Arzy ijin berangkat duluan, dari perempatan Kidsfun kami ambil belok kanan. Jalannya sangat lebar dan sepi, sebagian masih dikelilingi sawah. Jadi makin asyik perjalanan pagi ini, kami sempat berhenti beberapa kali hanya ingin mengabadikan beberapa moment.
Pagi hari di desa Banyakan, Piyungan, Bantul
Pagi hari di desa Banyakan, Piyungan, Bantul
Pagi hari di desa Banyakan, Piyungan, Bantul

Tidak sulit mencari lokasi Air Terjun Tuwondo, mengikuti jalan besar akhirnya sampai dipertigaan yang ada spanduk bertuliskan “Wisata Alam Air Terjun “Grojogan” Tuwondo”. Menyusuri jalanan yang lebih kecil dan beberapa rumah serta sawah. Sampai lah kami dipertigaan, disana terdapat tanda untuk mengambil kanan. Jalan kombinasi cor semen dua tapak. Disekitar sisi kanan – kiri berjejeran rumah warga. Akses jalannya pun hanya menanjak sedikit. Ternyata di depan kami juga banyak warga kampung yang bersepeda menuju lokasi yang sama. Sepertinya Air Terjun ini langsung memikat para pecinta wisata alam dan pesepeda. Sesampai dilokasi ternyata sudah banyak sepeda yang terparkir. Kami pun memarkirkan sepeda ditempat yang tersedia.
Sepeda-sepeda yang berada didekat lokasi
Sepeda-sepeda yang berada didekat lokasi
Sepeda-sepeda yang berada didekat lokasi
Sepeda-sepeda yang berada didekat lokasi
Jalan menuju air terjunnya hanya setapak. Kami menyusuri diantara pepohonan, malah seperti sedang tracking. Banyak diantara para pesepeda membawa sepedanya sampai dekat lokasi, meski disalahs atu tempat mereka harus mengangkat sepeda sejenak karena jalanan terjal. Sesampai didekat lokasi aku malah terbelalak, ternyata pagi ini banyak banget yang berkunjung. Lebih dari 15 orang sudah ada disana, dan banyak sepeda yang terparkir diantara pohon-pohon disekitar air terjun. Ternyata benar-benar membuat antusias para pesepeda yang ada disekitar Jogja untuk mencari air terjun ini.
Menyusuri jalan menuju lokasi air terjun Tuwondo
Menyusuri jalan menuju lokasi air terjun Tuwondo
Menyusuri jalan menuju lokasi air terjun Tuwondo
Menyusuri jalan menuju lokasi air terjun Tuwondo
Agak mengganjal sedikit dihatiku, ada kerisauan yang mungkin terjawab. Aku tidak mendengar suara gemericik air yang tumpak dari atas sampai dibebatuan. Aku melangkahkan kaki menuju kerumunan orang-orang yang sudah dari pagi kemari, walah ternyata airnya sedang surut. Hanya ada gemericik kecil air yang mengalir. Aku dan mengunjung lainnya terpaksa hanya duduk-duduk santai melihat bongkahan batu yang ada tiga tingkatan. Setiap tingkatan itu akan mengalir air deras saat hujan turun ataupun musim penghujan. Menurut warga setempat ternyata kami datang tidak saat yang tepat. Jika ingin kesini lebih baik saat hujan turun atau musim penghujan seperti beberapa minggu sebelumnya. Air yang mengalir dari atas akan deras. Untuk kali ini kami tidak melihat pemandangan yang indah tersebut. Aku postingkan gambar saat curug ini ada airnya dari dokumentasi mbak Melody Larasati (teman grup Barabere) yang beruntung saat berkunjung ke sini dan airnya sedang deras.

Curahan lumayan banyak
Saat curahan airnya deras (dokumentasi: Melody Larasati)
Saat curugnya sedang nggak ada curahannya
Saat curugnya sedang nggak ada curahannya
Saat curugnya sedang nggak ada curahannya
Saat curugnya sedang nggak ada curahannya
Walau tidak sesuai rencana, aku tetap bersyukur. Setidaknya aku sudah mengunjungi tempat ini sesuai rencanaku. Mungkin nanti kalau sedang musim hujan deras, aku akan kesini lagi. Walaupun air tidak mengalir (kering), aku tetap mengabadikan moment saat aku disini. Banyak para pesepeda yang memanfaatkan waktu untuk bersantai sebelum pulang. Dan disinipun aku bertemu dengan teman-teman sepeda dari Bangirejo lagi. Aku menyempatkan diri untuk menyapa teman-teman sesama pesepeda dari Bangirejo, kemudian ijin untuk melanjutkan perjalanan bersepeda.
Arzy lagi sibuk ngapain ini ya?
Arzy lagi sibuk ngapain ini ya?
Mengabadikan diri dulu walau nggak ada airnya
Mengabadikan diri dulu walau nggak ada airnya
Teman dari Bangirejo
Ya, mumpung masih pagi dan masih berada didaerah Banyakan. Tujuan selanjutnya jalannya agak menanjak untuk menuju Mbucu Hill. Sebuah lokasi yang dapat melihat tempat dari ketinggan, seperti saat aku menikmati alam dari Puncak Becici, Dlingo. Walau sudah beberapa kali membaca tulisan tentang Puncak Mbucu, tapi aku belum pernah kesana dan tidak tah rutenya. Seperti apapun sekarang, tanpa tahu rutenya, kami tetap mencari Mbucu Hill.
Baca juga postingan yang lainnya 

10 komentar:

  1. Kereeeeen benerrr air hujannyaaaa, ajak aku ke sana, Kak :)

    BalasHapus
  2. Wisata alamnya keren dan indah di lokasi air tetjun Tuwondo ini, terlihat masih alami dan medannya pun sangat menantang.

    BalasHapus
  3. Wonderful waterfall mungkin layak untuk lokalan saja mas.

    BalasHapus
  4. Iya kang, curugnya tidak besar jadi lumayan seru kalau untuk warga Jogja dan sekitarnya :-D

    BalasHapus
  5. ini bukannya yang lagi ngehits itu ya mas, katanya wisata baru dan belum ada aksesnya.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya beberapa bulan lalu, tapi kalau yg terbaru itu di Gunungkidul, namanya Kedung kandang. Rencananya mau kesana tapi nunggu pas malamnya ujan biar tambah seru :-)

      Hapus
  6. wah airnya bsia habiss juga ya mas hehe keren mas perjuangnnya mantap dah....

    BalasHapus

Pages