Puas mengunjungi Pelabuhan Mrican (22
Juli 2015), aku tidak langsung menuju tempat tujuan selanjutnya. Aku sengaja
duduk santai mengamati pemandangan ini lebih lama. Dari sini, ada yang menarik
mataku untuk terus memandang. Di dekat jalan, tepatnya seberang pelabuhan; ada
hamparan jemuran penuh dengan ikan. Aku mulai mendekati ikan-ikan yang dijemur
di tepian jalan.
Hamparan jaring tebal ini penuh
dengan ikan Teri. Terang saja, di sini adalah tempat nelayan melabuhkan kapal
kayunya, dan lahan kosong ini bisa dijadikan sebagai tempat untuk menjemur ikan
kering. Ikan-ikan Teri ini dijemur beberapa hari hingga kering. Biasanya mereka
akan menjemur dari pagi sampai menjelang magrib dalam beberapa hari sampai
kering, kemudian nantinya akan dijual. Sayang sekali, aku tidak dapat
menyaksikan proses dari awal sampai akhirnya ikan-ikan ini dijemur. Padahal
kalau bisa melihat, tentu akan lebih seru lagi.
Ikan Teri sedang dijemur |
Sebenarnya, untuk ikan kering seperti
ini; proses sampai akhirnya dijemur sudah sering aku lihat waktu masih kecil.
Ikan-ikan tersebut langsung dimasukkan ke dalam drum yang berisi air. Kemudian
tidak lupa ditaburi garam banyak, setelah itu kemudian ikan dijemur saat
matahari terik. Kalau dilihat sekilas, ini adalah jenis ikan Teri putih.
Aku pun melanjutkan perjalanan, namun
lagi-lagi perjalananku sedikit tersendat. Kali ini bukan karena melihat ikan
yang dijemur di tepian jalan, namun Rumput Laut yang dijemur. Sama halnya
dengan Ikan Teri, di sini aku dapat melihat banyak Rumput Laut yang baru
selesai dipanen. Warnanya pun agak kehijauan, bahkan ada yang kebiru-biruan.
Kalau dipegang, Rumput Laut ini seperti pudding
namun agak keras. Rumput Laut yang masih segar, baunya
pun cukup khas. Semacam bau arus laut yang menusuk hidung. Tentu bagi orang
yang tidak hidup di laut bingung seperti apa baunya. Ketika dijemur, warna Rumput
Laut akan berubah saat kering. Kalau sedang layu, dia berwarna agak Ungu, dan
nanti kalau sudah kering warnanya pun lebih gelap lagi.
Rumput Laut juga dijemur di tepian jalan |
Aku pun menyusuri jalanan menuju lokasi
lainnya yang masih di sekitaran desaku, Kemujan. Di sini ada beberapa dusun di
antaranya (Gonipah, Kemujan, Jelamun, Telaga, Batulawang, Legon Pinggir,
Gelaman, dan Mrican). Untuk kali ini aku coba melewati dusun Telaga. Nantinya
akan tembus langsung menuju arah Batulawang.
Baca juga tulisan yang lainnya
banyak ya rumput lautnya
BalasHapussayang sekali yaa tidak bisa melihat cara pemerosesan nya :)
BalasHapusbner sekali. ungkin si masnya buru-buru
HapusWaktu di sini udah dijemur :-D
Hapusmas g di cari infokah untuk apa rumput lautnya.
BalasHapusRata-rata langsung dijual ke pengepul
Hapusbaunya amis-amis gitu yah mas
BalasHapusSemacam itulah rasanya :-D
HapusKalo dikalimantan barat saya juga pernah liat di desa nelayan di pesisir dekat Singkawang. Lewat sana banyak jemur ikan, baunya amis, tapi kalo pas lewat kebetulan ada nelayan yang baru abis melaut bisa dapat ikan murah. Cuma nggak banyak soalnya biasanya udah pada dijual dulu ke pelelangan ikan. Nice share...
BalasHapusIya, bau menyengat dan bagi orang yang baru pasti sangat mengganggu :-)
Hapusliat ikan teri sebanyak itu jadi ngier sob, makslum saya doyan bgt ama ikan teri :D
BalasHapusIkan teri emang nikmat, mas :-D
Hapuswah keren sekali ya, nampak banyak ikan teri gitu, kayak enak ngambil sekilo tu :D
BalasHapusHaaa, yang ada ntar dikejar sama pemiliknya :-D
HapusBoleh nggak sih mas nasir rumput lautnya di kirim ke rumahku, sumpah pengen banget disini sudah lumayan langka yang jual :G :(
BalasHapusHeee, ke sini aja mbak langsung beli 8eh :-D
Hapusikan ini adalah salah satu ikan favorit saya,,,, selain enak,,, jga hargaya murah
BalasHapusApalagi yang teri nasi, huahuahua enak banget.
Hapusbanyak juga rumput lautnya
BalasHapusitu biasanya diolah sendiri atau dijual yang keringnya mas?
wah itu ikan teri udah kaya taneman dijejer :D. belum lagi liat rumput laut sebanyak itu, udah mau saya jadiin es aja :D
BalasHapusNggak mau kalah sama wisatawan, ikan dan rumput laut pun ikut berjemur haaaa
Hapuspasti baunya amis banget tuh, gak tahan ngebayanginya
BalasHapusBaunya khas, mas. Khas pantai :-D
Hapuspenasaran sama aroma rumput lautnya
BalasHapuspenasaran aroma rumput laut. maklum daerah saya gk ada yg jemur rumput laut *yaiyalah. kalo yg jual es rumput laut ada :D
BalasHapusHemmm, baunya khas banget. Jangan samain sama bau es rumput laut ya :-D
Hapus