Hamparan Sawah di Sudut Karimunjawa - Nasirullah Sitam

Hamparan Sawah di Sudut Karimunjawa

Share This
Masih belum bosan mengulas tentang Karimunjawa kan? Perjalanan dengan sepeda kali ini (04 April 2015) mengantarku untuk pulang ke Kemujan. Dari pantai Kemloko, tujuanku adalah pertigaan Cikmas yang jalan aspal, kemudian mengambil rute belok kanan. Ini adalah jalan yang pagi tadi kulewati saat menuju Karimunjawa. Tidak jauh dari pertigaan Cikmas, aku berhenti di pinggir jalan. Menyandarkan sepeda, dan duduk santai di tepi jalan. Kali ini aku bukan berhenti karena kelelahan, namun aku sedang memandang ke depan. Melihat objek yang sengaja ingin aku tulis di blog.

Tentu pembaca masih ingat alenia terakhir dalam tulisanku di pantai Kemloko, aku ingin menunjukkan sesuatu yang mungkin kalian kira tidak ada di Karimunjawa yang pada dasarnya adalah pulau. Pulau yang tidak besar dan hanya satu kecamatan, dan terdiri dari empat desa (Karimunjawa, Kemujan, Parang, dan Nyamuk). Aku berhenti di tepi jalan, dekat pematang sawah. Sawah? Iya hamparan sawah, walau Karimunjawa itu pulau kecil, namun punya sedikit hamparan sawah.
Jalan lurus di tepian terlihat hamparan sawah
Jalan lurus di tepian terlihat hamparan sawah
Sawah, pemandangan yang sangat umum jika kita menyusuri jalanan di Bantul, atau pun bagi kita yang melewati Jepara – Dema – Purwodadi. Beribu-ribu hektar hamparan sawah menghiasi jalanan. Padi yang menguning dan siap panen pun terlihat menunduk malu tersipu karena bangga banyak gabah yang bergantungan. Di Karimunjawa, khususnya Cikmas juga ada hamparan sawah yang ditanami Padi. Hamparan ini di bawah bukit (orang Karimunjawa menyebutnya dengan Gunung Gendero). Walau tidak mencukupi untuk pasokan seluruh masyarakat Karimunjawa, namun dengan adanya Padi ini membuktikan tanah Karimunjawa sangat subur. Pulau itu tidak hanya identik dengan pantai saja, di sini ada bukit, bahkan ada sawah yang bisa ditanami Padi.
Padi mulai menguning
Padi mulai menguning
Padi mulai menguning
Di sudut lain, tepat di tepian jalanan. Terdapat terpal yang digunakan untuk menjemur gabah-gabah hasil panen petani setempat. Unik kan, di Karimunjawa ada pemandangan seperti ini. Kalau biasanya, disaat musim tertentu (misal musim ikan Teri); kita akan melihat pemandangan yang hampir setiap lapangan bola atau halaman rumah penuh dengan jemuran Ikan Teri. Walau tidak banyak, namun Gabah-gabah ini menjadi bukti kalau di Karimunjawa juga ada sawah.
Menjemur Gabah hasil panen
Menjemur Gabah hasil panen
Akhirnya aku pun mengabadikan diri di dekat hamparan sawah. Lucunya, saat aku posting di sosmed; banyak yang mengira kalau ini adalah fotoku di salah satu sudut Bantul atau Sleman. Tidak banyak yang tahu kalau sebenarnya aku ini di Karimunjawa, hanya teman-teman kampung setempat (Karimunjawa) yang langsung paham kalau foto ini di Karimunjawa.

Jalan yang lurus, terlihat seperti akan menembus bukit di depan. Dan lihatlah, setiap sisi jalan terdapat hamparan sawah. Ini adalah salah satu sudut Karimunjawa,” Tulisku dalam sebuah postingan di sosmed.
Berfoto di tepi jalan
Berfoto di tepi jalan
Ahaaaa, sudah hampir sampai di rumah. Hamparan sawah ini menandakan aku akan sampai di desa Kemujan. Karena setelah sawah ini adalah jalanan yang penuh Mangrove. Orang setempat menyebutnya dengan Terusan. Ini bukan Terusan Suez ya, Terusan ini mungkin adalah istilah penghubung antara Karimunjawa dan Kemujan yang dulunya terpisah oleh hutan Mangrove. Aku akan mengunjungi satu tempat yang letaknya di Kemujan, hanya sekitar 1 km dari hamparan sawah ini. sebuah tempat yang sebenarnya wajib kalian kunjungi ketika sedang singgah di Karimunjawa. Penasaran? Semoga sabar untuk postingan selanjutnya, masih dengan edisi bersepeda di Karimunjawa.
Baca juga tulisan yang lainnya 

27 komentar:

  1. Pemandangannya bagus juga :) rasanya ingin pergi ke tempat itu untuk melepaskan penat :D

    BalasHapus
  2. Sepedanya setia banget sampe nganter mas kemanapun berjalan :)

    BalasHapus
  3. serba ada yah mas di karimunjawa, mulai dari sawah, pantai, sampai gunungnya juga ada :)

    BalasHapus
  4. hmm... masih di karimun jawa aja ni....

    BalasHapus
    Balasan
    1. Rencananya setiap jum'at edisi Karimunjawa kalo ada stok :-D

      Hapus
  5. Aku lihat sawah2 di karimun dengan mobil bak terbuka trus foto2 sunset dan abis itukeujanan

    BalasHapus
    Balasan
    1. Berarti menyenangkan om, sekarang kalo paketan nggak ada acara tur darat haaaa

      Hapus
  6. wahh asri banget liat yang ijo-ijo :D

    VONNYDU

    BalasHapus
    Balasan
    1. Menyenangkan jika masih banyak hamparan sawah seperti ini :-D

      Hapus
  7. benar-benar indah pemandangannya, hamparan sawah dekat gunung

    BalasHapus
    Balasan
    1. yang aneh itu pulau kecil tapi lengkap...ada sawah, gunung dan pantai....lengkap Tuhan memberikan pada karimunjawa....ada nasirullah sitam juga di sana heheheeee

      Hapus
  8. tentram banget rasanya kalau bisa menikmati pemandangan kayak gitu :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya, mbak. Jadi masih bisa menikmati suasana kampung :-D

      Hapus
  9. Pulau sekecil itu punya sawah yang luas juga ya..ih keren tuh Mas Rullah.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Heeee, lumayan. Jadi waktu jaman kecil masih bisa lihat sawah secara langsung di pulau Karimunjawa

      Hapus
  10. itu pemandangannya bagus juga...jadi ingat masa kecil dulu sering bermain di kubangan sawah mas...bahagia bersama kawan-kawan.
    ngomong-ngomong ada juga ya desa nyamuk, apa di sana banyak nyamuk atau begaimana mas bisa sampai di namai desa nyamuk....???

    BalasHapus
    Balasan
    1. Aku juga nggak tahu, mas heee. Namanya Nyamuk,Parang, Genting, Gundul, Bengkoang, dll. Heeee

      Hapus
  11. wah,,sawah itu menyejukkan sekali ya..ijo royo-royo...aku sudah lama gak liat sawah.:)

    BalasHapus
  12. tulisan yg kereeen...
    Btw Kemujannya mana? Aku dulu kkn di Jelamun, tinggal dirumahnya pak Sakim. Dan tinggal di sana plus jalan2 ke semua penjuru desa Kemujan adalah pengalaman yang sangat menyenangkan. Lihat gambarmu tentang sawah di Kemujan jadi pengeeen bgt main ke sana lagi. Pokoknya kalo udah nyampe sawah, brarti udah mau nyampe Kemujan. Salam kenal....:)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Haaaa, makasih mbak.
      Saya orang Jelamun *bangga kakakkakak
      Rumah saya depannya pak Carik/ sekdes kemujan, yakin pasti pernah singgah deh haaaa.
      KKN angkatan berapa?

      Salam kenal mbak :-D

      Hapus
  13. Paling suka kalau lagi main ke daerah saya juga seang menyusuri kawasan hamparan sawah, apalagi kalau dari pagi kita datangi. Banyak hal yang bisa kita dapatkan dengan situasi yang berbeda di setiap lokasinya, apalgi dengan pemandangan yang indah dan udara yang segar.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Selalu ada ide nulis kalo liat hamparan sawah, kang :-D

      Hapus

Pages