Turun dari mobil, aku menunggu kunci
kamar hotel yang belum dibagikan. Sesaat setelah mendapat kunci kamar hotel,
aku berlalu meninggalkan lobi menuju kamar. Perjalanan di kereta lumayan
membuatku capek, aku mandi lalu bebaringan di kasur. Selama di dalam kamar,
buku yang menemaniku di kereta tak kujamah. Rasanya masih ingin bermalas-malasan
di dalam kamar. Sesekali aku keluar dan mengabadikan rembulan yang sedang
merangkak naik di ufuk timur.
Menyapa rembulan di Malang |
Ada sedikit insiden menimpaku di
hotel ini, mendadak kamarku terbuka, dan seorang tamu berdiri di depan pintu.
Dia pun kaget melihatku di dalam kamar;
“Loh kok ada orangnya!!?” Teriaknya keras dengan raut wajah sedikit
marah.
Aku dan dia pun mencocoknya kunci
kamar. Benar saja, kunci kamar yang diberikan oleh petugas kala itu sama. Kamar
218, kamar yang sudah aku masuki terlebih dahulu. Kami pun berjalan menuju lobi
mencari resepsionis. Tamu tersebut marah dan membantingkan kartu/kunci kamar
dihadapan resepsionis, dia merasa petugas di sini tidak professional. Aku
menunggu keputusan dari pihak hotel, ada rasa sedikit mangkel juga sebenarnya;
tapi sengaja aku tahan. Mungkin bakalan meletup kalo misalnya aku harus pindah
kamar.
“Mohon maaf atas kesalahan sistem kami, bapak Nasirullah Sitam tetap di
kamar 218,” Terang
petugas padaku.
Insiden salah kamar tersebut berlalu,
aku bergegas mengambil kamera dan mengajak sebagian rombongan yang ingin menuju
Batu Night Spectacular. Dari hotel,
perjalanan ini sebenarnya tidak lebih dari 15 menit. Namun karena macet,
perjalanan tersendat menjadi 27 menit. Tiap sisi kanan-kiri jalan sudah
dipenuhi kendaraan yang parkir. Aku mulai memotret gemerlap lampu yang
bertuliskan Batu Night Spectacular
(BNS). Mobil yang kutumpangi lurus melewati Batu Night Spectacular, dan
akhirnya mendapatkan tempat parkir di belakang. Dari sini aku dapat
mengabadikan gemerlap lampu dan beberapa wahana permainan yang tampak dari
kejauhan.
BNS dikala malam hari |
Tidak jauh dari parkir terdapat pintu
masuk kecil. Aku menuju sana dan membeli tiket masuk; untuk tiket masuk seharga
35ribu, sedangkan tiket terusan seharga 100ribu. Aku hanya membeli tiket masuk,
niatku masuk sebenarnya bukan ingin mencoba wahana-wahana yang tersedia. Aku
hanya ingin mengabadikan beberapa gambar dari dalam lokasi Batu Night Spectacular. Dari kejauhan, Batu Night Spectacular mirip dengan Sekaten Jogja. Namun di sini
jauh lebih lengkap dan modern.
Tiket sudah terpasang dilengan
kiriku, kumasuki lorong kecil menuju ke dalam. Di sana sudah ada meja kursi
tertata rapi, sebuah panggung besar ada di sisi kiriku. Sebuah band sedang
melantunkan lagu di antara gebyar warna-warni cahaya menyorot dari panggung.
Beberapa kursi sudah terisi, mereka menikmati lantunan lagu dengan melahap
makan malam. Aku melangkahkan kaki menuju arah kanan, mengikuti plang petunjuk
arah masuk ke Batu Night Spectacular.
Performa salah satu band musik di BNS |
Batu Night Spectacular malam ini benar-benar disesaki pengunjung. Tidak kulihat
tempat yang luang dan sepi. Hampir semua wahana penuh pengunjung, antrian di beberapa
sudut pun terlihat. Keriuahan pengunjung yang berlalu-lalang membuatku sedikit
kebingunan mencari jalan. Kadang kala harus menyenggol pengunjung lain, atau
berjalan lebih cepat agar tidak berdesakan. Benar-benar ramai malam ini, bisa
jadi karena hari ini adalah rangkain dari awal libur panjang.
Pengunjung di BNS akhir pekan |
Ada banyak wahana di dalam Batu Night Spectacular, seperti Sepeda
Gantung, Rumah Hantu, Rumah Kaca, atau lainnya. Tidak sedekit pula wahana yang
ekstrim; wahana-wahana seperti ini yang sudah tentu aku hindari. Kalaupun
gratis, aku juga belum tentu mau menaiki. Ada semacam Tower tinggi; penunggung
menggunakan sabuk pengaman lalu dinaikkan ke puncak sekitar 60 meter, dan
diturunkan dengan tiba-tiba. Sudah tentu detak jantung mereka bekerja lebih
keras. Belum lagi semacam Kora-kora yang tidak hanya dihempaskan seperti kena
ombak, namun juga diputar-putar mirip baling-baling, alhasil aku yang melihat
saja sedikit mulai pusing. Selain itu, wahana ekstrim lainnya adalah Mega Mix; berbentuk bulat dan setiap
yang ikut wahana tersebut diputar dan dibolak-balikan secara acak. Aku yakin
perut mereka seperti dikocok, apalagi pada saat kepala ada di bawah dan
diputar, aku tidak bisa membayangkan seperti apa rasanya. Permainan seperti ini
bukan hal yang kau inginkan, mentalku sudah nggak kuat duluan.
Wahana yang memerlukan adrenalin tinggi di BNS |
Selain itu juga ada sirkuit Gokart di
bawah. Aku memutari kawasan Batu Night
Spectacular dan memotret saja, menikmati dinginnya Batu, Malang yang muali
berkabut. Tepat pukul 22.30 wib, aku menuju mobil dan menunggu rombongan yang
belum kembali. Dari kejauhan terdengar riuh-rendah suara pengunjung yang
menaiki wahana ekstrim, teriakan keras dan panjang tersebut bersahut-sahutan
dengan suara mesin kendaraan. Dari kejauhan juga terlihat gemerlap lampu
terbagai warna. Seakan-akan mereka menyapa kami dengan kalimat “Selamat Menikmati Suasana di Batu, Malang.”
*Kunjungan ke Batu Night Spectacular ini pada hari Sabtu, 26 Desember 2015.
Baca juga kunjungan ke tempat lainnya
wah asyik ya...pengen ke malang jadinya...tapi itu tiket masuknya mahal juga ya...kalau di tempat sy sudah mahal sih..hehe
BalasHapusBenar mas, tapi asyik kayaknya hehhheheh
Hapusah bang nasir jalan gak ngajak2 :v gimana kabar bang nasir,udh lama nih gak main di blognya :D
BalasHapusAlhamdulillah sehat, kang :-D
HapusAduh ini juga diajak mainnya, kang hahahhahah
waktu malam itu ada berapa jumlah pengunjungnya mas?
BalasHapusPertanyaanmu susah jawabnya, yang jelas banyak orngnya :-D
HapusHanya satu kata "Awesome" . Gemerlap lampu lampunya sungguh indah. Saya mungkin belum bisa menghasilkan foto jepretan malam yang bagus seperti ini. Bagus sekali hasilnya
BalasHapusTerima aksih, pak. Ini juga nggak sengaja motretnya :-D
HapusNaik lift 3 lantai aja mual apalagi naik wahana ini -hysteria. jgn lupa besuk post cerita salah kamar-nya, Mas, "ko bisa ya satu kamar kuncinya lebih dari satu
BalasHapusMau nyoba? hahahhah,
Hapusbelum pernah ke sana :(
BalasHapusAyo diagendakan, mbak :-)
Hapuswah.. kurang mantep tuh kayaknya belum nge gokart..
BalasHapusAku orangnya kan kalem, nggak suka yang balap-balapan hahahhahahha
HapusBerarti kalau begitu aku cukup melihat Sekaten aja mas untuk membayangkan apa yang ada di BNS. Lawong kata sampean ki mengkoyo Sekatenan,,, hahhahahaha. Ekstrim bener wahan permainannya. Mas besok kalau salah kamar dan ndilalah wanita cantik, yaw nggak apa - apa kan mas sekamar. Ntar kan kalau ketahuan dan ditanya, ada alasannya sama - sama pegang kunci nomor yang sama,,,, buahahahaha
BalasHapusMirip tapi lebih modern wahananya :-D
HapusWohhh kalau cewek ya aku malah bilang "Mungkin kita jodoh" hahahhahah
dulu waktu saya ke bns, sedikit gerimis gitu. jadinya ya kurang puas. padahal kalo gak hujan kan lebih awesome gitu pemandangannya
BalasHapusMau diulangi lagi ke sananya? :-D
HapusWih kaya Dufan yah,,, dalam rangka apa mas bro ke sana???
BalasHapusHeee, aku malah belum pernah ke Dufan :-D
Hapuswah spot wajib kalo ke Malang ini mas hehe...
BalasHapusSeru buat berburu gambar, mas :-D
Hapuskeren banget gemerlap lampu di night spectacular malang..
BalasHapusKudu ke sana kalau lagi di Batu..
Hapus