Warung Kopi Klotok Pakem dengan Suasana Desa - Nasirullah Sitam

Warung Kopi Klotok Pakem dengan Suasana Desa

Share This
Kopi hitam dan pisang goreng di Kopi Klotok Pakem
“Menjadi hal yang menyenangkan jika kita bisa menikmati santapan pagi/siang di tempat yang nyaman. Menghadap ke arah hijau hamparan sawah, agak jauh dari keriuhan lalu-lalang kendaraan bermesin. Yang ada hanya suara gelak tawa para pengunjung yang bercengkerama dengan keluarga, atau malah suara dentingan sendok & garpu yang mengenai tepian piring.”
*****
Jauh sebelum aku akhirnya mengunjungi Warung Kopi Klotok yang berada di Pakem, Sleman ini, aku sudah sering melihat sajian menu ataupun foto-foto teman yang sudah ke sini terlebih dahulu. Aku mengenal Kopi Klotok Pakem ini karena teman-teman pesepeda yang mempostingnya di media sosial. 

Tak jarang WAG membahas kapan bisa kumpul di sini sambil menikmati kopi maupun camilan lainnya. Hingga akhirnya akhir pekan lalu sepulang dari acara menyambangi tempat produksi Susu Kambing Etawa di Nganggring, Turi, Sleman kusempatkan berkunjung. 

Jika rute dari arah kota Jogja, kalian melewati sepanjang jalan Kaliurang akan melihat tulisan “Kopi Klotok” besar di sisi kanan, tepat sebelum SMP 4 Pakem. Ikuti jalan itu terus, hingga sampai di parkiran. Lokasi Warung Kopi Klotok ini berada di Pakem Binangun, Pakem, Kabupaten Sleman.
Kopi Klotok Pakem yang ramai dikunjungi wisatawan
Kopi Klotok Pakem yang ramai dikunjungi wisatawan
Kopi Klotok Pakem yang ramai dikunjungi wisatawan
Bangunan rumah berbentuk joglo ini ternyata luas. Dari parkiran motor, kulangkahkan kaki menuju pintu terdekat. Di dalamnya ternyata sudah ramai. Aku berjalan menepi dekat tempat dua pelayan yang sedang menggoreng Pisang. 

Kuabadikan kesibukan mereka. Sepertinya Pisang Goreng menjadi jajanan yang paling banyak diminati oleh pengunjung. Terlihat di dapur ini hampir setiap sudut dapur yang ada buah Pisang yang tergelantung, siap untuk digoreng.

Pemandangan lainnya yang terasa unik adalah konsep warung ini dalam menyajikan makanan. Pengunjung antri mengambil piring sendiri dan memilih langsung menu apa yang dia inginkan. Saat-saat siang seperti inilah warung Kopi Klotok ini ramai. 

Apalagi aku ke sini akhir pekan, jadi kulihat semua tempat meja dan kursi penuh. Ya, walau Kopi Klotok di Pakem ini dibuka pada akhir tahun 2015, tapi sepertinya tempat ini cepat sekali dikenal dan sering dicari oleh pecinta kuliner.
Pelayan sedang menggoreng Pisang
Pelayan sedang menggoreng Pisang
Antre makan siang di Kopi Klotok
Antre makan siang di Kopi Klotok
Beruntungnya aku ke sini niatnya memang hanya ingin menikmati kopi dengan jajanan. Jadi aku tak perlu antri mengambil nasi atau pun sayur dan lauk yang sudah tersedia. Kususuri ruangan lain dari satu pintu yang mengarahkanku ke ruangan lebih luas. 

Di sini tersebar beberapa meja dan kursi banyak, sementara sisi kananku adalah tempat kasir. Denah warung layaknya rumah biasa. Tiap sudut dipenuhi meja dengan berjarak lumayan luas. Pengunjung sudah mulai menikmati makan siang.

Sebelumnya, aku melihat pajangan foto beserta tulisan kesan para pengunjung yang sudah pernah ke sini. Hampir semua yang dipajang adalah orang-orang familiar kita lihat di TV. Kalaupun tidak, mereka adalah orang-orang penting di pemerintahan.
Testimoni dari orang-orang yang pernah makan di kopi klotok
Testimoni dari orang-orang yang pernah makan di kopi klotok
Percaya atau tidak, ketika aku di sini seraya menunggu pesanan. Seorang lelaki tanggung di belakangku asyik makan siang. Kulihat sejenak, dia benar-benar mirip komedian. Tapi aku lupa siapa namanya. 

Temanku pun mengatakan kalau dia memang mirip komedian. Hingga kuposting di Instagram. Sebuah komentar mengatakan dia adalah bang Ence Bagus, akupun menandai beliau di Instagram. Benar saja, bang Ence Bagus membalas komentar jika itu yang difoto memang dia. 

Setelah kulihat di media sosialnya, bang Ence Bagus memang sedang syuting salah satu film di Jogja. Wohh, ketemu komedian juga aku di sini. Harusnya pajangan di dinding tadi nambah satu tulisan dan foto lagi.

Jika kalian kira Warung Kopi Klotok ini hanya semacam kedai yang menyajikan kopi saja, itu salah besar. Di sini daftar menunya cukup beragam. Menu-menunya pun sangat sesuai dengan kalian yang ingin menikmati menu makanan desa. 

Sayuran seperti; Lodeh Tempe Lombok Ijo, Lodeh Kluweh, Lodeh Terong, dan Sayur Asem dapat kita ambil sepuasnya dengan harga yang murah. Termasuk mau mengambil nasi berkali-kali pun diperbolehkan selama stok masih ada. Tak ketinggalan di sini juga ada paket makan nasi sepuasnya hanya membayar 11500 rupiah.
Daftar menu dan harga di Kopi Klotok Pakem
Daftar menu dan harga di Kopi Klotok Pakem
Siang ini setiap meja sudah dipenuhi para pengunjung. Mereka terlihat seperti kelompok keluarga besar yang mengitari meja seraya menikmati makan siang. Aku dan temanku bergegas menuju bagian luar, mencari kursi yang kosong. 

Namun tak ada satupun yang kosong, aku sengaja duduk di kursi bambu yang ada di pelataran halaman joglo. Di sini aku duduk santai dan menunggu pesanan datang. Hilir mudik pelayan menghampiri sudut meja seraya membawa nampan besar. 

Kaos hitam bertuliskan “Kopi Klotok” membuat kita dengan mudah membedakan mana pelayan dan mana pengunjung. Ya, akhir pekan seperti ini Warung Kopi Klotok menjadi tujuan favorit para pengunjung yang ingin makan siang seraya menikmati suasana nyaman khas desa.
Suasana di Warung Kopi Klotok, Pakem
Suasana di Warung Kopi Klotok, Pakem
Suasana di Warung Kopi Klotok, Pakem
Tak hanya di dalam tiga ruangan besar, di area pekarang Joglo ini pun sudah dipenuhi orang. Beberapa kursi mengelilingi satu meja berwarna putih sudah ditempati pengunjung. Mereka menikmati makan siang di luar ruangan, tepatnya di dekat sawah yang hanya dibatasi tanaman bunga.

Halaman yang luas menjadi daya tarik sendiri bagi anak-anak kecil. Tanpa merasa takut, anak-anak berlarian di atas rumput halus. Banyak di antara mereka yang menjadikan kesempatan untuk mengabadikan diri. 

Sebuah sangkar dan ada dua kursi di halaman ini menjadi tempat yang tepat untuk berfoto. Tak ketinggalan juga sebuah sepeda tua yang terpajang di salah satu sudut luar tempat ini.
Suasana di pekarangan Kopi Klotok Pakem
Suasana di pekarangan Kopi Klotok Pakem
Suasana di pekarangan Kopi Klotok Pakem
“Kopi tiga, pisang gorengnya satu porsi ya, mas?” Tanya seorang pelayan dihadapanku.

“Iya mas, benar. Terima kasih.”

Berhubung perut kami sudah kenyang, kami pun memutuskan untuk memesan Pisang goreng dan kopi klotok saja. Tentu menjadi hal yang menyenangkan bukan dapat menikmati kopi di tempat yang nyaman, memandang hamparan sawah seraya ngobrol santai.
Mari menikmati hidangan di Kopi Klotok
Mari menikmati hidangan di Kopi Klotok
Mari menikmati hidangan di Kopi Klotok
Tak terasa lebih dari dua jam aku dan teman duduk santai di sini. Warung Kopi Klotok bisa menjadi tempat yang asyik bagi kalian yang suka dengan suasana desa. Menikmati menu-menu yang berbeda dengan warung lainnya. Jika berkunjung ke kawasan Kaliurang, bisa jadi warung ini menjadi tujuan kalian saat ingin menikmati makan siang. *Kuliner siang di Warung Kopi Klotok Pakem pada hari sabtu; 28 Mei 2016.

58 komentar:

  1. kamu itu suka sepedaan sekaligus suka ngopi mas, biasanya kalau orang suka olah raga ini kan hati2 dalam mengkonsumsi minuman, hehe

    BalasHapus
    Balasan
    1. Heee benar mas, tapi biasanya kalo mau sepedaan berhenti dulu nggak ngopi :-D
      *Ngopinya pas saat pengen nulis san sante aja :-D

      Hapus
  2. Balasan
    1. *Kode keras kudu ke Jogja ahhahahha

      Hapus
    2. Hahaha iya gan.... 3 hari gak cukup Buat keliling Jogja hahahah

      Hapus
    3. Wah udah ke sini toh. Harusnya minimal seminggu hehehehe

      Hapus
  3. Tanya Mas...
    Apakah kopi klotok ini, kopi pahit atau kopi manis...?
    Saya baru dengar, jadi kepo deh... hehe :D
    Salam

    BalasHapus
    Balasan
    1. eh Ada ketemu Om Dedy Akas :D hahaha

      Hapus
    2. Kopi klotok itu pahit, ya kayak kopi hitam :-D

      Hapus
  4. serunya buat temen ngumpul ini :D
    rame ya Mas

    BalasHapus
    Balasan
    1. selain ngumpul dengan teman,kita juga bisa ngajak wiasata keluarga mba..

      Hapus
    2. Tempat ini ramainya dari pagi sampai siang. Kadang antri nyari tempat duduk :-D

      Hapus
  5. Aaaaaaakh :D aku nggak suka kopi sih ._. jadi nggak pernah ke warkop Klotok ._. ngehits juga ya ternyata :D duuuh, banyak tempat hits jogja yang belum pernah aku sambangi :D #ANAKJOGJAYANGGAGAL :D

    BalasHapus
    Balasan
    1. Di sini nggak harus minum kopi hahhahah, makan siang pun jadi :-D

      Hapus
  6. bener bener suasana desa yaa.. murah lagi yang paket 11rb an itu..

    Btw mas.. aku baru denger kopi klotok.. bedanya sama kopi biasa apa ya ? aku baca baca tp ga nemu alasannya haaha

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hhahahahhaha, kopi hitam biasa kok, hanya penamaannya yang beda. Kalo makanan ala desa enak banget di sini :-D

      Hapus
  7. Ngopi dengan suasana yg asri ini bikin damai banget tapi sayang aku tak suka ngopi

    BalasHapus
    Balasan
    1. Gak apa-apa om, toh minum teh di tempat seperti ini pun menyenangkan hahhahhaha

      Hapus
  8. Ini tepatnya di sebelah mana to Mas..kalo dari pasar pakem naik ke atas terus po piye..

    BalasHapus
    Balasan
    1. Sebelum tikungan pasar pakem masuk kanan jalan.

      Hapus
  9. Waah pingin berkunjung kesini.. Buat ngabuburit kayaknya seru. Minum kopi sore hari.. :D

    BalasHapus
  10. sebagai penikmat kopi, aku kudu mampir nih ke kopi klotok pas ke Jogja entar...

    btw itu mas ence bagus, aku tiap hari nonton akting nya di "Kesempurnaan Cinta" Net TV

    BalasHapus
    Balasan
    1. Kudu diagebdakan ke sini, mas. Biar bisa menikmati kopi di area Pakem :-D

      Hapus
  11. waaaaaa enaknyoooo... XD btw jadah goreng itu apa yah kak? buah juga? digoreng tepung kah? atau gimanakah itu bentuknya?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Wah jadah goreng itu makanan khas Jogja. Kudu nyicipi kalo ke Jogja :-D
      Jadah itu semacam ketan :-)

      Hapus
  12. tempatnya tradisisonal banget ya, tapi suasananya terlihat nyaman untuk sekedar bersantai dan menikmati kopi klotok di tambah goreng pisang.

    BalasHapus
  13. duh mas kok postingannya membuat mupeng ini, ngopi sambil makan pisang goreng dengan suasana asri cocok banget, jd tambah kangen jogja

    BalasHapus
    Balasan
    1. Heheheheh, nikmat banget loh ngopi, pisang goreng dan memandang hamparan aswah :-D

      Hapus
  14. Horee akhirnya aq nemu blogmu mas Sitam.. Keren...

    BalasHapus
  15. susana desanya itu yg bikin nyaman ya kan mas ...????

    BalasHapus
    Balasan
    1. Di sini memang kenyamanannya yang paling utama mas :-D

      Hapus
  16. Mas sitam tau aja tempat-tempat terbaik buat ngopi. Jadi pingin ngerasain deh, keademan warung kopi klotok. Btw, boleh minta traktir gak? :D

    BalasHapus
  17. wah asri banget.. cocok ngopi dengan nyaman sambil melihat pemandangan pedesaan

    BalasHapus
  18. Om, ane penasaran dengan keramaian ditkp, ane kesana tpi puooolll ruamee... Apa sih yg biat istimewanya ? Pisang goreng kah atau kopi nya ? *ane nggak kebagian tmpt, jdinya nhgak jdi nyoba*

    BalasHapus
    Balasan
    1. Menu yang disajikan ala desa seperti lodeh dan lainnya. Selain itu harganya mudah banget. Jika siang hari, tempat ini favorit untuk makan siang :-)

      Hapus
  19. Template blognya ganti ya ?
    Keren Banget
    Premium pastinya nih

    BalasHapus
    Balasan
    1. Sudah beberapa tahun gantinya. Ini juga masih yang gratisan kok.

      Hapus
  20. Wah, mas. Kayaknya asyik banget nih ngopi di sini pagi-pagi sampai sore sambil nulis atau kerja freelance. Tapi males banget kalau udah rame, wkwkwk.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Kalau di sini biasanya aku cuma ngopi dan makan gorengan mas. Ruame banget pokoknya

      Hapus
  21. terkejut liat harganya, murah sekali ya mass aaaarggg

    BalasHapus
    Balasan
    1. Main Jogja kalau ke Kaliurang sekalian ke sini mbak :-)

      Hapus
  22. Noted. iki pengen banget mrene dadine. Baguus banget kayaknya

    BalasHapus
    Balasan
    1. Enak ke sini pas pagi mas. Pisang gorengnya menggoda

      Hapus
  23. Pas, besok hari minggu. minggu pagi, ngopi + pisang ggoreng maknyuss.. makasih banyak info ny mas hehe

    BalasHapus
  24. iki ngopi koyo neng omahe dewe suasanane. Dadi pengen neng Jogja meneh.

    BalasHapus

Pages