Staycation di Hotel d'Emmerick Salatiga - Nasirullah Sitam

Staycation di Hotel d'Emmerick Salatiga

Share This
Bersantai di kolam renang d'Emmerick Hotel Salatiga
Bersantai di kolam renang d'Emmerick Hotel Salatiga
Aku sudah beberapa kali mengunjungi kota Salatiga, namun belum pernah menginap di salah satu hotelnya. Beruntung akhirnya aku sedang ada acara di pinggiran Salatiga, sehingga kuputuskan menginap di d’Emmerick Hotel. Hotel ini dulunya terkenal dengan nama Salib Putih.

Pagi menyingsing, mobil melaju pelan. Bahkan mobil yang kunaiki sempat tersendat macet di Pasar Ngablak. Keramaian pasar Ngablak kala pagi membuat setiap kendaraan harus memperlambat lajunya. Selain karena pasar, mobil biasanya memperlambat laju kendaraan karena silau terkena sinar mentari pagi.

Sekitar dua jam perjalanan, mobil sampai di depan hotel. Bahkan bapak supir sempat kelewat jalannya mendekati jalan lingkar. Mobil putar balik menuju tulisan “Agrowisata Salib Putih”. Salib Putih adalah nama kampung di sini, dulunya hotel ini pun bernama Salib Putih. lalu berubah nama, mungkin karena pemiliknya sudah berbeda.
d'Emmerick Corner terletak di depan resepsionis
d'Emmerick Corner terletak di depan resepsionis
Hotel d’Emmerick berada di Jalan Hasanuddin (Jalan Raya Salatiga – Kopeng KM 4). Hotel ini mempunyai lahan luas karena menyatu dengan tempat outbond. Portal masuk dibuka penjaga, kami diberi kartu tanda masuk. Mobil mengerang karena lokasi hotel di tempat agak tinggi. Tepat di bagian resepsionis, aku sudah ditunggu Mas Martin (Marketing Hotel).

Kunci kamar diberikan padaku, aku juga diarahkan menuju kamar. Rencananya aku akan di sini selama lima hari. Waktu yang cukup lama untuk menikmati suasana dingin dan tenang di hotel. Aktifitas padat sudah menantiku, sehingga nantinya aku harus bisa membagi waktu beraktifitas dan kapan bersantai.

Lobi hotel luas, di sana ada beberapa sofa yang bisa digunakan untuk duduk santai. Aku berkeliling di area lobi, melihat pengunjung lain yang berfoto di kincir depan lobi. Hotel d’Emmerick tidak banyak bangunan, namun lahan untuk kegiatan luar ruangan jauh lebih luas. Hampir setiap mata memandang masih terlihat hijau.

Bangunan lama bukan menjadi masalah bagi Hotel d’Emmerick. Hanya dengan dua tingkat, dan terdapat 70 kamar, hotel ini tiap hari dipenuhi pengunjung. Sebagian besar pengunjung adalah orang-orang yang mengadakan diklat atau mancakrida.
Pemandangan d'Emmerick Hotel dengan latar belakang Gunung Merbabu
Pemandangan d'Emmerick Hotel dengan latar belakang Gunung Merbabu
Pemandangan dari Hotel d’Emmerick beragam dan menyenangkan. Jika cerah ada beberapa gunung yang tampak seperti Gunung Merbabu, Gunung Ungaran, dan Perbukitan Telomoyo. Searah dengan Gunung Ungaran juga terlihat Rawa Pening. Aku dulu sempat ke Rawa Pening saat menangkap nyamuk.

Di Hotel d’Emmerick ini ada spot yang menarik dibuat latar untuk berfoto. Sebuah jembatan yang ada di lantai dua menjadi lokasi favorit pengunjung berfoto, di sini pemandangan indah tersaji. Aku melihat sudah ada beberapa pengunjung yang mengabadikan diri tepat di jembatan.

Kunci pintu di Hotel d’Emmerick masih menggunakan kunci biasa. Aku masuk ke dalam kamar, dan meletakkan barang yang kubawa. Satu ransel penuh pakaian dan drybag untuk menyimpan kamera. Pilihan kamar ada yang Family Rooms dan Business Rooms. Tiap kamar ada yang bisa digunakan empat orang maupun dua orang, atau bisa juga untuk satu keluarga.
Kamar cukup minimalis dengan lukisan terpajang di dinding
Kamar cukup minimalis dengan lukisan terpajang di dinding
Kamarnya cukup luas, terdapat meja kerja di samping kiri dan sofa di sudut lain dekat balkon. Kamarku menghadap ke timur, dari sini terlihat Rawa Pening. Ketika malam, aku dapat melihat gemerlap lampu dari kota Salatiga. Cat kamar berwana putih, hanya ada satu lukisan yang terpampang.

Televisi berukuran 24 inchi tergantung di atas. Tayangan yang tersaji tidak hanya chanel lokal namun dilengkapi dengan TV Kabel. Fasilitas lain yang kuperiksa adalah jaringan internet. Wifi di dalam kamar cukup kencang, membuat aku bernafas lega kala ingin memperbaharui postingan saat luang.
Fasilitas di kamar seperti televisi dan rak pakaian
Fasilitas di kamar seperti televisi dan rak pakaian
Aku memeriksa colokan listrik, sebuah kebiasaan ketika mengelilingi kamar sebelum memeriksa kamar mandi. Colokan listrik ada beberapa slot, namun aku sudah mengantisipasi dengan membawa tambahan colokan. 

Kalaupun dibutuhkan banyak colokan, aku bisa memanfaatkan colokan dari dua lampu tidur yang ada di kamar. Tempat lain yang harus diperiksa adalah kamar mandi. Hotel d’Emmerick tidaklah hotel modern yang fasilitasnya mewah. Kamar mandi cukup sederhana, cukup untuk menikmati air panas. 

Tentu pilihan mandi menggunakan air panas menjadi kewajiban, terlebih di Salatiga ini terkenal dingin. Di siang hari pun cukup sejuk, sehingga kebutuhan air panas di kamar menjadi kebutuhan mutlak.
Mengintip bagian kamar mandi d'Emmerick Hotel
Mengintip bagian kamar mandi d'Emmerick Hotel
Bermalam di sini, aku sudah mendapatkan makan malam dan sarapan. Malam pertama menginap suasana cukup sunyi. Kuhabiskan malam di dekat kolam renang, hawa dingin menusuk membuatku kembali masuk kamar. Jika sedang suntuk, kita bisa berkaraoke.

Hawa dingin menyusup, aku menarik selimut. Rencana awal aku ingin mengabadikan sunrise dari tepian kolam, dan sorenya memotret sunset dengan latar kincir angin menjulang tinggi. Sayang hawa dingin memaksaku untuk menangguhkan. Aku lebih tertarik tetap tidur, sembari merencakan memotret sunrise besok pagi.
Kolam renang cukup sepi saat menjelang siang
Kolam renang cukup sepi saat menjelang siang
Pukul 07.00 WIB sarapan sudah siap. Aku menuju restoran yang ada di dekat lobi. Di sini tidak ada lift, dan kita harus berjalan sekitar 200 meter lebih menuju restoran karena lokasinya berbeda. Jadi kalau di sini akan lebih banyak berolahraga, tapi menyenangkan karena tempatnya sejuk.

Di bangunan restoran juga terdapat musola. Untuk salat, kita dijadikan satu tempat di sini. Pun juga saat salat jumat, di Hotel d’Emmerick juga melaksanan di tempat yang sama. Menu yang disediakan tidaklah mewah. Nasi goreng, omlete, gorengan, dan beberapa lauk lainnya tersedia.
Menu sarapan sederhana yang kunikmati
Menu sarapan sederhana yang kunikmati
Puas menikmati sarapan pagi, aku berkeliling ke area hotel lainnya. Sengaja aku memotret kolam renang dari lantai dua. Hotel d’Emmerick ini sering dikunjungi pengunjung yang hanya ingin berenang atau sekedar foto di spot-spot menarik. Spot menarik yang sering digunakan berfoto adalah jembatan lantai 2, kolam renang, taman depan kamar, dan kincir angin depan lobi.

Ada banyak kegiatan yang bisa kita lakukan selama di hotel. Salah satunya adalah mencoba berbagai kegiatan outbond yang satu tempat di hotel. Berikut permainan yang bisa kalian lakukan di sini; Highropes, Flying Fox, ATV, Archrey Target, Archery Battle, Happy Soul. Dijamin tidak bakalan merasa bosan kalau di sini. Untuk informasi lengkapnya, kalian bisa melihat di instagram d’Emmerick Adventure Park.

Untuk mencoba salah satu kegiatan di sini, kita harus mengantri dibagian tiket. Aku sendiri menyempatkan untuk mencoba salah satu kegiatan agar hariku tidak bosan. Kali ini aku coba memanah. Berhubung aku sendirian, jadi yang kupilih adalah Archrey Target. Archrey Target adalah aktifitas memanah target dengan jarak sekitar 10 meter.

“Berapa bayarnya mbak?” Tanyaku pada petugas di dalam loket.

“Rp. 30.000 mas. Nanti dapatnya 15 anak panah.”
Berbagai kegiatan luar ruangan yang bisa kita coba selama di hotel
Berbagai kegiatan luar ruangan yang bisa kita coba selama di hotel
Kusodorkan uang pas, lalu aku berjalan mengikuti mbak yang mengantarku ke lokasi memanah. Lokasinya tidak jauh dari area parkir hotel. Busur panah kupegang tangan kanan, lalu tangan kiri menarik tuas sambil mengaitkan anak panah. Baru sadar kalau menarik busur panah itu berat.

“Pakai tiga jari mas. Terus bahu kanan agak naik sedikit.”

Aku mendengar intruksi dari pemandu. Benar-benar susah kalau hanya tiga jari yang digunakan untuk menarik busur, sementara tangan kanan harus lebih tinggi lagi. Pemandu dengan sabar mendampinginku, bahkan dia dengan sukarela membantuku untuk memotret.

Wuesstt!! Satu anak panah melesat dari busurnya. Aku tak melihat anak panah itu tertancap di lingkaran target. Kulihat lebih jelas lagi, ternyata anak panah menancap di dinding tanah belakang target. Aku tertawa sendiri melihat kegagalanku, bahkan pemandu dan orang lain yang menyaksikan ikut tertawa.

Kembali aku ambil anak panah, dan menyasar target. Lagi-lagi sasaran meleset. Nyatanya aku tidak bakat memanah target, lebih mudah memanah hati perempuan. Bocoran saja, 15 anak panah yang aku lesatkan hanya 5 yang mengenai target, itupun pada lingkaran besar semua. Selebihnya menancap di tanah belakang.
Mencoba memanah, dan sebagian besar tidak mengenai sasaran
Mencoba memanah, dan sebagian besar tidak mengenai sasaran
Jika aku ke sini dengan rombongan, mungkin akan lebih menarik lagi ikut Archery Battle. Jadi kami bisa main panah-panahan. Anak panah yang digunakan berbeda, tepat diujungnya ada busanya. Archery Battle ini semacam main Paintball.

Hari ini kucukupkan main Archrey Target saja. Masih banyak waktu di sini, kali aja besok main ATV menyusuri rute yang ekstrim atau malah ambil kegiatan lainnya. Lumayan lah, selama beberapa hari di sini tidak bakalan terasa bosan.

Hotel d’Emmerick memang bukan sebuah hotel yang mewah dengan banyak fasilitas modern. Lokasinya juga berada jauh dari pusat kota. Namun bagi kalian yang berlibur bareng keluarga, dan ingin sepenuhnya outbond di sekitaran hotel, aku rasa kalian bisa menginap di sini. 

Oya, dari Hotel d’Emmerick kalian juga bisa mengunjungi destinasi wisata lain seperti Ketep, Kopeng, Rawa Pening, dan beberapa destinasi lain di sekitaran Salatiga.*Staycation di Hotel d’Emmerick pada tanggal 11-14 Juli 2017.

Hotel d'Emmerick Salatiga

Jl. Hasanuddin (Jl Raya Salatiga – Kopeng) KM 4 Salatiga
Telepon: 0298-325 498

16 komentar:

  1. Gak mewah tapi bagiku hotel dengan kamar yg bersih, kamar mandi gak jorok, lumayan juga ya mas, apalagi dpt sarapan

    BalasHapus
    Balasan
    1. Dan pastinya di sini itu nyaman. Nggak ramai ahhahahah

      Hapus
  2. gede benar hotelnya .. bener2 nyaman ... bakalan betah leyeuh2 ... apalagi berendam di kolam renang yang photogenic begitu

    BalasHapus
    Balasan
    1. Dingin kang di sini. Kalau sudah biasa dingin mah bebas hahahaha. Enaknya pas sore kang berenang :-)

      Hapus
  3. melihat dari lokasi dan fasilitasnya, ini hotel memang cocok untuk acara outbond kantor
    heuheuheu

    BalasHapus
    Balasan
    1. Tidak mahal hahahahhha
      Dan pastinya bisa sekalian outbond :-D

      Hapus
  4. Hotel dg background merbabu, wuih jelas lgsung pingin mendaki ni
    Klo mnurutku bagus jg meski bangunan tua
    Kamarnya jembar

    BalasHapus
    Balasan
    1. Benar mbak, latar belakang gunung membuat pengen mendaki :-D

      Hapus
  5. ternyata di Kopeng, memang kopeng bagus tempatnya sih, aku orang salatiga lho, tepatnya mbah yang di sana hehe

    BalasHapus
    Balasan
    1. Woalah orang Salatiga toh hahahahha
      Mbok main-main ke sini mbak bareng keluarga

      Hapus
  6. Melihat toilet dan furniture keliatan kalau hotel jadul ya Mas, tapi terawat kebersihannya..btw lama bener 5 hari disitu Mas

    BalasHapus
    Balasan
    1. Benar mas :-D
      Harusnya lebih lama lagi mas, bisa sampai 10 hari ahhahahahha.
      Biasa mas, main sekalian acara kantor :-D

      Hapus
  7. Walo ga mewah, tp aku suka hotel yg ada fasilitas games ato outbond gini mas. Seruuu :D. Jd pengen jg nyobain panahannya.. Pgn tau aku bakal banyak meleset ato ga :p. Gimana ya para atlet panahan itu bisa bljr sampe bisa kena lingkaran kecilnya :D

    BalasHapus
    Balasan
    1. Di sini sekalian outbond mbak. Bisa seharian di hotel ahhahahah

      Hapus

Pages