Memotret Kera Liar di Karimunjawa - Nasirullah Sitam

Memotret Kera Liar di Karimunjawa

Share This
Kera liar terabadikan di Karimunjawa
Kera liar terabadikan di Karimunjawa
Kudengarkan emak bercerita kalau akhir-akhir ini ada seekor kera yang berkeliaran di dekat rumah. Keponakanku (Naura & Wafi) juga acapkali memergoki kera tersebut berjalan. Kemudian mengambil buah atau apapun yang bisa dimakan.

“Keranya ambil singkong, om,” Celetuk Naura dengan mimik serius.

Gadis kecil ini antusias bercerita mengenai kera yang dilihatnya. Pun dengan Wafi; dia lebih tua sedikit. Mereka berdua seperti saling melengkapi kala bercerita. Aku sendiri mendengarkan dan mencoba memahami yang mereka ucapkan.

“Keranya besar, tapi jalan sendirian ke sana,” Ujar Wafi sembari menunjuk semak-semak.

Dari dulu Karimunjawa memang banyak kera yang berkeliaran. Terkadang mereka mendekati pemukiman kala pohon manga atau buah lainnya mulai ranum. Kalaupun tidak musim buah, singkong dan kelapa pun dilibas.

Obrolan kami terhenti saat salah satu kakakku berseru kalau ada kera yang melintasi samping rumah. Sekelebatan sosok berwarna hitam berjalan santai di semak-semak rumah. Aku berlari kecil menuju kamar, lalu mengambil kamera dan berusaha mengabadikan momen tersebut.

Di sisi timur rumahku terdapat sebuah pohon Jambu Mete rindang. Di bawahnya ada tumpukan buah kelapa, kelapa-kelapa itulah menjadi sasaran kera. Seekor kera ini sudah terbiasa menyambangi tempat tersebut, jadi tak merasa terganggu saat aku berjalan mendekat; menjaga jarak.

Kuintai kera yang sibuk menggigit sabut kelapa, dan berusaha memecahkan batok kelapa. Tidak butuh waktu lama, kera tersebut berhasil mengupas sabut, lalu memukulkan ke benda keras, sehingga pecah. Dia pun asyik menikmati jarahannya.
Seekor kera sibuk mengigit sabut kelapa
Seekor kera sibuk mengigit sabut kelapa
“Pandai juga Kera itu memecah batok kelapa,” Batinku.

Seperti sedang liburan saja, penuh hati-hati aku mengintai kera liar dari balik tembok. Berkali-kali kuabadikan, menggunakan kamera dan lensa seadanya; aku terus mengabadikan. Semacam ada kesenangan tersendiri melihat kera liar di dekat rumah. Padahal sewaktu kecil pemandangan seperti ini sesuatu hal yang lumrah.

Melihat momen tersebut, aku pun iseng memotret sekitar rumah; kira-kira buah apa saja yang membuat kera kerap menyambangi pemukiman warga. Esoknya aku berhasil mengabadikan beberapa pohon yang menghasilkan buah. Mungkin pohon-pohon tersebut yang membuat kera kerap menuju area warga.

Di belakang rumah terdapat petakan tanah yang ditanami singkong. Sering kali kera yang datang dan tak mendapatkan buah incarannya mencabut singkong, lalu memakannya. Singkong ini menjadi buruan utama kala mereka berkunjung.

Berbeda dengan pisang atau lainnya, singkong tidak mengenal musim. Warga di Karimunjawa selalu menanam singkong di lahannya. Terlebih menanam singkong tidaklah susah, dan perawatannya pun cukup mudah. 

Kuambil sebatang singkong dari belakang rumah. Sengaja kuikat singkong tersebut di dekat rumah. Benar saja, dalam kurun waktu tidak lama, kera tersebut menggondol dan kabur ke semak-semak. Belum sempat terabadikan olehku.

Selain petak tanah berisi Singkong, di dekat rumah juga ada jambu air. Jambu ini tidak luput dari serangan kera yang mendekati rumah. Mungkin kedua keponakanku sering mendapati kera berjalan karena jambu air sedang berbuah lebat. Sayangnya buah jambu air kali ini kurang bagus.
Jambu air yang berceceran terjatuh di tanah
Jambu air yang berceceran terjatuh di tanah
Bagi orang rumah; ketika buah jambu air tidak bagus, ini menjadi santaoan para hewan liar. Tiap malam banyak kalong yang beterbangan dan hinggap di sini. Pun menjelang siang, kera juga memanen buah tersebut.

Salah satu tempat yang lebih mudah melihat gerombolan kera di Karimunjawa itu di sekitaran kebun jambu mete. Di barat rumahku ada beberapa hektare tanah saudara yang ditanami jambu mete. Tiap musim Mete, banyak kera yang datang menjarah buah-buah tersebut. Terlebih lokasi lahannya berbatasan langsung dengan hutan mangrove.

Di sini jambu mete hanya diambil kacang metenya saja. Dikumpulkan kacang mete dan dijual ke pengepul atau dikupas sendiri. Jangan kaget kalau di Karimunjawa kalian melihat banyak pohon jambu mete yang tidak terawat; bahkan buahnya tercecer di bawah tanpa dipanen.

Kera menjadi salah satu hewan yang masih banyak dan mudah dijumpai di Karimunjawa. Selain kera, ada juga landak yang sering merusak hasil kebun. Aku pernah beberapa kali melihat secara langsung. Oya, jika beruntung, kita juga bisa melihat rusa Karimunjawa. Hewan ini mulai langka di Karimunjawa.

Selain jambu air dan jambu mete, buah lain yang kerap menjadi sasaran kera adalah pisang dan manga. Terlebih pohon pisang, nangka dan mangga jauh lebih banyak jumlahnya dibanding jambu. Kalau dipikir-pikir, tanah di Karimunjawa itu sangat subur. Ada banyak buah yang bisa hidup dan berbuah di sini. Sementara buah buah yang setahuku tidak ada di Karimunjawa adalah durian.
Jambu mete mulai ranum
Jambu mete mulai ranum
*****

Aku puas bisa mengabadikan kera yang asyik menikmati santapannya di bawah pohon jambu mete. Aku dan keluarga kembali berbincang santai, berbincang tentang keberangkatanku untuk balik ke Jogja dua hari lagi.

“Nanti kalau kera-nya kelihatan lagi, saya dan kak Wafi telpon om ya,” Ujar Naura antusias.

“Iya, nanti tiap jumat setelah salat magrib om telpon. Jadi Naura & Kak Wafi bisa cerita,” Balasku.

Waktu yang singkat ini cukup bermakna, setelah dua hari mendatang; aku kembali bekerja di Jogja, dan mungkin kembali ke Karimunjawa bulan Oktober 2017. Setidaknya itu sudah tertulis di agenda pada kalenderku. *Mengabadikan kera liar di Karimunjawa pada bulan Juli 2017.

28 komentar:

  1. di Lombok biasanya juga suka foto kera kera liar di daerah pusuk dan sembalun
    kalau pas lagi musim kemarau, makin ganas dia, mungkin karena pasokan makanan di alam berkurang

    BalasHapus
  2. Di kampung halaman ibuku di wonogiri, kera juga sering masuk mas. Soalnya berbatasan dg hutan jati juga. Mereka sering nyerbu jagung yg sedang dijemur biasanya.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Kemarin di Karimunjawa ada yang mengeluh kalau nanasnya abis dilibas kera

      Hapus
  3. Wah, ada kera. Di tempat saya tidak ada kera, kalau mau lihat ya harus ke daerah hutan. Tapi saya kurang begitu suka, sih. Soalnya pernah punya pengalaman buruk dengan kera, haha. Jadi kalau ketemu kera, saya lebih memilih untuk menjauh, hehe. Daerah Karimunjawa masih banyak banget hutannya ya Mas, makanya keranya masih banyak. Mudah-mudahan keberadaannya selalu lestari, hehe.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Benar mas, di Karimunjawa banyak banget hutan dan di sana mereka hidup :-)

      Hapus
  4. aku agak parno klo deket2 kera
    dulu pernah dicakar
    emang dia suka banget sama jambu mete

    BalasHapus
  5. kalau di Sunda, daun jambu mente yang masih muda jadi lalapan tuh Mas Rullah

    BalasHapus
    Balasan
    1. Saya pernah lihat ada yang lalapan menggunakan daun jambu mete muda heheheh

      Hapus
  6. Hati hati kamera bisa direbut. Kera liar apa masuk ke rumah penduduk juga?

    BalasHapus
  7. Aku ingat sekali dulu pas tinggal di Karimun Jawa ya temennya kalau nggak monyet ya ular. Hahahhaa. Tapi senang sih karena berarti habitat mereka masih terjaga toh ;)

    BalasHapus
  8. Penasaran sama Karimun Jawa ang indah ini :)

    BalasHapus
  9. Waaah, saya mah ada pengalaman ngeri sama kera liar di Baluran, Banyuwangi. Masa tuh lengah sedikit tas saya ditarik2 dikit, jaket diambil, trus rogoh2 tas kresek.

    Dimana-mana paling nggak tenang ketemu hewan ini bang wkwkwk

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hahahaha, kalau ini dia agak takut dengan manusia loh :-D

      Hapus
  10. takutnya kera nya galak, bisa nyakar2 muka ntar

    BalasHapus
    Balasan
    1. Kalau kera liar malah cenderung menghindari manusia

      Hapus
  11. Ternyata di Karimun ada banyak monyet juga ya..
    Padahal kan pulau di lepas pantai yg hutannya g seluas kalau di pulau besar...

    BalasHapus
  12. wah di karimn jawa ternyata masih ada binatang2 "asli" sana ya ... kera, landak dan rusa.
    lihat binatang di habitat aslinya sangat beda rasanya ... saya belum pernah lihat rusa atau landak di alamnya

    BalasHapus
    Balasan
    1. Saya sering lihat hewan tersebut kang selama di Karimunjawa. Landak sering terlihat waktu masuk ke ladang singkong atau kacang tanah

      Hapus
  13. Selalu kangen karimun jika membaca ceritamu kak. :(

    BalasHapus
    Balasan
    1. Masih banyak cerita tentang Karimunjawa lainnya mas :-)
      Kali aja terus cabut ke sana hahahahhaa

      Hapus
  14. Kebiasaan kera itu masuk ke pemukiman sudah dari dulu ya?
    Kalau baru-baru, berarti mereka mulai kekurangan makanan di alam liar. tapi kalau memang sudah dari dulu yaa berarti itu bentuk persentuhan antara hewan liar dan manusia, sepanjang tidak merugikan salah satunya berarti amanlah hihihi

    BalasHapus
    Balasan
    1. Kalau di tempat saya sudah dari dulu daeng. Mereka pasti mendekati area pertanian atau dekat rumah kalau musim buah.

      Hapus

Pages