Cenderamata Pensil Boneka dari Magelang - Nasirullah Sitam

Cenderamata Pensil Boneka dari Magelang

Share This
Sepasang pensil boneka dari Bodobudur, Magelang
Sepasang pensil boneka dari Bodobudur, Magelang

Rasanya baru datang ke Magelang beberapa jam yang lalu, menginap di rumah warga; dan berkomunikasi ala kadarnya dengan teman dari Nepal. Nyatanya hari ini kami harus balik ke Jogja. Kembali beraktivitas layaknya hari biasa. Tiga mobil sudah siap mengantarkan kami balik ke Jogja. Sebelumnya, kami berencana singgah di tempat sovenir serta kulineran

Ada banyak opsi mencari cenderamata di Magelang, khususnya kawasan Burubudur; yang paling umum tentunya batik. Namun kami ingin yang berbeda. Opsi berkunjung ke tempat pembuatan pensil boneka menarik antusias rombongan. Kami berkunjung ke tempat pembuatan pensil boneka untuk membuat sekaligus membeli sovenir. 

Berkemas dari pendopo tempat berkumpul. Tiga mobil beriringan menuju tempat pembuatan pensil. Aku rasa rutenya kemarin sempat kulewati saat sepedaan. Ketiga mobil berhenti di sebuah rumah yang depannya terbentang area persawahan. Sawah tersebut menjadi rute jelajah menggunakan Jeep. 
Tempat pembelian sovenir pensil boneka
Tempat pembelian sovenir pensil boneka

Rumah yang kami singgahi menjual berbagai manik-manik cenderamata. Mulai dari pensil boneka, aneka gantungan kunci, sampai batik. Aku masuk ke dalam, cukup sesak rasanya ketika banyak orang yang datang dan berburu sovenir. 

“Pembuatan pensilnya di belakang mas,” Ujar pemilik toko. 

Aku keluar dari pintu belakang, di sana rombonganku sudah berkumpul. Tiga meja tinggi dipasang berdempetan; dan di atasnya sudah lengkap bahan-bahan untuk membuat pensil boneka. Mulai dari batang pensil, lem, benang, gunting, tuas tali, dan lainnya. 

Kubiarkan rombongan yang berminat membuat sibuk mempraktikkan apa yang dia lihat dipandu dua perempuan dewasa. Aku sendiri malah mencicipi hidangan di meja sembari memotret. 
Bahan dan alat yang dipakai membuat boneka
Bahan dan alat yang dipakai membuat boneka

Teman-teman rombongan mulai sibuk membuat aneka boneka pensil. Dipandu dua perempuan, mereka menikmati proses pembuatannya. Di sini yang mereka lakukan adalah membuat alis dan mata dengan spidol kecil. 

Bu Daris, pemilik galeri sekaligus toko sovenir ini menerangkan jika sudah lama bergelut bisnis pensil boneka. Tahun 1999 beliau merintis usaha pensil boneka. Rintisannya ini dilakukan patungan dengan beberapa kolega. Hingga sekarang beliau bisa berdiri sendiri. Mempunyai galeri dan tempat membuat pensil boneka. 

Pembuatan boneka pada batang pensil tidak bisa dilakukan sendirian. Beliau membutuhkan warga setempat untuk membantu. Menggunakan sistem buruan; beliau memberdayakan warga sekitar untuk membantu merangkai batang pensil menjadi sovenir boneka. 

Warga sekitar membantu membuat batang pensil ini menjadi boneka perempuan atau lelaki. Mereka mengelem bagian atas kepala, rambut, dan pakaiannya. Selesai itu seluruh pensil dikembalikan pada Bu Daris. Kurun waktu sehari, biasanya tetangga tersebut mengirimkan 500 pensil perhari yang siap di-finishing

“Paling susah itu finishing mata, mas. Jadi tetangga nanti mengelem, dan saya dengan beberapa karyawan yang membuat mata serta wajahnya dengan spidol.” 
Memasang bagian kepala dengan perekat
Memasang bagian kepala dengan perekat

Unik boneka pensil yang dibuat; sosok lelaki lengkap dengan kumis dan blangkon. Sementara pensil yang dijadikan boneka perempuan seperti menggunakan batik kebaya. Tuas tali warna coklat dijadikan rambut perempuan seakan-akan sedang dikepang. 

Seperti yang dilakukan rombonganku. Di sini kalian bisa berkreasi membuat pensil boneka sendiri. Bahan baku pensil dan segala aksesoris serta peralatan sudah disediakan. Kalian tinggal membuat boneka saja. Bu Daris mengatakan kalau ingin coba membuat tidak dipungut biaya. 

Membuat boneka pensil seperti ini tentunya membutuhkan banyak stok pensil kayu. Aku mencoba bertanya dari mana stok pensil dibeli. Apakah mengambil stok pensil dari pabrik di sekitar kota Magelang atau malah di tempat lain. 
Ragam warna dan bentuk pensil boneka Borobudur
Ragam warna dan bentuk pensil boneka Borobudur

“Pensilnya impor mas dari China. Kalau beli pensil Indonesia harganya jauh lebih mahal dengan kualitas yang sama.” 

Aku tercekak, tidak menyangka jika bahan baku utama (pensil) ternyata diambil dari luar negeri. Dibutuhkan banyak stok pensil kayu, dan Bu Daris mengambil keputusan untuk mengimpor pensil kayu polosan dari China karena harganya jauh lebih murah. Kadang kita sendiri bingung, kenapa harga di Indonesia jauh lebih mahal. 

Disela-sela kesibukan Bu Daris melayani pengunjung yang membeli cenderamata, beliau tetap bisa menjawab tiap pertanyaanku dengan baik. Siang ini ada banyak rombongan lain yang datang ke sini. Sontak, lapak sovenir Bu Daris terasa sesak. Aku keluar dari dalam tempat sovenir, kembali menyaksikan teman-teman yang sibuk mengelem rambut maupun blangkon. 
Pengunjung ramai membeli sovenir di tempat Bu Daris
Pengunjung ramai membeli sovenir di tempat Bu Daris

Berbagai bentuk pensil boneka ini dibanderol dengan harga yang berbeda. Mulai dari 2500 rupiah hingga 15000 rupiah. Tergantung kesulitan dalam membuat bonekanya. Pun dengan gantungan kunci, harganya juga bervariasai. 

Selain pensil boneka dan gantungan kunci. Di sini Bu Daris juga menerima titipan teman dan tetangga yang dijual seperti batik dan sovenir dari papan. Papan-papan tersebut dijadikan kapal phinisi atau benda lain yang bisa dijadikan sovenir. 

Meskipun sudah merintis usaha sejak tahun 1999, Bu Daris merasakan tetap saja ada tantangan yang beliau hadapi. Jika bahan utama bisa diimpor dari China, yang paling sulit sekarang adalah sumber daya manusia-nya. Tidak banyak orang yang bisa melukis wajah pensil dengan baik. 

Banyak pengunjung yang membeli pensil boneka. Tentu pensil ini tetap bisa dimanfaatkan untuk menulis/menggambar. Namun menurutku, mereka yang membeli lebih banyak sekadar untuk aksesoris. 

Di sekeliling toko, terdapat beberapa orang yang menggamit sepasang pensil. Diambil pensil tersebut dan diabadikan. Sekilas memang lucu sovenirnya. Aku juga menyempatkan mengambil pensil dan mengabadikannya. 
Salah satu pengunjung mengabadikan sepasang pensil boneka
Salah satu pengunjung mengabadikan sepasang pensil boneka

Menarik memang, jika biasanya sovenir identik dengan kaos, gantungan kunci, atau kuliner lainnya. Bu Daris sejak lama menjadikan pensil boneka sebagai cenderamata yang bisa dibeli serta dibagikan pada kerabat khususnya anak-anak. 

Lebih dua jam kami berada di galeri Bu Daris, waktunya rombongan ini kembali ke Jogja. Setiap anggota rombongan sudah membawa oleh-oleh yang dibeli. Kami meninggalkan Magelang; khususnya Borobudur. 

Jika kalian singgah ke area Candi Borobudur dan bingung mencari sovenir untuk keponakan atau kerabat yang masih kecil. Bisa jadi pensil boneka ini menjadi pilihan. Tentu sovenir lucu ini menarik bagi anak-anak kecil; pun harganya cukup terjangkau. *Magelang; Minggu, 11 Maret 2018. 

Kriya Kayu Rik-Rok 
Alamat: Jalan Umbul Tirto No 1 Tingal, Wanurejo, Borobudur 
Narahubung: 08122779184/081328475484 
Instagram: @rikrokborobudur

20 komentar:

  1. Lucu sih, tapi aku bayangke ne yo serem hahaha :p
    Pensil kayak gini kalo dipake nulis kok sayang. Emang pas kalo jadi hiasan

    BalasHapus
    Balasan
    1. Kalau aku enakan buat pajangan di kamar hahahahahah. Kalau buat nulis paling cuma sedikit

      Hapus
  2. wuih, ternyata impor ya....
    btw mbiyen aku pernah sih tuku pensil ngono iku..
    tapi embuh saiki nangdi.... heuheuheu

    BalasHapus
    Balasan
    1. Ini emang mainan pensil zaman kita masih kecil mas. Hahahahhaha

      Hapus
  3. Memberdayakan masyarakat sekitar *terhuraa. Pensil boneka ini sempat menjadi idola pas zaman aku SD buat dipamerin temen, tapi makainya jarang-jarang biar nggak cepet habis :p

    BalasHapus
    Balasan
    1. Padahal kalau habis pun nggak masalah, penting tetep ada bekas mainannya ahahhaha

      Hapus
  4. Kok bisa lebih mahal di Indonesia ya Mas, harga bahan dasar pensilnya. Secara Cina lebih jauh, kualitas pensil juga sama. Jangan" pemasok lokal justru kulakan dari Cina, enggak produksi sendiri..hiks

    BalasHapus
    Balasan
    1. Ini yang selalu menjadi pertanyaan, kenapa China bisa mengekspor segini banyaknya barang ke Indonesia dengan harga terjangkau dan jauh lebih murah dibanding barang dari negeri kita sendiri.

      Hapus
  5. Masiiihh ingat banget duluu waktu SD sering dapat oleh-oleh begini dari nenek, entah dari daerah mana. Wah ceritanya jadi flashback ini hehe.

    Ngomong-ngomong tentang, 'harga pensil dari Cina lebih murah daripada produksi dari Indonesia dengan kualitas sama'. Hmm, jadi teringat salah satu video youtuber Indonesia yang tinggal di Swedia. Kalau orang sana, tetap akan membeli produk lokal meski lebih mahal karena ada rasa bangga dan menghargai.

    Cerita saja sih, saya pun maklum apabila bu Daris lebih memilih impor dengan alasan harga.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Kadang kita sendiri berpikir; jika barang dari luar lebih mudah mengambilnya dengan harga jauh lebih murah untuk bisnis. Sepertinya harus mengambil barang tersebut. Berbeda jika pembelian barang untuk pribadi, bukan untuk bisnis; kita bisa memilih barang dari negeri kita sendiri.

      Hapus
  6. waduh lucu banget mas pensil bonekanya. anak-anak kecil pasti seneng kalo dikasih itu ya hihi
    penasaran, model pensil yang kaya gimana yang harganya 15rb mas?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hampir sama bentuknya, tapi lebih bagus hahahhahha

      Hapus
    2. haha munngkin bahannya juga lebih OK ya mas.
      menarik, nanti kalau ke sana mau beli ah~

      Hapus
    3. Bisa jadi hahahaha; kalau ke sini kabari buahahhaha

      Hapus
  7. Oh behind the scene-nya si pensil boneka seperti ini to? Dulu kalau pas piknik ke Borobudur kayaknya jadi oleh-oleh yang wajib dibeli banget pensil boneka macam ini. Ya walaupun pas sampai rumah juga lebih sering dijadiin koleksi doang--daripada dipakai. Man-eman, mas :D

    BalasHapus
    Balasan
    1. Wah ternyata banyak juga yang waktu kecil dapat oleh-oleh pensil boneka seperti ini ya :-D

      Hapus
  8. Masih inget banget pas kecil dulu sering dibeliin oleh-oleh pensil boneka! Kalo dipake pas jam pelajaran suka gagal fokus sama bonekanya yang terlalu imut. Hahahah

    BalasHapus
  9. dengan kreatifitas segala hambatan bisa dilewati ya .. dari hanya pensil saja .. bisa tampil cantik seperti ini dan memiliki nilai jual. Mudah2-an kedepannya .. bahan baku pensilnya dari dalam negri ... jangan dari import mulu .. ngabisin devisa .. :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Semoga stok pensil di dalam negeri harganya bisa lebih murah hahahhahahha

      Hapus

Pages