Coldbrew Lokus Kopi X Dongeng Kopi |
Rupanya menikmati segelas kopi bersama kawan lama menjadi rutinitas yang tak pernah usai. Rasanya baru kemarin ada kedai baru, sekarang muncul lagi kedai baru dengan wajah-wajah yang familiar.
Lokus Kopi namanya. Jika kalian ketik di pencarian, jangan kaget dengan tulisan Lokus X Dongeng Kopi. Informasi dari admin Instagram Lokus, Lokus mempunyai makna "tempat" dalam bahasa Latin. Untuk nama Lokus X Dongeng Kopi merujuk pada tempat dongeng kopi kecil. Tujuan dari mereka adalah ingin hadir dalam konsep kecil yang berjejaring serta berharap tersebar di segala tempat dan penjuru.
“Mas, nanti malam kita ke Lokus. Ada banyak teman yang datang.”
Sebaris pesan masuk di Instagramku. Tidak perlu berpikir lama, aku langsung menjawab siap datang. Bahkan secepat mungkin kucari tempat lokasi kedai ini. Sebelumnya aku pernah melihat postingan teman di Instagram tentang Lokus Kopi.
Terus terang, sewaktu datang ke sini, aku sedikit kebingungan. Tulisan Lokus pada kaca transparan tidak terlihat karena tertutup satu mobil, dan titik pada maps diarahkan masuk gang sekitar 10 meter. Bagi yang penasaran, lokasinya di Gemawang, Jl. Monjali No.42, Sinduadi.
Untung aku melihat ada orang menyeduh kopi melalui kaca tersebut dan membaca tulisan Lokus X Dongeng Kopi. Bergegas aku masuk, di dalam sudah ada pemilik kedai kopi beserta dua baristanya.
Suasana di dalam kedai Lokus Kopi |
Sosok perempuan ini sebenarnya sering disebutkan Aqied kala berbincang. Namanya Mbak Ayuk dan Mas Renggo, sementara dua baristanya adalah Mas Aan dan Mas Brian. Ketika aku mengatakan teman Aqied, Mbak Ayuk antusias dan kami lebih akrab.
Sembari menunggu teman-teman eks pelanggan Dongeng Kopi (Ucil, Momon, Ajeng, dkk), aku langsung melirik menu yang terpajang di sudut meja. Beruntung Cold Brew-nya tersedia. Bagi pecinta Cold Brew, kalian kudu sesekali menyicipi di kedai satu ini.
Masih dengan gaya ala Dongeng Kopi, karena kedai ini baru buka tanggal 14 Agustus 2018 serta bertepatan dengan Hari Pramuka, ada diskon khusus bagi yang hapal Dasa Dharma. Pun jika membayar, ada diskon 20% dan jika pesan single origin masih bayar sesuka hati.
Menu dan harga di kedai kopi Lokus |
Segelas Cold Brew tersaji, kuteguk beberapa kali sebelum kembali berbincang. Menurut teman, yang rekomendasi bagi pecinta kopi di sini adalah Kopi Banjarnegara dan Gayo Wine. Bolehkah dicoba. Tetapi kalau suka Cold Brew, tetap bisa pesan.
Tidak hanya minuman kopi. Bagi kalian yang tidak suka kopi juga santai. Di sini ada coklat maupun varian teh. Berbagai jenis teh ada di sini, dan jika kalian bingung teh apa yang rekomendasi, kalian bisa bertanya langsung pada baristanya.
Di meja depan, sebuah wadah dari anyaman bambu terpasang berbagai kopi dalam kemasan. Ini adalah kopi yang bisa dibeli jika ingin menyeduh di rumah. Tinggal menyeduh saja, seperti kita membeli teh kemasan.
Gayo Wine, salah satu minuman rekomendasi |
Teman sudah berdatangan, keriuhan pun terjadi. Berbagai cerita silih bersambung sembari meneguk kopi. Layaknya di kedai yang lain, kami menjelajah segala sudut kedai. Kedai Lokus ini di dalam tidak besar, berbeda dengan kursi yang di luar.
Luas dalam kedai mengingatkanku Kopi Ketjil. Di sini malah lebih kecil lagi dengan satu meja permanen menempel di tembok dilengkapi dua kursi. Sementara bagian kasir dilengkapi tiga kursi tinggi.
Jika kalian bersama teman dan ingin berbincang lama. Spot yang bisa kalian gunakan itu di luar. Ada banyak meja dan kursi di sana. Oya, kedai Lokus ini satu gedung dengan penginapan di lantai dua.
Meja dan kursi di bagian luar kedai |
Perbincangan semakin larut. Obrolan tentang kopi merambah ke topik yang lain. Di sela-sela obrolan, kami acapkali melontarkan pertanyaan ke barista, khususnya tentang kopi. Bagiku, ketika barista memberikan informasi tentang kopi dan lainnya itu hal yang sangat bagus.
Mas Aan, sosok pemuda yang merantau ke Jogja dan belajar meracik kopi ikut kelas Dongeng Kopi. Dia berasal dari Lampung Barat, seraya bercanda dia melontarkan kalau tahu tempat penghasil kopi robusta di Lampung, itulah daerahnya.
Lokus X Dongeng Kopi juga sebagai kanal lanjutan atas kelas yang biasa mereka gelar dengan nama Kelas Seduh Manual (KSM), bahkan sekarang sudah menuju angkatan ke 27. Tiap angkatan ada juaranya, dan mereka masuk dalam radar kriteria pemilik Dongeng Kopi.
Format magang kelas ini terus berlanjut. Para peserta kelas yang tersaring dan berhasil melewati penilaian nantinya akan diangkat menjadi bagian dari kegiatan kelas. Mereka mempunyai kewajiban untuk mendidik peserta magang berikutnya.
Senangnya di sini, kami bisa bertanya-tanya tentang kopi secara mendalam. Mulai dari biji kopi, sampai yang paling direkomendasikan itu menggunakan metode apa pembuatannya. Pun dengan rasa yang nantinya dihasilkan.
Lokus X Dongeng Kopi juga sebagai kanal lanjutan atas kelas yang biasa mereka gelar dengan nama Kelas Seduh Manual (KSM), bahkan sekarang sudah menuju angkatan ke 27. Tiap angkatan ada juaranya, dan mereka masuk dalam radar kriteria pemilik Dongeng Kopi.
Format magang kelas ini terus berlanjut. Para peserta kelas yang tersaring dan berhasil melewati penilaian nantinya akan diangkat menjadi bagian dari kegiatan kelas. Mereka mempunyai kewajiban untuk mendidik peserta magang berikutnya.
Barista memberikan informasi berkaitan dengan kopi |
Seperti yang aku bilang, di sini aku memesan Cold Brew. Bagi kalian yang ingin bersantai di sini, kalian bias menikmati minuman tersebut dengan gelas. Pun jika ingin membawa pulang, kalian bias menebusnya dengan botolan.
Bagi sebagian teman kopi tidak asing dengan kemasan botolan dan bertuliskan Kopi Kertas. Sebelum membuka kedai di Monjali, Kopi Kertas ini sudah bisa dibeli para pecinta Cold Brew. Tempat mereka ada di sekitaran Maguwoharjo.
Meracik pesanan kopi |
Dari informasi melalui instagram juga aku mendapatkan kabar bahwa nantinya Dongeng Kopi sendiri akan kembali hadir sebagai kedai. Kabar tersiar nantinya hanya ada di satu kota, yakni di Jogja. Kemungkinan besar akhir tahun sudah buka. Untuk tempatnya di sekitaran Jalan Kaliurang atas. Jadi dekat-dekat dengan kampus UII *bocoran.
Tidak terasa waktu sudah larut malam. Kedai Lokus Kopi sementara tutup pada pukul 23.00 WIB. Kami harus bergegas meninggalkan tempat ini. Berjabat tangan dan menyapa jika ke depan nantinya singgah lagi.
Tidak terasa waktu sudah larut malam. Kedai Lokus Kopi sementara tutup pada pukul 23.00 WIB. Kami harus bergegas meninggalkan tempat ini. Berjabat tangan dan menyapa jika ke depan nantinya singgah lagi.
Menurutku, Lokus Kopi bukan tempat yang cocok untuk mengerjakan tugas. Justru di tempat ini kita lebih cocok untuk berbincang, bertanya-tanya tentang kopi pada baristanya, serta menikmati suasana akrab di dalamnya.
Favoritku di Lokus Kopi X Dongeng Kopi adalah Cold Brew |
Namun bagi kalian yang ingin mengerjakan tugas di sini. Pilihan paling tepat lokasiny ada di luar kedai. Di sana ada tempat yang cukup nyaman, bermain dengan ikan-ikan yang ada di kolam, bahkan bisa mencoba terapi ikan.
Jika di beberapa kedai kopi, aku lebih suka karena suasananya nyaman untuk bekerja. Ketika di sini, aku malah lebih asyik berbincang dengan barista serta teman. Jika tertarik, silakan mampir ke kedai yang satu ini, serta nikmati tiap seduhan kopinya. *Lokus Kopi; Selasa, 21 Agustus 2018.
dasa darma pramuka, heuheuheu
BalasHapusaku sudah lupaaaa
Mesti yang lupa antara nomor 3 dan 4 hahahahhhahha
Hapusahahahahahahahaa ah aku lagi naik gunung pas kalian pada di sana. bawa kopi kemasan personal itu juga di sana
BalasHapusKamu kan duta lokus, jadi kudu mempromosikan walau sedang berada di tempat berbeda
HapusOh ini yang malam2 itu bukan ? hiks jadi pengen nyoba kemari
BalasHapusBener banget, ini dekat sama kosannya Jun loh hahahahhha
Hapuske situ pagi2 ada program #MakeYourOwnCoffee, bikin kopi sendiri didampingi barista, dan bayar nya suka suka
HapusPengen nyoba tah? Kayaknya menarik itu buat latihan :-D
Hapuspertama aku latihan swaseduh juga di sesi #MakeYourOwnCoffee nya Dongeng Kopi. hehehe
HapusJadi kapan mau ikut latihan swaseduh lagi? Kali aja kita bisa bikin berantakan kedai :-D
HapusKalau ada sesi "tanya jawab" gitu jadi bisa lebih dekat sama barista dan nambah ilmu perkopiannya :D
BalasHapusDekat loh sama kosmu. Bisalah kalau mau ikutan ngopi
HapusKl ke jogja mampir sini ah, kayaknya tempatnya enak buat santai.. Mayan ada pilihan selain kopi
BalasHapusJangan cuma wacana, kalau kamu ke Jogja nanti cuma baper aja liat jalanan Jogja
HapusMesti Mas Sitam pertamakali sik datang :p rombongan menyusul.
BalasHapusKolam ikannya kenapa nggak difoto? mbok menowo ada tanaman-tanamannya juga *gagal fokusss
Ada teman lain yang belum kenal udah datang duluan. Saya mah cuma tepat waktu.
HapusEh kok bener ya, di kolam belakang itu ada bunga incaranmu loh. Aku baru ingat
wah tempatnya panjang gitu ya, awalnya kukira kecil :D
BalasHapusklo ke jogja kumpul ajakin kesini lah
Mainkan kalau begitu. Kabar-kabar saja pas main ke Jogja
HapusKedai kopi semakin menjamur, dan ini pertanda baik. Baik bagi para petani kopi, perusahaan kopi, maupun pengusaha kafe :)
BalasHapusSemoga seperti itu mbak. Harapannya memang baik semua
HapusInsha Allah hahaha. Biasanya kalau ada harapan, ada usaha menuju :p
HapusAminnn semoga harap itu yang bisa tercapai
Hapusprogramnya bagus banget .. bisa banyak muncul barista2 baru dan kedai2 kopi di tempat2 lain ya mas Sitam
BalasHapusDan selain itu kita juga bisa belajar di sini kang
Hapus