Coday Coffee Shop Jogja, Kedai Kopi di Sekitar Kebun Binatang Gambira Loka - Nasirullah Sitam

Coday Coffee Shop Jogja, Kedai Kopi di Sekitar Kebun Binatang Gambira Loka

Share This
Pesanan kopi di Coday Coffee
Pesanan kopi di Coday Coffee
“Ini dekat Kebun Binatang Gambira Loka, mas?” Tanya bapak transportasi daring. 

“Kalau dilihat dari petanya sih begitu pak,” Jawabku. 

Tidak ada agenda khusus mengopi, terbesit pikiranku menikmati kopi malam ini. Pemilihan tempat di Coday Coffee juga atas informasi kawan. Katanya, di dekat rumahnya ada kedai kopi yang bernama Coday Coffee Shop. Tepatnya di Jalan Kebun Raya, Rejowinangun, Kotagede. Satu bangunan dengan Mbelinger Store. 

Cat tembok berwarna hitam, selaras dengan meja dan kursi yang ada di ruangan. Kaca transparan menjadi dinding. Dari luar tampak suasana di dalam kedai kopi. Deretan meja di ujung ruangan, bagian depan sebaris sofa panjang. 

Meja barista membentuk huruf L. Bagian yang kosong dimanfaatkan menjadi meja pengunjung yang ingin duduk di sekitaran meja barista. Tiga kursi tinggi sudah disediakan. Tembok kedai nuansa gelap dihiasi mural bertulisakan “Coday” maupun mural Marilyn Monroe. 
Ruang kedai kopi lumayan banyak kursi
Ruang kedai kopi lumayan banyak kursi
Selepas pukul 19.00 WIB, kedai kopi ini masih cukup lengang. Jejeran kursi yang ada di luar hanya diduduki tiga pemuda. Ruangan di dalamnya hanya ada barista ditambah aku beserta kawanku. Kawan yang bersamaku sudah akrab dengan orang-orang di kedai ini, mereka berbincang santai. Aku sendiri masih sibuk melihat stoples yang berisi biji kopi. 

Buku menu kubuka, harga yang tertera juga tidak jauh berbeda dengan kedai kopi yang lainnya. Bagi yang ingin menyeduh selain kopi, di sini tersedia beberapa varian teh yang bisa dicoba, atau menikmati secangkir cokelat. 

Dua orang yang bekerja malam hari. Barista yang siap meracik pesanan merupakan pegawai baru, namanya Angga. Dia berasal dari Jepara. Kabupaten yang sama dengan tempat kelahiranku. Angga bercerita baru beberapa bulan menjadi barista. Satu barista yang sudah satu tahunan di sini bernama Daniel. 
Daftar menu dan harga kedai kopi Coday
Daftar menu dan harga kedai kopi Coday
Coday akronim dari Coffee Everyday. Kedai ini dibuka pada akhir tahun 2017. Barista yang bekerja sejumlah empat orang. Buka tiap hari mulai pukul 08.00 WIB sampai pukul 00.00 WIB. Pemesanan terakhir dilayani setengah jam sebelum kedai tutup. 

Selama di kedai tidak banyak pengunjung yang datang, hanya bertambah satu orang lagi. Di sekitaran Rejowinangun menurutku bukan tempat jalur ramai saat malam hari layaknya Demangan atau Condongcatur. Kedai yang bergabung dengan tempat souvenir ini belum terlihat tanda-tanda banyak pengunjung. 

Di Kawasan ini ramai saat pagi sampai sore. Rata-rata adalah wisatawan yang berkunjung ke kebun binatang Gambira Loka. Mungkin secara tidak langsung, pemilik Coday Coffee memprediksi wisatawan sebanyak itu pasti ada yang berkunjung untuk sekadar menyeduh kopi. 

“Biasanya yang dibawa pulang sekitar 15 gelas, mas,” Terang Angga. 

Jumlah yang lumayan besar untuk kedai yang berada di sekitaran Kotagede. Tentu jumlah ini belum termasuk pengunjung yang datang dan nongkrong di kedai. Jika datang ke sini untuk bekerja, menurutku waktu yang tepat adalah selepas magrib sampai tengah malam. 

Dua pesananku dibuatkan. Kuamati Mas Angga yang sibuk mempersiapkan biji kopi dan alat untuk V60. Tahap dari awal hinggal selesai, kulirik juga hasil kopi yang dituangkan ke dalam wadah kaca berbentuk panjang. Seingatku takaran kopi yang disajikan itu 180 mili. 
Barista membuat kopi
Barista membuat kopi
Tuntas kopi yang pertama, dia membuat Latte. Sajian Latte Art tidak sempurna, tidak terbentuk gambar apa yang ingin dibuat. Sepertinya dia ingin membuatkan lagi hingga tampil sempurna. 

“Sudah itu saja mas. Toh niatnya diminum,” Ujarku cepat. 

Awalnya memang ingin kuabadikan latte beserta v60 di atas meja. Berhubung Latte-nya gagal, jadi kuurungkan niat memotret keduanya. 

Di kedai ini juga menyajikan coldbrew. Aku tidak sengaja melihat bagian kulkas, dan terlihat botol coldbrew dengan takaran 250 mili. Harganya sekitar 20.000 – 25.000, aku lupa mencatat. Sepertinya menarik juga kalau siang-siang ke kedai kopi dan meneguk coldbrew. 
Cold Brew yang bisa dipesan
Cold Brew yang bisa dipesan
Sembari menyesap kopi, obrolan dengan barista makin lama. Coday Coffee ternyata mempunyai alat untuk roasting biji kopi. Berhubung tempatnya di belakang dan tidak sedang bekerja, aku tidak bisa melihat aktivitas roasting. Padahal itu kegiatan yang menarik diabadikan. 

Ada yang menarik perhatianku. Di meja luar pengunjung kedai yang lainnya berbincang santai. Sayup-sayup terdengar obrolannya terkait kopi. Salah satu pria yang berbincang wajahnya tidak asing, hanya saja aku lupa. Ingin menyapa namun segan salah orang. 

Sampai akhirnya pria tersebut memesan minuman, dia meminta dibuatkan dengan metode aeropress. Selama barista menyeduh, pria ini bertanya detail langkah, ukuran biji kopi, sampai dengan berapa air yang dibutuhkan. 

“Kayaknya kita pernah ketemu mas, tapi di mana ya?” Celetukku sembari berjabat tangan. 

Pria tersebut tertawa, nyatanya dia juga berpikiran yang sama. “Saya kerja di Rembug Coffee, mas. Saya ingat njenengan, tapi segan mau menyapa. Takutnya salah orang.” 
Mari menyeduh kopi
Mari menyeduh kopi
Terang sudah semuanya. Aku baru teringat dengan pria ini. dia memang barista di Rembug Coffee di daerah Warungboto. Beberapa kali aku main ke sana, namun belum pernah kuposting di blog. Padahal pemilik Rembug Coffee juga kukenal. Beliau (pemilik kedai) pernah mentraktirku makan saat sepedaan. 

Kembali ke Coday Coffee Shop. Meski kedai ini bukan di daerah yang ramai dengan mahasiswa. Tetap saja mempunyai pangsa pasar sendiri. Bisa jadi kalian yang berlibur ke Kebun Binatang Gambira Loka bisa sekalian mampir menyeduh kopi di Coday Coffee. *Selasa, 17 Juli 2018.

19 komentar:

  1. Untuk ukuran Jogja, harga kopinya menurutku lumayan mahal. Hehe.

    Foto sama barista Rembug Coffee-nya mana, Mas? Hahaha

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hahahahaha, bisa juga sih. Fotonya nanti pas main ke Rembug

      Hapus
  2. Memang pecinta kopi dan rajin ke kedai-kedai kopi, mudah dikenali hahaha. Btw justru kedai yang kurang ramai jadi bikin lebih leluasa mengobrol dan berlama-lama nongkrong kan ya hahaha 😁

    BalasHapus
    Balasan
    1. Kadang pengen main ke kedai yang memang tidak begitu banyak dikenal :-)

      Hapus
  3. Haha, ketemu kenalan tukang kopi di di warung kopi lain

    BalasHapus
  4. Kalau pagi sepi, enak buat kerja dong :)
    Jaraknya lumayan ya dari tempatku, berarti Sabtu atau Minggu enak ke sana, biar lebih santai.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Kalo sama Mak Indah yang pas memang sekitaran Concat, Seturan, Demangan ahahhaha

      Hapus
  5. Coldbrewnya cukup menarik kayaknya ni mas. Beli di sana bisa bawa sambil jalan2 keliling Gembira Loka.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Kemarin pas ke sana lupa nggak sekalian beli. Menarik dicoba

      Hapus
  6. Kalo ini lumayan deket dari tempatku. Pan kapan ke sini, ah.

    BalasHapus
  7. Asyik yaa mas wisata kedai kopi terus :D
    aku di semarang beberapa kali juga pindah-pindah tempat ngopi.

    Coday Coffee seperti suasana yang aku suka ketika ngopi,yaitu tempatnya tidak terlalu ramai, berisik, dan bising. Jadi cocok untuk ngobrol dan bekerja :D

    BalasHapus
    Balasan
    1. Di Jogja, aku punya tempat yang sudah jadi lokasi tetap buat nulis blog pas akhir pekan. Selebihnya memilih-milih kedai untuk selingan & diulas di blog

      Hapus
  8. Sudah lama tak ke Jogja. Dulu, setiap kali turun dari kereta pasti yang dicari kedai kopi. Hanya saja, saya sukanya kopi hitam semacam kopi tubruk Mas? Hehe...Ngomong-ngomong kalau ke Jogja lagi, saya coba deh nongkrong sambil ngopi di Coday Coffee shop...Salam..

    BalasHapus
    Balasan
    1. Kopi hitam tubruk seperti itu banyak di sekitaran Nologaten dan Sorowajan pak. Bahkan ada yang 24 jam dengan harga lebih murah. :-)

      Hapus
  9. berapa kali ke jogja kubelum satupun nyicipin kedai kopi. Ehh pernah deh, tapi kulupa dijalan apa, bahkan namanya aja lupa.. hahaha..
    gara-gara diseret adikku yang minta ditemanin karena suami lagi kerja di kedai kopi itu euy. haha.

    Coday Coffee Shop ini sepertinya lebih enak kalau agak pagian biar sepi yaa. saya kalau tipe single origin juga sukanya V60 sihh. dan itu asyik banget disini ada cold pressnya. bisa buat dibawa pulang deh

    BalasHapus
    Balasan
    1. Sekarang hampir di setiap tempat (kota Jogja) ada kedai kopi mbak. Tinggal kita pengen menyeduk di tempat yang mana.

      Hapus

Pages