Menjajal Penerbangan Wings Air Rute Semarang-Karimunjawa - Nasirullah Sitam

Menjajal Penerbangan Wings Air Rute Semarang-Karimunjawa

Share This
Pesawat Wings Air penerbangan Semarang - Karimunjawa
Pesawat Wings Air penerbangan Semarang - Karimunjawa
Kabar famtrip kantor yang mendadak membuatku harus mengubah jadwal pulang ke Karimunjawa. Sebelumnya, aku sudah jauh-jauh hari memesan tiket pesawat Semarang–Karimunjawa PP melalui aplikasi. Beruntung perubahan jadwal dapat dilakukan dengan mudah. Akhirnya kuputuskan 23-25 Desember mudik. 

Dinihari aku sudah di Semarang, kuhabiskan waktu bergadang sampai pagi. Setelah itu mengelilingi kawasan Simpang Lima Semarang. Sempat mencari kedai kopi yang buka 24 jam, sayang tidak ada yang dekat. Tepat pukul 07.30 WIB, aku memutuskan ke Bandara Internasional Ahmad Yani Semarang

Terlalu pagi datang ke bandara, layar besar pengumuman keberangkatan maskapai Wings Air Semarang-Karimunjawa masih pukul 11.20 WIB. Sementara sekarang masih pukul 08.00 WIB. Dua jam waktu kuhabiskan menyicil tulisan blog sembari menikmati segelas es kopi. Jaringan internet dapat diakses dengan gratis di bandara Internasional Ahmad Yani. 
Billboard bandara Internasional Ahmad Yani Semarang
Billboard bandara Internasional Ahmad Yani Semarang
Pembangunan bandara internasional Ahmad Yani sudah rampung. Jika dibandingankan dengan bandara yang lama, bandara baru ini jauh lebih besar. Pukul 10.00 WIB, aku mulai masuk ke ruang tunggu. Keril berukuran 38 liter yang hanya berisi 5 potong pakaian beserta laptop kupanggul, kamera kuhidupkan sembari mengambil konten vlog

Maskapai Wings Air yang melayani penumpang Semarang-Karimunjawa sudah buka sedari tadi. Dua orang penumpang di depanku mengambil tiket. Aku membuka gawai dan mengunduh bukti tiket yang sudah kupesan. 

“Ada bagasi, mas?” Tanya petugas Wings Air. 

“Tidak ada mbak. Hanya keril ini dan tas kamera,” Jawabku sembari mengangkat tas kamera. 

Bagi yang belum tahu tentang penerbangan ke Karimunjawa, sedikit informasi saja, penerbangan ke Karimunjawa dari Semarang hanya dilayani Wings Air. Maskapai milik Lion Air ini sejak pertengahan tahun 2018 melayani penerbangan tetap rute Semarang-Karimunjawa PP. 
Check In pesawat di Maskapai Wings Air
Check In pesawat di Maskapai Wings Air
Ruang tunggu di lantai dua. Anak panah petunjuk arah penerbangan domestik membuat mudah penumpang. Alur pemeriksaan barang melalui mesin pemindai masih sepi. Ada empat pintu pengecekan tiket, berlanjut dengan mesin pemindai. 

Area ruang tunggu di bandara ini sangat luas. Ada tiga pintu yang digunakan menuju pesawat. Aku sendiri duduk tepat di pintu tiga, karena nantinya dari pintu ini pelayanan Wings Air ke Karimunjawa. Di sekelilingku, kursi duduk permanen berlapis busa tipis bercorak hijau tertata memanjang di tiap sudut. 

Tidak ada penumpang yang berdesakan dan tampak lengang. Satu baris kursi rata-rata hanya diduduki tiga calon penumpang. Menariknya lagi, LED TV tersebar banyak di sudut-sudut strategis. Malah ada seorang penumpang yang asyik menonton drama Korea di salah satu LED TV. Tidak ketinggalan tempat pengisian baterei. 
Kursi ruang tunggu bercorak hijau
Kursi ruang tunggu bercorak hijau
Waktu penerbangan masih satu jam, kuambil buku dari keril dan membacanya. Cukup lengang, sepertinya penerbangan domestik pukul sebelas siang tidak banyak. Padahal kurun waktu satu jam ini ada beberapa penerbangan yang berangkat; antara lain Cilacap, Kertajati, Surabaya, Karimunjawa, Jakarta, dan Pontianak. 

Suara pelantang menggema, pemberitahuan penumpang pesawat Wings Air diminta menuju pesawat. Deretan antrean penumpang berbaris, pengecekan tiket terakhir sebelum keluar pintu dan menuju pesawa. 

“Belok kanan dan turun ya pak.” 
Petugas pada pintu tiga yang mengecek tiket pesawat
Petugas pada pintu tiga yang mengecek tiket pesawat
Rombongan penumpang berjalan teratur mengikuti arahan petugas. Di bawah sudah ada petugas yang bandara mengarahkan lokasi pesawat. Beliau berdiri tepat di samping sepeda yang menjadi alat transportasi di bandara. 

Antrean hanya terasa sewaktu masuk ke pesawat. Aku masih menghidupkan kamera, merekam aktivitas penumpang kala berinteraksi dengan pramugari. Sapaan pramugari di pintu masuk bersambung dengan pramugari yang lainnya di dalam pesawat. 

“Nomor berapa Ibu? Nomor kursi ada di atas kabin,” Terang pramugari sembari menunjuk lampu nomor kursi di atas kabin. 

Penumpang pesawat Wings Air menjelang libur panjang ini penuh. Sebagian besar adalah wisatawan yang ingin berlibur ke Karimunjawa. Di dalam pesawat, aku hanya mengenal satu orang penumpang, karena dia petugas bandara Karimunjawa. 

Untuk sesaat aku menikmati waktu 30 menit di pesawat Wings Air. Jarak tempuh sebentar ini mengingatkan aku sewaktu terbang dari Bangka-Belitung dengan maskapai yang sama. Tahun 2018, aku naik Wings Air tiga kali, Lion Air dua kali, dan Batik Air dua kali. Keseluruhannya pada bulan Oktober – Desember 2018. 
Wings Air siap lepas landas
Wings Air siap lepas landas
Ini bukan penerbangan pertamaku dari Semarang ke Karimunjawa. Jauh sebelumnya aku pernah naik Susi Air dan Airfast; hanya saja maskapai tersebut sudah tidak melayani penerbangan ke Karimunjawa dari Semarang. 

Cuaca sepanjang perjalanan cerah. Kabut putih tipis menutupi sedikit pandangan. Aku membuka majalah yang disediakan, membaca tulisan-tulisan tentang destinasi wisata. Tiga puluh menit adalah waktu yang cepat. Rasanya baru saja pesawat lepas landas, sudah ada pengumuman kalau pesawat ini akan mendarat. 

Pemandangan dari atas menarik diabadikan. Sedari tadi sesekali melongok ke jendela. Barisan bangunan, hamparan sawah, dan lautan yang terlihat. Mendekati Karimunjawa, gugusan pulau tersaji. Sejak Karimunjawa mulai menggeliat pariwisatanya, hampir semua pulau bersolek. Investor berdatangan membangun penginapan. 
Pemandangan Karimunjawa dari jendela pesawat
Pemandangan Karimunjawa dari jendela pesawat
Tidak sampai setengah jam, pesawat sudah mendarat. Penumpang mulai antre keluar, sementara aku masih duduk di kursi. Kulepaskan sabuk pengaman, menunggu lengang agar santai saat keluar. 

Kaki menuju pintu keluar dibarengi ucapan terima kasih dari pramugari. Sampai di darat, para petugas bandara sibuk melakukan pekerjaannya. Wajah-wajah tidak asing, hampir semua kukenal. Mereka adalah teman kampungku yang bekerja di bandara. 

“Oalah, mudik kak?” Sapa teman yang bertugas. 

Kami berbincang sesaat, dia masih sibuk mengurusi barang penumpang. Kuikuti penumpang yang lain menuju terminal, selanjutnya pulang ke rumah. Tiga hari ke depan, aku menikmati libur natal di rumah. 
Wings Air di bandara Dewadaru Karimunjawa
Wings Air di bandara Dewadaru Karimunjawa
Penumpang yang lainnya sibuk mencari taksi mengantarkan ke Karimunjawa. Harga jasa mengantar dari Bandara Dewadaru ke Karimunjawa berkisar 300 ribu rupiah. Bagi yang ingin menyewa motor atau dicarikan mobil carter di Karimunjawa bisa menghubungi Masduki (085290021502 - WA). Bilang saja “Temannya Sitam.” 

***** 

Hari ketiga di Karimunjawa, aku sudah di terminal bandara Dewadaru. Lalu-lalang petugas membawa barang bagasi, ada yang mencetak tiket pesawat, serta yang lainnya sibuk dengan pekerjaannya. 

“Tanpa bagasi, mbak,” Jawabku saat ditanya barang bawaan. 

Terminal bandara Dewadaru memang kecil, sehingga dibuatkan ruang tunggu untuk pengantar di luar. Sementara di dalam ruang tunggu penumpang sudah penuh. Musim liburan penumpang pesawat Wings Air melonjak. 

Keril dan barang yang lainnya kuletakkan di tempat pemindai. Tiga petugas bandara mengarahkan penumpang, mengecek penumpang, dan melihat hasil pindai barang bawaan. Beberapa penumpang diminta membuka koper, di dalamnya ada powerbank
Pengecekan barang oleh petugas bandara dewadaru Karimunjawa
Pengecekan barang oleh petugas bandara dewadaru Karimunjawa
“Tolong powerbank-nya diambil bu. Jangan ditaruh di bagasi. Selama di pesawat mohon tidak menghidupkan powerbank,” Imbau petugas. 

Pesawat sudah siap, aku naik sambal menyapa teman-teman yang bertugas. Di dalam pesawat bertemu dengan beberapa penumpang yang sama waktu datang ke Karimunjawa. Kembali kami menikmati perjalanan setengah jam menuju Semarang. 

Niat menjajal Wings Air rute Semarang-Karimunjawa dalam rangka mudik sudah terpenuhi. Terbesit harapan agar rute ini berlanjut selamanya, sehingga ada opsi pulang ke Karimunjawa tanpa naik kapal. Sebuah kabar burung berembus, rencananya bakal ada penerbangan Jogja-Karimunjawa dalam waktu tidak lama. Semoga bukan sekadar kabar burung. *Semarang-Karimunjawa, 23-25 Desember 2018.

46 komentar:

  1. Wah iya, powerbank selalu jadi incaran, haha
    apalagi punyaku 20000 mAh

    selalu disuruh keluarin
    untung gak disita

    BalasHapus
  2. semakin dekat ke krimun, kondangan go pesawat sesok

    BalasHapus
    Balasan
    1. Aminnn
      Ingat tidak tersedia tiket pesawatnya loh ya dari pengundang

      Hapus
  3. berarti kalau nyoba harus duduk di dekat jendela.. enak yg sebelah kanan apa kiri mas?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Sama aja mas, kalau menurutku lebih asyik sebelah kiri (dari Semarang). Nanti lanscape-nya bukit daratan Karimunjawa

      Hapus
  4. Weeuu, petugas e bandara bolo dewe :p
    Mas kalau mudik sok bawa oleh-oleh dari Jogja gitu nggak? bawaanmu ringkas sekalii :))

    BalasHapus
    Balasan
    1. Nggak pernah bawa. Kalaupun bawa model kaus, bukan makanan hahahahah

      Hapus
  5. Berarti bandara ini dekat sama Kemujan ya, mas? kalau jarak tempuh standar dari Bandara ke pusat kota Karimunjawa-nya sendiri berapa menit?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Bandara ada di desa kemujan mbak. Dari bandara ke Karimunjawa sekitar 30 menitan

      Hapus
  6. Pemandangan dari atas pesawat uh wow banget ya hahaha. Jadi ingat pemandangan serupa waktu mau landing di Sumba Barat Daya (pantai-pantai berpasir putihnya ketje). Btw jadi semakin rajin ke Karimunjawa donk hehehe.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Diusahakan untuk pulang tiap 3 bulan sekali ahhahahaha

      Hapus
    2. Alhamdulillah tiap 3 bulan sekali, ketimbang cuma setiap Lebaran 😁😀 hehe

      Hapus
  7. Mas ke Karimunjawa awal Februari oke ga? Katanya skr kan pantai lg ga bersahabat tp aku selak pengen kesana hahahha trs kalo kita jalan sendiri tanpa tour gtu bingung ga? Secara belum pwrnah kesana

    BalasHapus
    Balasan
    1. Akhir desember sampai awal Januari 2019 lumaya ombaknya. Ini sudah aman lagi, mungkin awal februari ombak sedikit aman. Cuaca kadang tidak tentu mbak, tapi kalau sekadar snorkeling di Karimunjawa masih bisa kok.

      Hapus
  8. Senang ya kampungnya ada bandara begini. Jadi kalau mudik gak melulu khawatir kalau laut sedang bergejolak. Aku belum pernah ke Karimunjawa sih. Karena masalah waktu. Pengennya sih yang gak pake cuti gitu hehehe. Kayaknya nanti kalau ke sana naik pesawat aja.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Ambil pas ada tanggal merah di hari senin atau jumat mas. Jadi bisa tidak ambil cuti.

      Hapus
  9. Leh uga ya Bandara Achmad Yani saiki, luwih minimalis nan resik. Jadi pingin nyobain mabur dari Semarang ke Karimunjawa setelah baca ini. Brarti aman kudu pesen jauh hari biar nggak kehabisan seat ya? Kan nggak lucu kalau nekad liburan pas musim ombak tinggi lalu ketahan di pulau sampe seminggu lebih. Hahaha.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Beli waktu dekat-dekat juga aman kok, koh. Ndang dolan mumpung wes ono pesawate. Tiketnya juga nggak naik ahahhaha

      Hapus
  10. Ngarep jadwalnya ada tiap hari dan jamnya juga cocok bagi yang ingin wisata ke sana tanpa cuti hahaha

    BalasHapus
    Balasan
    1. Jam-nya siang hahahahaha. Atau mau coba naik pesawat dri Surabaya, tapi jarang sih jadwalnya dan bukan dari Wings Air

      Hapus
  11. Jadi pingin ke Karimunjawa nih, tapi masih mikir rutenya yang rada muter-muter kalau berangkat dari Medan, Mas. Kalau terbang ke Semarang dulu aku kudu melewati 2 kali penerbangan juga, ya. Hahahaha :D.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya hahahaha, gak apa-apa dua penerbangan demi konten *eh

      Hapus
  12. aku kalo ada opsi pesawat, juga lbh milih naik pesawat mas. serem naik kapal. keinget ama temen, yg kejebak di karimunjawa krn ombak tinggi, jd ga ada kapal berlayar. waduuuh, aku udh kebayng kalo sampe ngalamin gitu, bisa dikasih SP ama bos ku wkwkwkwkwk... makany lbh aman pesawat ajalah.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Benar mbak. Nggak sedikit karyawan yang mendapatkan SP gegara terkena badai pas liburan ke Karimunjawa ahahhahaha

      Hapus
  13. Sangat membantu ya adanya pesawat dari karimunjawa ke Pulau Jawa. Bisa travelling tanpa tergantung ombak yang besar. Bagusnya ke depan, masyarakat asli Karimunjawa dapat kuota khusus dengan harga murah. Kalau full untuk wisata bisa2 kursi penuh untuk wisata dengan harga tiket sesuai permintaan. Bisa kayak kasus di Lombok, yg tiketnya dinilai mahal bagi warga lokal..

    Tinggal nunggu Jogja-Karimunjawa

    BalasHapus
    Balasan
    1. Mendapatkaun kuota tersendiri kalau maskapai itu susah mas. Pakal saja yang sudah jelas ada tempat khusus untuk warga Karimunjawa kalah dengan orang-orang wisatawan kok ahahhhahha

      Hapus
  14. Wah perjalanan kamu di Karimunjawa belum seberapa ya dibanding aku.
    Datang menjemput cinta, pulang merana wkwk.

    BalasHapus
    Balasan
    1. *tersirat sedang curhat dan pulang lebih cepat akakkakakakka

      Hapus
  15. I always put my powerbank in my backpack jadi kalo disuruh bongkar ya ga ribet :D hehe.
    Waktu pulang dari jogja naik citylink dulu pernah taruh powerbank di koper...ya udah, buka satu koper padahal udah dibungkus rapih2 ._. Ini rute baru ya? Aku belum pernah denger, mas rute ini. Haha. Apa aku yg kudet.. duh.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Memang rute baru kok.
      Jadi bisa main ke Karimunjawa kalau pas pengen hahahhaha

      Hapus
  16. kemarin pas ke Karimunjawa..cuma sayang mas Sitam tak pulang kesana...
    sapa tau kalau kesana saya di traktir ikan bakar hehehe

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya mas heheheheh
      Saya pulangnya pas liburan aja. Itupun kalau sudah terjadwal waktunya :-)

      Hapus
  17. Beberapa kali main ke blog-nya mas Sitam, aku baru sadar kalo mas Sitam ini orang Karimunjawa.
    Aku pengen nyobain naik pesawat dari Semarang ke Karimunjawa juga, belum ada kesempatan. Semoga rejeki di masa mendatang.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Akhirnya tahu kalau aku orang Karimunjawa ya hahahahaha,
      boleh lah nyoba iseng-iseng main ke sana

      Hapus
  18. Hallo mas, blognya sangat bermanfaat.. kita mau ke karimun jawa Tapi kok Taxi Dari dewadaru ke pusat Karimun jawa Mahal Banget, kita boleh Minta tolong WA temennya mas sitam?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Halo mbak, memamg sudah kesepakatan harga segitu mbak. Tujuannya agar tidak terjadi persaingan harga yang kurang sehat. Silakan mbak, nanti tetap juga segitu harganya

      Hapus
  19. Halo mas,
    Ada kontak untuk sewa kapal nelayan disana untuk trip laut ke pulau" dan snorkeling ? mau tanya untuk kapal siginjai ada tidak ya keberangkatanan Hari jumat dari pelabuhan kartini - karimunjawa. Terimakasih

    BalasHapus
    Balasan
    1. Kapal Siginjai hari jumat dari Jepara ke Karimunjawa pukul 07.00 WIB. Silakan jadwal selama sebulan di ASDPJepara (Instagram). Untuk sewa kapal nelayan, saya tidak punya kontaknya. Bisa tanya-tanya di sana. Sewa kapal antara 400-500 ribu, ini hanya kapalnya saja.

      Hapus
  20. Beneran ya kalo aku bilang temennya sitam dikasih murah ? Mesti dicoba nih heheheh

    BalasHapus
    Balasan
    1. Kukira bakal bilang temannya Sitam terus ngasih uang lebih banyak, siapa tahu bagi-bagi rezeki.

      Hapus
  21. mas kalau mau ke karimunjawa dr dewadaru naik apa yah? ada angkutan yg bersahabat d kantong kah? sy rencana liburan bareng keluarga.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Sementara tidak ada angkutan. Cara paling murah itu patungan dengan rombongan yang lainnya untuk sewa mobil.

      Hapus
  22. Wah, dulu th 2010 saya naiknya pesawat Cessna Kura Kura Aviation, kecuali saya dan teman, penumpang lainnya orang asing, krn kami memang sama2 abis liburan di Kura Kura Resort . Bandaranya masih kecil dan sederhana sekali. Waktu itu tiketnya cukup mahal dan pake USD gak pake Rupiah..

    BalasHapus
    Balasan
    1. Tahun 2010 memang yang menyediakan rute dari Menyawakan (Kura-Kura Resort). Seingatku ada tiga pesawat cesna; PK WLX, PK WLY, dan PK WLZ. Tahun 2010 kakak saya masih kerja di Kura-kura Resort, bisa jadi yang menjemput atau mengantarkan ke bandara naik spead boat beliau.

      Hapus

Pages