Cold Brew di Kedai Kopi Ndalem Tjipto Harsanan - Nasirullah Sitam

Cold Brew di Kedai Kopi Ndalem Tjipto Harsanan

Share This
Cold Brew di Ndalem Tjipto Harsanan
Cold Brew di Ndalem Tjipto Harsanan
Setiap ada undangan mengopi di sekitar Keraton atau daerah selatan, sudah jelas yang mengajak adalah Ardian. Dia yang sering mengajakku menikmati kopi atau sekadar berkunjung ke kedai kopi yang ada di daerah selatan Jogja (meski masih di dalam ring road). 

Sore ini, dia mengajak ngopi di sekitaran Jokteng. Seperti biasa, Ardian pasti mengirimkan Maps kedai kopi yang dituju. Aku tinggal membuka maps dan memesan ojek daring menuju ke lokasi. Aku lihat di maps, lokasinya hanya di belakang jokteng yang jalan Parangtritis. 

Ndalem Tjipto Harsanan nama kedai kopinya. Ojek daring sudah mengantarku sampai Jokteng. Karena kebingungan, aku putuskan sampai di sini saja. Lalu jalan kaki bertanya juru parkir. Alhasil, untuk menuju kedai kopi, aku harus memutar balik. Karena akses jalannya lumayan jauh jika jalan kaki. 

“Belakang sini mas, tapi jalannya harus lewat sana,” Terang juru parkir. 

Sebenarnya, aku bisa saja telepon Ardian untuk menjemput. Namun, aku sedang ingin jalan kaki. Kuikuti jalan di peta, akhirnya sampai juga di lokasi. Plang tulisan hitam melekat pada tembok bangunan rumah “Ndalem Tjipto Harsanan”. Tempat ini beralamatkan di Jalan Siliran Kidul No.27, Panembahan, Kota Yogyakarta. 
Plang petunjuk arah Ndalem Tjipto Harsanan
Plang petunjuk arah Ndalem Tjipto Harsanan
Sampai di tempat ini, aku melihat Ardian sudah berbincang dengan pemilik kedai plus warung. Kami berbincang sejenak. Seperti biasa, Ardian sudah membeli dua botol cold brew yang berbeda varian. Satu botol bertuliskan Vanilla Lemon, dan satu lagi Specialty Araboca Cold Brew. Plus tulisan Kopi Ndalem dan keterangan Home Made. 

Aku belum paham betul kedai ini. Selain menyediakan cold brew, tampaknya Ndalem Tjipto Harsanan ini juga menyediakan menu makan. Bangunannya terbuka, tidak ada sekat sama sekali. Ada beberapa meja yang sudah tertata, pun di ujung tempat kasir. 

Menariknya, sewaktu kami di sini, sudah ada beberapa kali ojek daring yang memesan makanan untuk diantar ke pembeli. Ndalem Tjipto Harsanan ini menyediakan menu makanan yang siap antar menggunakan aplikasi. Satu hal yang aku ingat, tiap ojek daring yang menunggu pesanan mendapatkan jamuan segelas teh hangat ataupun es teh. 
Pemilik warung sedang berbincang dengan Ardian
Pemilik warung sedang berbincang dengan Ardian
Sedikit kutelusuri informasi Ndalem Tjipto Harsanan. Banyak yang merekomendasikan makanannya. Khususnya ayam panggang. Pun komentar di beberapa Local Guide tentang suasana nyaman dan respon staf yang baik menjadi nilai tersendiri. 

Bagi sebagian kedai, hal ini mungkin tidak penting. Namun, aku percaya, tiap kedai yang menjamu ojek daring dengan segelas minuman tentu mempunyai kesan tersendiri. Sebuah terobosan kecil yang dilakukan pemilik kedai, namun mempunyai kesan yang mendalam. Secara tidak langsung, aku suka dengan konsepnya. 

Kembali membahas minuman, khususnya clod brew. Dari obrolan dengan pemiliknya, kami diberi informasi jika memang belum banyak orang yang tahu tempat ini menjual clod brew. Aku sendiri bingung darimana Ardian tahu tempat ini. 

“Mungkin mas-mas ini bisa membantu kami agar tempat ini bisa lebih dikenal,” Ujar pemilik kedai. 

Kami berdua tersenyum, tentu sebuah pengharapan yang menurutku harus diaminkan. Aku tahu, pemilik kedai ini tidak bakal sadar jika kedainya bakal kutulis di blog. Namun, bisa jadi ini cara aku mengenalkan Ndalem Tjipto Harsanan. Meski kami hanya menikmati cold brew-nya saja. 

Terkait harga, aku malah lupa menanyakan. Waktu datang sudah ada dua minuman botol. Semuanya ditraktir Ardian. Sepertinya dia kemarin mendapatkan pekerjaan tambahan ke luar kota untuk meliput salah satu tempat maskapai di Jakarta. Lumayan, dapat cipratan traktiran. 
Dua minuman kemasan cold brew yang bisa dibeli
Dua minuman kemasan cold brew yang bisa dibeli
Aku mencicipi Vanilla Lemon Arabica. Kemasan botol berukuran 300 mililiter ini rasanya cenderung manis menurutku. Rasa asamnya tidak mencolok, cocok bagi yang suka minuman cenderung manis. Bagi yang berminat, kalian bisa memesan melalui aplikasi. 

Seperti yang kuutarakan di atas. Orang di sekitar lebih mengenal Ndalem Tjipto Harsanan sebagai tempat makan yang bangunannya di teras rumah, menunya enak, serta pramusajinya ramah. Bagiku, tempat ini adalah kedai kopi yang mempunyai minuman cold brew. 

Kutuangkan kembali cold brew pada gelas kecil yang sudah ada es batunya. Sesekali gantian mencoba minuman milik Ardian. Kami menikmati waktu sore sembari berbincang. Melepas penat setelah hari-hari biasanya bergulat dengan pekerjaan masing-masing. 

Di kedai kopi, tak melulu kami bekerja. Malah lebih sering sekadar santai sambil bercerita. Tak banyak yang bisa kuterangkan tentang Ndalem Tjipto Harsanan. Jika kalian penasaran, silakan mengunjungi sendiri. Bagiku, tempat ini cukup asyik untuk bersantai, bukan untuk bekerja. *Ndalem Tjipto Harsanan; Minggu, 02 Desember 2018.

29 komentar:

  1. lah, gak dicoba ayam panggang nya mas?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Nggak mas hahahahaha.
      Taunya pas sudah pulang dari lokasi

      Hapus
  2. Wah jadi penasaran nih.
    Cold brew nya apakah manis semua mas? Karena aku gak suka manis.
    Ngomong2, foto yg ke-2 keren, momennya pas.

    -Jun

    BalasHapus
    Balasan
    1. Yang vanilla cenderung manis. Tempatnya agak di dalam hehehe, jadi kudu blusukan

      Hapus
  3. Dari foto di artikel, kayaknya aku tau deh ini tempatnya. Klo muter2 bareng pak suami, kadang lewat jalan ini... :D

    Wih itu minumannya mereka hasil brewing sendiri, mas? Keren banget... Bolehlah kapan2 coba mampir ke situ... :D

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya hasil brewing sendiri. Bisa mampir mbak, pemiliknya sangat ramah kok heheheheh.

      Hapus
  4. Biasanya kalau klo lg nongkrong di coffee shop trs pemiliknya ramah, suamiku makin lama tuh tanya-tanya ini itu, aku ga mudeng sama sekali, cukup foto2 doang akunya hahaha

    BalasHapus
    Balasan
    1. Berawal dari foto-foto nanti juga bakal paham dengan topik yang diobrolkan :-)

      Hapus
    2. Ooo sudah ada suaminya taa mba Ursula
      hahahahhaa

      nggak jadi deh
      wkwkwkwkwkw

      Nggaj jadi apa coba

      Hapus
  5. Mantap nih kedai kopi nya, cocok untuk bersantai ria sejenak dan cuci mata ya kak ;)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Cuci mata apanya gan hahahahhaha
      Ini lokasinya di dalam, tidak ramai, dan nyaman. Enaknya buat bersantai. Bukan buat cuci mata.

      Hapus
  6. Dari plang/papan namanya, serta gerbang masuknya, nampak seperti rumah biasa ya. Dan ternyata memang, tempat ini berdiri di teras rumah. Konsepnya sederhana sekali tapi kalau menu (makanan/minuman)nya bercitarasa khas dan bikin nagih, pasti orang-orang bakal balik ke sini.

    Memberi teh (panas/es) pada ojek daring yang menunggu itu betul-betul briliant! Salah satu strategi pemasaran yang pelan tapi pasti; kayak gerilya begitu hehe.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya mbak. Terobosan kecil tapi sangat mengena. Hal itu yang kadang jarang dipahami tiap warung/kedai.

      Hapus
    2. Betul. Orang/pemilik warung mungkin kalau mikir ekonomis bakal ngerasa rugi, tapi sebenarnya kalau mikir ke pemasaran itu strategis bisnis yang brilian.

      Hapus
    3. Kalau berpikiran untung rugi kayaknya tetap untung kok, kan dnegan cara sederhana, kita sudah berbagi ehheheh

      Hapus
  7. yang bikin saya suka (walaupun cuma membaca dan lihat fotonya) adalah keramahan si pemilik cafe untuk menyediakan minuman ke ojek daring. itu luar biasa!
    sebuah penghargaan yang sangat besar dan berkelas.
    walaupun keluar duit lebih sedikit, tapi saya yakin si pemilik cafe dapat pahala lebih besar

    BalasHapus
    Balasan
    1. Benar daeng, patut diapresiasi oleh kita semua. Cara sederhana, namun, tetap terlihat wah.

      Hapus
  8. Kopi kok manis, kopi itu pahit. Aku tuh sukaaaaa banget kopi pahit. Suka dilepeh haha.
    Eh tapi lucu tuh botolnya.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Nanti ditambahi madu biar manis. Pokoknya biar pas nyanyi suaranya keluar semua.

      Hapus
  9. Wah, suatu saat jika pas sedang ke Yogyakarta, saya usahakan mampir ke kedai Ndalem Tjipto Harsanan. Rasanya nikmat tempat ini untuk bersantai sambil menikmati lezatnya minuman kopi.

    Tentang minuman kopi manis, ya ada saja. Pahit-pahit manis dan segar. Enakkk tenann.. Sama dengan madu pahit. Yang umum adalah madu manis. Tetapi, sekarang banyak dijual madu pahit. Berkhasiat untuk pengobatan.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Semoga dalam waktu dekat berkunjung ke Jogja dan singgah di kedai kopi satu ini.

      Hapus
  10. itu merek apa olahan kopi yah mas ?

    BalasHapus
  11. jujur aja aku agak kapok mau coba kopi dengan rasa lemon. tp nth napa yg ini bikin penasaran. di jepang kmrn aku ada coba kopi yg diksh aroma lemon gitu mas. dan pas diminum mnurutku sih tabrakan banget. ga masuk samasekali.nth krn baristanya ga jago, ato emg ga pas hahahaha.rasanya asem pahit.

    tp kalo nanti aku ke kafe kopi ini, bakal aku coba. krn kamu bilang manis. jd bisa aja pas ama lidahku. :D. btw, nama kafenya berasa bangsawan banget yaaa :D

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hahahahah
      bagi sebagian lidah, rasanya cenderung cetar, dan sulit untuk menikmati ehhehehe

      Hapus
  12. cold brew termasuk yang agak jarang disajikan di kedai2 kopi .. coffee shop semakin terus menjamur ...bertambah banyak .. nantinya akan terjadi seleksi alam .. mana yang bertahan dan yang pergi

    BalasHapus
    Balasan
    1. Sekarang mulai lebih gampang nyarinya kang. Sudah sedikit banyak yang suka coldbrew

      Hapus

Pages