Kuliner Gonggong di Batam |
Menjelang magrib, pesawat yang kutumpangi mulai terbang dari Padang menuju Batam. Tidak lama penerbangan, aku sudah mendarat di Bandara Internasional Hang Nadim Batam. Batam sebenarnya bukan termasuk daftar kota yang kukunjungi, namun tidak sangka akhirnya malah menginjakkan kaki di pulau ini.
Suasana di bandara tidak ramai, kuikuti rombongan yang menuju pintu keluar. Tangan kanan sedari tadi menulis pesan di gawai, lantas mengirimkan pada teman yang sudah menunggu. Sampai di luar bandara, teman yang menjemput sudah datang.
“Akhirnya sampai di Batam.”
Bandara Internasional Hang Nadim Batam |
“Demi Gonggong, aku datang ke Batam,” Celetukku sembari tertawa.
Bagi wisatawan yang datang ke Batam, mencicipi Gonggong menjadi hal yang mutlak. Tentu ini ditujukan para pecinta boga bahari. Aku sendiri lahir di pulau, dan kuliner bahari bukan hal yang baru. Namun, Gonggong itu berbeda. Gonggong adalah biota endemik yang banyak ditemukan di perairan Kepulauan Riau.
Saking terkenalnya Gonggong, tidak sedikit wisatawan domestik maupun manca yang menyempatkan mencoba kuliner tersebut kala berwisata di Batam. Kuliner ini mempunyai citarasa yang menarik menurutku, pun kandingan gizi yang banyak.
Ditilik dari literatur, Gonggong masih satu rumpun Molusca. Biota laut ini bentuknya mirip keong dengan canggang keras berwarna sedikit putih. Bahasa latin biota ini adalah Strombus Canurium. Gonggong mempunyai empat jenis dengan ukuran berbeda-beda, namun paling besar sekitar 6CM. Keseluruhan Gonggong dapat dikonsumsi.
Mobil yang kami kendarai menuju salah satu restoran. Menurut teman, restoran ini menyediakan Gonggong dan cukup terkenal di Batam. Melintasi jalan agak sepi, mobil berhenti di deretan ruko. Juru parkir mengatur mobil kami saat berhenti.
Berburu kuliner Gonggong di Batam |
Sembari memilih menu, kusempatkan memotret kondisi restoran. Tempat ini satu ruko dengan Money Charger. Jika tidak salah, nama restorannya adalah restoran Yong Kee. Tulisan tersebut tersemat pada belakang kaus tiap pramusaji.
“Tomyam Kepala Ikan dan Gonggong,” Celetukku saat memilih menu.
Hidangan pertama, Tomyam cepat tersaji. Kulibas makanan ini dengan cepat. Maklum, perjalanan dari Padang lumayan lapar, sehingga aku cepat menghabiskan menu Tomyam. Santap malam yang kedua adalah menu yang kuidam-idamkan. Gonggong!
Sepiring Gonggong sudah di depan mata. Gonggong hanya direbus biasa, ditambah dengan garam agar rasanya agak asin. Menyantap Gonggong dibutuhkan sedikit pekerjaan ekstra, kita harus mengeluarkan daging yang masih ada di dalam cangkang.
Gonggong, Kuliner asyik di Batam |
Butuh waktu lumayan lama untuk menghabiskan satu piring Gonggong sendirian. Sementara temanku hanya tertawa sembari mengabadikan tingkahku selama makan. Rasa daging ini menurutku agak manis dan kenyal. Jika kalian pernah makan cumi-cumi, setidaknya rasanya mirip namun sedikit lebih alot.
“Sudah tidak penasaran sama Gonggong?” Tanya teman sembari tertawa.
“Sudah tuntas mbak. Akhirnya tidak penasaran lagi dengan Gonggong.” Jawabku.
Sisa-sisa cangkang Gonggong |
“Waktunya ke hotel untuk istirahat mbak,” Ujarku usai melahap Gonggong.
*****
Aku bukan tipe orang yang suka dadakan saat menentukan destinasi liburan. Terlebih harus menggunakan transportasi umum. Seperti halnya ke Batam, pembelian tiket memang sedikit mendadak, namun dana sudah kusiapkan jauh-jauh hari.
Untuk pembelian tiket pesawat ke Batam, aku memanfaatkan aplikasi Pegipegi yang ada di gawai. Tiap ada promo dari Pegipegi, aku mendapatkan informasi melalui surel. Hal ini memudahkanku saat memantau harga tiket pesawat ke Batam yang murah. Tiap informasi diskon ataupun apapun itu pastinya terkirim di email.
Tampilan website Pegipegi.com |
Kita ketahui, tiket pulang-pergi menjadi hal yang paling penting saat kita merencanakan bepergian. Jika tiket sudah di tangan, nantinya urusan penginapan, destinasi, dan yang lainnya lebih mudah dalam mengurusinya.
Seperti halnya saat aku berlibur di ke Batam. Tiket yang aku butuhkan sudah di tangan. Termasuk tiket penerbangan dari Batam ke Bangka, bahkan ke Belitung, dan kembali ke Jogja. Bagiku, jika tiket sudah terbeli, artinya liburan pasti terealisasikan.
Keberadaan aplikasi seperti ini memudahkan kita kala ingin mencari tiket murah, dan memesan tiket tersebut. Semuanya bisa dilakukan hanya menggunakan aplikasi di gawai. Tak perlu ribet terkait tiket pesawat dan yang lainnya. Tinggal kita cari tanggal yang tepat, pesan, dan melakukan pembayaran.
*****
Perjalanan kembali kami lanjutkan, rinai hujan menyapa hingga sampai hotel yang berada di sekitaran Nagoya Hill. Kuucapkan terima kasih pada teman yang sudi menjemput dan menemani kulineran di Batam. Waktunya aku istirahat, melepas lelah rasa capek selama perjalanan, dan memikirkan esok menuju destinasi mana saja di Batam.
“Halo Batam! Semoga banyak konten yang kudapatkan di sini!”
Sebuah pengharapan singkat sebagai kata pembuka sebelum esok benar-benar menjelajahi tiap sudut pulau ini. Bagiku di manapun berada, aku harus bisa mendapatkan bahan untuk dapat diceritakan di blog. *Batam; kamis, 24 Oktober 2018.
serunya makan kuliner seperti itu, pas kita berusaha mengeluarkan daging dari dalam rumah nya, haha
BalasHapusBenar mas, butuh perjuangan pas mengeluarkan dagingnya
Hapuskoyo keonng ya, eh siput laut, kenyil kenyil teksture yak
BalasHapusKenyil tur enak hahahahahahh
HapusNah bener makan Tomyam dulu pas laper. Kalau luaperr banget terus cuma ada Gongggong ya musti suabar makannya :p satu per satu dikeluarkan dengan sabar. Gonggongnya direbus biasa aja pilihan menunya mas? nggak ada yang diasam manis atau apa gitu :D
BalasHapusRasanya gurih mbak. Kalau gonggong enaknya digado gini makannya. Kalau pakai nasi bakal ribet ahahahhaha
HapusSebagai pecinta seafood dan segala makanan kenyil2 aku beneran penasaran. Apakah teksturnya kaya bekicot, mas?
BalasHapusIni jauh lebih kenyal, lebih padat, dan lebih manis. Sebenarnya mirip cumi-cumi rasanya, tapi dagingnya lebih kenyal. Pokoknya enak hahahahah
HapusOalah, kayak cumi to? Akhirnya tidak penasaran lagi dengan Gonggong. Hehe
BalasHapusIya mas, cuma lebih alot rasanya
Hapuscontoh makanan kearifan lokal, jadi mesti dicoba kalau di batam...hehhhehe
BalasHapusTernyata gonggong itu sejenis molluscas yaa, kirain yang itu..hahahha
oyaa, pas di kediri dulu pernah makan sate bekicot. Rasanya mirip mas? :D
Saya pernah makan bekicot, tapi rasanya cenderung manis Gonggong mas.
HapusAku ndeleng e kayak siput. Tapi itu hidup di laut ya. Kayak e ning Pantai Depok ra ono kui ahaha
BalasHapusDi Depok gak pernah kulihat, ada tapi yang kecil-kecil. Aku gak tahu apa namanya kalau di sana
Hapuspokoknya yang berkuah dan bersantan penuh rempah kuwi enak yo mas..hahah
BalasHapusYang berkuah itu Tomyam mas.
HapusBtw buff kamu mirip punya doi. Hiiihhh gagal muvon khaaan.
BalasHapusItu buff merek eiger, jadi semua sama ahahhaha. Aku kemarin dikasih tahu mas Ef kalau di Jogja ada tempat jualan buff dan keren bahannya.
HapusBehhh ngilerrr..
BalasHapusehh kalau sama adikku makan ini, bisa-bisa cangkangnya dibawa pulang..
biasanya kami kalau nyari cangkang kerang suka ngumpulin yang bentuknya ini
Buat masukin ke aquarium bagus loh ahahahahhaha
HapusBersyukurlah bisa memakan makanan ini, hahaha, saya sampai sekarang masih tidak bisa memakan kerang dan bekicot (kerang itu dulunya sering banget dimasak sama alm Bapa), termasuk buah durian (kecuali sudah dibikin es durian begitu). Manapula si gonggong ini. Duh ... bersyukurlaaaaaaah dirimuuuuu :P
BalasHapusHehehehhe, memang beruntung saya sebagai pemakan segala yang ada di laut :-)
Hapusbaru tahu ada nama makanan laut gonggong ... jadi rasanya seperti makan permen karet ya .. haha
BalasHapusBenar juga mirip mengunyah permen karet ahahahhahaha.
HapusEnak loh kang. Bisa dicicipi kalau main ke Batam
awal2 aku ragu makan gongong mas. ini ingetin aku ama siput soalnya,dan aku geli banget ama tuh hewan melata hahahaha. tp pas disuruh coba, ngerasain dikit lgs sukaaaa hahahahaha. memang yaaa ga boleh menilai sesuatu dr bentuk doang :D. makanan batam enak2 sih, walo mahal :p
BalasHapusHahahaahhha, dari awal aku langsung antusias makan Gonggong mbak. Entahlah, mungkin karena itu yang membuat saya termotivasi main ke Batam
Hapus