Medpresso Coffee and Garden, Kedai Kopi di Media Pressindo Jogja - Nasirullah Sitam

Medpresso Coffee and Garden, Kedai Kopi di Media Pressindo Jogja

Share This
Coffee Latte di Medpresso Coffee and Garden Jogja


Sedari awal berdiri, Medpresso Coffee and Garden sebenarnya sudah menarik perhatianku. Namun, aku datang ke tempat ini tidak pada saat yang tepat untuk nongkrong. Kali pertama datang, kedai kopi ini baru diresmikan, belum ada jaringan internet, dan sedang ada acara kolaborasi Cabaca dengan Lion Parsel. 

Aku menyesap kopi tepat di bawah pohon rambutan yang buahnya terlihat merah. Sesekali berbincang dengan orang-orang dari Dongeng Kopi yang bertugas di bagian registrasi. Dua hari berturut-turut, ada acara di kedai kopi ini; salah tiga pembicaranya adalah Mas Renggo (Dongeng Kopi), Irwan Bajang, dan Windy Ariestanty

***** 

Selang waktu lumayan lama. Akhirnya aku kembali mengunjungi kedai kopi ini. Sempat aku mencari tulisan terkait Medpresso Coffee, di sana sudah ada beberapa tulisan teman-teman blogger. Sepengetahuanku, memang ada komunitas yang diminta datang untuk mengulas kedai kopi tersebut. 

Berlokasi di Jalan Cempaka Putih No.8, Karang Gayam, Caturtunggal, Medpresso Coffee cukup strategis. Selain berada di sekitaran area kos, kedai ini juga tidak jauh dari hotel. Satu hal yang sedari awal aku suka tempat ini adalah tempatnya luas. 
Suasana depan meja bar Medpresso Coffee and Garden Jogja
Suasana depan meja bar Medpresso Coffee and Garden Jogja
Dari luar, tampak cahaya temaram. Kedai kopi yang sepenuhnya berdinding kaca memperlihatkan pengunjung yang ada di dalam. Satu sofa panjang sudah ditempati teman-temanku. Mereka sedari sore sudah di sini mengerjakan tugas. Ada yang mengejar deadline, ada juga yang sekadar bersantai. 

Meja barista panjang membentuk huruf L. Para barista dan pramusaji sebagian kompak mengenakan apron. Tulisan Medpresso tercetak tebal, bagian bawah baru coffee and garden mengikuti logo melingkar. Aku menyapa teman sebelum melangkahkan kaki menuju kasir. 

Beranjak aku menuju kasir, melihat daftar menu yang tersedia. Di sana tidak tersedia manual brewing. Hingga akhirnya aku putuskan memesan coffee latte. Tentu pilihan ini paling tepat bagiku. Terkait harga, di sini cukup setara dengan kedai-kedai yang tidak jauh dari sini. 

Medpresso coffee tidak hanya melirik para pecinta kopi. Bermodalkan tempat yang cukup asyik, menu nonkopi beragam. Bahkan, menu nonkopi jauh lebih beragam. Menu pun menyesuaikan pangsa pasar. Tentu ini bisa menyenangkan para pengunjung yang ingin bersantai sembari mengerjakan tugas. 
Daftar menu dan harga di Medpresso Coffee and Garden Jogja
Daftar menu dan harga di Medpresso Coffee and Garden Jogja
Setiap berkunjung di kedai kopi baru, aku seringnya menyempatkan untuk memotret kedai kopi tersebut. Di sini pun sama. Selepas meminta izin memotret, aku langsung melihat sudut-sudut kedai kopi. Meski begitu, sebisa mungkin untuk tidak mengganggu pengunjung yang lainnya. 

Medpresso Coffee and Garden mempunyai 18 staf. Satu kali sif, ada 8 orang yang bekerja. Ini sudah mencakup barista, pramusaji, dan jurumasak. Satu deret kursi sofa, selebihnya adalah kursi kayu. Meja dan kursi tersebar di dalam ruangan. Lumayan banyak, sehingga kita bisa memilih tempat yang nyaman. 

Ruangan dalam kedai kopi ini memang nyaman untuk mengerjakan tugas. Ada banyak meja yang bisa dipilih. Untuk diketahui, tidak setiap meja ada colokan listrik. Ketika niat ingin menggunakan listrik, kalian harus bisa mengecek terlebih dahulu. 

Di depanku, satu rak panjang yang berisi koleksi buku membuat makin menyenangkan. Koleksi buku ini beragam. Beberapa koleksi di sini menarik perhatianku. Ada buku The Beatles hingga koleksi buku Serat Chentini 1-12. 

“Kalau malam ramai banget, mas,” Terang barista yang sedang membuatkan minuman. 

“Kadang kalau sedang ramainya, 8 orang saja terasa kurang, mas,” Celetuk pramusaji di sampingnya. 
Meja dan kursi di bagian dalam kedai kopi Medpresso Coffee and Garden Jogja
Meja dan kursi di bagian dalam kedai kopi Medpresso Coffee and Garden Jogja
Aku tidak kaget jika tempat ini ramai. Informasi dari barista, kedai kopi ini ramai selepas pukul 20.00 WIB. Menurutnya, semua tempat yang tersedia bahkan bisa kurang jika membludak. Tentu menarik bagiku, bagaimana mungkin tempat seluas ini bisa kekurangan kursi kala ramai. 

Menjelang malam, pengunjung makin banyak. kursi-kursi yang ada di dalam mulai terisi. Tidak ketinggalan yang ada di luar. Rata-rata yang datang rombongan. Tidak sengaja juga di sini bertemu dengan barista Dongeng Kopi. Kami saling sapa, hanya saja aku lupa mengingat namanya. 

“Nanti kalau luang aku mau mampir ke atas (Dongeng Kopi), mas. Sepertinya asyik sepedaan ke sana (Kaliurang), terus mampir ngopi,” Ujarku. 

Kalian yang sering mengopi di Jogja tentu tidak asing dengan Dongeng Kopi. Kedai ini kembali menyapa para pecinta kopi, anak-anak kelas, dan pelanggan lama di sekitaran Jogja. Hanya saja kali ini lokasinya sedikit di atas. Sekitaran kaliurang. 
Pengunjung kedai kopi sedang mengerjakan tugas
Pengunjung kedai kopi sedang mengerjakan tugas
Berlalu aku menuju bagian luar kedai kopi. Area luar yang luas dimanfaatkan sedemikian rupa. Tepat di depan pintu masuk sudah ada beberapa kursi dan meja. Bahkan ada satu kursi ayunan yang biasa di pantai. Tempat ini cukup teduh. 

Tak kalah teduh di bagian belakang, halaman belakang kedai ini rindang karena ada pohon mangga dan pohon rambutan yang cukup tinggi. Tersebar kursi dan meja kayu tepat di bawah pohon rambutan. Beberapa lampu menerangi tempat ini. Sementara itu, di seberangnya, jejeran kursi dan meja juga banyak. 

Suasana seperti ini membuat banyak orang yang ingin datang dan menepi. Menurutku, jika kalian berkunjung siang hari, tempat duduk yang berada di luar bisa menjadi spot yang menyenangkan. Kalian bisa menikmati suasana teduh sembari mengerjakan tugas. 

Berhubung kedai kopi ini satu tempat dengan Percetakan Media Pressindo, untuk toilet ada di luar kedai. Lokasinya tepat pada bangunan yang di tengah. Di sana pula terdapat musola. Untuk musola sudah ada satu ruangan khusus dan besar. 
Konsep ruangan outdoor di Medpresso Coffee and Garden Jogja
Konsep ruangan outdoor di Medpresso Coffee and Garden Jogja
Aku kembali menuju sofa tempat berkumpul. Minuman yang kupesan sudah datang. Tidak ketinggalan kudapan pisang goreng. Setiap kedai kopi mempunyai minuman andalan, tanpa terkecuali di Medpresso Coffee; di sini ada Honey Sweet Coffee bagi pecinta es kopi susu. Untuk nonkopi bisa memilih Medpresso Mojito Yakult. 

Untuk Honey Sweet Coffee-nya cukup aku rekomendasikan. Menurutku ini salah satu minuman yang pas di lidahku. Jika tidak salah menggunakan takaran double shot. Minuman yang Medpresso Mojito Yakult menurutku unik. Aku sempat menyicip minuman ini, ada yakult-nya pada gelas. Sayang tidak aku abadikan. Rasanya cenderung asam-manis. 

Oya, hampir terlupakan. Sewaktu di sini, aku melihat sedotan bambu di meja kasir. Di kedai kopi ini juga menyediakan sedotan bambu, siapa tahu kalian tertarik untuk membeli. Aku jadi ingat waktu Aqied pulang dari Bali. Dia membawa cinderamata sedotan dari bambu untuk dibagikan pada kami. 
kopi dan buku di Medpresso Coffee and Garden Jogja
kopi dan buku di Medpresso Coffee and Garden Jogja
Meski kedai kopi baru, Medpresso Coffee and Garden termasuk cepat menarik perhatian pelanggan. Didukung tempat yang menyenangkan, kedai kopi ini menjadi salah satu tempat tongkrongan para mahasiswa yang ingin menepi ataupun mengerjakan tugas. 

Menurutku, kedai kopi ini bisa menjadi alternatif blogger sepertiku kala suntuk. Terkadang kita ingin menepi dan mengunjungi kedai kopi yang nyaman dan tidak jauh dari area kos. Berlokasi di Gejayan tentu masih terjangkau olehku. *Medpresso Coffee and Garden; 14 Juni 2019.

6 komentar:

  1. seneng aku, kedai kopi ada area outdoor ijo ijo gitu, asal gak ada nyamuknya aja sih
    heuheuheu

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hahahhahh, kalau musim ujan mungkin ada nyamuk. Enaknya pas siang, mas.

      Hapus
  2. Ku mau ke sini lagi, tempatnya asyik, adem.
    plus ada makanan beratnya 😀

    BalasHapus
    Balasan
    1. Ayo agendakan, mak. Kumau nyoba minumannya yang lain.

      Hapus
  3. nama tempat ngupi macem2 yah
    pada kreatif bikinnya

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hahahhhah, tinggal mencari pelanggan tetapnya yang jadi tugas sekarang

      Hapus

Pages