Di perjalanan, aku lebih banyak menikmati kudapan yang sudah ada. Sarapan nasi Gudeg, hingga aneka kudapan yang disiapkan. Perjalanan Jogja-Karanganyar lumayan lama, sedikit tersendat. Khususnya saat ada iringan Moge yang membelah keramaian jalanan.
Pihak Agrowisata Amanah sudah menanti rombongan kami. Menjelang siang, kami sudah mendapatkan tempat tidur masing-masing. Aku sendiri awalnya mendapatkan kamar yang twin bed. Namun, segera berganti dengan double bed karena ditukar dengan salah satu rombongan.
Agrowisata Amanah ini baru kali pertama aku sambangi. Sebelumnya sudah pernah menginap di hotel yang lokasinya masih di atas lagi. Bagi yang penasaran dengan lokasi Agrowisata Amanah, tempatnya tepat di belakang Jawa Dwipa Heritage Resort. Alamatnya di Jalan Raya Solo-Tawangmangu KM. 34, Karang, Karangpandan.
“Salat jumatnya di mana, pak?” Tanyaku ke salah satu petugas penginapan.
“Di musola hotel biasanya ada salat jumat, mas,” Jawab beliau.
Agrowisata Amanah semacam penginapan syariah di Karanganyar. Sedari tadi aku melihat seluruh pegawai perempuan yang bertugas menggunakan jilbab. Pun saat aku bersantai di balkon kamar, seorang perempuan berjilbab mengucapkan salam kepadaku.
Aku belum sempat mengabadikan kamar hotel. Sedari tadi lebih asyik melihat pemandangan balkon sembari menunggu waktu salat jumat. Dari kejauhan, suara azan terdengar kencang. Hanya saja suara tersebut bukan dari musola hotel.
Salah satu gedung di Agrowisata Amanah Karanganyar |
Bersama pegawai hotel dan pengunjung muslim yang lainnya, aku menunaikan salat jumat. Sementara rombonganku yang mayoritas perempuan sudah di tempat makan. Makan siangnya tidak di resto, melainkan di dekat kolam ikan.
Sudut-sudut Penginapan Agrowisata Amanah dan Area Mancakrida
Sebagaimana dengan bangunan resort yang lainnya di sini konsepnya adalah beberapa bangunan yang tersebar. Aku sendiri ada di Gedung Anggrek, tempatnya berdekatan dengan musola, restoran, dan akses menuju jembatan swafoto dan rooftop.
Berada di lahan 8 hektare menjadikan Agrowisata Amanah sebagai alternatif dalam acara mancarkrida. Banyak permainan yang disajikan. Beberapa permainan juga sedikit bernama arab; misalnya Perang Badar, entah permainan perang-perangan seperti apa. Aku belum tahu.
Selepas salat jumat dan makan siang, aku mulai menyempatkan berkeliling melihat isi kamar. Kamar cukup luas, terdapat sofa di dalam. Pun dengan fasilitas kamar mandi. Bagian di dalam kamar terdapat dua air mineral, teh dan kopi kemasan, serta pemanas air.
Awalnya kasur yang di kamarku twin bed, karena pindah kamar jadinya double bed. Lengkap dengan empat bantal besar. Dua bantal berwarna putih dan sepasang lagi berwarna ungu. Tembok tidak ada coretan mural. Selimut tidak terlalu tebal.
Kamar tidur menghadap ke arah balkon |
Setiap kamar di Gedung Anggrek mempunyai balkon. Balkon tiap kamar menyatu panjang. Disediakan satu meja serta sepasang kursi kayu tiap kamar. Kita bisa jalan melintasi balkon kamar yang lainnya. Di atas meja terdapat pot bunga kecil sebagai pemanis meja.
Dinding sisi timur yang mengarah ke balkon terbuat dari kaca. Kaca ini transparan, sehingga diberi tambahan tirai untuk menutup. Pintu kaca ini dibuka dengan menggeser. Dari balkon pemandangan area penginapan jelas menyenangkan.
Aku tidak tahu ada berapa gedung di Agrowisata Amanah, hanya saja pemandangan dari Gedung Anggrek menurutku yang paling bagus. Aku langsung menghadap ke arah gunung Lawu. Menjelang sore, cuaca cerah, dan puncak gunung begitu jelas.
Kesalahan terbesarku di sini adalah tidak mengabadikan pemandangan dari balkon. Sedari awal malah asyik melihat kamar dan balkonnya. Jadi yang terabadikan hanya deretan balkon kamar yang menyambung. Kita bisa berinteraksi dengan penghuni kamar yang lainnya.
Deretan meja dan kursi di balkon Agrowisata Amanah Karanganyar |
Waktu mancakrida belum dimulai. Aku beserta rombongan santap siang. Kali ini makan siang berada di bangunan semacam pemancingan. Tidak mewah, hanya lesehan dengan meja panjang kecil. Sementara sisi kanan terdapat kolam ikan.
Konsep makan siang mengingatkanku pada pemancingan-pemancingan di Jogja. Kami disajikan ikan bakar kecap, lengkap dengan lalapannya. Konon Agrowisata Amanah mempunyai tempat sendiri untuk memelihara ikan. Semua ikan yang disajikan adalah milik hotel.
Berbeda halnya dengan sarapan pagi di hari kedua. Sarapan pagi kami di restoran yang lokasinya tepat di seberang gedung Anggrek. Menu yang disajikan juga makanan ala desa, nasi goreng, dan soto. Termasuk tempe goreng yang menggoda.
Menu makan kala sarapan, makan siang, pun dengan makan malam |
Di sini ada empat kolam, salah satu yang paling luas malah berada di depan, berdekatan dengan jalan raya. Kolam renang yang paling asyik berada di bagian belakang penginapan. Di sini tempatnya tanpa ada penyekat, langsung melihat pemandangan alam.
Kolamnya ada dua yang sejajar, salah satunya lebih rendah. Air di kolam jernih dan bersih tanpa kaporit. Lantai kolam renang terasa licin, pastinya di sini airnya jauh lebih dingin, karena berada di tempat dataran tinggi.
Kususuri jalur kecil di area Agrowisata Amanah, rute yang sama sewaku aku menjadi jurufoto rombongan. Ada banyak bangunan semi permanen, termasuk spot foto ala-ala. Semuanya tersebar di beberapa sudut.
Aku tertarik dengan bangunan yang tertutup plastik transparan. Ini adalah tempat budidaya sayuran. Pipa-pipa besar dan panjang berjejeran, semacam tempat hidriponik. Sayang, selama melongkok dari luar, tidak ada petugas yang beraktivitas.
Agrowisata Amanah Karanganyar menanam sayuran sendiri |
Sepertinya Agrowisata Amanah memang tahu dengan keperluan para pengunjung yang hobi berswafoto. Di bangunan antara Lavender dan Anggrek, mereka membuat jembatan yang diperuntukkan para pecinta swafoto. Jembatan tersebut diberi nama “Jembatan Selfie”.
Tidak jauh dari area hidroponik juga ada spot berfoto dengan ruas atas jalan dipasangi topi ala petani yang terbuat dari anyaman bambu. Di dekat kolam renang juga ada spot foto ala-ala bentuk daun waru. Lalu, ban-ban bekas dicat warna-warni di dekat kolam renang.
Kolam renang di Agrowisata Amanah Karanganyar |
Matahari mulai di ufuk barat. Aku mengambil gambar ke arah matahari agar payung-payung yang bergantungan tampak sedikit siluet. Setelah itu aku bergegas menuju jauh ke belakang, ingin memotret lanskap indah yang lainnya di sini.
Hari ini cukup cerah, sinar matahari tidak sesilau saat terik. Jika kulihat lebih lama, sang Baskara masih lama tenggelam. Sinar dengan rona jingga mulai tersebar. Aku bergegas mengabadikan dalam bentuk rekaman.
Tempat ini lengkap rasanya. Saat sore bias menikmati senja dari berbagai tempat. Bisa di belakang seperti yang sekarang aku lakukan, atau memotretnya dari jembatan swafoto di lantai dua. Atau malah dari rooftop.
Kala senja di Agrowisata Amanah Karanganyar |
Puncak gunung Lawu teampak jelas, terkadang kabut menutupi ketika menjelang siang hari. Dari sini, pemandangan alam tersaji lengkap. Selaras dengan konsep penginapan yang terkesan mengutamakan ketenangan dan keasrian.
Tentu aku antusias dengan tempat seperti ini. Jika waktu lebih lama, mungkin aku bisa menjelajah tiap sudut lahan di Agrowisata Amanah Karanganyar. Aku tertarik dengan pengelolaan pupuk kompos, sayuran, dan budidaya ikan sendiri.
Pemandangan Gunung Lawu dari Agrowisata Amanah Karanganyar |
Jarak dari penginapan menuju lokasi sekitar 7 kilometer. Arahnya menuju jalur yang dekat ke Air Terjun Jumog. Lahan stroberi berada di dekat rumah warga, dan memang dikelola bersama warga setempat. Rombongan mulai memetic buah stroberi, aku sendiri bertugas mengabadikan.
Petakan lahan stroberi ini ada di beberapa tempat. Menurut ibu yang menjaga, kemarin sore sudah ada pengunjung dari penginapan yang memetik. Jadi kami harus memilih buah mana yang sudah siap dipetik menggunakan gunting.
Usai mendapatkan buahnya, semua dikemas menjadi satu bungkus. Pembayaran petik buah langsung ke kasir yang ada di penginapan. Informasi dari ibu yang menjaga, satu bungkus stroberi kisaran harganya 20.000 rupiah.
Aktivitas memetik Stroberi di lahan milik Agrowisata Amanah Karanganyar |
Aku sendiri cukup menikmati waktu di penginapan. Menyempatkan menjelajah tiap sudut lahan agrowisata, berenang, ikut mancakrida, dan menikmati waktu senja. Untuk makanannya, aku cukup cocok dengan menu yang disajikan.
Sedikit kekurangannya memang terkait jaringan internet. Bagi yang membutuhkan, kadang aera-area tertentu tidak terjangkau. Selain itu mungkin lebih pada kebersihan kamar. Mungkin dari pihak yang membersihkan jauh lebih telaten dalam membersihkan kamar. Terlepas dari itu semua, aku cukup nyaman di sini. *Agrowisata Amanah Karanganyar; 06-07 September 2019.
weleh murah stroberine..
BalasHapusPemandangannya bagus euy dari kolam renangnya
Aku malah gak tahu harga stroberi sebungkus itu kalau di toko buah berapa ahahhahaha.
HapusLokasinya kalau untuk outbond pas banget mas
Kayaknya pernah baca juga postingan temen yang menjadikan tempat ini sebagai lokasi outbond kantornya tahun lalu.
BalasHapusKalau untuk outbond kantor memang cocok tempatnya hahahaah
Hapuswah bagus tempat,, untuk murah ga biayanya...
BalasHapusSilakan cek sendiri di berbagai aplikasi
Hapusduh kl liat tanaman hidroponik makin pengin nyoba bikin sendiri, huhuhu
BalasHapuskl ke karanganyar tak nyoba penginapan argowisata amanah ah
Jangan dolan sendiri, ntar kamu masuk angin
HapusWah mas, ini cocok banget buat staycation! Suasananya tenang dan hawanya sejuk juga, kan? Senang bisa memandang Gunung Lawu dalam ketentraman.
BalasHapusAku suka kamarnya. Walaupun sederhana, tapi rapi, bersih, dan yang paling utama adalah akses cahaya alami. Ada kenikmatan tersendiri saat bisa sarapan di hotel namun dengan sajian kearifan lokal. Banyak spot instagrammable, ya! Suka banget sama area bawah payung dan kolam renang. Btw, "mancakrida" itu maksudnya famtrip?
Cocok buat bersantai emang kok. Menyenangkan pokoknya.
HapusMancakrida itu outbond
kayaknya banyak juga kamar2 ya .... berarti kalau weekend banyak pengunjungnya. Memang tempatnya asyik untuk bersantai
BalasHapusBenar kang, satu baris ada sekitar 7 kamar. Tingkat 3 kalau tidak salah. Tempatnya asyik untuk outbond
Hapus