Peran Penting Transportasi Menuju Karimunjawa Guna Menarik Kunjungan Wisatawan - Nasirullah Sitam

Peran Penting Transportasi Menuju Karimunjawa Guna Menarik Kunjungan Wisatawan

Share This
Pelabuhan Pantai Kartini Jepara
Ombak kecil mengempas di bibir pantai. Sepanjang mata memandang hanya hamparan laut luas. Di sudut-sudut tertentu daratan tersebar dalam bentuk pulau-pulau kecil yang mengelilingi pulau besar di Kepulauan Karimunjawa. Gugusan pulau yang mulai menarik wisatawan berkunjung lebih dari satu dasawarsa. 

Sedari dulu Karimunjawa sejatinya sudah memesona. Keindahan alam bawah laut menjadi potensi besar. Hanya saja, minimnya transportasi yang membuat pulau ini belum bisa memperlihatkan potensi alam secara maksimal. 

“Sebenarnya Karimunjawa itu indah, tapi transportasi penyeberangannya belum maksimal,” Begitulah obrolan para masyarakat Karimunjawa beberapa tahun lampau. Saat itu, Karimunjawa belum banyak dikenal para pelancong. 

Pun dengan perekonomian masyarakat setempat. Sebelum ada kapal yang mengangkut sembako secara rutin, mata pencaharian masyarakat di Karimunjawa sebagian besar adalah nelayan. Ada juga yang bekerja di kota-kota besar atau malah menjadi TKI di negara tetangga. 
Sunset di salah satu pantai di Karimunjawa
Sunset di salah satu pantai di Karimunjawa
Meski berada di Kabupaten Jepara, sembako di Kepulauan Karimunjawa pun termasuk mahal. Sulitnya mendapatkan saluran sembako dan menggantungkan diri dari daratan menjadi masalah tersendiri. Jangan kaget jika harga sembako di Karimunjawa berbeda jauh dengan di daratan sebelum tahun 2000. 

Tahun silih berganti, kapal penyeberangan pun turut menjadi bagian cerita. Penyeberangan panjang dari Karimunjawa ke Jepara penuh cerita. Larasati, Tongkol, Kota Ukir, Edison, hingga Kapal Muria. Itu adalah nama-nama kapal yang pernah rutin memberikan pelayanan penyeberangan Jepara – Karimunjawa. 

Era berubah sejak KMP Muria rutin menyeberang antara tahun 1997-1998, seminggu datang dua kali tiap hari Rabu dan Sabtu ke Karimunjawa, serta Senin dan Kamis ke Jepara. Penyeberangan cukup dengan waktu tujuh jam. Sebelumnya, butuh waktu jauh lebih lama saat menyeberang di utara Laut Jawa. 

Kini, KMP Muria sudah tidak berlayar. Penggantinya KMP Siginjai jauh lebih cepat. Kapal yang beroperasi penyeberangan Jepara – Karimunjawa sejak tahun 2014 ini menempuh waktu 5 jam. Lebih cepat dua jam dari kapal sebelumnya. Tentu ini menjadi kabar bahagia bagi masyarakat kepulauan Karimunjawa. 

Tepat lima tahun sudah berlangsung, peran vital KMP Siginjai sebagai transportasi utama yang menyalurkan sembako dan pengunjung wisatawan ke Karimunjawa beroperasi. Kurun waktu tersebut, puluhan ribu wisatawan silih berganti datang dan pergi. Geliat pariwisata mulai menanjak, dan perekonomian menjadi lebih baik. 

***** 

Masih subuh, aktivitas di Pelabuhan Kartini Jepara sudah sibuk. Hilir-mudik mobil pengangkut sembako menurunkan barang bawaannya. Lalu para pekerja mengangkat sembako tersebut ke dalam kapal. Rutinitas seperti ini selalu terlihat saat KMP Siginjai hendak menyeberang ke Karimunjawa. 
Transportasi kapal laut untuk pengiriman sembako ke Karimunjawa
Transportasi kapal laut untuk pengiriman sembako ke Karimunjawa
Meski KMP Siginjai bukan satu-satunya kapal penyeberangan ke Karimunjawa. Tetap saja kedatangannya sangat diharapkan masyarakat Karimunjawa. Dari kapal ini, sembako, material bangunan, dan yang lainnya dikirimkan ke Karimunjawa. 

Para pedagang yang berasal dari Karimunjawa membeli banyak barang berupa sembako, material, dan apapun yang dibutuhkan oleh masyarakat Karimunjawa. Mereka yang kemudian nanti menjual sembako untuk warga lokal. 

Inilah pentingnya kapal sebagai transportasi utama bagi masyarakat yang ada di kepulauan. Kinerja dari Kementerian Perhubungan menjadi tonggak majunya perekonomian masyarakat yang berada jauh dari jangkauan. 

Sembako-sembako diantar menggunakan kapal yang berukuran besar, lantas dinantikan masyarakat setempat. Terlebih, Karimunjawa mempunyai ketergantungan dengan pemasok sembako dari Jepara. Jika musim ombak besar, acapkali sembako tersendat dan ada bantuan dari kapal yang lebih besar lagi dalam mengirimkan logistik. 

Adanya kapal penyeberangan juga membantu pengusaha lokal di Karimunjawa untuk meningkatkan perekonomiannya. Para pengusaha kecil yang bergelut dalam bidang perikanan misalnya. Hasil laut yang melimpah dapat tersalurkan ke luar Karimunjawa dengan mudah. 

Sebagai contoh di Dusun Alang-alang. Pengusaha ikan teri yang menampung hasil laut para nelayan tidak memikirkan lagi bagaimana mereka mengirimkan stok ikan teri ke Jepara dan sekitarnya. Selepas proses pengeringan dan dalam kemasan, ikan-ikan tersebut dapat dikirimkan dengan menggunakan kapal laut. 
Warga di dusun Alang-alang menjemur ikan teri
Warga di dusun Alang-alang menjemur ikan teri
Pun dengan pedagang kecil yang ada di Karimunjawa. Mereka menjadikan kapal laut sebagai fasilitas yang paling vital untuk menghidupinya. Setiap kapal berlayar atau tiba di Karimunjawa, tidak sedikit barang yang disertakan ataupun diambil. Mereka benar-benar terbantu dengan adanya kapal besar. 

Kementerian Perhubungan bersama dinas yang terkait peka dengan pentingnya transportasi untuk kemajuan suatu tempat secara merata. Khususnya daerah yang mempunyai potensi wisata seperti Karimunjawa. Kini, mereka bersolek membangun infrastuktur yang lebih memadai. 

Transportasi laut dan udara menjadi sarana yang bisa menjangkau untuk menuju Karimunjawa. Ini yang menjadi salah satu alasan Kementerian Perhubungan beserta dinas terkait saling bersinergi dalam memberikan layanan. 

Para pelancong yang ingin ke Karimunjawa, mereka bisa menggunakan opsi kapal cepat ataupun kapal biasa. Sudah ada beberapa kapal cepat yang mempunyai jadwal tetap menuju Karimunjawa. Baik dari Jepara maupun Semarang. 

Kapal cepat ini menjadi salah satu transportasi yang paling digemari wisatawan. Jarak tembuh hanya dua jam dari Jepara menjadi alasannya. Tiap tahun, kunjungan wisatawan ke Karimunjawa makin meningkat. Membuat Karimunjawa makin dikenal serta salah satu destinasi andalan di Jawa Tengah. 
Kapal cepat Express Bahari tertambat di Pelabuhan Jepara
Kapal cepat Express Bahari tertambat di Pelabuhan Jepara
Selain kapal cepat, ada juga kapal Pelni yang mengunjungi Karimunjawa. Hingga saat ini, kapal Pelni tidak sandar di pelabuhan. Kapal tersebut berhenti di laut lepas dan penumpang dijemput menggunakan kapal-kapal nelayan. 

Untuk itu, semua instansi yang berkaitan dengan fasilitas dan transportasi di beberapa tahun terakhir memugar dan melakukan perpanjangan pelabuhan Legon Bajak yang berada di desa Kemujan. Tentu juga dilengkapi dengan fasilitas pendukungnya. 

Harapan ke depannya, Kapal Pelni bisa langsung sandar di Pelabuhan Legon Bajak. Sehingga kunjungan wisatawan ke Karimunjawa makin melejit. Jika memang pelabuhan Legon Bajak ini sudah beroperasi, pemerataan perekonomian masyarakat Karimunjawa makin tersebar dan merata. 
Pelabuhan Legon Bajak yang siap menyambut kapal besar sandar
Pelabuhan Legon Bajak yang siap menyambut kapal besar sandar
Pengembangan fasilitas transportasi udara juga diperhatikan dalam kurun waktu lima tahun terakhir. Sedari tahun 1991-an, sebuah bandara dibangun di Karimunjawa. Lokasinya di Desa Kemujan. Sempat hanya penerbangan pesawat kecil, kini pesawat komersil sudah mendarat di Karimunjawa. 

Tiap satu pekan, terdapat penerbangan dari Semarang-Karimunjawa PP pada hari Jumat, Minggu, dan Senin. Sementara satu maskapai penerbangan dari Surabaya setiap hari Kamis dalam satu pekan. Ini juga menjadi kabar baik bagi wisatawan yang ingin berkunjung ke Karimunjawa. 

Hingga sekarang, bandara Dewadaru di Karimunjawa masih tetap berlanjut pengerjaannya. Proses perpanjangan landasan pacu menjadi pekerjaan kementerian terkait. Semuanya juga demi kelaikan transportasi udara yang mungkin lebih besar. 

Bisa dibayangkan bagaimana jika bandar udara Karimunjawa ini sudah bisa didarati pesawat yang lebih besar. Bukan mustahil nantinya banyak penerbangan domestik yang mengincar untuk membuat rute ke Karimunjawa. 
Bandara Dewadaru Karimunjawa terus berbenah
Bandara Dewadaru Karimunjawa terus berbenah
Melihat bandara Dewadaru Karimunjawa dari jendela pesawat
Melihat bandara Dewadaru Karimunjawa dari jendela pesawat
Makin banyak transportasi yang dapat mengantarkan wisatawan ke Karimunjawa dari berbagai tempat. Ini bisa dimanfaatkan masyarakat sekitar untuk menyambut kedatangan pengunjung dengan menguatkan sumber daya manusia dan fasilitas seperti penginapan dan yang lainnya. 

Untuk merealisasikan satu tempat menjadi merata pembangunannya, memang ada banyak pihak yang dirangkul. Seperti di Karimunjawa, khususnya Kemujan dan sekitarnya. Fasilitas pendukung seperti jalan bagus, listrik merata, BBM tercukupi dan yang lainnya sangat ketara di lima tahun terakhir. 

Kini, Karimunjawa sudah dikenal para pelancong. Tidak sedikit dari wisatawan yang ingin kembali berkunjung ke Karimunjawa untuk melihat keindahan alamnya atau berinteraksi dengan masyarakatnya. Ditilik dari kunjungan wisatawan Kabupaten Jepara tahun 2016; Karimunjawa menjadi salah satu tempat yang paling banyak dikunjungi hingga sekarang. 

Para wisatawan tidak lagi kebingungan jika ingin ke Karimunjawa. Transportasi sudah ada dengan opsi melalui laut ataupun udara. Sumber daya manusia di Karimunjawa juga sudah siap menyambut tamu dalam jumlah yang besar. 
Kapal-kapal yang mengantarkan wisatawan untuk menikmati keindahan bawah laut Karimunjawa
Kapal-kapal yang mengantarkan wisatawan untuk menikmati keindahan bawah laut Karimunjawa
Salah satu wisatawan manca yang menikmati waktu di Karimunjawa
Salah satu wisatawan manca yang menikmati waktu di Karimunjawa
Perekonomian masyarakat juga beranjak naik. Pedagang makanan, souvenir, penginapan, hingga sewa kapal pun meningkat. Benar adanya, jika sebuah destinasi wisata ingin cepat berkembang, harus ada fasilitas dari negara yang mumpuni dalam bentuk layanan transportasi. 

***** 

Jika di masa kecil, aku menatap laut sambil membayangkan pantai-pantai di Karimunjawa dikenal oleh orang luar. Kini, semuanya sudah sesuai dengan anganan masa kecil. Potensi wisata Karimunjawa menggeliat, pun dengan perekonomian masyarakatnya. 

Sekarang masyarakat Karimunjawa sudah mulai menggeluti dunia wisata. Mereka bahu-membahu memberikan pelayanan maksimal kepada wisatawan. Bagi yang tidak berkecimpung di pariwisata, mereka tetap menyambut sumringah dengan berjualan. 

Semakin banyak wisatawan yang datang, kebutuhan seperti makanan dan penginapan sangat diperlukan. Masyarakat Karimunjawa paham dengan peluang ini. hingga sekarang, perekonomian maju selaras dengan kunjungan wisatawan meningkat. 
Aku menyempatkan waktu mencari ide di tepian pantai di Karimunjawa
Aku menyempatkan waktu mencari ide di tepian pantai di Karimunjawa
Tentu saja semua itu juga tidak lepas dari adanya transportasi laut dan udara yang dibangun pemerintah melalui Kementerian Perhubungan bersama instansi-instansi yang terkait. Harapannya di tahun-tahun mendatang, kinerjanya lebih baik lagi dan berinovasi. Terima kasih kami (masyarakat Karimunjawa) untuk pemerintah atas semuanya.

Berikut di bawah, aku sertakan vlog sewaktu pulang ke Karimunjawa menaiki transportasi laut ataupun transportasi udara. Ini membuktikan pentingnya transportasi guna menunjang faktor pariwisata di daerah tertentu. Seperti halnya di Karimunjawa.

Adapun vlog yang aku buat ini sudah terunggah di youtube awal tahun 2019 dan akhir 2018. Sengaja aku unggah bertujuan untuk mengabarkan jika transportasi ke Karimunjawa sudah jauh lebih baik dan banyak dibanding beberapa tahun yang lalu.

Vlog Naik Transportasi Laut Jepara - Karimunjawa


Vlog Naik Transportasi Udara Bandara Ahmad Yani - Bandara Dewadaru

20 komentar:

  1. pingin banget ke karimun jawa belum kesampaian bang. pas di karimun jawa aku nginep di tempat bang nasir ya.. :D

    BalasHapus
    Balasan
    1. Silakan agendakan ke Karimunjawa, di sana ada banyak tempat menginap.

      Hapus
  2. dulu pas masih di Lombok, aku ama temen temen udah bikin rencana roadtrip ke karimunjawa
    tapi sayang sekali gagal.
    gara gara dulu kita minim info mengenai transport dari pelabuhan ke karimunjawa, ragu ragu, akhirnya gak jadi, heuheuheu

    BalasHapus
    Balasan
    1. Sekarang pilihan kapal banyak, mas. Aman pokoknya.
      Jadwal penyeberangannya juga sudah ada. Tinggal kita sesuaikan dengan waktu berlibur hehehehhe

      Hapus
  3. Aku juga pengen ke karimunjawa cuma masih bingung transportasinya ehe moga makin banyak pilihannya yah :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Kalau waktunya santai bisa naik kapal Siginjai. Kalau misalkan pengen cepat dan tidak mau antre beli tiket, tinggal pesan tiket pesawat hehehehehe

      Hapus
  4. Enak banget, naik kapal Siginjai sambil patah hati.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Menepi di dermaga kayu sambil nangis ya ahhahahaha. Gusti akakkakakka

      Hapus
  5. Aku bingung, kenapa artikel seserius ini ditandai di kategori cerpen ya

    BalasHapus
    Balasan
    1. Sewaktu menulis ini sebenarnya tebersit bagaimana kalau aku buat semacam cerpen saja, biar lebih santai. Tapi kok tetap saja agak berbeda ahahahah. Kudu diasah lagi cara penulisanku :-D

      Hapus
  6. akses ke karimun jawa semakin mudah .... otomatis makin banyak wisatawan datang dan menaikkan perekonomian warga disana .... hmmm saya dari dulu pengen kesini belum juga kesampaian :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Semoga bisa ke sini kang. Naik kapal dan bawa sepeda lipat bisa loh ahhaahahaha

      Hapus
  7. Aku aja belum pernah ke Karimunjawa lho, mas. Sangat berharap ke depannya ada penerbangan ke Karimunjawa dari Bandung. Buat aku yang hanya ingin menjadikan Karimunjawa sebagai weekend getaway, yang penting bisa cepet sampai sana :D

    BalasHapus
    Balasan
    1. Kalau dari Bandung mungkin agak kurang potensi, mas.
      Tapi kalau dari Jakarta - Semarang - Karimunjawa, sepertinya lebih realistis untuk menggaet wisatawan

      Hapus
  8. Ya ampun, saya yang tinggal di Pati aja belum pernah ke Karimun saking malasnya karena mengira transportasinya rada susah kesana, apalagi kalau musim badai.

    Padahal Kementrian Perhubungan sudah mengakomodir fasilitas yang sangat mumpuni dan nyaman yaa..

    btw, waktu terbaik untuk menugunjungi Karimun Jawa itu sebaiknya bulan apa ya??

    BalasHapus
    Balasan
    1. Nggak apa-apa mbak, penting sudah ada niat saja lebih dahulu.
      Aku merekomendasikan bulan April sih, lebih tenang

      Hapus
  9. Begitulah, pentingnya transportasi utamanya buat daerah kepulauan
    Tanpa transportasi, banyak sektor yang terganggu. Kasihan warga, kebutuhan pokoknya jadi mahal, hasil laut pun bisa terbuang percuma tidak bisa dijual.

    Mudah-mudahan perbaikan transportasi ini bisa membuat Karimun Jawa semakin baik ke depannya. Baik itu di sektor pariwisata maupun sektor-sektor lainnya.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Harapannya seperti itu daeng. Ketika sarana dan prasarana sudah ada dan bekerja dengan baik. Biasanya aspek-aspek yang lainnya juga lebih cepat berkembang

      Hapus
  10. Uwww jd pengin guling2 di karimunjawa lagi, Mas.. Wkwkwk
    Kl ke sana pengen nyoba naik pesawat ah, biar nggak mabok laut lagi🙈
    Seneng bacanya, udah banyak kemajuan transportasi menuju Karimunjawa

    BalasHapus
    Balasan
    1. Jangan cuma wacana kalau ke sini, masa sudah ada pesawat masih saja bingung hahahahahh

      Hapus

Pages