Setiap perjalanan itu untuk diingat, ditulis, diceritakan, dan dibagikan. Itulah yang menjadi modal awal aku menggeluti dunia tulis menulis melalui blog. Mulai dari menulis harian tanpa terkonsep, menceritakan rutinitas bersepeda, dan yang lainnya.
Hingga saat ini, tulisan yang ada di blogku cenderung banyak terkait travelling. Perjalanannya memang belum jauh. Terkesan lebih banyak di Jogja dan sekitarnya. Namun, aku menjadikan konten-konten tersebut berusaha menarik minat pembaca.
Kita tahu, kurun lima tahun terakhir, banyak orang yang menyematkan dirinya sebagai travel blogger. Berusaha menulis banyak cerita perjalanan, hingga menyebarkan di tiap media sosial yang dimiliki. Namun, konsistensi dalam menghasilkan tulisan menjadi ujian tersendiri.
Menjadikan kegemaran sebagai suatu profesi bukanlah hal yang mustahil untuk dilakukan. Bagi kalian yang gemar travelling, sangat mungkin untuk menjadikannya sebagai suatu rutinitas yang menghasilkan.
Terlebih dengan majunya teknologi saat ini, kalian bisa memulai profesi sebagai travel blogger dengan hosting murah gratis domain dan mendapatkan uang dari blog. Sebelumnya, kalian harus mempunyai kanal untuk menuangkan tulisan tersebut.
Sudah banyak orang yang membuktikan bahwa menjadi travel blogger adalah salah satu jalan karir yang tepat untuk mereka yang hobi plesiran. Berawal dengan cara membuat blog di Blogger ataupun CMS (Content Management System) lain seperti WordPress.
Dari sini kalian bisa mulai menghasilkan konten yang banyak, mengelolanya menjadi hal yang menarik, hingga pada akhirnya mendulang banyak traffic dari konten yang sudah kalian buat. Memang butuh proses, tapi itulah tantangannya.
Memang benar, menjadi travel blogger bisa jadi solusi bagi kalian yang ingin bekerja sambil jalan-jalan. Namun, hanya dengan membuat blog saja belum cukup untuk bisa mendapatkan penghasilan dan membuat orang mengenal kalian sebagai travel blogger.
Makin banyaknya orang dengan profesi yang sama, perlu strategi khusus agar kalian bisa menjadi travel blogger yang dikenal. Lalu, apa saja cara yang bisa kalian lakukan untuk mewujudkan mimpi sebagai travel blogger?
Mencari ide tulisan di salah satu kedai kopi |
Perbanyak traffic kunjungan dengan SEO
Ada banyak cara untuk mendapatkan uang dari blog. Kalian bisa mengelola blog untuk mendulang komisi melalui iklan yang dipasang di halaman blog seperti AdSense dari Google. Atau kalian juga dapat mengelola konten blog untuk kebutuhan marketing dan memberikan kesempatan bagi para pemilik website lain untuk melakukan content placement.
Jika kalian ingin memanfaatkan AdSense untuk mendapatkan keuntungan dari blog, setidaknya kunjungan blog tersebut puluhan ribu pengunjung setiap bulannya. Walaupun mungkin kalian sudah bisa memasang AdSense tanpa jumlah pengunjung yang tidak seberapa, namun idealnya tetap perlu lebih banyak visitor untuk menghasilkan lebih banyak uang dari iklan yang dipasang.
Maka dari itu, kalian harus mengoptimasi konten yang di blog dengan Search Engine Optimization (SEO). Optimasi ini penting untuk dilakukan agar konten-konten yang ada di dalamnya bisa lebih mudah terindex oleh Google dengan kata kunci populer yang sering dicari.
Dengan begitu, akan lebih banyak orang yang berkunjung ke blog kalian melalui mesin pencarian. Memang sebenarnya konten adalah kunci utama dalam suatu blog. Tapi, kita harus ingat jika setiap konten butuh dioptimasi agar lebih baik.
Gunakan gaya bahasa unik milik sendiri
Ada banyak blogger di luar sana yang sudah sukses mendapatkan uang dari internet. Begitu juga para blogger dengan niche travel. Banyak di antara mereka yang sudah berhasil melakukan kerjasama dengan berbagai hotel hingga destinasi wisata terkenal melalui blog yang dikelolanya. Salah satu aspek yang menjadi daya tarik mereka adalah gaya bahasa.
Kalian tidak perlu menjadi blogger dengan tulisan yang memenangkan penghargaan tertentu untuk bisa bekerja sama dengan brand ternama. Aspek yang harus diutamakan adalah ciri khas tulisan pada tiap tulisan. Ciri khas ini bisa terlihat dari gaya bahasa yang digunakan maupun sudut pandang yang kalian suguhkan.
Seperti yang pada umumnya orang lain lakukan ketika menulis suatu cerita. Biasanya mereka terinspirasi dari tulisan-tulisan yang pernah dibacanya. Setelah itu kalian sendiri mengembangkan alur cerita dengan cara sendiri.
Baca juga: Pantai Tongaci dan Tempat Penangkaran Penyu di Bangka
Berlibur ke Belitung untuk mencari konten blog |
Jika kalian menulis untuk segmen yang ditujukan kepada generasi millenial, kalian bisa menggunakan gaya bahasa yang lebih luwes dan tidak formal. Namun apabila tulisan mengenai parenting yang ditujukan bagi mereka yang berusia dewasa dan sudah berkeluarga, sebaiknya gunakan gaya bahasa yang lebih formal dan sopan.
Walau begitu, jangan sampai tulisan terkesan kaku. Tidak ada salahnya untuk memberikan selingan berupa humor receh atau istilah-istilah slang di dalamnya. Jangan terlalu memaksakan gaya bahasa yang tidak sesuai dengan diri kalian karena nantinya blog tersebut akan dikenal lebih banyak orang sebagai representasi dari diri kalian sendiri.
Konsisten menulis secara reguler
Mari berpikir realistis, apakah dengan sekadar menulis, kalian bisa langsung mendapatkan uang dari blog? Tidak secepat itu. Ada banyak hal yang perlu diusahakan hingga akhirnya blog tersebut dapat menghasilkan. Hal ini juga berlaku untuk para travel blogger.
Untuk para travel blogger, mereka harus bekerja “ekstra” karena pekerjaannya tidak hanya jalan-jalan saja, tapi juga merekam pengalaman mereka dan menyampaikannya kembali lewat tulisan. Sehingga, fasih dalam menulis adalah suatu kewajiban yang tidak bisa ditawar.
Melatih kemampuan menulis pun harus rutin dilakukan agar kalian semakin lihai dalam merangkai kata. Pun dengan memosting tulisan di blog. Lebih baik tulisan tersebut secara berkala penerbitannya. Sehingga terjadwal dengan baik di tiap bulannya.
Ajak teman untuk menulis guest post
Semua pekerjaan pasti memiliki titik jenuhnya, termasuk profesi sebagai travel blogger. Kalian bisa saja mengalami writer’s block dan tidak memiliki variasi ide yang menarik untuk ditulis di blog. Bisa jadi karena Anda belum mempunyai waktu untuk mencari konten tulisan, sehingga tidak tergerak untuk mulai menulis kembali. Sayang sekali, kan?
Apabila hal ini terjadi, ada cara yang bisa dilakukan untuk mengakalinya. Salah satu langkah yang bisa dimanfaatkan adalah dengan mengajak sesama teman blogger untuk menjadi “penulis tamu” dengan menulis guest post di blog kalian. Sebagai imbalannya, kalian bisa memberikan backlink ke blog mereka.
Konsep guest post ini tidak hanya berlaku bagi sesama blogger saja. Kalian juga bisa mengajak teman yang ingin memperbanyak portofolio tulisan dengan menjadi kontributor di blog kalian. Sistem publikasi dan reward yang diberikan pun bisa langsung dinegosiasikan sejak awal agar nantinya konten di blog bisa diperbarui secara rutin.
Manjakan pembaca dengan foto dan video yang menarik
Kemampuan untuk menulis menjadi aspek yang mutlak dimiliki seorang blogger. Namun, kekuatan suatu blog tidak hanya bergantung pada tulisan saja. Sebagai blogger, kalian bisa menambahkan konten lain berupa video maupun foto yang bisa menambah daya tarik tulisan.
Tanpa adanya dokumentasi tambahan tersebut, tulisan akan terasa kosong. Ketika kalian mengandalkan video dan foto, para pembaca akan merasa dimanjakan secara visual. Selain itu, tren konsumsi konten masyarakat saat ini juga cenderung kepada konten audio visual. Itu mengapa jenis konten seperti podcast dan vlog mulai digemari para millenial. Tentu kombinasi tulisan, foto, dan video menjadi daya tarik tersendiri.
*****
Iming-iming kesuksesan sebagai travel blogger bukan suatu hal yang mustahil untuk dicapai. Namun, ada banyak usaha yang perlu dilakukan untuk mendapatkannya. Minimal dengan melakukan lima cara di atas, kalian bisa mulai mengelola konten blog dan menjadikannya portofolio untuk mendapatkan project yang menghasilkan.
Pada dasarnya semua kembali kepada diri kita masing-masing. Ketika komitmen dalam membuat blog, berusaha mengenalkan destinasi ke khalayak umum melalui tulisan, foto, ataupun video, serta konsisten pada jalurnya, mimpi tersebut pasti terwujud.
Trimaaksih mas. Menarik sekali pekerjaan seperti travel blogger ini. Semoga saya bisa mengikuti jejak seperti mas
BalasHapusSaya juga menjadi bloger sabagai sambilan. Tapi cukup banyak juga mendapatkan rezeki dari sambilan tersebut.
Hapuswuih mantap...
BalasHapusajarin SEO donk kakak :)
Hehehhehe, bukannya kamu yang lebih jago mas :-D
Hapuside guest post mantap mas, saya coba terapkan pada blog saya deh
BalasHapusBenar bang, bisa nambah backlink untuk kawan. Dan bagus juga untuk blog kita
HapusDi antara semua itu, yang paling susah adalah konsistensi. Benar-benar hanya waktu yang membuktikan seseorang itu blogger atau bukan.
BalasHapusMemang sih, konsistensi dalam menulis benar-benar diuji kalau kita ngeblog
Hapuswah tulisan yang menarik nih .... banyak sekali ilmu dan tips practical.
BalasHapussemangat dan konsistensi termasuk faktor yang sulit ... hehehe .... apalagi jika sudah lama tapi tidak bisa menghasilkan uang ....
salam sukses
Hehehehe, semoga nanti menghasilkan, kang. Saya juga menghasilkan kalau sekadar untuk mengopi tiap bulan :-)
HapusBaru banget mau mulai nih, mas. sudah lumayan jalan tapi sayang banget ga dituliskan.. makasih inspirasinya :)
BalasHapusJangan patah semangat jika baru mu;ai. Ayo tetap menulis meski target sebulan sekali ahahhaha
HapusTravelBlog saya yg udah berpenghasilan pun sekarang jadi total bener-bener engga ada penghasilan dari blog, sebab nya konsistensi menulis scara reguler susah ( apalagi yang nge-blog ini masih sekedar sampingan hobi aja ), kedua gara2 virus corona akibat nya visitor yg mencari informasi tentang travelling jadi berkurang drastis :))
BalasHapusDua bulan terakhir ini memang kunjungan blog menurun drastis. Ini menjadi ujian bagi kita untuk tetap berusaha produktif menulis
HapusSaya pengen banget bisa nulis konsisten dulu sebelum jadi travel Blogger, makanya sekarang saya memaksakan untuk rajin menulis.
BalasHapusKonsisten dalam menulis memang paling penting ketika kita terjun ke dunia blogger. Semangat menulisnya
Hapus