Gocapan Nasi Bebek Selera Rakyat Seyegan - Nasirullah Sitam

Gocapan Nasi Bebek Selera Rakyat Seyegan

Share This
Kuliner Nasi Bebek Selera Rakyat Seyegan
Kuliner Nasi Bebek Selera Rakyat Seyegan
Seminggu sebelumnya, rencana gowes cari sarapan di Nasi Bebek Selera Rakyat Seyegan tertunda. Pada akhirnya minggu ini terealisasikan. Ardian mengajak kuliner di warung legenda dengan harga yang murah.

Sabtu pagi, mendung hitam menggelayut, sehingga membuat aku sedikit berpikir apakah nanti hujan atau tidak. Tentu doa yang tebersit jangan hujan dulu. Biarkan kami menikmati waktu bersepeda, kulineran, sampai tempat masing-masing, baru hujan.

Tugu Jogja tetap menjadi daya tarik pesepeda meski ditutup pagar. Di jalan, aku bertemu dengan Yugo. Kami sedikit ke selatan, lalu duduk santai menunggu Ardian. Tak hanya bertiga, kali ini mas Aan pun bergabung.

Lengkap sudah, perjalanan dilanjutkan menuju ring road Demak Ijo. Belok kanan, dan menyusuri Selokan Mataram. Sepanjang perjalanan bertemu dengan rombongan sepeda. Mendekati Seyegan, laju sepeda melambat.

Rombongan kecil di depanku adalah grup dari Yoga Pino. Youtuber pesepeda di Jogja, terkadang muncul bersamaan dengan Doni Adhika. Pun bertemu dengan Komunitas Sepeda Dahon Jogja. Aku pernah berbarengan mereka waktu ke Heha Sky View Jogja.
Pesepeda di sekitaran Seyegan
Pesepeda di sekitaran Seyegan
Warung Nasi Bebek Selera Rakyat sudah ramai pembeli. Beberapa motor terparkir, di bagian depan tampak orang-orang sedang antre mendapatkan pelayanan. Destinasi kuliner ini berlokasi di Kregolan, Margomulyo, Seyegan.

Untuk lebih mudah mencari, warung nasi bebek ini tidak jauh dari pertigaan Polsek Seyegan. Karena memang lokasinya berada di jalan Tempel – Seyegan. Warung Nasi Bebek Selera Rakyat ini nampak mencolok karena ramai.

Ardian sendiri merekomendasikan tempat ini karena pernah sarapan di sini. Saat itu dia blusukan sendiri naik sepeda untuk mencapai fondo. Lalu dia tertarik sarapan di warung ini, dan etrnyata cocok. Sehingga mengajak kami untuk gocapan.

Tembok di teras kurang dari satu meter berwarna hijau. Berkombinasi dengan dinding rumah hijau-kuning. Spanduk besar bertuliskan “Nasi Bebek Selera Rakyat Seyegan”. Sepertinya warung ini menjadi favorit warga sekitar.

Para pengunjung sudah ada yang makan di tempat. Tidak sedikit pula yang membungkus makanan. Kami datang pukul 07.06 WIB, nyatanya sudah ramai yang membeli. Dari informasi yang kudapatkan, warung ini buka pada pukul 06.00 – 10.00 WIB.
Warung Legenda Nasi Bebek Selera Rakyat Seyegan
Warung Legenda Nasi Bebek Selera Rakyat Seyegan
Bahkan beberapa orang mengatakan biasanya pukul 09.00 WIB sudah tutup. Pantas saja Ardian mengajak kami ke sini lebih pagi. Jika informasi di Google Maps, warung bebek Seyegan ini tutup tiap hari minggu.

Dua orang perempuan dan lelaki silih berganti melayani pembeli. Beliau cekatan mengambil lauk sesuai permintaan pembeli. Dua jendela besar menjadi pemisah antara pembeli yang makan di tempat dengan dibungkus.

Ibunya tampak lebih cekatan. Sedangkan bapak kadang harus mengarahkan salah satu perempuan lebih muda untuk dibuatkan pesanan minuman. Bapak itu juga mencatat pesanan yang makan di tempat agar mudah saat pembayaran.

Silih berganti para pengunjung. Satu pulang, lalu ada yang datang. Sepertinya memang banyak masyarakat sekitar yang memesan lauk di sini. Rata-rata pembeli adalah warga sekitar, hanya beberapa yang semacam wisatawan.

Pun dengan pesepeda, selain rombonganku berempat, ada juga rombongan pesepeda bersama keluarganya sarapan di sini. Ketiga temanku sudah memesan makanan. Aku sendiri masik asyik memotret dan mengambil rekaman vlog.
Pembeli banyak yang antre waktu pagi
Pembeli banyak yang antre waktu pagi
“Iya? Dada?” Bapak yang melayani pembelian sedikit kewalahan.

“Paha, pak,” Celetuk pembeli.

Beliau langsung mengambil paha bebek yang ada di wadah besar. Dipindahkan ke kertas pembungkus, sedikit diberi kuah santan, lalu dibungkus dengan rapi. Secara bergantian, bapak dan ibu melayani tiap pembeli.

Potongan bebek sudah menumpuk di wadah besar. Penjual mengambil lauk sesuai pesanan pembeli. Tidak ketinggalan sayuran, hanya ada dua atau tiga jenis sayuran sebagai pelengkap. Salah satu sayuran yang disuguhkan adalah buntil. Sayuran yang kudapatkan waktu kuliner Mangut Bu Sriwanto.

Sarapan bebek di Jogja termasuk langka. Di Seyegan ini mungkin salah satu yang paling terkenal. Olahan bebek opor bacem menjadi satu-satunya menu andalan. Rasanya gurih, sedikit rasa manis menjadi penyedap. Untuk lidahku, sarapan ini cocok.
Menu utama di sini adalah bebek bacem
Menu utama di sini adalah bebek bacem
Di ruangan dalam, ada lima meja yang tersedia. Di luar sendiri hanya ada satu meja panjang cukup untuk empat orang. Aku mengantre, ketiga kawanku sudah menikmati sarapannya. Pilihanku lauk paha, dengan sayuran tempe kuah pedas.

Sudah kubilang rasa bebek bacem ini gurih. Rasa pedas dari sayur dan pastinya daging ebebk ini empuk. Pantaslah kalau banyak orang yang membeli untuk sarapan, karena memang tepat. Porsi nasinya juga banyak.

Untuk sesaat kami menikmati makanan. Lalu mengumpulkan uang guna membayar. Ardian bertugas membayar. Dari informasi yang aku dapatkan, menu makan di sini sekitar 15.000 rupiah, sudah sama minum.

“Pokoknya murah, di bawah 20.000 rupiah kita sudah makan bebek kenyang dan enak.”
Menikmati Sepiring Nasi Bebek Selera Rakyat
Menikmati Sepiring Nasi Bebek Selera Rakyat
Perut sudah kenyang, dan waktu masih menunjukkan pukul 08.00 WIB. Padahal tujuan awal hanya ingin gowes cari sarapan di sini. Kami pun gabut, kawan langsung mengajak ngopi pagi. Menikmati pisang goreng sambil istirahat.

Kedai kopi yang tak jauh dari lokasi sini adalah Omah Minggir. Mas Aan sudah pernah ke kedai tersebut, kami bertiga hanya mengekor di belakangnya. Kalau sama mereka, aku yakin tidak bakal tersasar.

Bagi pecinta kuliner di Jogja, dan ingin menikmati sarapan berbeda, kalian bisa mencoba ke Nasi Bebek Selera Rakyat Seyegan. Biasanya, di Jogja sarapan identik dengan soto. Ternyata, ada kuliner lain yang tak kalah menggoda dengan harga murah. *Gocapan; 06 Februari 2021.

10 komentar:

  1. weh pagi pagi sarapan bebek, kayaknya jarang dah ya tempat makan yang buka jam 6 pagi dengan menu bebek...

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya mas, jarang banget ada sarapan bebek pagi. Biasanya kan gudeg ya hehehehhe. Tep enak banget ini dan murah

      Hapus
  2. Aku kalo udh denger nasi bebek, lgs keinget Ama bebek bumbu hitam Madura sih :D.

    Tapi ternyata ini di bacem yaa mas. Penasaran. Ada kuahnya gitu.. :D.

    Trus bebeknya dijual pagi pula :D. Di JKT aja nasi bebek biasanya pada buka malam semua :D. Jrg2 pagi, mungkin Krn termasuk makanan berat :D . Bersantan pula :D.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hehehhehe, dan nyatanya sarapan bebek pagi hari itu menyenangkan. Cocok di lidah dan perut

      Hapus
  3. Dulu pernah mampir ke rumah temen di Seyegan terus cobain mi ayam goreng. Sama kayak nasi bebek ini, warungnya buka cuma sampai sekitar jam 10 pagi, Mas. Jangan-jangan di Seyegan warung-warung makan legendarisnya kebanyakan buka cuma dari pagi sampai menjelang siang, ya?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Jangan-jangan ini Mie Ayam Mekaton yang di dekat pertigaan dan samping balai desa. Itu kondang banget dan cepat habis

      Hapus
  4. Wah??? Mantep Iki, pagi - pagi sarapan bebek tambah semangat dalam beraktivitas. Pasti mahal ya??;harga makananya, Sayegan itu ?? Kalau boleh tahu daerah mana ya???

    BalasHapus
    Balasan
    1. Itu daerah Seyegan di Sleman, tinggal kamu cari pasti dapat. Untuk harga di bawah 20.000 rupiah plus minumnya

      Hapus
  5. wah, nek poso ngene tutup ya. huhu. meh rene kok ketok e menggoda wkwkw.
    btw mas, fondo iku opo sih maksud e?

    BalasHapus
    Balasan
    1. lah kui pas poso ngene iki bukane piye yo ahhahahahahh. Iso ae tetep buka atau buka sore

      Hapus

Pages