Bermalam di Genthong Homestay Borobudur - Nasirullah Sitam

Bermalam di Genthong Homestay Borobudur

Share This
Menginap di Genthong Homestay Borobudur
Menginap di Genthong Homestay Borobudur
Ajakan kawan menyemarakkan gelaran ulang tahun Adira Finance di Taman Lumbini Candi Borobudur membuatku sibuk mencari penginapan. Setidaknya, penginapan yang kupilih harus dekat dengan lokasi. Pencarian ini berhenti saat kulihat nama Genthong Homestay Borobudur.

Setengah hari bersepeda di Borobudur, mulai dari kuliner Mangut Beong, hingga menemani kawan yang menyewa skuter. Pukul 11.00 WIB, kami berpisah. Aku mengikuti rute di gawai, mencari Genthong Homestay. Dari keterangan peta, tempatnya agak masuk.

Sebelum pintu 7 area Candi Borobudur, ada jalan masuk kampung. Kuikuti jalanan tersebut hingga menemukan plang homestay di sisi kanan. Pemilik homestay sedang merapikan kamar. Aku menyapa sambil bertanya apakah sudah bisa masuk.

Pemilik homestay menyapaku, beliau meminta aku sabar menunggu karena bapaknya baru membereskan kamar di depan. Kuutarakan jika ingin masuk lebih cepat karena sedari pagi sudah bersepeda. Sembari menunggu di teras, aku meminta izin mengabadikan sekitar homestay.
Plang nama Genthong Homestay di Borobudur
Plang nama Genthong Homestay di Borobudur
Genthong Homestay mempunyai empat kamar yang bisa digunakan para keluarga. Dua kamar di depan dengan fasilitas lengkap. Mulai dari pendingin ruangan, air hangat, hingga kamar yang cukup luas. Seingatku, dua kamar yang di depan ini kisaran harganya 300.000-an.

Kamar yang paling menjadi favorit para tamu berlokasi di depan. Terdapat meja dan kursi di depan, serta bangunanya bagus. Area halaman juga luas untuk tamu yang mungkin membawa kendaraan roda empat. Hari ini, kedua kamar di depan sudah dipesan tamu.

Lokasi Genthong Homestay di Ngaran 1, berjarak 1,2 kilometer dari pintu masuk Taman Lumbini. Menurutku strategis bagiku untuk jalan kaki ke lokasi malam nanti. Bapak pemilik homestay ramah, kami berbincang di sela-sela kesibukannya.

Setengah jam berlalu, aku diajak pemilik homestay masuk dan melihat kamar yang kupesan. Kamar yang kupesan berbeda dengan bangunan homestay di depan. Genthong Homestay menyediakan kamar untuk menggaet para backpacker dengan harga lebih murah.

Dormitory Room di Genthong Homestay Borobudur

Lewat sisi kanan rumah, aku mengikuti pemilik homestay masuk ruangan. Tersedia banyak skuter dan bisa disewa. Sebuah pintu menyambungkan jalan hingga di belakang. Aku baru sadar jika Genthong Homestay mempunyai ruangan luas di belakang.

“Sepedanya bawa masuk saja, mas. Parkir di dekat kamar tidak masalah,” Ujar bapak pemilik homestay.
Kamar untuk keluarga di Genthong Homestay Borobudur
Kamar untuk keluarga di Genthong Homestay Borobudur
Kuparkirkan sepeda tepat di teras kamar agar tidak terkena hujan. Di sini, ada beberapa kamar dengan berbagai tipe. Mulai kamar keluarga seperti yang di depan, hingga untuk para pecinta backpacker dengan harga murah seperti yang kupesan.

Konsep kamar dormitory ternyata tersedia di Genthong Homestay, selama pandemi ini hanya satu kamar yang disediakan. Kita semua tahu, pandemi menyerang semua faktor menjadi lesu. Salah satu yang terkena dampak adalah penginapan.

Pemilik homestay menginformasikan jika sementara hanya satu kamar yang dibuka. Empat buah kasur susun tersedia. Malam ini hanya aku sendirian yang menginap. Untuk menginap semalam, aku hanya merogoh kocek 125.000 rupiah. Ini sudah termasuk sarapan dan asuransi.

Kamar dormitory luas. Ada empat kasur susun, dan empat buah lemari. Satu buah meja tanpa kursi, kipas angin, dan beberapa colokan listrik. Aku meminta kasur yang dekat dengan stop kontak. Dua jendela kamar terbuka menghadap sisi kamar.
Kamar untuk para backpacker di Genthong Homestay`
Kamar untuk para backpacker di Genthong Homestay
Kuletakkan barang bawaan dalam lemari serta menggantung pakaian, lalu bersantai. Menurut pemilik homestay, kamar dormitory ini paling sering dipesan wisatawan manca. Seingatku memang banyak wisatawan manca yang memanfaatkan fasilitas dormitory di berbagai kota.

Selimut dan handuk disediakan, aku sendiri memang sudah menyiapkan perlengkapan mandi sendiri. Kubuka semuanya, siang ini ingin cepat membersihkan badan lanjut istirahat. Dormitory room memang cocok untuk kita yang hanya ingin menginap dengan biaya murah.

Salah satu yang menyenangkan di sini adalah interaksi dengan pemiliknya. Aku sepakat dengan berbagai ulasan yang mengatakan pemilik penginapan ramah. Selama di sini, aku dilayani dengan baik. Beliau memberikan kartu nama sembari menginfokan kata sandi jaringan internet.

“Besok pagi sarapannya jam berapa, mas?”

“Sebelum pukul 07.00 WIB, pak. Rencananya saya langsung check out karena jalur sepeda searah jalan pulang,” Jawabku.
Dormitory Bed Room milik Genthong Homestay
Dormitory Bed Room milik Genthong Homestay
Beliau mengangguk kemudian melanjutkan aktivitas. Aku berkeliling sekitar, di depan dua kamar yang tadi sedang dirapikan sudah didatangi tamu. Sebelumnya, aku diinfokan jika ingin membuat minuman sudah ada pantry yang tersedia.

Fasilitas penunjang dormitory room cukup bagus. Di depan ada meja panjang lengkap dengan kursi. Bisa digunakan mereka yang hendak bersantai maupun berselancar menggunakan jaringan internet. Pun kamar mandi di sisi timur.

Dua kamar mandi tersedia. Salah satu kamar mandi luas, satunya lagi tidak begitu luas. Keduanya bersih. Di depan, cermin dan wastafel tersedia. Salah satu yang menjadi penilaianku ketika menginap adalah kamar mandinya. Jika kamar mandi bersih, aku rasa selebihnya pasti bersih.

Tepat di samping bangunan kamar mandi dijadikan pantry terbuka. Satu rak berisi gelas dan piring. Ada juga air mineral beserta galon. Jika sedang senggang, kita bisa membuat minuman kopi maupun teh, karena semuanya sudah tersedia lengkap.
Area kamar mandi dan pantry yang disediakan Genthong Homestay
Area kamar mandi dan pantry yang disediakan Genthong Homestay
Mendung menggelayut, membuatku makin malas beraktivitas. Kumanfaatkan siang ini untuk istirahat. Hingga sore, hujan mengguyur Borobudur. Aku melangkah cepat mencari minimarket, membeli roti dan camilan. Di depan homestay, sebuah angkringan mulai buka.

Hari berganti, semalam acara berjalan dengan lancar. Hujan sedari malam hingga pagi membuatku malas bergerak. Kulirik arloji, sudah mendekati pukul 07.00 WIB. Sepertinya rencanaku berubah karena cuaca masih belum bersahabat.

Sarapan pagi sudah tersedia, nasi goreng menjadi santapan. Aku sendiri bukan tipe orang yang bisa sarapan. Biasanya pukul 08.30 WIB baru mengisi perut, tapi kali ini dua jam lebih cepat harus mengisi perut. Tak bisa kuhabiskan, perut rasanya sudah kenyang.

Kulirik sisi parkiran skuter. Ada banyak skuter yang bisa disewa. Seingatku, untuk skuter kecil yang berdiri harga sewanya 10.000 rupiah, sementara yang besar dan ada sadelnya 15.000 rupiah. Durasinya antara 15 menit dengan harga segitu.
Penyewaan Skuter di Genthong Homestay Borobudur
Penyewaan Skuter di Genthong Homestay Borobudur
Di sepanjang area Candi Borobudur hingga Candi Mendut mulai banyak orang yang menyewakan skuter. Para pelancong biasanya senang berkeliling menggunakan skuter, karena tidak memerlukan tenaga. Sedari kemarin, lalu-lalang skuter di tepian jalan. Banyak yang dijadikan properti foto.

Tanah masih basah, mendung tetap menutupi langit. Aku mengeluarkan sepeda dan bersiap untuk berkemas. Sebelumnya, aku mengucapkan terima kasih kepada pemilik Genthong Homestay, dan meminta izin untuk menulis pengalaman menginapku di sini.

Beliau menyambut sumringah, berharap nantinya tulisan ini tayang untuk dikabarkan. Bagiku, ini adalah salah satu cara untuk turut mempromosikan usaha orang-orang yang kukenal. Untuk kalian yang bingung mencari penginapan sekitaran Candi Borobudur, bisa mengontak Genthong Homestay.

Kutinggalkan penginapan, sepeda kukayuh mengikutu rute di gawai menuju Bukit Gondopurowangi. Salah satu bukit yang ada di perbukitan Menoreh. Pengalaman yang menyenangkan bisa menginap di Genthong Homestay, kuharap jika ada waktu pasti bakal singgah ke sini lagi.

*Catatan; penulis menginap pada tanggal 13-14 November 2021. Jika ingin menginap bisa menghubungi nomor telepon 087834064015 atau menghubungi media sosial Instagramnya di @genthong_homestay.

12 komentar:

  1. asyik juga jadi destinasi gowes nginep ya ... ngga perlu ribet2.
    tempatnya bener2 terawat bersih dan harganya murmer banget 😁

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya kang, buatku sendiri sudah lebih dari cukup. Toh hanya untuk istirahat

      Hapus
  2. Aku penasaran liat kamar yg utk family nyaa. Paling suka kamar dengan teras begitu, jadi berasa lebih homey juga. Dan juga private 😄. Aku belum terbiasa Ampe skr kalo harus join Ama penginap lain dalam 1 ruangan 😅.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Heheheh, tipe kamar berbagi itu untuk orang yang memang sudah terbiasa, mbak. Misalkan nggak biasa tetap bisa kamar lebih privat :-D

      Hapus
  3. Enaknya bepergian bebas nsik sepeda ya, Mas. Nginap di tempat sederhana, tentu dengan tarif terjangkau. Selamat malam Mas Nasirullah.

    BalasHapus
    Balasan
    1. pas waktunya masih bisa uang, mbak. Penting olahraga hehehehe

      Hapus
  4. iya nih di sekitaran borobudur lagi nge hits skuter listrik, kemarin lewat daerah sana, banyak wisatawan yang pakai keliling

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hehehehe, banyak banget. Di Jogja pun sekarang banyak

      Hapus
  5. Seru juga kayaknya gowes sampe nginap gitu.

    BalasHapus
    Balasan
    1. hehehe, mumpung pas waktunya pas, bang. Kalau gak ada acara pasti balik

      Hapus
  6. Wah kamarnya tingkat. Lumayan nih kalau bawa keluarga besar pas liburan ke borobudur mas nasirullah. memang kalau area sana mang kebanyakan homestay...karena nginap jadi naik ke kawasan wisatanya bisa pagian ga terlalu panas. Sorenya bisa jalan jalan menikmati suasana sambil medang ronde ^^

    BalasHapus
    Balasan
    1. heheheh kapan-kapan kalau bawa keluarga enak yang kamar privat, mbak :-)

      Hapus

Pages