Kamar di @Hom Hotel Semarang |
Kemarin malam kubuka gawai dan memilih hotel di tengah kota Semarang untuk menginap. Rencananya, sebelum balik ke Jogja, aku ingin rehat semalam di kota Atlas. Harga kamar menjelang akhir pekan lebih mahal. Berbagai faktor kupertimbangkan.
Kemudahan akses dari aplikasi membuatku gampang dalam memesan dengan harga yang sedikit lebih murah. Tanpa menunggu waktu lama, kupilih @Hom Hotel Simpang Lima, dan menuntaskan dengan pembayaran.
Perjalanan dari Rembang ke Semarang tersendat. Hujan deras ditambah kemacetan di Sayung membuatku lebih lama duduk di kursi bus. Sesampai di Terminal Terboyo, kami turun dan memesan transportasi daring menuju hotel.
Kemacetan juga terjadi di ruas jalan menuju jantung kota Semarang. Pengemudi menginfokan jika melintas jalan kecil, aku mengangguk saja. Tanpa terasa kini mobil sudah berhenti di depan hotel. Kami turun menjelang magrib.
@Hom Hotel Simpang Lima Semarang kala pagi |
Proses check in tidak memakan waktu lama. Hanya saja di sini ada dua opsi peraturan, meninggalkan identitas atau meninggalkan uang 100.000 rupiah sebagai jaminan. Sebenarnya jarang hotel seperti ini, aku lebih memilih meninggalkan uang daripada identitas.
Dari resepsionis, kudapatkan kunci kamar untuk lantai lumayan atas. Tanpa menunggu waktu lama, kami naik ke lantai atas dan masuk kamar. Sekilas, cahaya lampu memang tidak terlalu terang karena lokasinya di atas ranjang. Tidak di tengah-tengah ruangan.
Kami secara bergilir mandi, lantas menunaikan salat magrib. Tidak sempat lagi memotret bagian depan hotel, rencananya besok pagi sebelum check out aku mengabadikan bagian lobi hotel. Selesai salat, kami bersantai sembari memesan makan malam secara daring.
Hotel @Hom Semarang berlokasi di jalan Pandanaran No 119, Semarang. Lokasinya hanya sepelemparan batu dari Simpang Lima Semarang. Aku sengaja memilih hotel ini karena besok pagi hendak ke Jogja, jadi naik transportasi daring ke Terminal Sukun pun terjangkau.
Malam ini kami tanpa ada agenda. Lebih pada istirahat guna menyiapkan tenaga untuk perjalanan besok pagi. Terlebih dari semalam aku sibuk di jalan. Perjalanan lumayan capek Jakarta – Semarang – Rembang – Semarang kurang dari 24 jam.
Cahaya temaram di kamar @Hom Hotel Simpang Lima Semarang |
Kulihat sekeliling, ruang kamar lumayan luas. Bahkan ada tempat yang agak luas di dekat jendela. Tempat ini kujadikan lokasi salat. Beruntungnya di bagian atas sudah tertera keterangan arah kiblat. Sehingga memudahkanku untuk menemukan arah kiblat.
Dua bantal tersedia, bagian sprei pun bersih. Ada sedikit bercak agak kecoklatan, tapi tidak dominan. Kuperiksa secara detail, bercak tersebut memang sudah ada sejak lama. Televisi berukuran 24 inchi dengan berbagai channel.
Di kamar juga tersedia meja dan kursi, tempat ini kumanfaatkan untuk bekerja kala malam hari. Sebuah mural bunga tersemat pada dinding. Tidak ketinggalan minuman air mineral, kopi, serta teh dalam kemasan.
Kusempatkan membuka laptop, mengunggah materi kiriman sejawat untuk dibagikan ke mahasiswa. Jaringan internet di kamar hotel lumayan kuat. Setidaknya tetap stabil meski proses unggah materi agak lambat. Tapi ini tak jadi masalah.
Sudut kamar @Hom Hotel Simpang Lima Semarang |
Salah satu yang menarik perhatianku adalah cermin di kamar sangat besar. Cermin ini berada di dinding dekat pintu masuk, berhadapan langsung dengan pintu menuju kamar mandi. Meski lumayan luas, di @Hom Hotel tidak disediakan lemari pakaian. Beberapa gantungan pakaian serta brankas yang tersedia.
Memasuki area kamar mandi, hotel ini menyediakan dua handuk. Pada saat memesan di aplikasi, aku memang menginformasikan dua tamu dewasa. Hanya saja peralatan mandi yang menurutku sedikit kurang. Pasta gigi dan sikat gigi ada dua, tapi sabun yang disediakan hanya satu batang.
Beruntungnya aku membawa perlengkapan toiletries sendiri, sehingga tidak mempermasalahkan sabun batang hanya satu buah. Tempat sampah di kamar mandi bersih, hanya di gantungan belakang pintu ada semacam manset yang tertinggal, mungkin milik tamu sebelumnya.
Kamar mandi hotel cukup bersih |
Pemandangan dari jendela lantai atas cukup bagus. Setidaknya aku bisa melihat kesibukan jalanan di kota Semarang. Untuk kali ini, aku tidak menjelajah sudut-sudut hotel. Sewaktu pagi, kulihat tamu hotel ini ramai. Bahkan sofa di lobi dan parkiran penuh.
Tujuan menginap di @Hom Hotel Simpang Lima Semarang hanya untuk transit, sehingga tidak banyak yang kami lakukan. Begitu pagi, kami langsung memesan sarapan di luar dan menuju Terminal Sukun untuk naik bus ke Jogja.
Secara umum, menginap di @Hom Hotel Semarang nyaman, meski memang ada beberapa hal yang menurutku terlalu berisik, tapi tidak menjadi masalah besar. Selain itu, pihak hotel mungkin lebih peka lagi dengan kebersihan kamar.
Pemandangan dari jendela kamar @Hom Hotel Simpang Lima Semarang |
Seperti yang kubilang, adanya barang tamu sebelumnya yang tertinggal di gantungan kamar mandi, bercak pada sprei, hingga keramik lantai yang tidak rata karena sedikit menggelembung dan beberapa catatan lainnya. Terkait pelayanan stafnya sudah baik.
Aku tidak menyertakan sarapan, karena ingin sekalian kuliner di luar sembari perjalanan menuju Terminal Sukun. Salah satu yang menjadi sorotan lagi tentunya area parkir. Bagi tamu yang membawa kendaraan roda empat, jika dalam keadaan ramai tentu agak susah untuk parkir.
Terlepas dari itu semua, tidak ada masalah yang besar. Aku cukup menikmati waktu istirahat walau Lorong agak berisik suara rombongan tamu yang belum bisa mengontrol suara saat berbincang ramai-ramai. Hotel ini cukup strategis di pusat kota, sehingga untuk jalan-jalan mungkin lebih nyaman. *Semarang, 18 Desember 2021
Cermin yang sangat besar di dinding pintu masuk barangkali sengaja dipasang di situ untuk menjadikan ruang kamar kelihatan lebih luas.
BalasHapusBisa juga begitu, pantulan cermin terlihat seperti ruangan lebih besar heheheheh
Hapuswalau masih ada "catatan2" tentang hotel ini ... tapi view kota Semarangnmya oke dan luas kamarnya meskipun kecil tapi masih nyaman ya mas
BalasHapusIya kang, buat sekadar tidur sudah lebih dari cukup
Hapuswah dapat bonus manset di balik pintu
BalasHapusheuheuheu
Hahahah, kutinggal mas. Biar diurus sama petugasnya
HapusAku paling senang kalau nginep di hotel dalam kamar tersedia cermin besar. Jadi kalau untuk mematut diri lebih mudah tidak perlu masuk ke dalam toilet 😄
BalasHapusBener juga uni, jadi lebih santai kalau pas mau dandan buat perempuan
Hapuswahh keren banget hotel semarang iki,. ;p
BalasHapusahahahaha, banyak hotel bagus di semarang
HapusAntik ya, Mas, meninggalkan kartu identitas atau uang seratus ribu, hehe...
BalasHapusLebih baik 100 ribu hahahahah
HapusTapi ruangannya agak remang ya mas, lampunya ga terlalu terang kah? Aku agak serem kalo kamar hotel ga terlalu terang lampunya..apalagi sendirian 🤣🤣
BalasHapusMaklum penakut hihihi
Kalo pilihannya bayar deposit atau tinggalin ID, aku juga milih bayar deposit ajalah, toh ntr dikembalikan 😄. Harus hati2 sih skr Ama penyalahgunaan KTP...
Aku pernah dapat lebih temaram lagi hahahahah
HapusBenar mbak, pikirku kok hotel sekelas ini harus meninggalkan ID. Padahal cukup dengan memperlihatkan saja.