Menyesap Kopi Gendhis di Tekodeko Koffiehuis Kota Lama Semarang - Nasirullah Sitam

Menyesap Kopi Gendhis di Tekodeko Koffiehuis Kota Lama Semarang

Share This
Kedai Kopi Tekodeko Koffiehuis Kota Lama Semarang
Kedai Kopi Tekodeko Koffiehuis Kota Lama Semarang
Jauh sebelum mengagendakan menginap di Kota Lama Semarang, istri sudah mencari-cari kedai kopi yang ingin kami kunjungi. Pencarian kedai kopi tertuju pada Tekodeko Koffiehuis yang berlokasi di Kota Lama Semarang. Kedai kopi ini searah dengan penginapan.

Tekodeko Koffiehuis berlokasi di jalan Letjen Suprapto No 44 Kota Lama Semarang. Kedai kopi ini buka mulai pukul 09.00 WIB hingga pukul 22.00 WIB. Untuk akhir pekan, tutupnya lebih lama satu jam dari hari biasanya.

Kami berdua menyibak keramaian Kota Lama Semarang. Malam sabtu nyatanya banyak wisatawan yang berkunjung. Kulewati Dolkopi Kota Lama, aku pernah dua kali mengunjungi kedai kopi tersebut. Malam ini, kami ingin suasana yang berbeda.

Dipandu peda gawai, kami menemukan kedai Tekodeko Koffiehuis. Malam ini lumayan banyak pengunjungnya. Pintu kudorong, cahaya temaram menerangi lantai satu. Seingatku, ada empat perempuan yang sedang bertugas.

Tulisan Tekodeko tak hanya pada dinding samping luar. Di dalam kedai tulisan yang sama tampak lebih terang. Kami langsung menuju kasir, melihat menu yang tersedia. Sedari awal, niat kami memang ingin sekalian makan malam.
Mengunjungi Tekodeko Koffiehuis Kota Lama Semarang
Mengunjungi Tekodeko Koffiehuis Kota Lama Semarang
Berbagai menu tertera pada kertas yang ada di depan kasir. Istri sudah tahu apa yang ingin dipesan. Dia memesan makanan Salted Egg Chicken Rice, sementara aku ingin menjajal nasi gorengnya. Semuanya telur matang.

Minumannya sendiri istri memilih Summer Kiss, entahlah, sekilas mirip lemon tea dengan irisan lemon dan tambahannya. Aku sendiri mencoba Kopi Gendhis. Salah satu minuman yang sering mereka jadikan konten di Instagram dengan berbagai narasi.

Harga menu makanan dan minuman di sini berkisa antara 25.000 rupiah. Empat pesananku ini totalnya 113.000 rupiah, pun tambahan pajak menjadi 125.000 rupiah. Harga yang mungkin normal di sekitar Kota Lama Semarang.

Ruangan di lantai satu cukup luas, tersebar berbagai meja dan kursi di segala penjuru. Kami memilih kursi yang tersemat pada tembok, di sini silih berganti para pengunjung yang datang dan pergi. Penerangan di lantai satu agak temaram.

Sebelum memotret kedai Tekodeko Koffiehuis, aku menghampiri barista dan pramusaji di meja kasir. Di sini aku hendak meminta izin apakah diperbolehkan memotret kedai kopi atau tidak. Kebiasaan ini berusaha aku lakukan.
Area ruangan lantai 1 di Tekodeko Koffiehuis Kota Lama Semarang
Area ruangan lantai 1 di Tekodeko Koffiehuis Kota Lama Semarang
“Untuk keperluan apa, Mas?” Tanya mbak yang bertugas.

“Untuk saya ulas di blog. Biasanya saya mengulas kedai kopi yang pernah saya kunjungi,” Jawabku sembari memperlihatkan kartu nama yang berisi nama blog.

Sesaat mbak yang bertugas terdiam, dilihat kartu namaku, tampaknya dia sedikit bimbang. Aku mengatakan jika memang tidak diperbolehkan tak masalah. Mereka mengizinkanku memotret. Kuucapkan terima kasih sambil berlalu.

Di depan meja kasir ada banyak pernak-pernik maupun tanaman kaktus. Aku tidak tahu apakah pernak-pernik dan kaktus ini diperjualbelikan atau hanya sebagai pajangan. Sekilas, aksesoris seperti gantungan kunci adapun notes tertata rapi.

Selain itu kemasan kopi bubuk juga dipajang menjadi satu. Ada juga kue pastry yang berada di depan meja barista, di sisi lain pun tampak berbagai peralatan seduh kopi, hingga biji kopi dalam stoples. Semua yang ada di sana cukup sibuk.

Tekodeko Koffiehuis ada dua lantai, aku menjelajah lantai atas. Melintasi lorong dan anak tangga yang memutar, lantai dua nyatanya jauh lebih luas. Di lantai atas terbagi menjadi dua ruangan. Ruangan di belakang luas dan penuh kursi.
Berbagai pernak perkik yang dijual oleh Tekodeko Koffiehuis
Berbagai pernak perkik yang dijual oleh Tekodeko Koffiehuis
Begitupun ruangan depan yang menghadap jalan. Beberapa meja panjang sudah dipenuhi pengunjung kedai kopi. Tak sedikit dari pengunjung yang duduk santai di teras lantai dua, bersantai sembari menikmati pesanannya.

Bangunan di Kota Lama merupakan peninggalan Belanda. Seperti bangunan di Tekodeko Koffiehuis, bagian atas begitu terasa bentuknya. Pintu tinggi berwarna hijau tua masih dipertahankan. Di sini sepertinya diperbolehkan merokok.

Setiap dinding di Tekodeko Koffiehuis penuh figura yang menggambarkan orang sedang menyesap kopi. Menariknya, di sini juga ada studio foto. Photobox ini mengingatkanku pada Robucca Coffee, sepertinya konsepnya pun sama.

Tanpa terasa, pesanan kami sudah datang. Aku langsung tertutu pada minuman kopi Gendhis. Mereka menyebutnya minuman ini sebagai kopi akulturasi. Kopi Gendhis ini adalah kopi susu gula jawa dengan tambahan toping caramel gula jawa di atasnya.

Terdapat tambahan biskuit setiap minuman. Aku mengambil biskuit dan menyelupkan pada toping caramel gula jawa. Sepertinya, penyajian kopi Gendhis ini caramel gula jawanya dipanasi, sekilas tampak tekstur yang agak kasar.
Ruangan di lantai 2 Tekodeko Koffiehuis Kota Lama Semarang
Ruangan di lantai 2 Tekodeko Koffiehuis Kota Lama Semarang
Kopi Gendhis merupakan salah satu minuman yang sering disorot dan banyak merekomendasikan pesan minuman tersebut ketika berkunjung ke Tekodeko Koffiehuis. Kita bisa memesan kopi Gendhis panas ataupun dingin. Aku sendiri memilih yang panas.

Konsep kopi Gendhis ini konon terinspirasi dari karakteristik orang Jawa. Narasi tersebut sempat kubaca pada postingan di Instagram yang memosting kopi tersebut. Bagi mereka yang suka kopi susu panas, mungkin kopi Gendhis ini bisa menjadi pilihan yang tepat.

Kusesap kopi Gendhis ini, rasanya cenderung manis bagiku. Untuk lidah yang terbiasa minuman tak begitu manis, kopi Gendhis ini cukup manis. Meski begitu, aku cukup suka dengan minuman ini. Di beberapa kunjungan ke kedai kopi, aku mulai terbiasa memesan kopi susu.

Menurutku kopi Gendhis ini cenderung cepat dingin. Tapi tak masalah, toh sewaktu mengopi aku juga makan malam. Untuk makanannya, aku rasa seperti layaknya di banyak kedai kopi. Porsi nasi goreng yang disajikan cukup banyak.
Menu makan malam di Tekodeko Koffiehuis Kota Lama Semarang
Menu makan malam di Tekodeko Koffiehuis Kota Lama Semarang
Pukul 21.30 WIB kami meninggalkan kedai Tekodeko Koffiehuis. Pengunjung lumayan tambah ramai. Sebagai catatan, lebih baik pintu depan kopi ini tak dibuka terlalu lama. Sewaktu di sini tanpa sengaja banyak nyamuk yang masuk. Mungkin karena pintu depan terbuka cukup lama.

Terlepas dari itu semua, Tekodeko Koffiehuis cukup menarik dikunjungi dan menikmati kopi Gendhisnya. Menurutku, waktu yang tepat berkunjung adalah sore hari. Kita bisa bersantai di lantai dua dan menghadap jalanan sembari menyesap kopi.

Kota Lama Semarang memang menjadi destinasi yang menarik bagi para wisatawan lokal. Adanya kedai kopi seperti Tekodeko Koffiehuis, Dolkopi, dan yang lainnya bisa menjadipilihan para wisatawan yang hendak bersantai sambil mengopi di Kota Lama Semarang.

Perjalanan belum selesai. Aku kembali menyibak keramaian para wisatawan yang asyi berswafoto di sudut-sudut Kota Lama. Tujuanku kali ini adalah Bobobox Kota Lama Semarang. Sebuah penginapan yang lokasinya di pusat keramaian Kota Lama Semarang *Kota Lama Semarang; 02 September 2022.

6 komentar:

  1. wah akhirnya ke tekodeko juga,
    aku suka banget ama suasananya
    apalagi saat hujan sore sore, enak banget ngopi disini

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya mas, hehehehehe
      ke sana bareng istri dan makan malam

      Hapus
  2. Tekodeko dan hero coffee salah dua coffee shop yang sudah lama di kota lama. Beberapa yang lainnya sudah tutup. Seperti filosofi kopi yang pas buka selalu ramai tiap malam. Tapi pada akhirnya tutup juga, entah karena apa. Kemudian ada starbuck yang baru masuk. masuknya starbuck di kota lama bakal nambah persaingan tempat ngopi di kotalama. Walaupun pada akhirnya masyarakat atau wisatawan lah yang akan menentukan ke coffee shop mana mereka akan singgah.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya mas, aku malah belum pernah ke Hero Coffee, sepertinya bakal kusambangi pas akhir bulan ke Semarang. Aku juga kaget, kok filkop bisa tutup, padahal ramai banget

      Hapus
  3. Aku pun kalo mesen makanan yg pake telur wajib matang telurnya. Blm sanggub nelan yg masih encer atau setengah Mateng 🤣🤣.

    Tertarik Ama kopinya mas. Apalagi pake karamel. Untuk kopi aku selaku sukanya panas. Manis juga, tapi jgn terlalu manis, kalo bisa msh ada pait kopinya. Kalo kelewat manis, malah jadi eneg mau minum 😅

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hehehehhe, sebenarnya aku pas ke sini juga karena penasaran dengan kopinya, mbak. heeee

      Hapus

Pages