Gocapan Kuliner Nasi Kuning Khas Banjar di Jogja - Nasirullah Sitam

Gocapan Kuliner Nasi Kuning Khas Banjar di Jogja

Share This
Sarapan Nasi Kuning Khas Banjar di Jogja
Sarapan Nasi Kuning Khas Banjar di Jogja
Ajakan kawan untuk kulineran khas Banjar di Jogja sambut dengan senang. Dikirimnya sebuah titik koordinat di Google Maps. Kulihat sesaat, lokasinya tak jauh dari kampus UMY. Kami pun mengagendakan gowes cari sarapan (Gocapan).

Dilihat dari jarak yang kami tempuh, sepertinya masih cukup dekat. Kami sengaja mengambil rute agak jauh sedikit agar gowesnya lebih lama. Dari sekitaran UIN menuju UMY, kami sengaja melintasi Tugu Jogja, lanjut ke barat hingga sampai Demak Ijo.

Sampai di ringroad jalan Godean, sepeda kami arahkan ke selatan menuju Pasar Gamping. Rute yang kami lintasi memang agak lebih jauh, tapi cukup terjangkau bagi para pesepeda yang ingin gocapan. Setelah jembatan dekat pasar Godean, kami belok memasuki daerah padat rumah.

Jalanan di sini cukup ramai. Ada beberapa kafe yang cukup familiar. Hingga akhirnya kami sampai di warung tujuan. Nama warungnya Kedai Nasi Kuning Bang Q-Noy. Berlokasi di jalan Sunan Kudus, Tamantirto, Kasihan, Bantul.

Kedai Nasi Kuning Bang Q-Noy tidak besar, karena berada di dekat deretan ruko. Tulisan keterangan menu di tepi jalan cukup mencolok. Nasi kuning Banjar, Soto Banjar, dan Lontong. Kami belok dan mencari tempat parkir untuk sepeda.
Memotret kesibukan pramusaji kala pagi
Memotret kesibukan pramusaji kala pagi
Kawan pesepeda memang ingin kulineran dari Kalimantan. Dia sendiri yang mencari berbagai kuliner Kalimantan di Jogja. Bahkan sudah merencanakan untuk mencari kuliner-kuliner yang lainnya dengan jarak terjangkau menggunakan sepeda.

Sepanjang perjalanan, aku melihat ada beberapa warung nasi kuning yang buka. Sepertinya di jalan sini banyak yang jualan nasi kuning. Pun dengan warung-warung kecil yang menjual jajanan pasar. Jalan Sunan Kudus ini memang ramai yang jualan makanan.

Sedari awal, aku memang tidak mencari konten blog. Hanya ingin fokus sepedaan dan mengambil sedikit vlog. Beruntungnya, kawan membawa kamera. Jadi selama gocapan, dia bertugas mengambil foto. Aku tinggal meminta fail dokumentasinya.

Tempatnya semi permanen dan terbuka. Menu utama yang paling laris tentunya nasi kuning. Bisa jadi kawan mengajak sarapan di sini karena rindu dengan kuliner daerahnya. Satu porsi nasi kuning dipesan, aku sendiri memesan lontong ayam.

Kami santai menunggu pesanan. Kawan berbincang dengan pemilik yang duduk di depan. Pagi ini sudah lumayan ramai pengunjung Kedai Nasi Kuning Bang Q-Noy. Bahkan beberapa pengunjung sepertinya langganan, pemilik kedai cukup akrab dengan pembeli.
Berbagai lauk yang tersedia di warung kuliner khas Banjar
Berbagai lauk yang tersedia di warung kuliner khas Banjar
Beberapa ojek daring pun berdatangan. Waktu pagi memang sarapan nasi kuning menjadi opsi bagi para mahasiswa di sekitar UMY. Sudah beberapa ojek daring yang mendapatkan pesanan dari warung ini. Dua pramusaji secara bergantian melayani pembeli.

Nasi Kuning Bang Q-Noy ini memang targetnya para mahasiswa yang berasal Kalimantan. Cita rasa makanannya disesuaikan dengan selera lidah dari asalnya. Dari sekian menu, memang nasi kuning yang menjadi andalan.

Aku tidak sempat bertanya sejak kapan Nasi Kuning Bang Q-Noy dibuka. Dari ulasan Google Maps, enam tahun yang lalu sudah ada yang mengulas warung ini. Sebagian besar ulasannya menyebutkan Nasi Kuning Bang Q-Noy rasanya yang mendekati citarasa aslinya.

Sekilas, aku melihat beberapa lauk yang tertata di meja. Mulai dari ayam balado, telur balado, dan daging sapi balado. Satu persatu pengunjung dilayani, hingga waktunya pesanan kami datang. Nasi kuning khas Banjar dan Lontong siap disantap.

Dua gelas teh panas, satu porsi nasi kuning Banjar, dan satu porsi lontong khas Banjar sudah di meja. Sebelum melahap sampai habis, aku menyempatkan memotret. Niat awal hanya ingin membuat konten vlog malah tergoda untuk menulisnya di blog.

Nasi kuning yang disajikan ditaburi srundeng, tidak ketinggalan lauknya. Kawan sengaja memilih lauk telur balado dan ayam balado. Sementara aku sendiri lontong sayur dengan tambahan lauk ayam. Kusesap kuah lontong, rasanya masuk di lidahku.
Lontong Ayam dan Nasi Kuning Khas Banjar
Lontong Ayam dan Nasi Kuning Khas Banjar
Porsi nasi kuning menurutku sudah banyak. Pun dengan sayuran pada lontong. Lauk ayamnya kukira alot ternyata empuk. Kuah lontong kombinasi gurih dan sedikit ada manisnya. Karena ini kali pertamaku menikmati kulinar khas Banjar, jadi tidak tahu apakah rasa autentiknya seperti ini atau sudah disesuaikan dengan lidah Jogja.

Secara umum, kuliner soto khas Banjar rasanya bisa diterima oleh lidahku. Rasa gurih da nada pedasnya pun tak mencolok. Menariknya, porsi lontong sayur yang kusantap sepertinya cukup besar. Aku sendiri merasa kenyang.

Sembari menikmati kuliner khas Banjar, kami mendiskusikan tempat kuliner khas Kalimantan yang lainnya di Jogja. Kawan sudah menentukan lokasi kuliner di Maguwo. Di bercerita ada salah satu warung kuliner Kalimantan di sana yang sangat direkomendasikan.

Sarapan sudah selesai, semua kuliner yang kami nikmati ini totalnya 35.000 rupiah. Harga ini menurutku masih murah dan sesuai dengan saku para mahasiswa di Jogja. Bagi yang penasaran dengan nasi kuningnya bisa menuju keda nasi kuning Bang Q-Noy.

Kedai Nasi Kuning Bang Q-Noy buka hingga pukul 22.00 WIB. Bisa jadi pada jam-jam tertentu kedai ini ramai pengunjung. Jika memang takut tidak mendapatkan tempat duduk, kalian bisa memesannya melalui aplikasi layanan pemesanan makanan di gawai.

Waktunya pulang, kami berpamitan ke pemiliknya. Sedari tadi pemilik Nasi Kuning Bang Q-Noy asyik bersantai sembari menikmati segelas kopi. Sesekali dia menyapa pembeli ataupun berbincang dengan pramusaji. Rute pulang sengaja memilih jalur yang berbeda. *Tamantirto; Minggu, 15 Januari 2023.

13 komentar:

  1. wah, pasti maknyuss tuh, Nasi kuning ditaburi srundeng..
    kombinasi manis gurih

    BalasHapus
    Balasan
    1. Kalau ada srundeng jadi ingat dulu nasi berkat dari warga yang ada kenduren

      Hapus
  2. Di semarang ada nama komunitas sepeda yang namanya gocapan. Yaa emang gowesnya fokus untuk cari sarapan. Komunitas ini terbentuk ketika masa pandemi. Ketika orang-orang mulai bersepeda untuk menjaga kesehatan dan kebugaran. Akhirnya saling herkumpul dan cari sarapan di lokasi-lokasi dan rute yang berbeda.

    Gowes sambil cari sarapan memang benar-benar seru sih. Aku pernah makan nasi kuning versi kalimantan ketika berada di kalteng. nasi goreng juga pernah. Rasanya lebih manis dibandingkan nasi goreng jawa.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Gocapan emang ramai beberapa tahun terakhir, mas. Mereka sengaja cari kuliner dekat-dekat dengan gowes.

      Malah baru tahu kalau di sana cenderung lebih manis juga untuk beberapa jenis makanan

      Hapus
  3. Di semarang ada komunitas sepeda namanya gocapan. Gowesnya emang fokus dengan gowes bareng dan cari sarapan. Tempat sarapannya juga berpindah-pindah. Komunitasnya baru berdiri pada masa pandemi. Di saat banyak orang orang mulai fokus olahraga untuk jaga kesehatan dan kebugaran.

    Aku sudah pernah makan nasi kuning versi kalimantan ketika berada di kalteng. Sama-sama nasi kuning kalimantan, meskipun jauh dari banjar. :D

    BalasHapus
  4. Nasi Kuning Khas Banjar nya menggoda banget, jadi pengen coba juga :D

    BalasHapus
    Balasan
    1. Bisa dicoba pas ketemu warung kuliner khas Banjar

      Hapus
  5. Waah di Jogja ada juga makanan Banjar.. dulu aku pertama kali cobain di solo mas. Di sana Ada restoran khas banjar. Tapi sama kita, Krn aku juga belum pernah ke Kalimantan, jadi aku ga tau rasa aslinya seperti apa. Yg pasti yg aku coba di solo enak sih. Ntr kalo ke Jogja pengen cobain yg di sana juga :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Ada mbak, ini di dekat kampus UMY. Ada beberapa tempatnya

      Hapus
  6. Wow, komunitas Gocapan ini keren dan seru ya. Gowes terus kulineran hehehe. Udah berleha2 lalu manjain perut. Mantap nih makan nasi kuning dan lontong ayam. Rasanya disesuaikan dengan aslinya Banjar sana ya mas SItam :) Dari fotonya aja udah kelihatan menggurkan. Pasti uenaaakkk!

    BalasHapus
    Balasan
    1. Kalau kata teman-teman, selepas olahraga harus makan yang seperti ini, nanti lanjut olahraga lagi ahahahhah. Cocok di lidahku, mbak

      Hapus
  7. makanan Banjar saya cuma pernah nyoba soto banjar langsung di kalimantan, melihat nasi kuning itu sepertinya menu yang cocok untuk sarapan ya :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Kalau ini mesti kerasa banget asyiknya. Nasi kuningnya memang cocok buat sarapan

      Hapus

Pages