Nongkrong Santai di Butler Coffee Boutique Solo - Nasirullah Sitam

Nongkrong Santai di Butler Coffee Boutique Solo

Share This
Butler Coffee Boutique di Solo
Butler Coffee Boutique di Solo
Selama di Monumen Pers Nasional, kami sudah berdiskusi menentukan kedai kopi terdekat sebagai pilihan bersantai untuk bersua dengan kawan di Solo. Pilihannya jauh ke Butler Coffee Boutique yang lokasinya kurang dari 500 meter.

Hari masih siang, kami sengaja jalan kaki dari monumen menuju kedai kopi. Jika diturut lokasinya, Butler Coffee Boutique ini tak jauh dari area parkir masjid rumah sakit PKU Muhammadiyah Surakarta. Kawasan ini cukup ramai di siang hari.

Aku sendiri belum tahu Butler Coffee Boutique, istri yang merekomendasikan dari awal, sementara aku hanya mengikuti. Begitu sampai lokasi, sekilas warna pastel mendominasi. Benar adanya, kedai kopi ini tak terlalu besar dengan konsep yang menurutku agak feminism.

Berlokasi di jalan Ronggowarsito, Butler Coffee Boutique berseberangan dengan warung wedangan pak Jembuk. Entahlah, warung ini begitu ramai menjelang siang hari. Aku sedikit penasaran dengan menu apa saja yang ada di sana.
Suasana di Butler Coffee Boutique
Suasana di Butler Coffee Boutique
Pintu terbuka, Butler Coffee Boutique sudah ramai pengunjung. Di ruangan depan yang berbatasan dengan meja kasir, tempat ini ada beberapa meja dan kursi dengan konsep yang dibuat senyaman mungkin. Kami menuju ruangan yang lebih besar.

Melintasi semacam jalan lorong kecil penuh warna, di sisi ruangan pertama terdapat dua ruangan lagi. Satu ruangan tengah yang lebih luas, serta sisi paling ujung area terbuka. Hanya saja di bagian terbuka terdapat ayunan, tidak seluas dua ruangan tertutup.

Kami memilih di meja ruang tengah karena area terbuka siang hari masih panas. Seringnya malah yang di area terbuka untuk anak-anak bermain ayunan. Butler Coffee Boutique ini lebih banyak disambangi pengunjung berkeluarga.

Berhubung kami masih kenyang, selama di Butler Coffee Boutique hanya memesan minuman. Harga minuman di sini berkisar 25.000 rupiah hingga 35.000 rupiah. Aku sendiri sengaja memesan signature chocolate sebagai pelepas dahaga.
Daftar menu dan harga di Butler Coffee Boutique
Daftar menu dan harga di Butler Coffee Boutique
Suasana di Butler Coffee Boutique cukup ramai. Pengunjung yang bersamaku sepertinya sekumpulan ibu arisan. Beberapa meja dijadikan satu grup besar, lantas menikmati waktu beraktivitas sembari berbincang.

Tak jauh dari tempatku duduk, tiga orang mahasiswi sedang bergelut dengan laptop. Keriuhan sekumpulan ibu arisan lumayan kencang. Setidaknya membuat kami yang satu ruangan saling berhadapan. Bagiku tak masalah, terlebih memang siang ini mereka datang banyak orang.

Agak berbeda dengan ruangan yang berhadapan dengan kasir. Di sana lebih tertata paten. Sekumpulan keluarga asyik makan siang. Dari menu yang terlihat, tempat ini memang dijadikan salah satu opsi untuk makan siang bersama keluarga.

Butler Coffee Boutique memang menarik bagi perempuan. Mulai dari desain interior ruangan hingga pemilihan warna. Di sudut-sudut tertentu, Butler Coffee Boutique menyediakan spot foto dilengkapi dengan dekorasi dan manik-manik berbentuk rangkaian bunga.
Ruangan tengah lebih luas dan nyaman
Ruangan tengah lebih luas dan nyaman
Bahkan setiap dinding terdapat tiga cermin besar dengan tambahan figura rangkaian bunga. Seperti yang kita ketahui, ketika ada cermin besar dengan figura bunga, pastinya banyak perempuan yang menjadikan cermin tersebut sebagai spot foto.

Terlepas dari bentuknya yang menurutku instagramable, aku tertarik dengan berbagai koleksi buku yang ada di ruangan pertama. Berbagai koleksi mulai dari bacaan yang berat hingga komik tertata di rak buku. Koleksi ini bisa dibaca ataupun dijadikan properti foto.

Pada bagian ruangan tengah, tersemat tulisan huruf-hurut timbul berwarna kuning keemasan yang mengutip dari ucapan Andrea Hirata. Kalimat “Mereka yang ingin belajar tidak dapat diusir”. Aku suka dengan tulisan tersebut.

Berbicara tentang Butler Coffee Boutique, kita bakal menyoroti beberapa hal yang menarik. Mulai dari warna baluran cat, spot foto cukup instagramable, hingga ayunan di ruangan terbuka. Selain itu, perlu diketahui, toilet di sini sangat bersih dan wastafelnya pun menarik, dikonsep seperti wastafel di kamar hotel.
Ayunan di Butler Coffee Boutique
Ayunan di Butler Coffee Boutique
Area terbuka Butler Coffee Boutique tidak luas. Semacam taman dengan luas kurang dari dua meter yang memanjang. Bagian yang berbatasan dengan bangunan lain dibuat figuran bunga-bunga yang merambat pada tiap sisi besi pagar.

Meja-meja bulat berukuran kecil diletakkan pada bagian yang teduh tanpa dilengkapi kursi. Sementara itu sepasang ayunan saling berhadapan terikat tali besar dengan anyaman rotan di bagian dudukan. Memang cocok untuk area bermain anak-anak.

Setahuku, Butler Coffee Boutique tidak menyediakan musala. Bagi pengunjung kedai yang ingin menunaikan salat hanya berjalan kaki ke masjid PKU Muhammadiyah Surakarta yang jaraknya kurang dari 100 meter. Cukup terjangkau, hanya harus waspada saat menyeberang.
Minuman yang kami pesan di Butler Coffee Boutique
Minuman yang kami pesan di Butler Coffee Boutique
Tak menunggu waktu lama, dua pesanan minuman kami datang. Istri entah memesan minuman apa. Semacam coklat dengan gula yang terpisah dalam gelas kecil. Sementara aku sendiri memesan signature chocolate.

Menurutku, minuman yang kupesan masih sama dengan minuman-minuman di kedai kopi lainnya. Seharusnya aku memilih minuman yang lainnya, tapi tak masalh, kesalahanku waktu memesan tidak bertanya terlebih dulu ke barista.

Dua jam kami di sini, berbincang dengan kawan yang domisili di Solo. Selepas itu, aku langsung memesan transportasi daring untuk menuju stasiun Balapan. Butler Coffee Boutique bisa menjadi opsi bagi kalian yang ingin nongkrong santai, terlebih bagi kalian suka berfoto dan unggah di media sosial. * Solo, 11 Februari 2023.

10 komentar:

  1. harga minuman di atas 20ribuan semua yaa
    tempatnya cocok nih buat yang suka foto foto cantik, heuheuheu

    BalasHapus
    Balasan
    1. Buat ibu-ibu atau cewek-cewek, tempat ini menyenangkan, mas

      Hapus
  2. Sbnernya agak kurang cocok buatku , yg ga terlalu suka foto2 begitu 🤣. Biasanya yg aku cari kalo ngafe, pasti rasa makanan dan minumannya. Tempat cantik itu bonus. Itupun fokusku bakal tetep ke foto makanan dan minuman, bukan tempatnya.

    Tapi kafe ini menarik Krn mas bilang ada buku 😍. Jadi kalo mudik ke solo lagi, rasanya bakal aku datangin sih.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hehehehe, beberapa hal yang memang kadang membuat kita agak lebih suka suasana yang berbeda, mbak

      Hapus
  3. Cermin besar dan hiasan bunga jadi perpaduan pas untuk selfie bagi para perempuan :D

    Harganya standard. Sesuai dengan tempatnya. Kalau rasa yaa tergantung selera dan preferensi

    BalasHapus
  4. Om Sitam, maaf saya agak lama hiatus dan baru kembali nge-blog lagi.

    Terima kasih review tempatnya mas, bisa jadi pilihan jika nanti main ke Solo. Pilihan makanannya adakah mas?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Semangat untuk menulis lagi, mas. Semoga banyak tulisan yang diceritakan

      Hapus
  5. Tempatnya asek sekali ya
    wah saya belum pernah kesana
    saya penyuka kopi
    pastinya saya pesan kopi yang paling enak

    BalasHapus
    Balasan
    1. Aku kadang cari nonkopi, tapi banyak juga yang suka kopi.

      Hapus

Pages