Spot Foto Tera View, Destinasi Hits Pesepeda di Jogja - Nasirullah Sitam

Spot Foto Tera View, Destinasi Hits Pesepeda di Jogja

Share This
Spot Tera View Balecatur
Spot Tera View Balecatur
Pesepeda yang sudah datang langsung antre hendak mengabadikan diri dengan latar belakang tulisan Tera View. Kurun waktu beberapa minggu, spot foto ini menjadi salah satu destinasi yang ramai dikunjungi pesepeda Jogja. Selalu ada yang menarik untuk disambangi pesepeda di Jogja.

Aku berbaur dengan keramaian. Sedari awal memang tidak berniat untuk turut foto bersama sepeda di spot tersebut. Lebih asyik duduk santai menyesap teh panas sembari melihat orang-orang silih berganti ingin berfoto. Seperti ini ternyata antusiasnya.

Patokanku adalah SPBU Balecatur yang berada di sisi kanan. Tepat di depannya, ada jalan belok kiri. Sebuah plang menunjukkan tulisan BMKG. Sepeda tetap kukayuh santai, rutenya mulai menanjak panjang. Untung tanjakannya tak tajam.

Kupindah gir depan dengan ukuran paling kecil, sebaliknya dengan gir belakang kupilih ukuran yang paling besar. Untuk jalanan menanjak dan lumayan tinggi, lebih aman pindah ke gir nomor paling kecil. Sederhananya begitu. Jika tidak kuat, cukup turun dan menuntun sepeda. Jangan dipaksakan.

Meski aku belum tahu persis lokasinya, tapi ini jalannya memang benar. Di depanku pun rombongan bapak juga bersepeda. Kupastikan mereka menuju destinasi yang sama. Di Jogja, setiap ada destinasi baru dan viral, pasti langsung banyak yang mengunjungi tiap akhir pekan.
Pesepeda di sekitar Tera View Sleman
Pesepeda di sekitar Tera View Sleman
Kusalip salah satu bapak yang sempat turun dan menuntun sepedanya. Sementara itu ketika kawannya sudah menunggu di pertigaan dengan jalan lebih datar. Akupun turut berhenti, menyapa mereka sembari memastikan jika tujuan kami sama.

“Ke Tera View, pak?” Tanyaku sembari menyapa.

Benar dugaanku, mereka memang ingin ke destinasi yang sedang viral tersebut. Kuambil gawai dan melihat titik di Google Maps. Ternyata, jalan yang harus kami ambil tidak menanjak lagi yang lurus. Tapi belok kiri, lantas belok kiri lagi setelahnya.

Kusampaikan lokasi tersebut ke rombongan di sampingku. Mereka juga tidak tahu lokasinya. Kuamati lebih saksama, sebenarnya ada jalan lain yang lebih menyingkat. Tepat di tanjakan tadi ada pertigaan, kita bisa lewat jalan tersebut. Aku langsung balik belok kiri.

Baru juga kukayuh sepeda, ternyata tempatnya tak jauh dari jalan utama. Sudah terlihat bangunan dengan jalan paving. Pagi ini belum tampak kesibukan para pekerja bangunan. Bisa jadi libur saat akhir pekan. Bangunan bertingkat ini entah dibuat penginapan atau yang lainnya.

Sepeda motor sudah tertata rapi di parkiran. Dua warga lokal menjaga tempat parkir, tidak ketinggalan kotak kardus yang ditulisi sumbangan sukarela. kusapa mereka berdua, nanti sewaktu pulang baru memasukkan uang sumbangan sukarela.
Salah satu warung yang sudah buka pagi hari
Masih cukup pagi, sekitar pukul 06.40 WIB aku sampai di Tera View. Pesepeda belum begitu banyak. Seingatku baru sekitar lima pesepeda. Motor-motor yang terparkir tadi milik pemilik warung dan anak-anak remaja setempat.

Belum ada yang antre berfoto. Dua orang sibuk mengabadikan sepeda, sesekali swafoto. Aku sendiri sengaja memotret sekitar. Tujuanku ke Tera View memang ingin memotret keramaian pesepeda. Pasti sebentar lagi lebih banyak pengunjung.

Sebuah limasan terbuka sudah berdiri kokoh, terdapat deretan termos dengan rentengan minuman kemasan. Satu warung sudah buka, meski tempatnya baru seadanya. Menggunakan meja panjang dilengkapi kursi. Para pengunjung santai duduk di kursi sembari menyesap minuman.

Tampaknya, pengelola Tera View sadar jika tempat ini mulai digandrungi pesepeda. Mereka membuat warung yang buka pada waktu-waktu pesepeda ramai. Dari informasi yang kudapatkan, warung ini hanya sampai menjelang siang.

Berbeda halnya dengan pagi hari. Di Tera View ketika siang cenderung sepi. Selama pengerjaan ini, mungkin pengelola sudah tahu jika pesepeda lebih suka datang pagi hari. Atau malah sore hari sembari menikmati waktu melihat matahari terbenam.

“Teh panas satu, bu,” Pintaku.

“Silakan ambil sendiri, mas.”
Pesepeda di Spot Foto Tera View Sleman
Pesepeda di Spot Foto Tera View Sleman
Ternyata gelas-gelas plastik yang berisi teh hangat ini memang langsung disediakan. Ketika kita hendak memesan, sudah ada terlebih dahulu. Sementara itu, ibu yang berjualan sibuk menggoreng tempe. Satunya lagi meladeni pembeli yang lainnya.

Kuambil gelas plastik, lantas duduk santai melihat kesibukan orang-orang yang berfoto dengan latar belakang tulisan Tera View. Di sini, aku juga berjumpa dengan kawan-kawan pesepeda yang akrab di WAG. Kami bersua tanpa sengaja di tempat yang sama.

“Ini gorengannya buat mas Sitam,” Kawan pesepeda membawa piring kecil yang ada gorengan.

Di tempat seperti ini, aku sering bertemu dengan kawan-kawan pesepeda yang berumur lebih dewasa. Seringnya mereka mentraktir makanan yang kupesan. Hari ini pun seperti itu, minuman yang kupesan sudah dibayar beliau lebih dulu.

Tera View makin ramai, hingga terlihat banyak sepeda yang terparkir. Waktu menunjukkan pukul 09.00 WIB. Waktu seperti ini pastinya pengunjung makin riuh. Aku tetap santai menikmati segelas teh, mengamati mereka yang sibuk berfoto. Sesekali aku memotret dari kejauhan.

Bisa jadi, ketika tulisan ini terunggah di blog, Tera View sudah jadi bangunannya. Progres pembangunan yang sementara ini terlihat baru limasan untuk warung, sementara bangunan yang lainnya masih belum jadi.
Berfoto di spot tulisan Tera View Balecatur
Berfoto di spot tulisan Tera View Balecatur
Destinasi yang ada di Jogja, acapkali ramai sejak awal karena keberadaan pesepeda. Kemudian destinasi tersebut dikenal dan makin ramai pengunjung. Tentu saja, yang harus diperhatikan adalah bagaimana pengelola tetap bisa berinovasi agar destinasi ini tak ramai di awal saja.

Pesepeda memang suka dengan destinasi-destinasi yang baru muncul, lantas membagikan di media sosial. Tera View mempunyai lansekap pemandangan mirip dengan perbukitan yang lainnya, sehingga harus menyiasati agar destinasi ini tetap ramai dikunjungi pesepeda.

Harapanku tentu warung yang ada di sini ditambah, harga tiap makanan atau minuman terjangkau, serta fasilitas seperti kamar mandi disediakan. Pun dengan kotak sampah. Selain itu, untuk menggaet wisatawan lokal ketika datang sore, sebaiknya ada ruangan dijadikan musala.

Terlepas dari bagaimana animo pesepeda yang kadang ramai lantas meredup, aku berharap Tera View bisa bertahan dan tetap eksis. Adanya tempat seperti ini bisa membuat perekonomian warga setempat berputar dari warung-warung yang dibuka.

Rasanya sudah cukup lama aku di sini. Waktunya pulang, aku mengikuti rombongan empat perempuan dengan kostum yang cukup nyentrik. Menggunakan rok putih, baju biru layaknya kostum superman, lengkap dengan helm sepeda serta kacamata hitam.

Salah satu dari mereka kukenal, kami dulu sempat bertemu sewaktu bersepeda di Pongol Indah. Rombongan ini memintaku untuk memotret mereka. Di sini pun aku mengabadikan mereka, kami saling menyapa, lantas berpisah di jalan besar. *Tera View; Minggu, 11 Juni 2023.

8 komentar:

  1. Ternyata animo sepeda di jogja masih terus terjaga ya. Ada tempat-tempat yang baru muncul dan kemudian ramai dengan pesepeda. Bagusnya tempat ini bisa mulai dikenalkan sebagai tempat yang tidak hanya dikunjungi oleh pesepeda, tapi juga semua kalangan. Keramaian yang dihasilkan akan bertahan lebih lama dan berkelanjutan.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Dan pesepeda kadang membuat tempat menjadi viral, ada satu lagi tempat sekarang viral banget, tapi sayang banyak yang tidak paham aturan, mas

      Hapus
  2. seru juga sepedaannya ibu ibu, pake kostum supergirl pula
    heuheuheu

    BalasHapus
    Balasan
    1. ini namanya terniat untuk pakai kostum saat bersepeda hahahaha

      Hapus
  3. mulai rame sepedaan lagi ya
    kalau di tempat saya sudah mulai jarang yang sepedaan,
    sekarang malah pada mageran orang2nya

    BalasHapus
    Balasan
    1. Jogja selalu ramai kalau sepedaan, mas. Ada banyak yang bisa kita kunjungi

      Hapus
  4. Niiiat bangt yaa kostumnya 😄👍. Hebaaat mbak2 nya, naik sepeda, pake kostum, masih rapi aja kliatan 🤣.

    Tempat viral di Jogja mah ga abis2, aku selalu bingung tiap ke sana, mau datangin yg mana 😂.

    Kdg ada yg menurutku zonk, atau overclaim, tapi ada yg beneran bagus.

    Tera ini aku suka Krn tempatnya simple, bisa liat view dari ketinggian. Dan kalo baca tulisan mas, harga harusnya ga mahal kan?

    Trakhir ke Jogja aku ke tempat yg sempat viral, tapi makannnya zonk abis 🤣🤣. Mahal, ga enak pula. Cuma menang view. Aku ga suka yg begitu

    BalasHapus
    Balasan
    1. Memang benar mbak, kadang yang viral itu tidak semuanya sesuai dengan ekspektasi kita. Makane kalau ada tempat yang viral, biasanya aku cek di Local Guide terlebih dahulu.
      Kalau pesepeda ya memang sukanya begini hhehhehe

      Hapus

Pages