Gocapan Tongseng Ayam Hj Parto Klaten - Nasirullah Sitam

Gocapan Tongseng Ayam Hj Parto Klaten

Share This
Tongseng Ayam Hj Parto Klaten
Tongseng Ayam Hj Parto Klaten. Dok. Yugo
Sesuai dengan agenda awal untuk gocapan, kami sudah di rumah makan tongseng ayam Hj Parto di Klaten. Kami memesan tiga porsi tongseng, lantas bersantai sembari menunggu disajikan. Tongseng Ayam Ibu Hj Parto menjadi salah satu kuliner yang wajib dicoba ketika berkunjung ke Klaten.

Cuaca sangat cerah, perjalanan dari Rowo Jombor cukup menguras tenaga. Pulangnya, kami tidak melintasi jalan utama. Sengaja blusukan agar lebih asyik. Tujuan kami kali ini menuntaskan agenda gocapan di Klaten dengan menyantap tongseng ayam.

Rumah makan tongseng ayam Ibu Hj Parto menjadi tujuan. Kawanku melihat salah satu vlog sesama narablog dan juga youtuber yang merekomendasikan kuliner tersebut ketika kita melintasi Klaten, khususnya daerah Wedi.

Kawan pesepeda terus memantau rute, hingga akhirnya kami melewati rumah makan yang dituju. Tulisan besar terpasang pada sebuah spanduk yang tersemat di bagian atas rumah. Tongseng Ayam Ibu Hj Parto, timur Polsek Wedi.
Bersepeda menuju tempat kuliner
Bersepeda menuju tempat kuliner
Pagi ini warung yang kami tuju sudah buka. Tiga sepeda kami parkir di lorong samping rumah makan. Begitu kami memarkiran sepeda, ternyata berbarengan dengan pengunjung lainnya yang menaiki sepeda motor. Kami sama-sama menuju kuliner tersebut.

Kadang kita mengalami hal yang sama ketika mengunjungi sebuah warung makan. Sewaktu kita belum datang, rumah makan tersebut cenderung sepi. Tetapi, ketika kita datang, secara tidak sengaja ada orang-orang yang mempunyai tujuan sama di waktu bersamaan.

Aku langsung mencari tempat duduk yang strategis. Di warung ini, meja panjang terdiri beberapa baris. Kami sengaja memilih satu meja panjang paling ujung karena pada satu penyanggah rumah terdapat kipas angin yang mengarah pada kami. Tempat yang tepat untuk menikmati sajian tongseng.

“Tongseng godok satu, tongseng goreng dua, bu,” Terangku.

Rumah makan ini tidak terlalu besar, tapi tersedia dua lantai. Kami sengaja memilih di lantai satu. Sembari menunggu pesanan disajikan, aku meminta izin untuk memotret menggunakan kamera gopro. Beliau memperbolehkanku untuk memotret dan mengambil video.
Sampai di lokasi Tongseng Ayam Hj Parto Klaten
Sampai di lokasi Tongseng Ayam Hj Parto Klaten
Tak lama dukuk, minuman yang kami pesan sudah disajikan. Gelas yang digunakan mengingatkan kita pada gelas-gelas yang digunakan simbah untuk mengeteh tiap pagi maupun sore. Sepertinya, pengunjung mulai berdatangan. Makin banyak di waktu menjelang siang.

Tongseng Ayam Ibu Hj Parto ini konon sudah ada sejak tahun 1965. Bagi pecinta tongseng, kita bisa memesan tongseng goreng ataupun godog. Menurutku keduanya kurekomendasikan, tinggal selera kita ingin santap yang mana. Seperti yang kubilang, aku sendiri memesan tongseng godog.

Satu porsi tongseng godog sudah lebih dulu disajikan. Aku langsung menyantap tanpa menunggu kedua temanku. Ayam yang digunakan jenis kampung, bumbu racikannya pun sederhana. Inilah yang memang menarik, tongseng ini benar-benar menggoda.

Suwiran daging ayam lumayan banyak, dilengkapi dengan kuah yang menurutku lebih kental. Rasa yang kurasakan agak manis, tapi tidak berlebihan. Agar rasa lebih pas, aku menambahkan taburan merica bubuk yang sudah disediakan.
Daftar menu Tongseng Ayam Hj Parto Klaten
Daftar menu Tongseng Ayam Hj Parto Klaten
Menarik memang Tongseng Ayam Ibu Hj Parto, jika sebagian warung biasanya menyediakan tongseng kambing, di sini beliau malah fokus dengan tongseng ayamnya. Secara keseluruhan, aku cukup menikmati santap paginya.

Selain tongseng ayam, sebenarnya Tongseng Ayam Ibu Hj Parto juga menyediakan menu makanan lainnya seperti ayam goreng, bakmie, capcay, nasi goreng, maupun menu berat yang lain. Semuanya bisa kita lihat pada menu makanan yang terpajang di tembok ataupun kertas menu yang disediakan.

Tak perlu menunggu waktu lama, tiga porsi tongseng ayam sudah kami habiskan. Untuk sesaat kami istirahat sembari mengumpulkan tenaga. Setelah cukup, aku menuju kasir untuk membayar tiga tongseng dan minuman. Totalnya 74.000 rupiah.

Tongseng Ayam Ibu Hj Parto ini cocok untuk kalian yang hendak kulineran di sekitar Wedi, Klaten. Harganya pun terjangkau untuk semua kalangan. Kami ucapkan terima kasih, lantas menuju tempat parkir sepeda untuk perjalanan pulang.
Menyantap Tongseng Ayam Hj Parto Klaten
Menyantap Tongseng Ayam Hj Parto Klaten
“Keliling mana, mas?” Tanya salah satu pengunjung melalui jendela.

“Gocapan pak. Tadi ke Rowo Jombor dulu,” Jawabku sembari tersenyum.

Beliau melihatku memegang Gopro, lantas bertanya akun vlogku. Dia menyebutkan sering menonton vlognya Mas Yoga Pino. Ternyata beliau punya hobi yang sama. Sama-sama suka bersepeda di akhir pekan. Untuk sesaat, kami berbincang.

Perjalanan dilanjutkan, kali ini kami tidak mengunjungi destinasi yang lainnya. Ketiga sepeda fokus mengayuh pedal, menikmati terik matahari yang sudah cukup tinggi. Gocapan kali ini lumayan jauh dan terasa cukup capek. Terlebih sebulan lebih aku rehat dari gowes akhir pekan. *Gocapan, 19 Juli 2023.

12 komentar:

  1. melihat spanduk warungnya, aku jadi inget beberapa waktu lalu pas ke solo naik kereta
    kita serombongan turun di stasiun balapan, lalu jalan kaki sampai stadion manahan.
    warung warung makan di sepanjang jalan yang kita lewati pasti ada gambar dan logonya kecap lombok gandaria.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hahahaha, benar-benar langsung ingat sama kecapnya

      Hapus
  2. Tongseng itu memang paling enak kalo yg jual daerah Klaten, solo atau Jogja. Di luar itu aku ga merasa puas Ama rasa. Pernah coba di jakarta, rasa tongsengnya aneh 🤣

    Aku catet dulu mas, ntr mudik solo, aku mampirin deh. Kliatan enak nih 👍. Kalo soal Hrg mah, memang daerah sana bikin bahagia liat harganya 😄😄.

    Tapi sayangnya cuma ayam sih yaa. Tapi gapapalah.. sesekali coba yg beda 😄

    BalasHapus
  3. Aku belum pernah abis gowes kemudian sarapan dengan porsi dan menu seperti ini mas. Biasanya soto dengan porsi yang kecil. Takut kekenyangan di jalan..wkwkwk

    menu tongsengnya sangat direkomendasikan mas?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Kalau kami, tujuan utama makan berat, mas. Soto hanya sebagai pondasi awal

      Hapus
  4. Waaah boleh juga ini kalau suatu saat ke Klaten. Makasih banyak ya, Mas. Semoga sehat selalu.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Matur nuwun sudah dikunjungi pak. Sukses untuk kita semua

      Hapus
  5. tongseng emang paling enak disantap pas pagi atau malam hari :D

    BalasHapus
  6. Hhhhmm..tongseng ayam kusuka! Kalau agak manis ya gimanaaa gitu ya. Enaknya ditambahin cabe rawit aja di kuahnya, mas. Ini rumah makan Hj. Parto menyediakan berbagai macam menu ya ga cuma tongseng doang. Tempatnya sederhana tapi sepertinya bikin kepo untuk dikunjungi.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Memang mbak, di daerah Klaten & Jogja dan sekitarnya rasa cenderung agak manis. Memang potongan cabe menjadi tambahan yang pas

      Hapus

Pages