Kopi Hitam di Kafe Bli Wayan Café and Kitchen Bedugul - Nasirullah Sitam

Kopi Hitam di Kafe Bli Wayan Café and Kitchen Bedugul

Share This
Kafe Bli Wayan di Bedugul
Kafe Bli Wayan di Bedugul
Bus berhenti di tepian jalan menuju danau Bedugul, kami bersiap untuk makan siang. Kulihat di samping warung makan ada sebuah kedai kopi, namanya Bli Wayan Café and Kitchen. Terpikirkan untuk menyesap kopi di kedai tersebut sebelum bus melanjutkan perjalanan.

Waktunya makan telah tiba. Kami berjalan kaki menuju warung makan yang sudah disediakan. Berbeda halnya dengan hari pertama, sepertinya warung makan yang sekarang lebih kecil. Rombongan yang terbagi dari tujuh bus menumpuk.

Aku dan istri untung datang lebih awal, kami duduk di meja yang masih kosong. Berbagi tempat dengan rombongan yang lainnya. Sedari tadi, konvoi bus tersendat kemacetan saat menuju Danau Bedugul. Makan siang terlambat lebih dari dua jam.

Kami makan lebih cepat, lantas bersantai di depan warung. Hawa dingin mulai menyeruak, lokasi kami berada di perbukitan. Kuajak istri untuk bersantai di kafe Bli Wayan, setidaknya bisa menyesap minuman sembari menunggu rombongan kembali ke bus.
Mengunjungi Kafe Bli Wayan and Kitchen
Mengunjungi Kafe Bli Wayan and Kitchen
Tentu saja istri bersemangat. Baru kali ini dia perjalanan lumayan jauh naik bus dan tidak mabuk perjalanan. Seperti biasa, setiap di kafe dia pasti memesan minuman coklat. Aku sendiri sudah meniatkan untuk menyesap kopi. Selama di Bali, kami hanya menikmati minuman kopi di hotel.

“Mohon maaf kak, rombongan bus?” tanya salah satu pegawai di depan.

Aku mengiyakan. Pegawai tersebut menanyakan apakah aku ingin makan atau hanya minum. Mereka hanya ingin memastikan, karena antrean pesanan lumayan panjang untuk makan siang. Kubilang hanya ingin minum, pegawai tersebut mendampingiku saat memesan.

Ternyata pegawai ini takut jika aku memesan makanan, takutnya bus yang kami naiki jalan. Sehingga pesanan tak sempat kami nikmati. Menarik juga pelayanan di kafe Bli Wayan, sepertinya mereka sudah mengantisipasi agar semuanya terlayani dengan baik.

“Silakan kakak pesan minuman, nanti kami koordinasikan dengan pegawai yang lain untuk didahulukan,” ujar pegawai tersebut.
Daftar minuman dan harga di Kafe Bli Wayan
Daftar minuman dan harga di Kafe Bli Wayan
Mendapatkan pelayanan seperti ini memang baru kualami sekarang. Aku memesan kopi hitam, sementara istri sesuai keinginanya sejak awal, cokelat panas. Tak lupa langsung kubayar, lantas kami duduk di area terbuka. Pegawai saling berkoordinasi agar pesananku dibuatkan terlebih dulu.

Harga minuman di Bli Wayan cukup terjangkau. Awalnya, aku mengira harga minuman lebih dari 20.000 rupiah. Ternyata untuk berbagai minuman yang disediakan harganya berkisar 15.000 rupiah. Ada beberapa minuman yang lebih murah, seperti kopi pesananku.

Bli Wayan merupakan kafe yang bisa kalian singgahi saat ingin mengunjungi danau Bedugul. Kafe ini berdekatan dengan berbagai warung makan serta kafe yang lainnya. Pengunjung siang ini ramai, sebagian besar dari mereka memang makan siang.

Pengunjung kafe ramai, bahkan tempat yang ada di bawah pun penuh. Aku mendapatkan tempat di bagian luar dengan pemandangan tebing. Tampak warung makan yang tadi aku singgahi ramai rombongan kami. Mereka santap siang, aku cukup menyesap kopi tak jauh dari lokasinya.
Suasana kafe Bli Wayan and Kitchen
Suasana kafe Bli Wayan and Kitchen
Hawa dingin mulai merasuk, aku tetap santai dengan pakaian yang kaus. Menjelang sore hari, kawasan di Bedugul memang jauh lebih sejuk. Jika di Jogja, mungkin mirip dengan kawasan Kaliurang. Atau kalau di Jawa Tengah seperti Karanganyar ataupun Kopeng.

Dua gelas minuman yang kami pesan sudah disajikan. Minuman panas ini cepat hangat karena hawa di dataran tinggi. Kopi hitam yang pesan sudah ada gulanya. Mereka juga menyediakan tambahan gula pasir dan gerusan gula merah jika kurang manis.

Kusesap kopi hitam tersebut, rasanya cenderung sudah manis. Aku menikmati secangkir kopi hitam di dataran tinggi. Hangatnya kopi setidaknya bisa mengusir sedikit rasa dingin di Bedugul. Sementara itu, istri mengomentari cokelat panas yang disuguhkan enak.

Lebih setengah jam kami berdua santai di kafe Bli Wayan, menyesap minuman hingga tuntas. Aku juga terus memantau rombongan bus, takutnya rombongan bus yang kunaiki sudah siap jalan. Begitu rombongan mulai berjalan ke parkiran, kami berdua keluar dari kafe.
Kopi hitam di kafe Bli Wayan and Kitchen
Kopi hitam di kafe Bli Wayan and Kitchen
“Terima kasih atas pelayanannya, mbak,” ucapku saat melintas ke pintu depan.

Kami bersiap melanjutkan perjalanan. Di depan kafe tampak deretan kios warga yang menjual aneka kaus dan buah. Salah satu yang menarik perhatianku ada buah Salju. Kawan satu bus ada yang membeli buah endemik Bedugul tersebut, karena dia penasaran dengan rasanya.

Bedugul memang menjadi salah satu kawasan yang menjadi destinasi wisata, khususnya danau Ulan Danu. Rombongan kami ini menjadikan destinasi tersebut sebagai tujuan akhir sebelum balik menyeberang Gilimanuk – Ketapang. Nantinya, kami melintas dari Buleleng menuju Ketapang. *Bedugul, 03 September 2023.

8 komentar:

  1. Kalau dilihat dari harga, kopinya sangat terjangkau. Jauh di bawah harga mayoritas coffee shop. Apalagi berada di kawasan wisata bedugul.

    Pelayanan yang sangat bagus dari staff cafe-nya. Tetap mengutamakan kepuasaan pelanggan dibandingkan uang yang didapat.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Di Bali banyak banget tempat nongkrong, dan sepertinya semuanya menyenangkan

      Hapus
  2. Thanks ceritanya bang. Klo touring ke Bali wajib dtg ngopi ke Cafe Bli Wayan.

    BalasHapus
  3. wajib di rekomendasi ke teman saya karena blio pecinta kopi :D

    BalasHapus
    Balasan
    1. Kalau beliau mau ke Bedugul, bisalah menjadi opsi

      Hapus
  4. Kalau coklat panas sih enak apalagi cocok dengan suasana bedugul yang dingin. Aku jadi ingat darmawisata SMA dulu tripnya ke bedugul sebelum ke Garuda Wisnu Kencana

    BalasHapus
    Balasan
    1. Wah ternyata punya kenangan selama di Bali hehehehhe

      Hapus

Pages