![]() |
Warung Ketoprak dan Bakso Pak No Kumis |
Pukul 13.00 WIB, antrean di warung Ketoprak dan Bakso Pak No Kumis ramai. Aku duduk santai di bagian luar, menunggu jatah pesananku dibuatkan. Sepertinya, aku datang di waktu yang kurang tepat. Biasanya aku datang sebelum waktu istirahat siang.
Kulirik di bagian ketoprak, hampir semuanya habis. Tinggal beberapa porsi saja yang dibuat. Sembari duduk di kursi, aku mengamati mas yang membuat ketoprak maupun kupat tahu sangat cekatan meracik bumbu. Terkadang mengiris tahu dan ketupat dengan cepat.
“Telat kamu datangnya, sudah habis-habisan. Telur dadarnya juga sudah habis,” celetuk mbak yang menyiapkan makanan ketika melihat aku datang.
“Telur dadarnya diganti basreng mau nggak?” tanya mbak tersebut.
“Manut mbak. Penting pesananku dibuatkan,” jawabku tertawa.
Pemilik warung ketoprak dan bakso Pak No Kumis sudah mengenaliku. Terlebih hampir setiap hari aku memesan ketoprak di tempat ini. Dulu, ketika tempat kerja masih di gedung yang lama. Kami ke sini untuk sekadar menikmati bakso.
![]() |
Antre makan siang di Warung Ketoprak dan Bakso Pak No Kumis |
Sejak tahun 2019 akhir, gedung tempat kerjaku tak jauh dari warung. Sehingga cukup jalan kaki ke warung ini. Seringnya, aku datang pukul 11.00 WIB. Sehingga tidak harus mengantre lama seperti sekarang. Tiap waktu istirahat, pemilik warung tidak berhenti melayani pembeli.
Warung sederhana ini berada di tikungan dekat FK-KMK UGM. Lebih terjangkau juga dari RSUP Dr. Sardjito, maupun FKG UGM. Rata-rata pembeli di warung ini sudah dikenal oleh pemiliknya. Pelanggan tetap hampir setiap hari berdatangan.
Tidak hanya menjual bakso dan ketoprak, di warung Pak No Kumis juga menyediakan soto dan es buah. Berbagai menu ini dapat kita pesan ketika siang hari. Warung ketoprak dan bakso Pak No Kumis ini buka mulai pukul 09.30 WIB sampai menjelang sore.
Kebiasaanku di warung ini memesan ketoprak telur dadar. Seporsi ketoprak telur dadar 15.000 rupiah. Aku lebih sering membungkus daripada makan di tempat. Tempat duduk warung ketoprak dan bakso Pak No Kumis ini tidak terlalu besar.
Di bagian dalam ruangan, sudah ada banyak meja dan kursi panjang. Seringnya, setiap siang hari pasti sudah penuh. Pun dengan meja yang ada di sisi barat warung. Jika semuanya penuh, terkadang pengunjung duduk di sisi timur.
![]() |
Daftar menu dan harga Warung Ketoprak dan Bakso Pak No Kumis |
Sepemahanku dulu, warung ketoprak dan bakso Pak No Kumis ini lebih dikenal bakso gorengnya. Setiap memesan bakso, pasti ada tambahan bakso goreng yang menggoda selera. Semakin ke sini, aku malah lebih sering memesan ketopraknya.
“Agak lama ya mas. Ini masih banyak pesanan yang belum dibuat,” ujar mas-mas yang melayani.
“Nggak apa-apa mas, santai saja,” jawabku sembari menunggu.
Seperti yang sudah dibilang sejak awal jika telur dadarnya habis. Mbak yang membungkus ketoprak menambahkan bakso goreng ke pesananku. Kurang dari setengah jam, pesananku sudah jadi. Aku membayar dengan uang tunai.
Di warung ketoprak dan bakso Pak No Kumis, pembayaran bisa menggunakan pindai kode batang. Harga makanan dan minuman di warung ini terjangkau. Bagi pegawai UGM maupun mahasiswa UGM kampus barat, warung Pak No Kumis ini sudah sangat populer.
Porsi ketoprak di warung Pak No Kumis cukup banyak. Untuk makan siang pasti kenyang. Pernah suatu ketika aku datang pukul 14.00 WIB, hampir semua pesanan habis. Aku memesan ketoprak seperti biasa. Porsi yang diberikan masnya berlebih.
“Banyak banget mas, nggak habis,” protesku sambil tertawa.
![]() |
Makan siang di Warung Ketoprak dan Bakso Pak No Kumis |
Mas dan mbak yang melayani tertawa bersamaan. Beliau sengaja membuatkan makanan dengan porsi lebih karena memang sudah mendekati waktu tutup. Pemilik warung ini hafal dengan wajah-wajah pelanggannya. Tentu saja hal tersebut yang membuat pelanggan tetap ramai karena keramahannya.
Warung ketoprak dan bakso Pak No Kumis bisa menjadi opsi buat kalian yang ingin makan siang di sekitaran UGM, khususnya mahasiswa FKG, FK-KMK, Farmasi, Teknik, maupun karyawan RSUP Dr. Sardjito. Saranku kalau datang lebih nyaman sebelum pukul 11.00 WIB, agar tidak terlalu antre.
Ketoprak yang kupesan sudah kuambil. Aku berjalan kaki menuju tempat kerja. Ketoprak yang diracik bumbunya melimpah. Kita juga bisa memilih apakah suka pedas atau tidak. Tidak ketinggalan kerupuk satu bungkus penuh.
Tidak sedikit mahasiswa yang suka makan siang di warung Pak No Kumis. Sepemahamanku, warung ketoprak dan basko Pak No Kumis ini sangat dikenal oleh sebagian besar mahasiswa maupun para alumni. Sama halnya dengan warung Biru Sendowo.
Jika kalian berkunjung ke warung Pak No Kumis ini, kalian harus menjajal bakso ataupu ketopraknya. Bagi yang menggunakan kendaraan roda dua, area parkir cukup melimpah da nada petugas parkirnya. Bagi yang menggunakan roda empat, memang parkir lebih terbatas. Ada yang kangen warung ini? *Jumat; 25 April 2025.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar