![]() |
Lokomotif Jerman Henschel C2606 Madiun |
Petakan taman yang tidak luas, namun dimanfaatkan dengan baik. Sebuah lokomotif dengan nomor lokomotif C2606 terpajang di tengah taman yang lokasinya beberapa ratus meter dari stasiun Madiun. Aku berhenti di taman tersebut, lantas mengabadikannya menggunakan kamera.
Sepulang dari Gulali Coffee and Space, aku menuju tempat karcis untuk mengecek apakah tiket kereta api BIAS rute Madiun – Solo masih ada yang siang. Jika ada, aku hendak mengubah jadwal keberangkatan. Sayangnya, tiket tersebut habis, aku tetap menunggu sampai pukul 15.00 WIB.
Kulirik arloji, waktu menunjukkan pukul 10.30 WIB. Artinya, masih ada banyak waktu yang harus kuhabiskan di Madiun. Setelah mempertimbangkan, akhirnya kuputuskan menjelajah kota Madiun berjalan kaki. Kubuka peta di gawai, melihat destinasi terdekat dari stasiun Madiun.
![]() |
Depan DAOP KAI Madiun |
Sebuah informasi adanya Taman Lokomotif Jerman "Henschel C2606" muncul di peta. Aku mengecek jaraknya hanya dekat dari stasiun Madiun. Segera aku berjalan kaki mencari destinasi taman tersebut. Dari penanda awal di peta gawai, lokasinya ternyata melenceng.
Aku terus berjalan, melintasi DAOP VII Madiun. Di depannya terdapat sebuah lokomotif D30150. Corak yang mungkin logo bagian depan tersebut sepertinya familiar. Aku pernah melihat semacam logo tersebut saat berkunjung ke Balai Yasa Yogyakarta.
Kucari informasi dengan berselancar, ternyata D30150 adalah lokomotif diesel elektrik buatan Amerika yang digunakan untuk mengangkut kereta api penumpang maupun barang di Indonesia. Untuk sesaat, aku memotret lokomotif tersebut.
Keberadan DAOP VII di Madiun salah satunya untuk perawatan dan pemeliharaan lokomotif, terlebih di Madiun terdapat Dipo Lokomotif Madiun. Selain itu, lokasi di Madiun sangat strategis karena dekat dengan stasiun-stasiun di kota yang lainnya.
![]() |
Sampai di Taman Lokomotif Jerman Henschel C2606 Madiun |
Aku terus berjalan di trotoar, pandanganku tertarik pada sebuah taman di seberang. Sedari tadi, kulihat banyak orang yang membawa anak kecil dari sana. Bahkan di tepian jalan terdapat beberapa sepeda motor yang terparkir.
Jika tidak salah, lokasi taman berada di seberang Polres Madiun Kota. Sebuah bundaran tugu di tengah jalan sebagai penanda. Aku menyeberang jalan, menuju taman kecil yang menarik perhatian untuk dikunjungi. Kulihat, di aera taman terdapat lokomotif tua.
Lokomotif tersebut berbalur cat hitam mengkilap, bagian atas corong uap mentereng warna kuning, sementara roda-roda dengan garis merah. Aku melihat dari tepian jalan, sepertinya Madiun memang identik dengan kereta api.
Agak lama kupandangi lokomotif tua tersebut, pada kedua sisi terdapat nomor lokomotifnya. C26026, dengan warna kuning emas berlatar belakang hitam. Aku tersadar, ternyata taman yang sedari tadi kutuju ternyata di sini tempatnya.
![]() |
Anak-anak sedang bermain di Taman Lokomotif Jerman |
Lokomotif uap Henschel C2606 yang sedari tadi kucari tempatnya agak melenceng dari tanda di peta waktu awal. Tanpa menunggu waktu lama, aku langsung melihat kondisi lokomotif tersebut. Pada dasarnya, aku tidak begitu paham tentang sejarah kereta api, tapi cukup senang melihat berbagai lokomotif tua.
Dari literatur yang kubaca, Henschel C2606 merupakan lokomotif uap yang diproduksi oleh Henschel & Sohn, sebuah pabrikan kereta ternama asal Kassel, Jerman, pada tahun 1921. Pada masa itu, lokomotif-lokomotif impor digunakan untuk memperkuat jaringan transportasi kereta api di Hindia Belanda, terutama untuk angkutan barang dan penumpang di jalur-jalur pendek.
Lokomotif ini dirancang tangguh untuk menarik rangkaian kereta di lintasan datar maupun menanjak. Setelah digunakan puluhan tahun, keberadaannya sempat tersebar di berbagai depo dan stasiun. Seiring berjalannya waktu, lokomotif uap mulai digantikan oleh lokomotif diesel dan listrik, hingga akhirnya C2606 dipensiunkan.
![]() |
Sudut sekitar stasiun kota Madiun |
Benar adanya, kota Madiun memang identik dengan kereta api. Di sini terdapat industri kereta api. Mungkin ini salah satu alasan hingga Lokomotif Henschel C2606 dijadikan sebuah monumen agar masyarakat menjadi tahu tentang sejarah kereta api di kota Madiun.
Siang ini, ada beberapa anak kecil yang asyik bermain di lokomotif tersebut. Bahkan beberapa anak masuk ke area lokomotif. Sementara itu, dua petugas dari kereta api sedang asyik duduk bersantai mengamati lalu-lalang kendaraan di dekat gardu kereta api Madiun.
Sepertinya, tempat ini memang dijadikan ruang publik bagi anak-anak. Di sekitar lokasi, sudah terdapat bangku taman, rindang pepohonan, serta dimanfaatkan masyarakat sekitar untuk bersantai sembari melihat kereta api yang melintas.
Aku sempat berbincang dengan dua petugas kereta api yang ada di sekitar taman lokomotif Henschel, mereka menceritakan bahwa taman ini memang dijadikan tempat untuk menonton kereta api yang melintas. Anak-anak diwajibkan dalam pendampingan orang tua.
![]() |
Kereta Api melintas di salah satu ruas jalan |
Dari kejauhan, di seberang jalan, terlihat sekumpulan orang yang sedang asyik di tepian luar rel kereta api. Masih dari informasi dua petugas kereta api, di ujung sana dijadikan spot para konten kreator yang mengambil video kereta api melintas.
Benar saja, beberapa waktu berselang, salah satu kereta api hendak melintas. Palang yang ada di jalan melintang, kendaraan berhenti di luar palang kereta api, menunggu hingga kereta api melintas. Aku mencari spot foto strategis dari kejauhan.
Sebuah kereta api dengan nomor lokomotif CC 206 13 99 melintas. Dari kejauhan, kereta api ini merupakan kereta api penumpang. Aku hanya mengambil foto beberapa kali, kemudian mencoba merekam menggunakan Gopro hingga menghilang.
Sebuah perjalanan tidak terencana, menyusuri sejengkal sudut di kota Madiun, lantas menemukan berbagai hal yang menarik. Sepertinya, masih ada banyak waktu untuk jalan kaki melintasi pedestrian di kota Madiun yang tertata dengan baik. Waktunya berjalan. *Madiun; Minggu, 06 Juli 2025.
Perjalanan yang tidak terencana terkadang membuahkan hasil yang menarik dan tak terduga ya Mas.
BalasHapusKalo nggak salah, di Sumatera Utara juga ada loh beberapa lokomotif uap juga. Tapi saya selama ini cuma sepintas lalu aja, mungkin nanti saya cari info dan kunjungi langsung.